TB-MDR
Oleh :
dr Marlene
Technical Officer PMDT Jawa Barat
27 Negara “High Burden TB-MDR”
Pelatihan
MDR TB
Surakarta
/Dinihari/
30 Agt
2010
mono-resisten
poli-resisten
multi drug-resisten
extensive drug-resisten
Definisi - definisi
Mono-resistant : resisten terhadap satu jenis OAT
Poly-resistant : resisten terhadap lebih dari satu jenis
OAT, tapi bukan kombinasi isoniazid dan rifampisin
Multidrug-resistant ( MDR ) : resisten terhadap paling
sedikit isoniazid dan rifampisin bersamaan
Extensively drug-resistant ( XDR ) : MDR ditambah
resistensi terhadap fluoroquinolon manapun dan
paling tidak 1 dari 3 obat suntik lini kedua ( amikasin,
kanamisin, kapreomisin )
Dari riwayat pengobatan :
resistensi primer
resistensi obat pada pasien yang belum pernah mendapat
OAT atau pernah mendapatkan OAT kurang dari satu bulan
( kasus baru, tertular M.TB resisten )
resistensi sekunder
resistensi obat pada pasien yang sudah pernah mendapat
OAT selama paling sedikit satu bulan
( seleksi dan penggandaan M.TB resisten )
pada proses pembelahan yang cepat, bisa
mutasi genetik
spontan
terjadi kesalahan sehingga terjadi mutasi
genetik spontan -- > M.TB resisten
FK-UI
RSUP. Persahabatan Jakarta
BLK Surabaya
BLK Bandung
NECHRI Makasar
RS Rujukan PMDT di Indonesia
2011 :Surakarta
Siapa Suspek TB-MDR?
U..HUK…U…HUK…
10
1. kasus kronik / gagal kat-2
2. tidak konversi kat-2
3. tx non DOTS atau pernah tx OAT lini-2
4. gagal kat-1
5. tetap positif setelah sisipan kat-1
6. kasus kambuh ( kat-1 maupun kat-2 )
7. setelah default ( kat-1 maupun kat-2 )
8. kontak erat pasien konfirm TB MDR
9. kasus TB-HIV
MTB Negative,
MTB Positive,
Rifampicin Susceptible
MTB Positive,
Rifampicin Resistant
Kemungkinan Hasil Kultur & DST
Kultur Negatif
Kultur MTB / Pansensitif
Kultur MTB / Monoresisten
Kultur MTB / Poliresisten
Kultur MTB / Multi-Drug Resisten
14
Konsul TIM AHLI KLINIS
untuk menetapkan :
1. Diagnosis
2. inklusi / eksklusi
3. paduan dan dosis OAT lini-II
4. mulai pengobatan fase awal
5. mulai pengobatan fase lanjutan,
6. penanganan efek samping berat,
bersama Tim terapeutik
7.hasil akhir pengobatan
Suspek TB MDR
Dahak sewaktu
Biakan M. tuberculosis
Isoniazid X Injectable
Rifampin X
Streptomycin Quinolone
Ethambutol
Kanamycin
Ofloxacin Other 2nd-line
Pyrazinamide
Amikacin Other agents
Gatifloxacin
Ethionamide
Capreomycin
Levofloxacin AMX/CLV
Cycloserine
Moxifloxacin Clofazimine
PAS
Clarithromycin
(E)-Z-Km-Lfx-Eto-Cs / (E)-Lfx-Eto-Cs
Prinsip pengobatan
Minimal 4 macam obat, efektivitas (+)
Dosis berdasarkan BB
Obat injeksi minimal 6 bulan atau 4 bulan
setelah konversi
Lama pengobatan minimal 18 bulan setelah
konversi
Dibagi 2 tahap : Tahap awal dan lanjutan
Tahap awal :
Injeksi 5 x/minggu, oral setiap hari
Tahap lanjutan :
Oral saja 6 hari → RSP Persahabatan : 7 hari
Konversi = hasil pemeriksaan biakan
