Anda di halaman 1dari 18

RENCANA ADVOKASI PEMBENTUKAN UPAYA KESEHATAN

BERBASIS MASYARAKAT POSYANDU LANSIA DAERAH


CABEAN KOTA BLITAR
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Pengganti UAS Mata Kuliah

Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1. Ana Nurul Firdausi 181182


2. Fratama Fatkhur Rohman 181190
3. Jihan Novanda 181194
4. Mar'atus Sholicha 181196
5. Meilenia Laras Andhini 181198
6. Mochammad Satria Utama 181199
7. Rezita Immi Faradina 181208
8. Rino Adi Prasetyawan 181209
9. Riski Arimbi 181210
10. Rudi Hermansah 181212
11. Zihan Putri Dwi Haryanto 181225
12. Zohara Machfida 181226

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN

RS dr. SOEPRAOEN MALANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


A. Latar Belakang

Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah

merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa

tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai

dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada

kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia

melalui beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah

Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan

pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lanjut usia

yang sudah disepakati, yang digerakan oleh masyarakat dimana mereka bisa

mendapatkan pelayanan kesehatan (Sulistyorini,2010). Disamping itu, di Posyandu

Lansia juga memberikan pelayanan sosial, agama, ketrampilan, olahraga dan seni

budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan

mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri

(Soeweno, 2010)

Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangat cepat

menimbulkan berbagai permasalahan terutama dari segi kesehatan dan

kesejahteraan lansia, sehingga lansia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari

semua sektor untuk upaya peningkatan drajat kesehatan dan mutu lansia. Salah

satu bentuk perhatian terhadap lansia adalah terlaksananya pelayanan pada lanjut

usia melalui kelompok Posyandu Lansia (Soeweno, 2010).


Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberikan

kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga

kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Untuk

itu seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut.

Namun fenomena di lapangan menunjukan fakta yang berbeda, Posyandu Lansia

ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung

mengikuti kegiatan posyandu semakin berkurang

Berdasarkan data yang kami lakukan selama satu minggu di desa Kasri

Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang, lansia yang berkunjung ke Posyandu

Lansia sudah mnencapai setengahnya yaitu 57 %. Walaupun sudah mencapai

setengah dari sampel yang dilakukan,namun kehadiran lansia masih kurang dari

yang diharapkan, dimana target cakupan pelayanan poksila adalah 80%.

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kunjungan lansia datang ke posyandu agar status gizi

maupun derajat kesehatan lansia dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.

b. Tujuan Khusus :

• Mengubah pengetahuan lansia tentang pentingnya kunjungan ke

posyandu untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia

• Mengubah sikap lansia untuk ikut berperan serta dan aktif dalam

mengikuti program di posyandu.

• Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,

sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

lansia
• Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan

swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi

antara masyarakat usia lanjut.

2. Materi Kegiatan

• Pentingnya posyandu untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia.

• Pentingnya peran serta lansia dalam program posyandu

3. Asumsi Perencanaan

a. Asumsi Positif

• Program yang direncanakan ditanggapi, disetujui, disepakati serta

mendapat bantuan dan partisipasi dari masyarakat serta ada dukungan

masyarakat lintas program dan lintas sektor.

b. Asumsi Negatif

• Terjadi hujan saat kegiatan dan waktu kegiatan yang bersamaan

dengan waktu istirahat sehingga dapat menghambat lansia datang

pada acara kegiatan.

• Tidak adanya dukungan dari keluarga

• Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau

• Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun

mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu.

4. Strategi Pendekatan

Pendekatan melalui pihak masyarakat khususunya para lansia, kader

posyandu, tenaga kesehatan desa untuk bersedia bekerjasama dalam kegiatan


revitalisasi Posyandu lansia untuk meningkatkan kunjungan para lansia

sehingga derajat kesehatan dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.

5. Sasaran

Sasaran kegiatan Revitalisasi Posyandu ini pada dasarnya meliputi seluruh

lansia prioritas utama pada lansia yang kurang mengerti pentingnya dibangun

Posyandu Lansia

6. Tempat dan Waktu

No Nama Posyandu Jadwal Kegiatan Posyandu

1. Posyandu 1 Minggu pertama

2. Posyandu 2 Minggu kedua

3. Posyandu 3 Minggu kedua

4. Posyandu 4 Minggu ketiga

5. Posyandu 5 Minggu ketiga

7. Organisasi Tenaga Pelaksana

Ketua Pelaksana : Rezita Immi Faradina

Sie Perlengkapan : Jihan Novanda

Sie Dokumentasi : Meilenia Laras Andhini

Pendistribusi : Ana Nurul Firdausi

Anggota :

1. Rudi Hermansyah

2. Mar’atus Sholiha

3. M. Satria

4. Fratama Fatchur R.
5. Zihan Putri

6. Rino Adi P.

7. Zohara Machfida

8. Riski Arimbi

8. Metode Pelaksanaan

Guna keberhasilan program Revitalisasi Posyandu, maka melakukan

pendekatan kelompok dengan bekerja sama dengan lansia, kader posyandu dan

tenaga kesehatan desa, serta seluruh masyarakat pada umumnya.

9. Biaya

Kesekretariatan : Rp 52.750

Sound system : Rp 51.000

Konsumsi : Rp 220.500

Transportasi : Rp. 28.500

Total : Rp 352.750

10. Indikator Keberhasilan

Revitalisasi Posyandu berjalan dengan lancar dan mampu meningkatkan

kunjungan lansia yang datang ke posyandu untuk jangka waktu yang lama.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

DI DAERAH WILAYAH CABEAN KOTA BLITAR

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN

RS dr. SOEPRAOEN MALANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pentingnya Posyandu Lansia

SASARAN : Lansia di daerah Cabean Kota Blitar

HARI/TANGGAL : Selasa, 12 Januari 2020

WAKTU : 15 menit

TEMPAT : Balai desa

PERTEMUAN KE- : 1 (pertama)

PENYULUH : Mahasiswa Keperawatan ITSK RS dr. Soepraoen

A. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia di daerah

Cabean Kota Blitar mampu memahami pentingnya posyandu lansia.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia di daerah

Cabean Kota Blitar mampu :

a. Menjelaskan pengertian dari posyandu lansia

b. Menyebutkan tujuan dari posyandu lansia

c. Menyebutkan manfaat dari posyandu lansia

d. Menyebutkan sasaran kegiatan posyandu lansia

e. Menyebutkan kegiatan di posyandu lansia

B. POKOK BAHASAN

Pentingnya pembangunan posyandu lansia


C. SUB POKOK BAHASAN

a. Pengertian dari posyandu lansia

b. Tujuan dari posyandu lansia

c. Manfaat dari posyandu lansia

d. Sasaran kegiatan posyandu lansia

e. Kegiatan di posyandu lansia

D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media


Kegiatan Penyuluh /
Alat
Pendahulua 3 1. Salam 1. Menjawab Ceramah Power
n Menit pembuka salam dan Point
2. Perkenalan 2. Mendengarkan Tanya di LCD
3. Penjelasan 3. Mendengarkan Jawab
topik
penyuluhan
4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi 5. Mendengarkan
materi
(manfaat
dan alasan)
6. Apersepsi 6. Mengemukakan
peserta jawaban

7. Kontrak 7. Mendengarkan
waktu
Penyajian 10 1. Penjelasan 1. Mendengarkan Ceramah Flip
Menit materi dan Chart
2. Menanyaka 2. Menjawab Tanya
n pada jawab
peserta
tentang
pokok
materi yang
diberikan
3. Menuliskan 3. Memperhatikan
jawaban
peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempata
n peserta
untuk
bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempata jawaban
n peserta
lain
menanggap
i
pertanyaan
6. Memberi 6. Mendengarkan
penilaian
dan
kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima
reinforceme hadiah
n
8. Mengarahk 8. Mendengarkan
an
penyuluhan
pada
situasi yang
kondusif
Penutup 2 1. Mengevalu 1. Mendengarkan Ceramah Leaflet
menit asi dan
2. Menyimpul 2. Mendengarkan Tanya
kan materi jawab
3. Kontrak 3. Menjawab
topik
penyuluhan
berikutnya
4. Salam 4. Menjawab
penutup salam

E. PENGATURAN TEMPAT

Penyuluh
Lansia

Lansia
Lansia
F. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Stuktur

a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : Power point dan Leaflet

d. Warga lansia siap di ruangan

e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

d) Suasana penyuluhan tertib

e) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

f) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

3. Evaluasi Hasil

1) Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta

penyuluhan (warga lansia di desa gudo):

a. Apa pengertian dari posyandu lansia?

b. Apa tujuan dari posyandu lansia?

c. Apa manfaat dari posyandu lansia?

d. Siapa sasaran dari kegiatan posyandu lansia?

e. Apa saja kegiatan di posyandu lansia?

2) Warga lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang diajukan
G. MATERI PENYULUHAN

- Terlampir

H. REFERENSI

- Yohana, Sari (2011), Pelayanan Posyandu Lansia. www://puskesmas.org

- Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan

Masyarakat, Jakarta : EGC.

- Rusfita, ana dkk, (2008). Posyandu lanjut Usia (lansia), Makalah, STIKES

Ngudi Waluyo : Ugarangan


Lampiran

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

A. Pengertian

Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-

sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk

melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai

kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum

(Henniwati, 2008).

Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut

disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh

masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu

lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan

kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas

dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan

organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada

di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), posyandu lansia adalah suatu

bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/

kelurahan dalam masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam

posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh

kriteria lansia yang memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan


posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

terutama lansia.

B. Tujuan Posyandu Lansia

Menurut Erfandi (2008), Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar adalah

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat,

sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

lansia.

2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan

swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi

antara masyarakat usia lanjut.

C. Manfaat Posyandu Lansia

a) Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala

b) Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia secara berkala

c) Termonitornya kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia secara berkala

d) Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara

berkala

e) Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan lansia secara

berkala

f) Adanya pelayanan kesehatan bagi lansia secara berkala

g) Peningkatan status kesehatan lansia

D. Sasaran Posyandu Lansia

Sasaran posyandu lansia adalah :

1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok

usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi

(70 tahun ke atas).


2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi

sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas

(Departemen Kesehatan RI, 2006).

E. Kegiatan Posyandu Lansia

Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan

fisik dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju

Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman

masalah kesehatan yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia

adalah :

a) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran

tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).

b) Pengukuran tekanan darah serta penghitungan denyut nadi selama satu

menit.

c) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat

d) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula (diabetes mellitus)

e) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi

awal adanya penyakit ginjal

f) Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.

g) Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam

rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan

masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.

h) Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang

tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.


Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan

tambahan seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan

silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader

posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas kembali dan

berdisiplin diri.

F. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan

posyandu balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada

mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah

penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem

5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya 3 meja.

Posyandu lansia sistem 5 meja, meliputi :

a) Meja I : Pendaftaran

Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut.

Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja

selanjutnya.

b) Meja II

Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan

darah

c) Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)

Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa

Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.

d) Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian

makanan tambahan

e) Meja V : Pelayanan medis

Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari

Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan

ringan.

Posyandu lansia sistem 3 meja, meliputi :

1. Meja I : Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat

badan dan atau tinggi badan.

2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index

massa tubuh (IMT) juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan

sederhana dan rujukan kasus.

3. Meja III : Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga

dilakukan pelayanan pojok gizi.

Anda mungkin juga menyukai