Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)


DI BALAI RW 12 KEL. MANYAR SABRANGAN KEC. MULYOREJO
KOTA SURABAYA

Dosen Pembimbing :
Ach. Arfan Adinata, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 199008292020121004

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Reguler B
1. Ahmad Rofiq Kurniawan (P27820720049)
2. Andwani Lina Sugendi (P27820720052)
3. Lisania Ikhsani Rozi (P27820720071)
4. M. Iqbal Khatami (P27820720073)
5. Rafida Indah Wastantri (P27820720080)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
NERS JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Satuan Acara Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Atas di


Balai Rw 12 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo
Disusun Oleh : Kelompok 4 Reguler B
1. Ahmad Rofiq Kurniawan (P27820720049)
2. Andwani Lina Sugendi (P27820720052)
3. Lisania Ikhsani Rozi (P27820720071)
4. M. Iqbal Khatami (P27820720073)
5. Rafida Indah Wastantri (P27820720080)
Jurusan : Jurusan Keperawatan Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Jenjang Sarjana Terapan Keperawatan
Institusi : Poltekkes Kemenkes Surabaya
Puskesmas : Puskesmas Mulyorejo

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah SAP


yang kami selesaikan adalah benar. Dengan ini kami menyatakan penulisan
“Makalah SAP Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Balai Rw 12 Kelurahan
Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo” telah memenuhi semua syarat serta
ketentuan yang ditetapkan oleh pembimbing.

Surabaya, 10 April 2023


Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Ruangan,

Ach. Arfan Adinata, S.Kep.,Ns.,M.Kep Siti Juma'iyah S.Kep.Ners


NIP. 199008292020121004 NIP. 196609091988122004

Kepala Puskesmas Mulyorejo

dr. Erna Mindarti


NIP. 196702252003122001
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Satuan
Acara Penyuluhan (SAP) Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Balai Rw 12
Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo” dengan lancar. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas PKK
Keperawatan Keluarga. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang
terhormat Bapak Ach. Arfan Adinata, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku dosen
pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan makalah yang tidak bisa kami sebutkan satu-
persatu.
Berdasarkan hal tersebut kami membuat makalah ini dengan menggunakan
bahasa yang jelas, mudah dimengerti, dan dipahami. Agar materi yang saya
sampaikan ini akan lebih bermakna.
Makalah yang kami susun ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu kami mohon kritik dan saran dari para pembaca sekalian. Akhir kata kami
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan kami harap makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 10 April 2023


Kelompok 4 Reguler B
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran
pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli
Kemungkinan yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang
dapat berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa
tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-
penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan
menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan
merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak.
Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah: 
1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira
1 dari 4 kematian yang terjadi. 
2. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. 
3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30
%. 
Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Definisi Penyakit ISPA
2) Klasifikasi Penyakit ISPA
3) Penyebab Timbulnya Penyakit ISPA Pada Anak
4) Tanda dan Gejala Penyakit ISPA Pada Anak
5) Cara Penularan Penyakit ISPA Pada Anak
6) Cara Pencegahan Penyakit ISPA Pada Anak
7) Cara Penanganan Mandiri ISPA

1.3 Tujuan
1) Untuk Mengetahui Definisi Penyakit ISPA
2) Untuk Mengetahui Klasifikasi Penyakit ISPA
3) Untuk Mengetahui Penyebab Timbulnya Penyakit ISPA Pada Anak
4) Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala Penyakit ISPA Pada Anak
5) Untuk Mengetahui Cara Penularan Penyakit ISPA Pada Anak
6) Untuk Mengetahui Cara Pencegahan Penyakit ISPA Pada Anak
7) Untuk Mengetahui Cara Penanganan Mandiri ISPA

1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan dan ilmu terkait ISPA dan bisa mempraktikkan
secara mandiri.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ISPA

Topik Kegiatan : Penanganan Mandiri ISPA


Sub Topik :Penyuluhan Kesehatan Tentang Infeksi Saluran
Pernapasan Atas di Balai Rw 12 Kelurahan Manyar
Sabrangan Kecamatan Mulyorejo
Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2023 & Selasa 12 April 2023
Waktu : 1 X 30 menit (09.00-09.30 WIB)
Tempat Pelaksanaan : Balai Rw 12 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan
Mulyorejo
Sasaran : Orang Tua Balita di Balai Rw 12 Kelurahan Manyar
Sabrangan Kecamatan Mulyorejo
Pelaksana : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi
Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Terapan
Keperawatan Surabaya

