Desa : Jampu
Kecamatan : Liliriaja
Kabupaten : Soppeng
Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Hasanuddin
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
2. Bapak camat Liliriaja atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kami.
4. Ibu Nurhafsah,Sos MM, selaku Kepala Desa Jampu yang telah membantu
kami di lapangan.
kami dan tak bosan-bosannya untuk memotivasi kami agar dapat terjaga dan
Desa Jampu yang senantiasa ramah dan ringan tangan membantu kami selama
di lapangan.
melaksanakan kegiatan
iii
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan yang bersifat
Demikian laporan ini kami susun sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan
Kabupaten Soppeng. Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita
dan semua pihak yang terkait. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL/JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi 1
B. Permasalahan Mitra 3
E. Pendekatan/Model Analisis 5
F. Penyuluhan 5
B. Materi penyuluhan 9
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Lampiran 12
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Appanang, kelurahan Galung, kelurahan Jennae dan lima desa, yaitu desa Timusu,
desa Pattojo, desa Barang, desa Rompegading, dan desa Jampu, yang menjadi lokasi
dengan jarak tempuh ke ibukota Kabupaten Soppeng sebesar 9 km. Desa Jampu
terdiri dari tiga dusun, yaitu dusun Jampu, dusun Lenrang, dan dusun Lonrong.
Wilayah batas desa Jampu bagian utara berbatasan dengan Kelurahan Cabenge
Liliriaja, bagian Barat berbatasan dengan Kelurahan Jennae Kecamatan Liliriaja, dan
Menurut data Gambaran Desa Jampu, jumlah penduduk desa Jampu sebanyak
2.949 jiwa, yang terdiri dari 837 KK, dengan laki-laki sebanyak 11.431 jiwa dan
perempuan sebanyak 1.518 jiwa. Pekerjaan rata-rata masyarakat desa Jampu adalah
2.948 masyarakat desa Jampu menganut agama Islam dan 1 masyarakat menganut
agama Kristen.
1
Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 58 Universitas
Juli 2019. Fokus dari KKN-PK ini adalah pengendalian TB berbasis komunitas
masalah kesehatan yang ada di desa Jampu, berdasarkan hasil observasi lapangan
dan diskusi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, puskesmas
masyarakat mengenai bahaya gigitan anjing menjadi salah satu faktor masih
laboratorium hewan. Masyarakat desa jampu sejak dahulu telah memiliki interaksi
2
kontak dengan anjing berupa cakaran atau gigitan dengan luka yang tidak parah
menyebutkan bahwa kontak antara saliva HPR dengan mukosa kulit akan menjadi
faktor risiko terjadinya penyakit rabies. Hal lain yang memungkinkan masih ada
B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan analisis situasi dan pengamatan langsung di lokasi mitra dan diskusi
Desa Jampu, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa
penularan virus rabies untuk anak usia sekolah dasar khususnya di Taman
Desa Jampu tentang faktor penyebab, ciri dan akibat dari virus rabies.
3
3. Pentingnya pemahaman siswa – siswi tentang cara menghindari virus rabies
solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada anak – anak
usia sekolah dasar di Taman Pendidikan Al-Qur’an Desa Jampu, Kecamatan Liliriaja
mengenai penyakit rabies dan pencegahannya kepada anak-anak usia sekolah dasar.
tokoh – tokoh Desa Jampu serta masyarakat Desa Jampu pada saat Seminar Program
Kerja yang dilaksanakan pada 26 Juni 2019 di Balai Pertemuan Desa Jampu. Dengan
anak-anak Desa Jampu terhadap pentingnya mengetahui penyakit rabies dan cara
4
Hari/tanggal : Jum’at, 28 Juni 2019
E. Pendekatan/Model Analisis
F. Penyuluhan
hanya mengetahui mengenai penyakit rabies dan cara pencegahannya, namun dapat
menerapkan langsung secara nyata. Melalui penyuluhan ini juga, diharapkan anak-
satu penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia. Rabies merupakan
5
penyakit menular yang mematikan. Penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh gigitan
anjing. Hewan yang dapat menularkan rabies yaitu anjing, kucing, monyet dan tikus.
