Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PENGENALAN PENYAKIT RABIES DAN CARA


PENCEGAHANNYA

Desa : Jampu
Kecamatan : Liliriaja
Kabupaten : Soppeng

Ketua Tim: drh. Baso Yusuf, M.Sc


Anggota : Nur Syamsu Ismail, Spsi, M.Si
Abdul Wahid Jamaluddin, S.Farm,Apt, M.Si
drh. Fedri Rell, M.Si
Dwi Ainun Utari

KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara
Pencegahannya
2. Nama Mitra Program : Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng
3. Tim
a. Ketua : drh. Baso Yusuf, M.Sc
b. NIP : 198805152019043001
c. Pangkat/Golongan :-
d. Program Studi : Pendidikan Dokter Hewan
e. Bidang/Keahlian : Dokter Hewan
f. Alamat Institusi : Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea
Makassar
4. Anggota Tim
a. Jumlah Anggota : 4 (Empat)
b. Nama Anggota I : Nur Syamsu Ismail, Spsi, M.Si
c. Nama Anggota II : Abdul Wahid Jamaluddin, S.Farm, Apt, M.Si
d. Nama Anggota III : drh. Fedri Rell, M.Si
e. Nama Anggota IV : Dwi Ainun Utari
5. Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra : TPA Desa Jampu
b. Kec/Kab/Provinsi : Liliriaja/Soppeng/Sulawesi Selatan
6. Luaran yang Dihasilkan :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Hari
8. Biaya yang digunakan : Rp 2.040.000

Makassar, 23 Juli 2019


Ketua Pengelola KKN-PK Ketua,
Universitas Hasanuddin

Dr. Irwin Aras, M.Epid, M.MedEd drh. Baso Yusuf, M.Sc


NIP: 19710802 200212 1 001 NIP: 198805152019043001

Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si


NIP. 19620118 198702 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan

laporan pengabdian masyarakat tentang pelaksanaan program kerja “Penyuluhan

Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara Pencegahannya

Pelaksanaan program kerja dan penyusunan laporan ini dapat terlaksana

dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Bupati Soppeng yang telah memberikan kesempatan kepada kami

untuk melaksanakan kegiatan KKN PK Angkatan 58 Universitas Hasanuddin.

2. Bapak camat Liliriaja atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kami.

3. Kepala Puskesmas Pacongkang dan seluruh stafnya yang telah mendukung

dan membantu kami untuk melancarkan program-program kami.

4. Ibu Nurhafsah,Sos MM, selaku Kepala Desa Jampu yang telah membantu

kami di lapangan.

5. Bapak Nur Syamsu Ismail,S.Psi,M.Si, selaku Supervisor dan juga kepada

Satgas KKN PK Angkatan 58 Unhas yang telah memberikan masukan kepada

kami dan tak bosan-bosannya untuk memotivasi kami agar dapat terjaga dan

semangat dalam menjalankan tugas kami selama berada di lokasi.

6. Para Kepala Dusun di Desa Jampu yang senantiasa mengarahkan dan

mendampingi kami selama melaksanakan kegiatan KKN PK.

7. Tokoh-tokoh masyarakat, kader posyandu, serta seluruh warga masyarakat

Desa Jampu yang senantiasa ramah dan ringan tangan membantu kami selama

di lapangan.

8. Teman-teman peserta KKN PK Universitas Hasanuddin Angkatan 58 Desa

Jampu, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng yang begitu solid dan

semangatmembangun kerjasama serta senantiasa menjaga kekompakan dalam

melaksanakan kegiatan

iii
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu pelaksanaan kegiatan KKN PK Universitas Hasanuddin Angkatan

58 ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan yang bersifat

membangun untuk perbaikan laporan ini selanjutnya.

