Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN VAKSIN

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 7/1/2023

Halaman : 1/3

PUSKESMAS TARIK dr. NUR HAYATI INDAH MAYARINI


NIP.19791013 201001 2 007

1. Pengertian Penyimpanan Vaksin adalah merupakan suatu kegiatan pengaturan


terhadap vaksin yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya dipertahankan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan hingga pada saat digunakan

2. Tujuan Sebagai acuhan penerapan langkah-langkah petugas untuk untuk


menjamin keamanan, mutu dan khasiat vaksin guna menjaga kualitas
vaksin tetap sesuai standar hingga pada saat penggunaan.
3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Tarik
No. /2022 tentang Pedoman Pengelolaan Vaksin
4. Referensi - Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan Imunisasi
- Pedoman Pengelolaan Vaksin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur/ a. Alat dan Bahan :
Langkah- 1) Cold room atau Vaccine Refrigerator pada suhu tertentu (pada suhu
langkah 2 oC -8 oC)
2) Cool pack/kotak dingin cair
3) Vaksin
4) Freeze tag ( alat pemantau suhu beku ) dan alat pemantau paparan
suhu panas ( vaksin cold chain monitor)
5) Thermometer
6) Grafik catatan suhu
7) Petunjuk pembacaan vvm (poster,leaflet)
b. Langkah – langkah Penyimpanan Vaksin :
c. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan sbb
1) Lemari es pada posisi datar ,terlindungi dari sinar matahari
langsung
2) Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
3) Satu stop kontak untuk setiap lemari es
4) Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
5) Jarak antara lemari es satu dengan yang lain 15-20 cm
6) Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
7) Letak kan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
8) Letak kan cold pack pada bagian dasar lemari es
9) Patikan bahwa semua vaksin berada di dalam dus vaksin
10) Letak kan Vaksin HS (Heat Sensitive) diletakkan pada dekat
dengan Evaporator (BCG, Polio,MR)
11) Vaksin FS (Freeze Sensitive)diletakkan berjauhan dengan
Evaporator (Combo,Hb, Dt,Td,TT, PCV)
12) Letakkan termometer muller dan frezee tag di antara vaksin
combo,Dt,Td,TT
13) Letakkan vaksin yang VVM B dengan ed yang lama di tumpukan
atas , atau ED mendekati kadarluarsa walapun VVM A (early
expired first out/EEFO)
14) Beri jarak antar dua dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
15) Letakkan Freeze tag untuk mendeteksi kebekuan
16) Pelarut vaksin diletakkan pada suhu ruang,terlindung dari sinar
matahari langsung .
17) Lakukan pencacatan suhu chold chain dilakukan 2 kali dalam
sehari (pagi dan sore)

6. Diagram alir
Mulai

Peletakkan lemari es yang benar

Penyimpanan vaksin
Vaksin HS dekat dengan Evaporator

Vaksin Fs diletakkan berjauhan dengan


Evaporator

Pelarut vaksin disimpan di suhu ruangan


sebelum pra pelayanann di simpan 12
jam di dalam lemari es dengan suhu 2°C-
8°C

Catat suhu chold chain 2


kali sehari

Vaksin siap diberikan

Selesai

7. Unit terkait R. Farmasi dan R. Imunisasi

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN


Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
tgl.

Anda mungkin juga menyukai