Ciri khusus hewan yang rabies yakni agresif, galak, mengejar/menyerang semua
benda yang bergerak (hewan lain/manusia), menggigit dan menelan benda yang tidak
lazim (batu, kayu), terlihat keluar air liur yang sangat belebih (hypersalivasi),
tempat yang gelap (di bawah kolong meja) dan takut terhadap air (hydrophobia).
Cara mencegah penyakit rabies yaitu dengan vaksin hewan peliharaan atau bawa
ke puskeswan yang ada di Kabupaten Soppeng atau hubungi dokter hewan setempat.
Apabila digigit hewan maka secepatnya cuci luka dengan air yang mengalir dan
segera ke puskesmas untuk diberikan vaksin. Untuk hewan jangan dibunuh atau
dimatikan karena apabila hewan tersebut mati dalam waktu maksimal 3 hari maka
dapat dipastikan bahwa hewan terebut benar-benar atau positif terjangkit virus
rabies.
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Desa jampu yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 Juni 2019. Adapun foto – foto
B. Materi Penyuluhan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program kerja ini dapat terlaksana dengan baik dalam pelaksanaannya berkat
kerja sama Mahasiswa KKN-PK UNHAS Angkatan 58 posko Desa Jampu dengan
B. Saran
10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Pebrianty., Ridwan Amiruddin dan Ida LeidaM. Thaha. 2012. Pemetaan Korban
11
Lampiran 1
Harga
No Kegiatan/Bahan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp.)
Satuan (Rp)
Transportasi Makassar-
1 Transportasi 1 1.000.000 1.000.000
Soppeng
Total Rp 2.040.00
12
Lampiran 2
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang
Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui gigitan
hewan penular rabies terutama anjing, kucing, dan kera. Selain itu, virus tersebut juga
dapat ditularkan melalui kontak virus (di dalam saliva binatang) dengan luka pada
host ataupun melalui membran mukosa yang utuh misalnya selaput konjungtiva mata,
mulut anus dan alat genetalia eksterna. Penyakit ini sangat penting artinya bagi
kesehatan masyarakat, karena jika penyakit tersebut menyerang manusia dan tidak
Daerah yang terjangkit rabies di dunia sekitar 150 negara, sekitar 55.000 orang
meninggal karena rabies. Jumlah orang yang tergigit hewan penular rabies (HPR)
diperkirakan lebih dari 150 juta orang dan memperoleh pengobatan profilaksis vaksin
anti rabies. Sekitar 40 % orang yang tergigit HPR adalah anak-anak dibawah usia 15
tahun, sehingga anak merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi
tertular rabies.
13
Penyebaran rabies di Indonesia bermula dari 3 provinsi yaitu Jawa Barat,
Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan sebelum perang dunia ke-2 terjadi. Distribusi
penyakit rabies sangat bervariasi untuk setiap belahan dunia. Di Indonesia sendiri
penularan penyakit rabies disebabkan oleh anjing sebanyak 98%, monyet dan kucing
sebanyak 2%.
gigitan anjing menjadi salah satu faktor masih kurangnya masyarakat yang
saliva HPR dengan mukosa kulit akan menjadi faktor risiko terjadinya penyakit
rabies. Hal lain yang memungkinkan masih ada masyarakat yang tidak memanfaatkan
pelayanan kesehatan sebagai tempat pengobatan untuk kasus gigitan anjing adalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
14
b. Menjelaskan bagaimana melakukan pencegahan secara tepat terhadap
penyakit rabies
D. Sasaran
Soppeng.
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
Pencegahannya
15
2. Pelaksanaan
3. Indikator Keberhasilan
H. Pembiayaan
Sumber dana pada kegiatan ini adalah swadaya mahasiswa KKN-PK angkatan 58
Universitas Hasanuddin.
I. Penutup
Mengetahui,
16
Lampiran 3
17
18
19
20