2 x jarak 30 hari negatif
Tanggal konversi : Tanggal
pengambilan dahak u/kultur pertama
yang hasilnya negatif di TB 05 MDR
PMO : Petugas kesehatan yang telah
terlatih
Strategi pengobatan tb mdr
Standardized regimen ( regimen
terstandar )
1 2 3 4 5 6 20
PAS 150 8g 8g 8g
(Granula, 4 gr) mg/kg/hari
Penyesuaian pengobatan TB MDR
Riwayat penggunaan salah satu obat
dosis tinggi
Efek samping salah satu obat
Terjadi perburukan klinis
Terbukti resisten terhadap salah satu
obat
Efek samping
Bervariasi, tidak dapat diramalkan
Diagnosis segera tatalaksana
Pemantauan ketat
Ringan - berat
Ringan UPK satelit
Berat RS rujukan TB MDR
Pemantauan pengobatan
Pemantauan tiap bulan (tahap awal)
& tiap 2 bulan (tahap lanjutan):
- Kontrol RS Rujukan untuk
evaluasi klinis dan laboratoris
- Pemeriksaan sputum (biakan, BTA)
Frekuensi yang dianjurkan
Bulan pengobatan
Pemantauan
2
0 1 2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18 20
2
Evaluasi Utama
Pemeriksaan dahak Setiap bulan sampai konversi, bila sudah konversi setiap
√
dan biakan dahak 2 bulan
Evaluasi Penunjang
Evaluasi klinis
(termasuk BB)
Setiap bulan sampai pengobatan selesai atau lengkap
Pengawasan oleh
PMO
Uji kepekaan obat* √
Foto toraks √ √ √ √
Kreatinin serum** √ √ √ √ √ √ √
Kalium serum** √ √ √ √ √ √ √
Thyroid stimulating √ √ √ √
hormon ()***
Enzim hepar (SGOT, √ Evaluasi secara periodik
SGPT)#
Tes kehamilan √
Hb dan Leukosit∞ √ Berdasarkan indikasi
Tatalaksana Efek Samping
1. Rash ringan
Kemungkinan penyebab :
Z,E,Eto,PAS,Km,Cm
Tindakan :
- OAT lanjutkan
- Beri antihistamin p.o atau krim HC
- Pasien diminta kontrol bila gejala tidak
berkurang
2. Neuropati perifer
Kemungkinan penyebab : Cs, Km,Eto,Lfx
Tatalaksana :
- OAT tetap dilanjutkan
- Dosis B6 dinaikkan sampai 200 mg per hari
- Terapi dengan OAINS
- Gejala neuropati berat : rujuk ke SpS
- Hindari : rokok dan alkohol
3. Mual muntah ringan
Kemungkinan penyebab : Eto, PAS,Z,E, Lfx
Tatalaksana :
- OAT lanjutkan
- Observasi gejala
- Domperidon 10 mg ½ jam sebelum minum OAT
- Bila gejala dehidrasi : IV line
- Gejala memberat : rujuk ke RS rujukan
4. Mual muntah berat
Tatalaksana :
- Rawat inap
- Muntah terus menerus : SGOT/PT, K, Kr
- Suplemen Kalium
- Konsultasi dengan RS rujukan
5. Anoreksia
Kemungkinan penyebab : Z,Eto, Lfx
Tatalaksana :
- Pemberian PMT
- Konseling
- Pengaturan jadwal dan porsi makan,
aktivitas fisik, dan istirahat
6. Diare
Kemungkinan penyebab : PAS
Tatalaksana :
- Rehidrasi oral, bila perlu IV line
- Loperamide, Norit
- Pengaturan makanan yang tidak memicu
diare
- OAT lanjutkan
7. Nyeri kepala
Kemungkinan penyebab : Eto, Cs
Tatalaksana :
- Analgesik : PCT, ibuprofen ( hati2 :
gastritis berat, hemoptisis )
- Bila dengan Cs : B6 sampai 300 mg
- Konseling psikiatrik
8. Vertigo
Kemungkinan : Km, Cm, Eto
Tatalaksana :
- Antivertigo
