Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

OLEH

1. Angelia Jahnatul 213310715


2. Cinthia Rani Saputri 213310718
3. Fhathin Furaiza Brahmita 213310723
4. Hayatun Nufus 213310727
5. Isra Hayati Oktavia Lisni 213310728
6. Khaneisya Saudana 213310729
7. Prahardinasti Nabilah 213310733
8. Putra Hidayatullah 213310734
9. Tania Putri Cristia Dewi 213310744

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Verra Widhi Astuti, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PADANG
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(pentingnya posyandu lansia)

Bahasan : Posyandu
Pokok Bahasan : pentingnya posyandu lansia
Hari/tanggal : Kamis, 21 Maret 2024
Jam : 08.00 – 08.30
Waktu : 30 menit
Sasaran : Lansia
Tempat : Klinik poltekkes

A. Latar Belakang
Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama
menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan,
memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya
peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008),

B. Tujuan
a.Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para pasien mampu mengetahui dan
memahami pentingnya posyandu lansia.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang posyandu lansia
2. Tujuan posyandu lansia
3. Menjelaskan tentang manfaat posyandu lansia
4. Sasaran posyandu lansia
5. Kegiatan posyandu lansia
6. Mekanisme pelayanan posyandu lansia

C. Metode
a.Ceramah
b. Tanya jawab
c.Pemeriksaan
D. Media
a.Leaflet
b. Stetoskop, termometer, tensimenter

E. Setting tempat

observer

penyuluh

fasilitator

fasilitator

lansia

fasilitator

F. Kegiatan penyuluhan
No. Waktu Kegiatan
Presentator Audiens
1. 3 menit Pembukaan :
• Membuka kegiatan dengan • Menjawab salam
mengucapkan salam • Mendengarkan
• Memperkenalkan diri • Memperhatikan
• Melakukan kontrak waktu dan Bahasa
yang akan digunakan
• Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
• Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang posyandu lansia  Memperhatikan
 Tujuan posyandu lansia  Bertanya
 Menjelaskan tentang manfaat posyandu  Memperhatian
lansia
 Sasaran posyandu lansia
 Kegiatan posyandu lansia
 Mekanisme pelayanan posyandu lansia
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta tentang  Menjawab
materi yang telah dibriakn dan pertanyaan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
 Kesimpulan
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
partisipasi peserta  Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup

G. Rancangan evaluasi
1) Evaluasi struktur
- Penyelenggaraan penyuluhan di klinik poltekkes
- Kontrak waktu 30 menit
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Pasien penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
2) Evaluasi Proses
- Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
- Pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
- Pasien aktif bertanya kegiatan penyuluhan
3) Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta mampu mengerti, memahami
mengenai pentingnya posyandu lansia.
MATERI
PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

A. PENGERTIAN
Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-
sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk
melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai
kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati,
2008),
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).
Menurut Kemenkes (2011) menyatakan Posyandu Lansia adalah pos
pelayanan terpadu untuk masyarakat lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, dan di gerakkan oleh masyarakat agar lanjut usia mendapatkan pelayanan
kesehatan yang memadai dan merupakan kebijakan pemerintah untuk pengembangan
pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
puskesmas dengan melibatkan peran serta lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial.
Posyandu lansia merupakan suatu wadah pelayanan yang dilakukan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan
oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor pemerintah dan
non pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan
pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif (KomNas, 2010). Selain
pelayanan kesehatan, di Posyandu Lansia juga dapat diberikan pelayanan sosial,
agama, pendidikan, keterampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang
dibutuhkan oleh para lansia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup
melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Disamping itu para lansia
pun dapat beraktivitas dan mengembangkan potensi diri mereka (Qasim, Muhammad.
2021).
B. TUJUAN POSYANDU LANSIA
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.

C. MANFAAT POSYANDU
1. Terlaksananya pembinaan Kesehatan lansia secara berkala
2. Tercatat dan terlaporkannya status kesehatannya lansia secara berkala
3. Termonitomya Kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia secara lansia
4. Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
5. Terlaksananya upaya preventif terhadap status Kesehatan lansia secara berkala
6. Adanya pelayanan Kesehatan bagi lansia secara berkala
7. Peningkatan status Kesehatan lansia

D. SASARAN POSYANDU LANSIA


Posyandu lansia dibetuk salah satunya berdasarkan semakin meluasnya
pelaksanaan upaya kesehatan dan keberhasilan pembangunan nasional di semua
sektor, hal ini mendorong peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi serta kesehatan.
Berhubungan dengan pertambahan penduduk dan keberhasilan pelaksanaan program
Keluarga Berencana (KB), telah dapat dideteksi adanya pergerakan jumlah penduduk
usia muda kearah penduduk berusia tua. Hal ini menunjukkan perlu adanya
peningkatan pelayanan dan pembinaan kesehatan bagi usia lanjut.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu ditentukan adanya ruang lingkup
pembinaan agar posyandu lansia ini bisa tepat sasaran, baik sasaran langsung maupun
sasaran tidak langsung.
Menurut Depkes RI (2006) sasaran posyandu lansia di bagi mendaji dua
kelompok yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung.
1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia
lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun
ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial
yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (Departemen
Kesehatan RI, 2006).

E. KEGIATAN POSYANDU LANSIA


Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik
dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atan ancaman masalah kesehatan
yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah:
1. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2. Pengukuran tekanan darah serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
3. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
4. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
gula (diabetes mellitus)
5. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada keluhan dan atau ditemukan kelainan
pada pemeriksaan butir-butir diatas.
7. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam
rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
8. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan
seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan silaturahmi antar
lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan
untuk membuat lansia beraktivitas kembali dan berdisiplin diri.

F. MEKANISME PELAYANAN POSYANDU LANSIA


Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu
balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan
kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 meja seperti posyandu balita,
ada pula yang hanya 3 meja.

Posyandu lansia sistem 5 meja, meliputi:


1. Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
3. Meja III Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi: Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan
5. Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan.

Posyandu lansia sistem 3 meja, meliputi:


1. Meja I: Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau
tinggi badan.
2. Meja II: Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index massa tubuh
(IMT) juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus.
3. Meja III: Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga dilakukan
pelayanan pojok gizi.
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
POSYANDU LANSIA

Pengertian Pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan kegiatan posyandu lansia

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tegal Barat No UKM.IV/SK/TM/01/2016

Referensi
1. Undang-undang RI nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

2. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Peraturan Pemerintah RI No 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya


Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.

1. Alat:
Persiapan
 KMS Lansia
Alat/Bahan
 Buku register Usila.

2. Bahan:

 Tensi meter

 Timbangan Berat Badan

 Microtoise (alat ukur tinggi badan)

 Meteran pengukur lingkar lengan

 Meteran pengukur Lingkar perut

 Peralatan Lab sederhana.


Prosedur Tahap Persiapan:
Tindakan A. Tahap persiapan
1. Kepala Puskesmas bersama Tim UKM beserta kader menetapkan
jadwal posyandu lansia
2. Kader menyiapkan tempat dan sasaran
3. Kader memberikan informasi tentang jadwal posyandu wilayah
masing-masing kepada masyarakat

B. Tahap pelaksanaan
1. Kader menyiapkan 5 meja
2. Meja 1 kader/petugas melaksanakan pendaftaran
3. Meja 2 kader/petugas melakukan penimbangan berat badan, tinggi
lutut, pengukuran tinggi badan serta penghitungan IMT
4. Meja 3 petugas kesehatan melakukan pemeriksaan Tekanan darah,
laboratorium sederhana (jikaada)serta pemberian obat dan vitamin.
5. Meja 4 petugas gizi/promkes memberikan konseling atau penyuluhan
tentang kesehatan.
6. Meja 5 pemberian PMT oleh kader posyandu
7. Semua kegiatan dicatat dalam buku KMS dan buku kegiatan

Unit 1. Perawat / bidan puskesmas


Terkait 2. PetugasGizi/Promkes
3. PLKB
4. Ibu PKK
5. Kader Kesehatan

Dokumen  Daftar hadir


terkait  Dokumentasi
 Laporan kegiatan

DAFTAR HADIR
PENTINGNYA POSYANDU LANSIA
No Nama Tanda Tangan
.

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta:
EGC.
Qasim, Muhammad. 2021. Keperawatan Gerontik. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini
Rusfita, ana dkk, (2008). Posyandu lanjut Usia (lansia), Makalah, STIKES Ngudi
Waluyo: Ugarangan
Yohana, Sari (2011), Pelayanan Posyandu Lansia. www://puskesmas.org

Anda mungkin juga menyukai