I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga balita
terutama Ibu balita di RW 12 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan
Mulyorejo mampu memahami dan menambah wawasan mengenai
Perawatan ISPA.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga pasien dapat
:
a. Menjelaskan Definisi Penyakit ISPA
b. Menjelaskan Klasifikasi Penyakit ISPA
c. Menjelaskan Penyebab Timbulnya Penyakit ISPA Pada Anak
d. Menjelaskan Tanda dan Gejala Penyakit ISPA Pada Anak
e. Menjelaskan Cara Penularan Penyakit ISPA Pada Anak
f. Menjelaskan Cara Pencegahan Penyakit ISPA Pada Anak
g. Menjelaskan Cara Penanganan Mandiri ISPA

II. Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan adalah keluarga pasien dan pasien di Balai
Rw 12 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo

III. Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Media dan Alat Peraga


1. Mini Poster
2. Poster

V. Pengorganisasian
Pembimbing Pendidikan : Ach. Arfan Adinata, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing Ruangan : Siti Juma'iyah S.Kep.Ners
Moderator : Moh. Iqbal Khatami
Penyaji : Andwani Lina S & Lisania Ikhsani R
Fasilitator dan Observer : Rafida Indah
Dokumentator : Ahmad Rofiq

Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara.
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab
pertanyaan
3. Observer :Mengamati dan mencatat proses jalannya
penyuluhan, mengevaluasi jalannya penyuluhan.
4. Fasilitator : Membantu dan memfasilitasi sekelompok orang
memahami tujuan bersama mereka dan membantu
mereka membuat rencana guna mencapai tujuan
tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam
diskusi.
5. Dokumentator : Membantu mendokumentasikan selama kegiatan
Penyluhan Kesehatan berlangsung.

VI. Materi
Terlampir
VII. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan di Puskesmas Mulyorejo Kota Surabaya mengenai ISPA
Tahap Pelaksana/
No Waktu Kegiatan penyuluhan Sasaran
kegiatan Media/metode
1. Pra Interaksi 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Merespon Pelaksana :
2. Memperkenalkan diri petugas Moderator
3. Menjelaskan kontrak 2. Menyatakan
waktu pendapat Media :
4. Menjelaskan tujuan Undangan
penyuluhan dan
pokok materi yang Metode :
akan disampaikan Ceramah
5. Mengkaji
pengetahuan keluarga
klien tentang
Perawatan ISPA saat
puasa

2. Tahap kerja 15 menit Menjelaskan materi Mendengarkan, Pelaksana :


mengenai ISPA, antara memperhatikan, Penyaji (Dini
lain : dan mencermati Essa Kantini dan
1. Definisi Penyakit pemaparan Andwani Lina
ISPA materi yang Sugendi),
2. Klasifikasi diberikan Fasilitator
Penyakit ISPA petugas (Lisania Ikhasni
3. Gejala Penyakit Rozi),
ISPA Dokumentasi
4. Penyebab (Opsional)
Timbulnya
Penyakit ISPA Media :
Pada Anak Leaflet, Poster
5. Tanda dan Gejala
Penyakit ISPA Metode :
Pada Anak Ceramah dan
6. Cara Penularan tanya jawab
Penyakit ISPA
Pada Anak
7. Cara Pencegahan
Penyakit ISPA
Pada Anak
8. Komplikasi
Penyakit ISPA
9. Cara Penanganan
Mandiri ISPA
4. Terminasi 5 menit 1. Memberikan 1. Mengajukan Pelaksana :
kesempatan pada pertanyaan Moderator (Sofia
peserta untuk 2. Menjawab Nur Rahmania),
mengajukan pertanyaan Dokumentasi
pertanyaan kemudian
di diskusikan Media :
bersama dan Leaflet, Poster,
menjawab hadiah
pertanyaan.
2. Meminta peserta Metode :
untuk menjelaskan tanya jawab
kembali materi yang
telah di berikan
dengan singkat.
3. Pembagian Doorprize

5 menit Terminasi : Memperhatikan, Pelaksana :


1. Menyimpulkan hasil mendengarkan Moderator,
penyuluhan dan menjawab Dokumentasi
2. Mengucapkan salam
terimakasih kepada Media : -
peserta
3. Mengakhiri dengan Metode : tanya
salam jawab
Total Waktu 30 menit

