Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

Disusun Oleh:
Kelompok 10

Cindy Novalarantri, S. Kep (2214901035)


M Fadhil Rasyid Arnaz, S. Kep (2214901055)
Melija Salakkokoai, S. Kep (2214901056)
Mila Sagita, S. Kep (2214901057)
Novia Mardina Ariyanti, S. Kep (2214901065)
Riyanti Irawan, S. Kep (2114901070)
Suci Permata Sari, S. Kep (2214901076)
Muhammad Haris, S. Kep (2214901059)
Yola Aulya Rahma, S. Kep (2214901088)

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns. Tomi Jepisa, M. Kep ) ( Ns.Mitriya Rika ZM,S.Kep )

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
T. A. 2022/2023

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. IDENTITAS
Topik : Posyandu Lansia
Sub Topik : Pentingnya Posyandu Lansia
Hari/Tanggal    : Senin / 24 Juli 2023
Jam                    : 10.00– 10.35 WIB
Waktu                : 35 menit
Tempat             : Praktik Bidan Nurmaini
Sasaran : Lansia RW 03

B. LATAR BELAKANG
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa pemberdayaan
masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan terjadi proses
pengorganisasian, adanya anggota kelompok dan kader serta tersediannya pendanaan ( Azizah,
2018).
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia, pemerintah telah
merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia untuk mencapai masa tua
bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada lanjut usia, pemerintah telah
mencanangkan pelayanan pada lanjut usia melalui beberapa jenjang. Pelayanan ditingkat
masyarakat adalah Posyandu Lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah
Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit (Fallen, 2017).
Jumlah penduduk lanjut usia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal yang
sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda membaiknya tingkat
kesejahteraan masyarakat. Dari hasil Sensus Penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa
Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia
yaitu mencapai 18,1 juta jiwa pada 2020 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk (BPS,2020).
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian
Dalam Negeri mencatat, terdapat 383,69 ribu jiwa (6,86%) penduduk Sumatera Barat
(Sumbar) yang merupakan kelompok usia sudah tidak produktif (65 tahun ke atas) pada Juni
2021. Dari jumlah tersebut, terdapat 123,55 ribu jiwa penduduk Sumbar yang berusia 75 tahun
ke atas. Kemudian, sebanyak 90,74 ribu jiwa berusia 70-74 tahun dan 169,41 ribu jiwa yang
berumur 65-69 tahun. Penduduk Sumbar yang merupakan kelompok usia produktif (15-64
tahun) mencapai 3,78 juta jiwa (67,57%) (Dukcapil Sumbar, 2021).
Berdasarkan keterangan dari kader posyandu lansia bahwa sebenarnya sikap lansia
dalam mengikuti jadwal posyandu lansia cukup baik. Namun, ada beberapa kendala yang
dialami oleh lansia untuk menghadiri posyandu lansia yaitu seperti keluarga yang tidak pernah
mengantarkan lansia ke posyandu lansia, keluarga yang tidak pernah menemani lansia untuk
mengikuti kegiatan posyandu lansia, keluarga yang tidak tahu dan tidak pernah mengingatkan
tentang jadwal kegiatan posyandu lansia serta kurangnya motivasi yang membuat lansia
berkunjung ke posyandu lansia dan ada juga kendala lansia seperti menjaga cucunya.
Sedangkan kehadiran lansia ke posyandu lansia sangatlah penting untuk kesehatan dan
kelangsungan hidup lansia. Jika lansia tidak menghadiri dan mengikuti jadwal kegiatan
posyandu lansia maka kesehatannya tidak dapat terpantau dengan baik sehingga menyebabkan
angka sakit lansia meningkat (Nugroho,2019).
Berdasarkan hasil survey dan data yang diperoleh kelompok 10 pada tanggal 11 Juli
2023 didapatkan bahwa dari 3 RT sebanyak 79% lansia pernah mendengar tentang posyandu
lansia namun tidak pernah mengikuti posyandu lansia, karena itu kelompok 10 tertarik
mengambil judul penyuluhan yaitu Pentingnya Posyandu Lansia.

C. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan lansia dapat memahami pentingnya
posyandu lansia.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang pentingnya posyandu lansia peserta
penyuluhan diharapkan mampu:
a. Mengetahui pengertian posyandu lansia
b. Mengetahui Tujuan Posyandu Lansia
c. Mengetahui Manfaat Posyandu Lansia
d. Mengetahui Sasaran Kegiatan Lansia
e. Mengetahui Kegiatan Posyandu Lansia
f. Mengetahui Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

D. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Materi ( Terlampir)
2. Media dan Alat
 Materi SAP
 Laptop
 Leaflet
 Powert Point
 In Focus

3. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Diskusi
4. Pengorganisasian dan fungsinya/uraian tugas
1. Moderator : Suci Permata Sari, S. Kep
Tugas
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri dan anggota
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
g. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2. Presentator : Riyanti Irawan, S. Kep
Tugas:
a. Menggali pengetahuan lansia tentang apa itu pengertian posyandu lansia
b. Menjelaskan materi tentang pentingnya posyandu lansia
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator :
1. Cindy Novalarantri, S. Kep
2. Yola Aulya Rahma, S. Kep
3. Melija Salakkokoai, S. Kep
4. Mila Sagita, S.Kep
5. Novia Mardina Ariyanti, S.Kep
6. Muhammad Fadhil Rasyid A. S. Kep
Tugas :
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c. Memotivasi pasien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d. Memotivasi pasien untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4. Observer : Muhammad Haris, S. Kep
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan saat berlangsung.
c. Mendokumentasikan kegiatan selama berlangsung

E. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Moderator : Preceptor Akademik
: Presenter
: Fasilitator : Pembimbing Klinik/Kader
: Observer
: Peserta

F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1 5 menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan anggota b. Mendengarkan
penyuluhan
c. Menjelaskan maksud dan c. Mendengarkan dan
tujuan memperhatikan
d. Menjelaskan kontrak bahasa d. Menjawab dan menyepakati
dan kontrak waktu kontrak bahasa & kontrak waktu
e. Menanyakan kepada audien e. Menjawab pertanyaan
tentang pentingnya posyandu
lansia f. Mendengarkan
f. Memberikan reinforcement
positif

2 15 menit Pelaksanaan Kegiatan


a. Menjelaskan materi penyuluhan a. Menyimak dan mendengarkan
secara berurutan dan teratur. dengan seksama
Materi tentang : b. Memberikan respon
 Pengertian posyandu lansia
 Tujuan posyandu lansia
 Manfaat posyandu lansia
 Sasaran kegiatan posyandu
lansia
 Kegiatan posyandu lansia
 Mekanisme pelayanan posyandu
lansia

3 10 menit Evaluasi
a. Memberi kesempatan klien a. Bertanya
untuk bertanya
b. Menjawab pertanyaan b. Menjawab
audien
c. Menanyakan kembali materi c. Menjawab dan mendengarkan
yang sudah dijelaskan
d. Memberi reinforcement d. Mendengarkan
positif
4 5 menit Penutup
a. Meminta/memberi pesan dan a. Memberikan pesan dan kesan
kesan
b. Menyimpulkan materi b. Mendengarkan
c. Mengucapkan terimakasih dan c. Menjawab salam
salam

G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 100% peserta hadir tepat waktu pada saat penyuluhan
b. 100% media penyuluhan yang akan digunakan sudah lengkap.
c. 100% metode penyuluhan yangakan dilakukan sudah siap.
d. 100% stuktur pengorganisasian seperti moderator, presentator, fasilitator dan
observer sudah menjalan tugasnya masing-masing dengan baik dan benar.

2. Evaluasi Proses
a. 100% dari hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan, peserta hadir ditempat
penyuluhan sesuai dengan jam yang sudah ditentukan yaitu
b. 100% dari hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan, peserta antusias terhadap
materi penyuluhan yang disampaikan.
c. 80% dari hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan, tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan
d. 80% dari hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan, peserta mengajukan pertanyaan
sesuai dengan materi yang disampaikan.

3. Evaluasi Hasil
a. 80% Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian posyandu lansia
b. 80% Peserta dapat mengetahui dan memahami tujuan posyandu lansia
c. 80% Peserta dapat menjelaskan manfaat posyandu lansia
d. 80% Peserta dapat menjelaskan sasaran kegiatan posyandu lansia
e. 80% Peserta dapat mengetahui dan menjelaskan kegiatan diposyandu lansia
f. 80% Peserta dapat mengetahui dan menjelaskan Mekanisme pelayanan posyandu
lansia

H. PENUTUP
Demikianlah hasil penyuluhan dari kelompok 10 tentang pentingnya posyandu lansia di RW
03 kelurahan korong gadang, diharapkan lansia dapat memahami pentingnya posyandu lansia
sehingga lansia rutin untuk mengikuti dan melakukan pemeriksaan kesehatan.
Padang, 22 juli 2023
Ketua Kelompok

(Cindy Novalarantri, S. Kep)

Disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns. Tomi Jepisa, M.Kep ) ( Ns. Mitriya Rika MZ, S.Kep )

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama menghimpun
seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta memperoleh
informasi pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara
umum ( Henny wati, 2018).
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati , yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan bagi kesehatan lansia yang penyelenggaraannya melalui program
puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat, dan organisasi
sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2018).
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia
lanjut (Erfandi, 2018).
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2015), posyandu lansia adalah suatu bentuk keterpaduan
pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa/ kelurahan dalam masing-masing wilayah kerja
puskesmas . Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang
dilatarbelakangi oleh kriteria lansia yang memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan
posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat , terutama lansia.

B. Tujuan Posyandu Lansia


Menurut Erfandi 2018, tujuan posyandu lansia secara garis besar adalah :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuknya
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia .
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

C. Manfaat Posyandu Lansia


1. Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala.
2. Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia secara berkala.
3. Termonitornya kesehatan lansia melalaui pemeriksaan lansia secara berkala
4. Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
5. Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan lansia secara berkala
6. Adanaya pelayanan kesehtan bagi lansia secara berkala
7. Peningkatan status kesehatan lansia

D. Sasaran Posyandu Lansia


Sasaran posysandu lansia adalah:
1.   Sasaran langsung, yaitu kelompok pra-usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut (60
tahun keatas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun keatas).
2.  Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasai sosial yang
bergerak dalam pembinaan usia lanjut,masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI, 2016)

E. Kegiatan Posyandu Lansia


Bentuk pelayanan pada posyandu lansia Menurut Erfandi (2018) meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS) untuk menegtahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang
dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah:
1.   Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2.    Pengukuran tekanan darah serta perhitungan denyut nadi selama satu menit.
3.    Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli cuprisulfat.
4.  Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(Diabetes Melitus)
5.   Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagaii deteksi awal adanya
penyakit ginjal
6.  Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan
pada pemeriksaan butir-butir diatas.
7. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan
yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
8.  Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak
datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan seperti senam
lansia, pengajian, membuat kerajinan atau kegiatan silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti
tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas kembali
dan berdisiplin diri.

F.    Mekanisme Pelayanan Lansia


Mekanisme pelayanan lansia menurut Depkes RI (2016) tentu saja berbeda dengan posyandu
balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia
ini dengan sisitem lima meja seperti posyandu balita dan ada pula yang hanya tiga meja.

Posyandu lansia sistem lima meja, meliputi:


1.    Meja II: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar
di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2.    Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah.
3.    Meja III: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakaukan pencatatan di KMS lansia meliputi: Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan.
4.    Meja IV: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan
5.    Meja V: Pelayan Medis
Pelayanan oleh tenaga profesional yaitu petugas dari Puskesmas/Kesehatan meliputi
kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan.

Posyandu lansia sistem 3 meja, meliputi:


1. Meja I : Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan beat badan dan tinggi
badan.
2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index massa tubuh (IMT)
juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus.
3. Meja III : Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga dilakukan pelayanan
pojok gizi

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2016. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Edisi 1. Jakarta: EGC

Erfandi. 2018. Posyandu dan Desa Siaga (Panduan untuk Bidan dan Kader). Yogyakarta: Nuha
Medika.

Henniwati, M. F. (2018). Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia Dan Berbagai Intervensi. Wineka
Media : Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. 2015. (Buku Pegangan Kader Posyandu (Buku Saku)). Jakarta: Promkes
Depkes.

DAFTAR HADIR PENYULUHAN


Hari / Tanggal : Senin / 24 Juli 2023
Kelompok : 10

No. Nama Peserta Tanda Tangan

2.

10

11

12

Anda mungkin juga menyukai