Anda di halaman 1dari 9

SAP IMUNISASI DASAR LENGKAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Disusun Oleh :
Elsa Mawadah
Kyky Fitria Firama
Nurcitra Utami

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Imunisasi
Sub pokok bahasan : Langkah awal menyehatkan anak
Sasaran : Ibu – ibu yang mempunyai anak bayi dan balita di puskesmas
rawa badak utara I
Target : Ibu yang mempunyai bayi dan balita sebanyak ± 20 orang
Hari / Tanggal : Jum’at, 20 Januari 2017
Waktu : 09.00- selesai
Tempat : Puskesmas Rawa Badak Utara I, Ruang KIA
Penyuluh : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

I. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, imunisasi merupakan kebijakan nasional melalui program imunisasi. Imunisasi
masih sangat diperlukan untuk melakukan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I), seperti Tuberkulosis (TB), dipteri, pertusis (penyakit pernapasan), campak,
tetanus, polio dan hepatitis B. Program imunisasi sangat penting agar tercapai kekebalan
masyarakat (population immunity). Program Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1956 dan
pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai status Universal Child Immunization (UCI), yang
merupakan suatu tahap dimana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai
80% atau lebih. Saat ini Indonesia masih memiliki tantangan mewujudkan 100% UCI
Desa/Kelurahan pada tahun 2014 (Pusat Komunikasi Publik, 2011).
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Kota Padang diduga karena banyak masyarakat
yang tidak memahami pentingnya imunisasi. Kurangnya kepedulian orang tua dan sosialisasi
dari petugas kesehatan menjadi faktor utama munculnya penyakit ini. Keterangan para ahli
kesehatan bahwa penyebab utama dari penyakit difteri kerena tidak lengkapnya imunisasi
seorang anak adalah menjadi patut dipertanyakan. Untuk memberikan kesadaran bersama bagi
setiap ibu yang memiliki anak balita diperlukan dua hal pokok, pertama pemberian informasi
yang utuh tentang imunisasi untuk daya tahan tubuh dan manfaat kesehatan masa depan anak.
Indonesia sehat pada tahun 2015 merupakan target dari berbagai program yang terdapat dalam
MDG’s, salah satu program tersebut adalah menurunkan angka kematian balita sebesar 2/3
antara 1990 sampai 2015. Untuk memenuhi program ini maka dibentuk dua indikator yaitu
angka kematian balita dan cakupan imunisasi campak pada usia satu tahun. Cakupan imunisasi
dan campak pada anak usia satu tahun terus meningkat setip tahunnya dalam rangka mencapai
target MDG’s sebesar 90 % tahun 2015. (BPS MDGs. Indikator MDGs. 2000). Cakupan
imunisasi campak di Sumatera Barat tahun 2010 hana 66,3% menurun dibandingkan tahun 2007
sebesar 75,4%. Persentase rincian imunisasi pada tahun 2010 yaitu BCB 71,8%, polio 63,5%,
DPT-HB 51,0%, dan campak 66,3%. Jika dibandingkan dengan data pada tahun 2007 imunisasi
BCG 83,1% menurun sebesar 11,3%, imunisasi polio 69,4% menurun sebesar 5,9%, imunisasi
DPT-HB g4,2% menurun sebesar 13,2%, dan imunisasi campak 75,4% menurun sebesar 9,1%.
Namun angka ini meningkat pada tahun 2011 sebesar 19% yaitu 85,3% berdasarkan sumber data
Diknas Sumbar tahun 2012. Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Padang (DKK) tahun 2012,
cakupan imunisasi campak Kota Padang tahun 2011 88,1% angka ini sudah mencapai target
yang seharusnya dan dapat dikatakan cukup tinggi. Namun angka ini belum merata pada semua
kecamatan yang ada di Kota Padang.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi
keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu maupun puskesmas guna mendapatkan
imunisasi lengkap.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
2. Menjelaskan tujuan imunisasi.
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
5. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.
6. Menjelaskan cara pemberian imunisasi.
7. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
8. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
9. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

IV. MATERI PELAJARAN


1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-Jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi.
7. Cara pemeberian imunisasi.
8. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9. Keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10. Tempat pelayanan imunisasi.

V. SASARAN
Ibu-ibu yang mempunyai balita di puskesmas rawa badak utara I

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

VII. MEDIA
1. Leaflet
2. Buku Pink KIA
3. Papan dan Clip Art

VIII. EVALUASI
1. Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian imunisasi.
2. Ibu-ibu dapat menyebutkan tujuan imunisasi.
3. Ibu-ibu dapat menyebutkan jenis-jenis imunisasi.
4. Ibu-ibu dapat menyebutkan sasaran imunisasi.
5. Ibu-ibu dapat menyebutkan jadwal pemberian imunisasi.
6. Ibu-ibu dapat menjelaskan cara pemberian imunisasi.
7. Ibu-ibu dapat menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
8. Ibu-ibu dapat menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
9. Ibu-ibu dapat menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
10. Ibu-ibu dapat melakukan perawatan setelah pemberian imunisasi.

IX. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.

2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.

3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.

4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana
penyuluhan.

X. PROSES PELAKSANAAN
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
O
1. 3 Menit Pembukaan :
1. Memperkenalkan diri - Menyambut salam dan
mendengarkan.

2. Menjelaskan tujuan dari


- Mendengarkan.
penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu. - Mendengarkan.

4. Menyebutkan materi penyuluhan - Mendengarkan


yang akan diberikan.
2. 15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang pengertian - Memperhatikan
imunisasi
2. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu untuk bertanya
3. Menjelaskan tentang tujuan - Memperhatikan
pemberian imunisasi
4. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu untuk bertanya
5. Menjelaskan tentang jadwal - Memperhatikan
pemberian imunisasi
6. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu untuk bertanya
7. Menjelaskan tentang jenis - Memperhatikan
imunisasi yang harus diberikan
8. Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya
9. Menjelaskan tentang efek
samping imunisasi
10. Memberi kesempatan pada ibu
bertanya.
3. 10 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan pada ibu tentang - Mendengarkan dan
materi yang di berikan dan membalas salam
reinforcement kepada ibu bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan / materi.
4. 3 Menit Teriminasi :
1. Mengucapkan terimakasih kepada - Mendengarkan dan
ibu-ibu. membalas salam
2. Mengucapkan salam.

EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Kesiapan Media meliputi : Leaflet, papan + clip art, buku pink KIA
Penentuan waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Penentuan tempat : Puskesmas Rawa Badak Utara I, ruang KIA
Pemberitahuan kepada klien : Melalui komunikasi lisan

b. Pengorganisasian

Pembawa acara : Nurcitra Utami


Pembicara : Elsa Mawadah
Observer : Kyky Fitria Firama
Fasilitator : Bidan Eka Ariestya Astuti Amd.Keb
Pembimbing : Ibu Asry Novianty. S.Keb.

IMUNISASI
I. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil
terhadappenyakit tertentu.

II. Tujuan Imunisasi


Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau
terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.

III. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi


1. Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat
padamasyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat.
Ditandai dengan :
- Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
- Nafsu makan menurun, BB menurun.
- Berkeringat malam tanpa aktifitas.

* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.

2. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :
- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga
menyumbat jalan napas.
- Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
- Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.

3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari


Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
- Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian diikuti batuk
hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi,
kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
- Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang,
pingsan sampai terjadi kematian.

4. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di
Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :
- Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
- Kejang dirasakan sangat sakit.
- Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya
kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh.
Ditandai dengan :
-Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan dan
kaki terasa kaku.
- Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan
kematian.

6. Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda campak :
- Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
- Mulut dan bibir kering serta merah.
- Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher
muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai
tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang
otak yang dapat menyebabkan kematian.

7. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda :
- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

IV. Jenis-Jenis Imunisasi


1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

V. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

VI. Jadwal Pemberian Imunisasi


NO JENIS IMUNISASI WAKTU PEMBERIAN KETERANGAN
1. HB0 - 2 jam setelah lahir
- Umur 2 bulan
BCG, Polio I, DPT I
2. Polio II, DPT II - Umur 3 bulan
3. Polio III, DPT III - Umur 4 bulan
4. Polio IV, Campak - Umur 9 bulan

VII. Cara Pemberian Imunisasi


Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.
1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
2. DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
3. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
4. HB : suntikan pada lengan.
5. DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.

VIII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan


Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas
tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

IX. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi


Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti
yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian
tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah penyuntikan.

X. Tempat Pelayanan Imunisasi


Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit

XI. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi


1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas.
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan
kempres dingin.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

SUMBER :
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi,
Jakarta, (1985).
2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka
Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988.
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 1988.

Diposting oleh nurcitra utami di 23.08


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda mungkin juga menyukai