Rundown Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN PENGISI PJ
ACARA ACARA
1 09.00 Persiapan Rafida Indah Rafida Indah
kegiatan
acara
Penyuluhan
2 09.00-09.05 Kontrak Rafida Indah Rafida Indah
Waktu dan
Kumpul di
Puskesmas
Mulyorejo
3 09.05 Pembukaan Moh. Iqbal Moh. Iqbal
MC dan
Moderator
4 09.05-09.20 Penjelasan Ahmad Rofiq Ahmad Rofiq
materi
mengenai ISPA

5 09.20-09.25 Tanya Jawab Ahmad Rofiq Ahmad Rofiq


dan
Evaluasi
6 09.25-09.30 Penutup + Moh. Iqbal Moh. Iqbal
Pembagian
Doorprize +
Dokumentas
i
Denah Tempat

Keterangan :
: Moderator
: Media
: Pemateri
: Fasilitator
: Dokumentasi
: Klien
VIII. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Persiapan dan pengecekan alat yang akan digunakan, dilakukan 1
hari sebelum penyuluhan.
b. Materi dipersiapkan dan dipelajari 2 hari sebelum penyuluhan.
c. Pengecekan lokasi penyuluhan dilaksanakan 1 hari sebelum
penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a. Moderator memulai dan mengarahkan jalannya acara selama
kegiatan berlangsung.
b. Penyaji menjelaskan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
peserta dengan baik.
c. Observer mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan.
d. Fasilitator membantu dan memfasilitasi pasien dan keluarga
selama kegiatan berlangsung.
e. Dokumentator melakukan dokumentasi selama kegiatan
berlangsung.
f. Keluarga klien mengikuti penyuluhan hingga penyuluhan selesai.
g. Keluarga klien kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan.
h. Pertemuan dengan keluarga klien berjalan dengan lancar.

1. Evaluasi Hasil
a. Keluarga klien lebih memahami materi yang disampaikan.
b. Keluarga klien dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang
diajukan setelah penyuluhan selesai dilakukan.
c. Keluarga klien merespon positif kegiatan penyuluhan yang
berlangsung.
d. Keluarga klien aktif menyampaikan pendapat dan mengajukan
pertanyaan terkait materi yang disampaikan.
BAB II

2.1 Definisi ISPA


ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang
terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara
maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat.
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran
pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli
Kemungkinan yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang
dapat berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa
tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-
penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan
menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan
merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak.
Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah: 
1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira
1 dari 4 kematian yang terjadi. 
2. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. 
3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30
%. 
4. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada
bayi berumur kurang dari 2 bulan. 

2.2 Klasifikasi Penyakit ISPA


ISPA secara kelompok besar dapat di klasifikasikan menjadi :
1. Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan
sesak napas berat.
2. Pneumonia ringan ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
3. Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa
disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
Tanda-tanda dan gejala pneumonia adalah batuk yang di sertai kesukaran bernafas
seperti sesak nafas cepat dan atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas
bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian
besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi
antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut
harus mendapat antibiotik.

2.3 Penyebab Timbulnya ISPA Pada Anak


Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan
pada umumnya tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Penyebab ISPA paling berat
disebabkan infeksi Streptococus pneumonia atau Haemophillus influenzae.
Banyak kematian yang diakibatkan oleh pneumonia terjadi di rumah, diantaranya
setelah mengalami sakit selama beberapa hari. Program pemberantasan ISPA
secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita
yang disebabkan oleh ISPA
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka
kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/
kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu;
usia dari bayi/ neonatus, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta
keadaan cuaca.
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari
terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan
penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus,
haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian
pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka
dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi
saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga
biasa terjadi pada musim dingin.
2.4 Tanda –Tanda dan Gejala ISPA Pada Anak
Biasanya tanda-tanda infeksi pernapasan atas di mulai dengan adanya
keluhan dan gejala ringan, tapi dapat berangsur – angsur menjadi semakin parah
dan bisa menyebabkan kegagalan pernafasan dan bahkan meninggal dunia.
Sebaiknya penderita yang masih mengalami gejala ringan segera di tangani karena
bila terlambat bisa menyebabkan kematian akibat sulitnya penanganan.
Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam,
adanya obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu
saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak
mau minum.
tanda dan gejala yang muncul ialah:
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam
muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun.
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi.
Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.
2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada
meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas,
gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta
kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi
akan menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama
bayi tersebut mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran
pernafasan akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena
adanya lymphadenitis mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan
lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran
pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak
terdapatnya suara pernafasan.
Tanda – tanda ISPA dapat di lihat dari tanda klinis dan tanda laboratoris
Tanda klinis ISPA :
1. Pada sistem respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi
dinding torax, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, dan wheezing.
2. Pada sistem cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, dan hipotensi.
3. Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
dan kejang.
4. Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak.
Tanda pada anak umur 2 bulan – 5 tahun :
1. Tidak bisa minum
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
4. Stridor
5. Gizi buruk
Tanda bayi umur kurang dari 2 bulan :
1. Kejang
2. Kesadaran menurun
3. Stridor 
4. Wheezing
5. Demam dan dingin
Bila mendapati penderita ISPA, sebaiknya segera di tangani tenaga medis seperti
puskesmas dan dokter. Namun bila belum dapat menghubungi tenaga medis, ada
baiknya dirawat sendiri terlebih dahulu.