Demikian laporan ini kami susun sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Jampu, Kecamatan Liliriaja,

Kabupaten Soppeng. Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita

dan semua pihak yang terkait. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Soppeng, 23 juli 2019

Dwi Ainun Utari

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL/JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi 1

B. Permasalahan Mitra 3

C. Solusi yang Ditawarkan 4

D. Lokasi dan Waktu 4

E. Pendekatan/Model Analisis 5

F. Penyuluhan 5

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan 7

B. Materi penyuluhan 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10

BAB IV DAFTAR PUSTAKA 11

Lampiran 12

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1

Anggaran Biaya Penyuluhan ........................................................................12

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Rincian Anggaran Biaya Penyuluhan Penyakit Rabies dan Pencegahannya …….…12

Lampiran 2

Term of Reference Penyuluhan Penyakit Rabies dan Pencegahannya ......................13

Lampiran 3

Daftar Hadir Peserta Penyuluhan Penyakit Rabies dan Pencegahannya ...................17

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kecamatan Liliriaja adalah salah satu dari sembilan kecamatan di Kabupaten

Soppeng, yang didatangi oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 58 Universitas

Hasanuddin. Kecamatan Liliriaja terdiri dari tiga kelurahan, yaitu kelurahan

Appanang, kelurahan Galung, kelurahan Jennae dan lima desa, yaitu desa Timusu,

desa Pattojo, desa Barang, desa Rompegading, dan desa Jampu, yang menjadi lokasi

terlaksananya KKN-PK 58 UNHAS. Luas wilayah desa Jampu adalah 16 Km2 ,

dengan jarak tempuh ke ibukota Kabupaten Soppeng sebesar 9 km. Desa Jampu

terdiri dari tiga dusun, yaitu dusun Jampu, dusun Lenrang, dan dusun Lonrong.

Wilayah batas desa Jampu bagian utara berbatasan dengan Kelurahan Cabenge

Kecematan Lilirilau, bagian Timur berbatasan dengan Desa Barang Kecamatan

Liliriaja, bagian Barat berbatasan dengan Kelurahan Jennae Kecamatan Liliriaja, dan

bagian Selatan berbatasan dengan Kelurahan Labessi Kecamatan Marioriwawo.

Menurut data Gambaran Desa Jampu, jumlah penduduk desa Jampu sebanyak

2.949 jiwa, yang terdiri dari 837 KK, dengan laki-laki sebanyak 11.431 jiwa dan

perempuan sebanyak 1.518 jiwa. Pekerjaan rata-rata masyarakat desa Jampu adalah

sebagai petani, menyusul pedagang/wiraswasta, pegawai dan pensiunan. Sebanyak

2.948 masyarakat desa Jampu menganut agama Islam dan 1 masyarakat menganut

agama Kristen.
1
Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 58 Universitas

Hasanuddin yang dilaksanakan di desa Jampu dimulai pada tanggal 20 Juni – 19

Juli 2019. Fokus dari KKN-PK ini adalah pengendalian TB berbasis komunitas

dengan pendekatan inter-profesional education. Program kerja yang bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan mengubah mind-set masyarakat dan

mendongkrak motivasi, serta potensi anak daerah bagi peminatan profesi

kesehatan sesuai kebutuhan alokasi tenaga kesehatan yang kurang di Soppeng.

Selain itu juga, meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah-

masalah kesehatan yang ada di desa Jampu, berdasarkan hasil observasi lapangan

dan diskusi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, puskesmas

Pacongkang, sebagai instansi kesehatan dan pemerintah daerah setempat.

Pelaksanaan KKN-PK memberikan pengetahuan dan pengalaman yang tidak

didapatkan di bangku perkuliahan. Pada KKN-PK ini, mahasiswa diberikan

kesempatan untuk turun langsung ke masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu

yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat gambaran situasi masalah-masalah

kemasyarakatan yang terjadi, khususnya masalah kesehatan.

