Anda di halaman 1dari 20

BAGAIMANA MENGAKTIFKAN

ATAU
MENGHIDUPKAN KEMBALI
SAKA BAKTI HUSADA?
(tantangan dan peluang)
ZIM
Sekretaris Umum Pimpinan Saka Bakti
Husada JAWA BARAT
SATUAN KARYA BAKTI
HUSADA (SBH)
Suatu wadah pengembangan minat,
pengetahuan dan ketrampilan di bidang
kesehatan bagi generasi muda khususnya
anggota Gerakan Pramuka untuk
membaktikan dirinya kepada masyarakat
di lingkungan sekitar
TUJUAN
SAKA BAKTI HUSADA
Memberi wadah pendidikan dan
pembinaan bagi para Pramuka Penegak
dan Pandega untuk menyalurkan minat,
mengembangkan bakat, kemampuan, dan
pengalaman dalam bidang pengetahuan
dan teknologi serta ketrampilam bidang
kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi
kehidupan dan penghidupannya untuk
mengabdi pada masyarakat, bangsa dan
negara.
SASARAN
SAKA BAKTI HUSADA (1)
Anggota Gerakan Pramuka yang
mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada
diharapkan :
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman dalam bidang kesehatan
khususnya tentang: lingkungan sehat,
keluarga sehat, pengendalian penyakit,
lingkungan sehat, obat dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
SASARAN
SAKA BAKTI HUSADA (2)
 Mampu memberikan pengetahuan dan
ketrampilan tentang kesehatan kepada
para anggota Pramuka di Gugusdepan
masing-masing.
 Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat
serta menjadi contoh bagikteman sebaya,
keluarga dan masyarakat di
lingkungannya.
SASARAN
SAKA BAKTI HUSADA (3)
 Mau dan mampu menyebarluaskan
informasi kesehatan tsb di atas kepada
masyarakat.
 dapat menjadi contoh hidup sehat bagi
remaja, masyarakat di lingkungannya
 memiliki sikap dan perilaku kesehatan yang
lebih mantap
 mampu memberikan orientasi/latihan
tentang kesehatan praktis kepada anggota
Pramuka di gugus depannya.
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,

apa yang harus dilakukan?


• Sosialisasi tentang SBH
• Perlu pedoman pelaksanaan SBH
• Alokasi dana untuk pembinaan SBH dalam
dekonsentrasi (ada menu)
• Komitmen Pimpinan Kesehatan tingkat
pusat/provinsi/kab dan kota hingga Pimpinan
Puskesmas
• Penyediaan atribut SBH
• Pelatihan pamong/instruktur SBH
• Refreshing kepengurusan Pimpinan SBH
Reaktivasi/Revitalisasi SBH,
apa yang harus dilakukan?
• Improvisasi kegiatan yang menarik
• Setiap ada event kesehatan sertakan
anggota SBH
• Ciptakan protokoler yang non militer
• Penyegaran kepengurusan pimpinan SBH
di semua jenjang administrasi
• Tindak-lanjuti dan perbaharui MOU SBH
dengan organisasi profesi kesehatan
• Adakan kursus pamong dan instruktur
Reaktivasi/Revitalisasi SBH,
apa yang harus dilakukan?
• Mahasiswa Poltekes/Akademi Kesehatan
milik daerah dan swasta tingkat akhir
diikutkan dalam Kursus Mahir Dasar
(KMD) sebagai calon instruktur
• SIM SBH diperkuat
• Rancang kegiatan menarik, misal TKK
PPGD dan Dapur Umum memperoleh
“brevet”.
• Sediakan buku-buku krida dan TKK
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,

apa yang harus dilakukan?


• Temukan vitalitas SBH
• Maksimalkan implementasi krida/TKK, dengan
melibatkan anggota SBH dalam berbagai kegiatan
kesehatan
• Mahasiswa baru Poltekes langsung menjadi
anggota Pramuka (seragam Pramuka menjadi
salah satu paket yang diberikan kepada
mahasiswa baru)
• Pelatihan pamong/instruktur berasal dari Poltekes
dialokasikan oleh BPPSDM
• TKK yang diperoleh dapat dipraktekkan langsung
oleh peserta didik untuk penyuluhan kepada
masyarakat.
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,

apa yang harus dilakukan?