2.5 Cara Penularan ISPA


Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air
ludah, darah, bersin, udara pernafasan. Karena itu penderita penyakit infeksi
saluran pernafasan atas diharuskan untuk memakai masker untuk menghindari
penularan lebih lanjut kepada orang lain.

2.6 Cara Pencegahan ISPA


Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan
ASI eksklusif pada bayi anda.
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah
raga teratur.
3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand
sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada
anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi
lainnya.
4. Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah
ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib,
dan imunisasi PCV.
5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu.
Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah
kontak dengan penderita ISPA.
7. Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.
9. Menghindari asap rokok

2.7 Penanganan Mandiri ISPA Pada Anak


Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu di rumah untuk mengatasi
penyakit anaknya yang menggalami ISPA.
1. Mengatasi panas atau demam
Untuk anak – anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat di tangani
dengan beberapa hal dibawah ini :
a. Beri kompres
Untuk menurunkan demam berikan kompres pada tubuhn anak
menggunakan kain yang sudah direndam air biasa atau sedikit hangat
selama 20-30 menit. Cara ini juga bisa diterapkan untuk mengatasi
demam anak pada malam hari. Kompres bisa diletakkan di dahi, dada,
perut, atau ketiak anak tidur atau berbaring. Jangan lupa untuk
mengganti kompres ketika sudah mulai kering. Selain itu, pantau suhu
tubuh anak secara berkala setiap 1-2 jam setelah pemberian kompres.
b. Hindari pakaian tebal
Pilih baju untuk dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Hal
ini dikarenakan saat memakai baju tebal, badannya akan panas dan sulit
mengeluarkan panas badan, sehingga demamnya sulit mereda.
c. Dorong Anak untuk Minum Cairan
Ketika demam, anak butuh mendapatkan asupan cairan yang cukup
karena air di dalam tubuh mereka cepat hilang karena ia berkeringat atau
karena ia banyak buang air kecil. Air juga bisa diberikan melalui jus,
sup ayam, atau makanan lain yang anak suka. Ada beberapa gejala
dehidrasi yang bisa membahayakan kondisi anak yang sedang demam,
seperti intensitas berkemih yang berkurang, menangis tanpa air mata,
mulut kering atau menolak minum cairan apa pun. Jadi, pastikan
kebutuhan cairan anak tetap terpenuhi.
d. Konsumsi Makanan Hangat
Makanan hangat, seperti sup ayam ataupun bubur, dapat membantu anak
untuk tetap terjaga staminanya walaupun sedang tidak fit. Jangan lupa
untuk menambahkan asupan buah-buahan yang kaya akan vitamin C,
karena vitamin C sangat membantu meningkatkan imunitas tubuh dalam
melawan bakteri atau virus penyebab demam pada anak.
e. Pertahankan suhu ruangan
Pastikan suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman pastikan suhunya tidak
terlalu dingin. Hindari mengarahkan kipas atau AC langsung ke tubuh
anak karena bisa membuatnya kedinginan.
f. Berikan obat antipiretik
Bila perlu, Bunda dapat menggunakan obat antipiretik, seperti
parasetamol. Dengan catatan, dosis parasetamol sebaiknya disesuaikan
dengan usia dan berat badan anak atau sesuai petunjuk penggunaan yang
tertulis pada kemasan obat.
2. Memberi Uap Hangat
Panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan di wadah yang aman. Tetesi
dengan minyak kayu putih, minyak sereh, maupun minyak telon.
Dudukkan anak agar uap air panas dapat masuk ke hidungnya.
Tujuannya agar uap hangat bias melegakan pernapasan anak.
3. Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit – sedikit tapi di
ulangi lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap
di berikan.
4. Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk
mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan
cairan.
5. Gaya hidup
a. Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal
b. Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan
mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang
mungkin muncul.
c. Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah
adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua
merokok di sekitar anak.

Anda mungkin juga menyukai