Menurut (WHO, 2016) kurangnya kepedulian masyarakat dan kesadaran

masyarakat mengenai bahaya gigitan anjing menjadi salah satu faktor masih

kurangnya masyarakat yang memeriksakan spesimen anjing yang menggigit ke

laboratorium hewan. Masyarakat desa jampu sejak dahulu telah memiliki interaksi

yang cukup dekat dengan anjing, mengakibatkan beberapa masyarakat apabila

2
kontak dengan anjing berupa cakaran atau gigitan dengan luka yang tidak parah

dianggap sebagai hal biasa yang tidak berbahaya, sehingga pentingnya

memberikan edukasi pengetahuan dasar mengenai penyakit rabies dan

pencegahannya kepada anak-anak usia sekolah dasar. Berdasarkan WHO, 2016

menyebutkan bahwa kontak antara saliva HPR dengan mukosa kulit akan menjadi

faktor risiko terjadinya penyakit rabies. Hal lain yang memungkinkan masih ada

masyarakat Soppemg yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebagai

tempat pengobatan untuk kasus gigitan anjing adalah kepercayaan pada

pengobatan tradisional sebagai pengobatan gigitan anjing rabies lebih kuat

dibanding dengan pelayanan kesehatan (Pebrianty et al., 2012).

B. Permasalahan Mitra

Berdasarkan analisis situasi dan pengamatan langsung di lokasi mitra dan diskusi

dengan kepala puskesmas, masyarakat, guru, guru Taman Pendidikan Al-Qur’an

Desa Jampu, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa

adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan anak-anak mengenai penyakit rabies dan pencegahan

penularan virus rabies untuk anak usia sekolah dasar khususnya di Taman

pendidikan Al-Qur’an (TPA) Desa Jampu.

2. Kurangnya pemahaman siswa – siswi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)

Desa Jampu tentang faktor penyebab, ciri dan akibat dari virus rabies.

3
3. Pentingnya pemahaman siswa – siswi tentang cara menghindari virus rabies

dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan.

C. Solusi Yang Ditawarkan

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan mitra siswa seperti di atas, maka

solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada anak – anak

usia sekolah dasar di Taman Pendidikan Al-Qur’an Desa Jampu, Kecamatan Liliriaja

Kabupaten Soppeng adalah melalui program Pengabdian Masyarakat secara mandiri.

Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dengan menggunakan poster edukasi

mengenai penyakit rabies dan pencegahannya kepada anak-anak usia sekolah dasar.

Diharapkan masyarakat desa jampu dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang

penyakit rabies dan pencegahannya.

Solusi yang ditawarkan kepada mitra telah mendapatkan persetujuan dari

tokoh – tokoh Desa Jampu serta masyarakat Desa Jampu pada saat Seminar Program

Kerja yang dilaksanakan pada 26 Juni 2019 di Balai Pertemuan Desa Jampu. Dengan

adanya solusi permasalahan ini maka diharapkan adanya peningkatan pengetahuan

anak-anak Desa Jampu terhadap pentingnya mengetahui penyakit rabies dan cara

pencegahannya kepada anak-anak usia sekolah dasar.

D. Lokasi dan Waktu

Pengabdian pada masyarakat tentang Penyuluhan Postur Tubuh yang Benar

dilaksanakan selama 1 hari di :

Lokasi : Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Desa Jampu

4
Hari/tanggal : Jum’at, 28 Juni 2019

Pukul : 14.30 – 15.15

Tempat : Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Desa Jampu

E. Pendekatan/Model Analisis

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat berupa penyuluhan mengenai

penyakit rabies dan cara pencegahannya diharapkan dapat :

1. Anak-anak TPA di desa Jampu, Kec. Liliriaja, Kab. Soppeng dapat

mengetahui dan memahami tentang penyakit rabies.

2. Anak-anak TPA di desa Jampu Kec. Liliriaja, Kab. Soppeng dapat

mengetahui ciri-ciri hewan rabies dengan jelas.

3. Anak-anak TPA di desa Jampu, Kec. Liliriaja, Kab. Soppeng dapat

melakukan pencegahan secara tepat terhadap penyakit rabies dengan

melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan.

F. Penyuluhan

Melalui program Pengabdian pada Masyarakat ini diharapkan anak-anak tidak

hanya mengetahui mengenai penyakit rabies dan cara pencegahannya, namun dapat

menerapkan langsung secara nyata. Melalui penyuluhan ini juga, diharapkan anak-

anak dapat menyadari pentingnya mencegah penyakit rabies dengan melakukan

vaksinasi terhadap hewan peliharaan. Penyuluhan diawali dengan menjelaskan

tentang pentingnya pengetahuan mengenai penyakit rabies. Rabies merupakan salah

satu penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia. Rabies merupakan

5
penyakit menular yang mematikan. Penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh gigitan

anjing. Hewan yang dapat menularkan rabies yaitu anjing, kucing, monyet dan tikus.