• Ciptakan suasana kekeluargaan dalam proses
pembinaan SBH.
• Ajak unsur swasta/dunia usaha menjadi pengurus
pimpinan SBH atau pamong
• Ciptakan sistem, bukan orangnya
• Gunakan jalur kedinasan dalam pembinaan SBH
(misal Puskesmas diminta membina SBH di
wilayahnya)
• Kepengurusan SBH libatkan berbagai unsur (LSM
kesehatan, PT kesehatan, organisasi profesi
kesehatan, dunia usaha)
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,

apa yang harus dilakukan?


• RS/Puskesmas/Bapelkes/Dinkes menjadi tempat
“latihan dan atau magang” anggota SBH
• Ada tempat “nongkrong” sebagai sanggar bagi
anggota SBH
• Manfaatkan momentum Desa Siaga
• Update materi SKK sesuaikan dengan
perkembangan program kesehatan.
• Dipertajam peran dan keterlibatan SBH dalam
Desa Siaga atau UKBM lainnya secara kongkrit
(misal menjadi kader di Poskesdes, dll).
• Alokasikan dana pembinaan SBH (bisa juga
diakali setiap kegiatan ajak Pramuka)
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,

apa yang harus dilakukan?


• Perjuangkan dana dari Pemerintah dengan
advokasi Bappeda dan lembaga legislatif.
• Bentuk gudep di PT/Akademi Kesehatan dan
Poltekes yang ada di setempat
• Penajaman prioritas kegiatan yang penting (tidak
perlu semua krida), tetapi mulai dari yang paling
diminati kaum muda hingga yang sesuai dengan
masalah kesehatan setempat (misal flu burung,
DBD, kedaruratan, bencana dsb)
• Berikan penghargaan bagi SBH yang terbaik/maju
terutama bagi pamong/instruktur serta Gudep/
pangkalan
VISI SAKA BAKTI HUSADA

Wahana dalam memupuk,


mengembangkan, membina dan
mengarahkan minat serta bakat
generasi muda dalam bidang
kesehatan melalui kepramukaan,
untuk mendukung pencapaian
Indonesia Sehat
MISI SAKA BAKTI HUSADA
• Berperan aktif melalui gerakan
keperamukaan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan generasi muda,
khususnya anggota Gerakan Pramuka
• Berperan aktif melalui gerakan
kepramukaan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan perseorangan,
keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
STRATEGI
SAKA BAKTI HUSADA
1. Menumbuhkan semangat kepeloporan,
kerelawan, kemandirian, kreativitas,
inovasi dan persaudaraan.
2. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan
dengan minat dan pola kegiatan remaja.
3. Mengembangkan kegiatan berbasis
masalah kesehatan setempat.
4. Menggalang kemitraan dengan berbagai
pihak, terutama dengan masyarakat
kesehatan.
PROGRAM PRIORITAS
• Pembenahan organisasi dan manajemen
di seluruh jajaran organisasi mencakup:
– memperbaharui dan refreshing
kepengurusan di berbagai jenjang organisasi
– Penyusunan rencana kerja yang realistis,
laksanakan, pantau dan evaluasi
– Menggalang pendanaan dari berbagai fihak
• Peningkatan jumlah, mutu dan
pemberdayaan instruktur dan pamong:
– Rekrutmen pamong dan instruktur SBH
– Diklat bagi pamong dan instruktur SBH
PROGRAM PRIORITAS
• Pembenahan sistem rekrutmen,
penerimaan anggota baru dan
heregistrasi anggota SBH mencakup:
– Update pendataan keanggotaan SBH
– Mencari cara-cara menarik dalam rekrutmen
anggota SBH
• Pengembangan kegiatan SBH yang
berbasis masalah kesehatan setempat
– Libatkan anggota SBH dalam pemecahan
masalah kesehatan sbg proses pembelajaran
– Jadikan mereka pendamping masyarakat
PROGRAM PRIORITAS
• Pemenuhan kebutuhan buku pedoman
dan atribut organisasi
– Mengusahakan Mencari sponsorship untuk
penggandaan dgn kompensasi logo
perusahaan pada cover dsb
– Kerjasama dengan koperasi/pengrajin dengan
ada kompensasi untuk SBH
• Menggalang kemitraan dengan berbagai
pihak, utamanya dengan masyarakat
kesehatan
– Untuk penggalian pendanaan
– Kesinambungan kegiatan bagi peserta didik

Anda mungkin juga menyukai