- OAT suntik diberikan 1 jam setelah OAT
oral dan Etionamid dalam dosis terbagi
- Bila memberat : konsultasi SpS
9. Artralgia
Kemungkinan penyebab : Z, Lfx
Tatalaksana :
- OAT tetap dilanjutkan
- OAINS, fisioterapi, pijat
- Cek asam urat
- Gejala akan berkurang sendiri, bila
menetap : rujuk
10. Gangguan tidur
Kemungkinan penyebab : Lfx, Moxi
Tatalaksana :
- OAT quinolon pagi2
- Konseling pola tidur
- Diazepam p.o
11. Gangguan elektrolit ringan : Hipokalemi
Kemungkinan penyebab : Km, Cm
Tanda : kelelahan, nyeri otot, kejang, baal
tungkai bawah lemah, perubahan perilaku
Tatalaksana :
- Koreksi elektrolit
- Konsultasi dengan TAK di RS rujukan
- Terapi muntah dan diare
12. Depresi
Kemungkinan penyebab : Cs, Eto, Lfx
Tatalaksana :
- Konseling
- Rujuk untuk penanganan psikiatri
13. Perubahan perilaku
Kemungkinan penyebab : Cs
Tatalaksana :
- Haloperidol
- B6 50 mg tiap 250 mg Cs
- Konseling
- Rujuk bila berat
14. Gastritis
Kemungkinan penyebab : PAS, Eto
Tatalaksana :
- Omeprazol
- Antacid
- Ranitidine
15. Nyeri di tempat suntikan
Kemngkinan penyebab : Km, Cm
Tatalaksana :
- Suntikan di tempat yang bergantian
- Cara penyuntikan yang benar
- Kompres dingin
16. Rasa logam di mulut ( metalic taste )
Kemungkinan penyebab : Eto
Tatalaksana :
- Lanjutkan OAT
- Konseling bahwa efek samping tidak
berbahaya
Efek samping ringan dan sedang
53
TAK setuju pengobatan TB-MDR dimulai →
rawat jalan atau rawat inap sesuai klinis
Cegah mangkir / DO → jejaring dengan Dinas
Kesehatan dan Fasyankes satelit (
PKM/BKPM/RSUD )
Info ke Dinas dan Puskesmas untuk serah
terima dan on the job training
RS rujukan akan beri informasi rencana serah
terima pasien ke Dinkes setempat untuk mengajak
UPK satelit ( dokter , perawat, dan farmasi )
ke RS Rujukan
55
Saat serah terima :
Akan diberikan penjelasan mengenai :
56
PENTING !
Setiap perubahan
terapi/tindakan
medik/pemeriksaan Bila ada ES
penunjang atas sedang/berat
pasien TB-MDR pasien dirujuk
WAJIB kembali ke RS
dikonsultasikan rujukan dan catat di
dahulu kepada TAK TB 01 dan catatan
( per-telpon) klinis harian
Hasil pengobatan
Sembuh
Pengobatan lengkap
Meninggal
Gagal
Lalai (default)
Sembuh
Lalai / default
Terputus pengobatan ≥ 2 bulan berturut-
turut
Gagal
2 atau lebih dari 5 hasil biakan dalam 10 bulan
terakhir masa pengobatan hasilnya positif
Terjadi rekonversi biakan pada 6 bulan terakhir
pengobatan
Sampai bulan ke-8 pengobatan, biakan masih positif
TAK memutuskan menghentikan pengobatan karena
perburukan respon klinis, radiologis atau efek
samping
TAK memutuskan penggantian ≥ 2 OAT lini ke-2
berdasarkan hasil uji kepekaan lini ke-2
Pencatatan dan Pelaporan
di Fasyankes Satelit
Buku Bantu Rujukan Suspek
Formulir Rujukan Suspek
TB 13A u/ logistik OAT dan non OAT
Form Permintaan OAT (triwulanan)
Data Dasar ( bila yang dikirim dahak )