Sebagian besar rabies ditularkan melalui gigitan.

Ciri khusus hewan yang rabies yakni agresif, galak, mengejar/menyerang semua

benda yang bergerak (hewan lain/manusia), menggigit dan menelan benda yang tidak

lazim (batu, kayu), terlihat keluar air liur yang sangat belebih (hypersalivasi),

meraung raung, takut terhadap cahaya (photophobia), sehingga sering bersembunyi di

tempat yang gelap (di bawah kolong meja) dan takut terhadap air (hydrophobia).

Cara mencegah penyakit rabies yaitu dengan vaksin hewan peliharaan atau bawa

ke puskeswan yang ada di Kabupaten Soppeng atau hubungi dokter hewan setempat.

Apabila digigit hewan maka secepatnya cuci luka dengan air yang mengalir dan

segera ke puskesmas untuk diberikan vaksin. Untuk hewan jangan dibunuh atau

dimatikan karena apabila hewan tersebut mati dalam waktu maksimal 3 hari maka

dapat dipastikan bahwa hewan terebut benar-benar atau positif terjangkit virus

rabies.

6
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kuliah

Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 58 Universitas Hasanuddin

Desa jampu yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 Juni 2019. Adapun foto – foto

kegiatan pelaksanaan Pengabdian Masyarakat pada siswa – siswi Taman Pendidikan

Al-Qur’an (TPA) Desa Jampu sebagai berikut :

Kegiatan Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara


Pencegahannya di TPA Desa Jampu
7
Kegiatan Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara
Pencegahannya di TPA Desa Jampu

Kegiatan Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara


Pencegahannya di TPA Desa Jampu
8
Kegiatan Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara
Pencegahannya di TPA Desa Jampu

B. Materi Penyuluhan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan penyuluhan mengenai penyakit rabies dan cara pencegahannya telah

dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PK Angkatan 58 UNHAS di Desa Jampu,

Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng selama empat pekan.

Program kerja ini dapat terlaksana dengan baik dalam pelaksanaannya berkat

kerja sama Mahasiswa KKN-PK UNHAS Angkatan 58 posko Desa Jampu dengan

pihak masyarakat dan Puskesmas Pacongkang.

B. Saran

1. Untuk pemerintah setempat dan institusi terkait agar kiranya program

vaksinasi gratis untuk masyarakat agar kiranya dijalankan secara merata.

2. Untuk pihak puskesmas agar kiranya rutin mengadakan penyuluhan mengenai

penyakit-penyakit yang sedang marak terhadap masyarakat untuk menambah

wawasan dan pencegahan penyakit pada masyarakat di Desa Jampu.

10
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Pebrianty., Ridwan Amiruddin dan Ida LeidaM. Thaha. 2012. Pemetaan Korban

Gigitan Anjing Rabies Di Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009-2011.

Universitas Hasanuddin: Makassar.

World Health Organization. 2016. https://www.who.int/rabies/en/ diakses pada 22

Juni 2019 pukul 11.05.

11
Lampiran 1

1. Rincian Anggaran Biaya

Tabel 1. Anggaran Biaya Program Pengabdian pada Masyarakat

Harga
No Kegiatan/Bahan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp.)
Satuan (Rp)

Transportasi Makassar-
1 Transportasi 1 1.000.000 1.000.000
Soppeng

Uang Harian dan


2 Biaya hidup 1 700.000 700.000
Konsumsi makanan

3 Poster Edukasi Bahan pembelajaran 1 50.000 50.000

4 Snack Konsmsi peserta 30 7.000 210.000

Penjilidan laporan Jilid laporan dan


5 2 15.000 30.000
dan proposal proposal

6 Biaya tak terduga Konsumsi peserta, dll 50.000 50.000

Total Rp 2.040.00

12
Lampiran 2

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara Pencegahannya di Desa

Jampu, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng.

B. Latar Belakang

Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang

disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui gigitan

hewan penular rabies terutama anjing, kucing, dan kera. Selain itu, virus tersebut juga

dapat ditularkan melalui kontak virus (di dalam saliva binatang) dengan luka pada

host ataupun melalui membran mukosa yang utuh misalnya selaput konjungtiva mata,

mulut anus dan alat genetalia eksterna. Penyakit ini sangat penting artinya bagi

kesehatan masyarakat, karena jika penyakit tersebut menyerang manusia dan tidak

mendapatkan perawatan medis akan mengakibatkan kematian.

Daerah yang terjangkit rabies di dunia sekitar 150 negara, sekitar 55.000 orang

meninggal karena rabies. Jumlah orang yang tergigit hewan penular rabies (HPR)

diperkirakan lebih dari 150 juta orang dan memperoleh pengobatan profilaksis vaksin

anti rabies. Sekitar 40 % orang yang tergigit HPR adalah anak-anak dibawah usia 15

tahun, sehingga anak merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi

tertular rabies.

13
Penyebaran rabies di Indonesia bermula dari 3 provinsi yaitu Jawa Barat,

Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan sebelum perang dunia ke-2 terjadi. Distribusi

penyakit rabies sangat bervariasi untuk setiap belahan dunia. Di Indonesia sendiri

penularan penyakit rabies disebabkan oleh anjing sebanyak 98%, monyet dan kucing

sebanyak 2%.

Kurangnya kepedulian masyarakat dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya

gigitan anjing menjadi salah satu faktor masih kurangnya masyarakat yang

memeriksakan spesimen anjing yang menggigit ke laboratorium hewan. kontak antara

saliva HPR dengan mukosa kulit akan menjadi faktor risiko terjadinya penyakit

rabies. Hal lain yang memungkinkan masih ada masyarakat yang tidak memanfaatkan

pelayanan kesehatan sebagai tempat pengobatan untuk kasus gigitan anjing adalah

kepercayaan pada pengobatan tradisional sebagai pengobatan gigitan anjing rabies

lebih kuat dibanding dengan pelayanan kesehatan.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan edukasi pengetahuan dasar mengenai penyakit rabies dan

pencegahannya kepada anak-anak usia sekolah dasar di Desa Jampu,

Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng.

2. Tujuan Khusus

Tujuan kegiatan Penyuluhan untuk:

a. mengetahui dan memahami tentang penyakit rabies.

14
b. Menjelaskan bagaimana melakukan pencegahan secara tepat terhadap

penyakit rabies

D. Sasaran

Anak-anak usia sekolah dasar Desa Jampu, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten

Soppeng.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/tanggal : Jum’at, 28 Juni 2019

Pukul : 14.30 – 15.15

Tempat : Taman Pendidikan Al-Qur’an Desa Jampu

F. Penanggung Jawab

Nama : Dwi Ainun Utari

NIM : O111 16 005

Fak/Prodi : Fakultas Kedokteran/Kedokteran Hewan

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

a. Menyediakan materi penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara

Pencegahannya

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk Penyuluhan

Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara Pencegahannya

15
2. Pelaksanaan

a. Perkenalan dengan anak usia sekolah dasar sekaligus review

pengetahuan dasar tentang penyakit rabies dan cara pencegahannya

b. Pemberian materi penyuluhan pada anak usia sekolah dasar

3. Indikator Keberhasilan

Terlaksananya program penyuluhan mengenai rabies dan cara

pencegahannya di Desa Jampu

H. Pembiayaan

Sumber dana pada kegiatan ini adalah swadaya mahasiswa KKN-PK angkatan 58

Universitas Hasanuddin.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference (TOR) Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies

dan Cara Pencegahannya oleh mahasiswa KKN-PK UNHAS angkatan 58 di Desa

Jampu, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng.

Jampu, 26 Juni 2019

Mengetahui,

Koord. Desa Jampu Penanggung Jawab Kegiatan

Dandi Nugraha Dwi Ainun Utari

NIM C111 16 357 NIM O111 16 005

16
Lampiran 3

Daftar Hadir Peserta

17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai