Disusun Oleh:
Kelompok Program Studi Profesi Ners
STUNTING
III. Sasaran
Orang Tua dan balita di Desa Alang-Alang
IV. Materi : (terlampir)
A. Stunting
1. Definisi stunting
2. Gejala stunting
3. Tinggi dan berat badan ideal anak usia 1-5 tahun
4. Penyebab stunting
5. Resiko Kesehatan pada anak stunting
6. Cara mencegah stunting
7. Penatalaksanaan
B. PMBA
1. Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK)
2. Pemberian makan bayi dan anak
3. Pemenuhan gizi ibu hamil
4. Pemenuhan gizi ibu menyusui
5. Masalah dalam pemberian makan bayi dan anak
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
VI. Media
1. Leaflet dan PPT
VII.Kegiatan Penyuluhan
1. 3 Menit Pembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Merespon
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Mendengarkan
penyuluha, kontrak waktu dan 4. Memperhatikan
kontrak bahasa
4. Menyebutkan materi penyuluhan
yang akan diberikan
5. Menggali pengetahuan audience
2 15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan Definisi stunting 1. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan Gejala stunting memperhatikan
3. Menjelaskan Tinggi dan berat
badan ideal anak usia 1-5 tahun
4. Menjelaskan Penyebab stunting 2. Bertanya
5. Menjelaskan Resiko Kesehatan
pada anak stunting
6. Menjelaskan Cara mencegah
stunting
7. Menjelaskan Penatalaksanaan
8. Menjelaskan Seribu hari pertama
kehidupan (1000 HPK)
9. Menjelaskan Pemberian makan
bayi dan anak
10. Menjelaskan Pemenuhan gizi ibu
hamil
11. Menjelaskan Pemenuhan gizi ibu
menyusui
12. Menjelaskan Masalah dalam
pemberian makan bayi dan anak
3 10 Menit Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada 1. Menjawab &
audience untuk bertanya menjelaskan pertanyaan
2. Menanyakan pada peserta dari pertanyaan yang di
tentang materi yang diberikan ajukan penyaji
dan reinforcement kepada pasien
bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 2 Menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih 2. Mendengarkan dan
kepada peserta penyuluhan membalas salam
2. Mengucapkan salam
3. Memberikan leaflet
VIII. Pengorganisasian :
Ketua Panitia : Siti Nur Halimah, S.Kep
Wakil Ketua : Akhmad Kavin Hidayatullah, S.Kep
Sekretaris : Uswatun Hasanah, S.Kep
Innatus Solihatin, S.Kep
Bendahara : Diana Rahmi Isnaini, S. Kep
Pemateri : Asma Inas Tesa, S.Kep
Moderator : Lilis Sarifah, S.Kep
Operator : Ali Sofa Hendriyani, S.Kep
Observer : Fatimatus Sahroh, S. Kep
Fasilitator : Halimatus Sa’diyah, S.Kep
Icha Anisa Zaini, S. Kep
Notulen : Meri intan sari, S.Kep
a. Sie Acara : Moh. Fajar Sodiq, S.Kep
Luandri, S.Kep
b. Sie Humas : Muhammad Holil, S.Kep
Gamariya Assegaf, S.Kep
Halimatus Sadiyah, S.Kep
c. Sie Perlengkapan : Fajar Mustafa, S.Kep
Sahidi, S.Kep
Efa Datul Umami, S.Kep
d. Sie Konsumsi : Moh. Sofyan Adiputra, S.Kep
Wahidah Nur Islamiyah, S.Kep
Diyah Rachmawati, S.Kep
Indra Hendriyanto, S.Kep
e. Sie Dokumentasi : Dimas Yusril Ferdiansyah, S.Kep
Makmum Hanafi, S.Kep
X. Setting Tempat
Power point
presentator Moderator
Observe
r
Audien Audien Audien
fasilitator Dokumentas
i
XI. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur :
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Desa Alang-Alang
Kecamatan Trageh Kabupaten Bangkalan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan satu minggu
sebelum pelaksanaan penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
d. Jalannya penyuluhan terfasilitasi dengan baik
e. Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas
3. Kriteria Hasil :
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b. Peserta dapat memahami:
1. Pengertian stunting
2. Gejala stunting
3. Tinggi dan berat badan ideal anak usia 1-5 tahun
4. Penyebab stunting
5. Resiko kesehatan pada anak stunting
6. Cara mencegah stunting
7. Penetalaksanaan
8. Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK)
9. Pemberian makan bayi dan anak
10. Pemenuhan gizi ibu hamil
11. Pemenuhan gizi ibu menyusui
12. Masalah dalam pemberian makan bayi dan anak
XII. Evaluasi hasil
a) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu
mempraktekkan dan menjawab lebih dari 80% pertanyaan yang diberikan
b) Pendidikan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu
mempraktekkan dan menjawab 50-80% pertanyaan yang diberikan
c) Pendidikan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran tidak mampu
mempraktekkan dan hanya mampu menjawab kurang dari 50% pertanyaan
yang diberikan.
Lembar Pengamatan
NILAI
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
Keaktifan peserta dalam memperhatikan dan
1.
mendengarkan materi yang disampaikan
2. Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan
3. Keaktifan peserta dalam mengajukan pertanyaan
Keaktifan peserta dalam menjawab pertanyaan baik dari
4.
petugas maupun dari peserta yang lain
Keaktifan peserta dalam mempraktekkan kembali materi
5.
yg disampaikan pemateri
MATERI PENYULUHAN
A. STUNTING
1. Definisi
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat
kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari
anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak
sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia dua tahun
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-
anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang
dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan
anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga
dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang
menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi
sekolah yang buruk.
Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai
salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat
infeksi
2. Gejala Stunting
a. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
b. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih
muda/kecil untuk usianya
c. Berat badan rendah untuk anak seusianya
d. Pertumbuhan tulang tertunda
3. Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak 1 – 5 Tahun
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, berikut adalah berat dan
tinggi badan ideal untuk anak perempuan 1-5 tahun:
a. Usia 1 tahun
1. Berat badan ideal: 7 – 11,5 kg
2. Tinggi badan ideal: 68,9 – 79,2 cm
b. Usia 2 tahun
1. Berat badan ideal: 9 – 14,8 kg
2. Tinggi badan ideal: 80 – 92,9 cm
c. Usia 3 tahun
1. Berat badan ideal: 10,8 – 18,1 kg
2. Tinggi badan ideal: 87,4 – 101,7 cm
d. Usia 4 tahun
1. Berat badan ideal: 12,3 – 21,5 kg
2. Tinggi badan ideal: 94,1 – 111,3 cm
e. Usia 5 tahun
1. Berat badan ideal: 13,7 – 24,9 kg
2. Tinggi badan ideal: 99,9 – 118,9 cm
Sedangkan untuk anak laki-laki usia 1-5 tahun, berat badan serta tinggi
idealnya adalah sebagai berikut:
a. Usia 1 Tahun
1. Berat badan ideal: 7,7 – 12 kg
2. Tinggi badan ideal: 71 – 80,5 cm
b. Usia 2 Tahun
1. Berat badan ideal: 9,7 – 15,3 kg
2. Tinggi badan ideal: 81,7 – 93,9 cm
c. Usia 3 Tahun
1. Berat badan ideal: 11,3 – 18,3 kg
2. Tinggi badan ideal: 88,7 – 103,5 cm
d. Usia 4 Tahun
1. Berat badan ideal: 12,7 – 21,2 kg
2. Tinggi badan ideal: 94,9 – 111,7 cm
e. Usia 5 Tahun
1. Berat badan ideal: 14,1 – 24,2 kg
2. Tinggi badan ideal: 100,7 – 119,2 cm
4. Penyebab Stunting
Secara umum, kekerdilan atau stunting ini disebabkan oleh gizi
buruk pada ibu, praktik pemberian dan kualitas makanan yang buruk,
sering mengalami infeksi serta tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Pemberian nutrisi atau makanan yang buruk
Calon ibu yang tidak bisa menjaga asupan nutrisi makanannya
ketika hamil, memiliki resiko yang cukup besar untuk melahirkan
anak dengan dengan masalah kesehatan seperti stunting. Bahkan,
dalam beberapa kasus, hal seperti ini menyebabkan stunting menjadi
penyakit turun-temurun. Tak sampai disitu saja, pemberian nutrisi atau
makanan terhadap bayi dimasa-masa awal pertumbuhan, juga bisa
menjadi penyebab stunting. Kurangnya pemberian ASI eksklusif di 6
bulan awal menjadi salah satunya
b. Infeksi yang berasal dari lingkungan sekitar
kondisi lingkungan sekitar yang buruk menjadi salah satu faktor
penyebab munculnya beberapa masalah kesehatan. Stunting menjadi
salah satunya. Bayi yang sudah diberi nutrisi cukup melalui ASI
namun hidup dikawasan atau daerah yang tidak terjaga
kehigienisannya, masih berpotensi cukup besar untuk mengidap
penyakit stunting. Kenapa? Sebab, infeksi yang disebabkan oleh
buruknya lingkungan sekitar dapat mengurangi kemampuan usus
untuk bekerja dengan baik. Dampaknya tentu saja langsung menuju
ke tumbuh kembang anak.
c. Kelahiran dengan berat badan yang rendah
Stunting bisa muncul jikalau calon ibu tidak dapat menjaga pola
makannya ketika masih hamil. Pola makan yang tidak dijaga, dengan
kecenderungan malas makan menjadi yang paling utama. Beberapa
penelitian menyebut bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah
(yang notabene hasil dari kurangnya asupan nutrisi sang ibu),
memiliki peluang yang cukup tinggi untuk mengidap stunting. Untuk
mencegahnya, para ibu bisa melakukan pengecekan rutin terkait berat
badannya setiap satu bulan sekali.
d. Kondisi ekonomi yang buruk
Sebuah penelitian yang dilakukan di Guatemala, menunjukkan
bahwa sebagian besar anak pengidap stunting disana, tidak
mendapatkan pendidikan yang layak dan hidup dalam kondisi
ekonomi yang buruk. Tingkat ekonomi yang buruk tentu saja
memiliki dampak yang sangat kuat dengan pemberian nutrisi si calon
ibu kepada calon anaknya. Dengan fakta ini, kita bisa menyimpulkan
apabila stunting biasa terjadi di negara atau kawasan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lambat atau tidak baik.
Penyebab lain
Anak yang terlahir dengan sindrom alkohol janin (Fetus Alcohol
Syndrome/FAS) juga dapat mengalami stunting. FAS merupakan pola
cacat yang dapat terjadi pada janin karena Sang Ibu mengonsumsi
terlalu banyak minuman beralkohol saat sedang hamil. Anak dengan
FAS memiliki sekelompok rangkaian gejala yang mencakup bentuk
wajah yang berbeda dari anak normal, pertumbuhan fisik terhambat,
serta beberapa gangguan mental.
Masa 1000 HPK sangat penting dalam menentukan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) dan masa depan suatu bangsa, karena pada periode inilah
terjadi perkembangan otak yang pesat. Perkembangan fungsi otak terjadi sejak
masa embrio dan pada saat bayi dilahirkan sudah terbentuk 25% otak orang
dewasa. Setelah anak lahir terjadi perkembangan otak yang sangat pesat,
sehingga saat anak berusia 2 tahun telah terbentuk 70-80% otak orang dewasa.
Pada saat anak usia 5 tahun perkembangan otak sudah mencapai 90% atau
hampir sama dengan otak orang dewasa.
Kekurangan gizi pada periode 1000 HPK dapat berdampak terhadap
gangguan perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik,
gangguan metabolisme dalam tubuh dan anak menjadi mudah sakit. Anak
yang perkembangan otaknya terganggu memiliki jaringan otak yang lebih
sedikit sehingga dapat menyebabkan anak lama mencerna rangsangan.
Strategi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang mengacu pada
Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF,2003),
yang merekomendasikan standar emas PMBA yaitu:
a. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir,
b. Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan,
c. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) mulai usia 6
bulan,
d. Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahunatau lebih.
Vitamin bayam 10 g 15 g 20 g
Vitamin buncis 10 g 15 g 20 g
Vitamin wortel 10 g 15 g 20 g
Lemak santan 30 g 30 g 50 g
Lemak margarin 3g 5g 5g
Vitamin wortel 10 g 15 g 20 g
Lemak margarin 3g 3g 5g
MP ASI dapat diambil dari makanan keluarga dengan
memperhatikan kecukupan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral terutama zat besi.
Keterangan:
1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 gr = 175 kkal
2. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35 gr = 50 kkal
3. Ikan mas segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 gr = 50 kkal
4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gr = 80 kkal
5. Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100 gr = 25 kkal
6. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50 gr = 50 kkal
7. Susu sapi cair 1 porsi = 1 gelas = 200 ml = 130 kkal
8. Susu rendah lemak 1 porsi = 1 gelas = 4 sdm = 20gr =
75 kkal
9. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 gr = 50 kkal
10. Gula = 1 sdm = 20 gr = 50 kkal
*) sdm : sendok makan
**) sdt : sendok teh
3. Materi
• SAP
• Leaflet
• Power Point
4. Moderator:
• Pembukaan
• Diskusi
• Penutup
5. Penyaji:
• Suara
• Penguasaan materi
• Penutup
• Bahasa
6. Fasilitator:
• Penguasaan materi
• Bahasa
7. Proses:
• Keaktifan sasaran
• Ketetapan jawaban
• Ketetapan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Siti Uswatun. (2013). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita