Disusun Oleh :
Yurlita
P.140.142
B. Rumusan masalah
1. Apakah konsep dasar dari asfiksia ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada bayi dengan asfiksia ?
C. Tujuan
1. Mampu memahami konsep dasar dari asfiksia.
2. Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada bayi dengan asfiksia
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
2
Asfiksia berarti hipoksia progresif penimbunan CO2 dan asidosis jika prosese
ini berlangsung terlalu jauh dapat mengaibatkan kerusakan otak atau kematian,
mempengaruhi fungsi vital lainnya. Asfiksia lahir ditandai dengan hipoksemia (PaO2
menurun) dan hiperkarbia (peningkatan PaCO2) (FKUI, 2007).
Asfiksia neonatum adalah keadaan bayi baru lahir tidak dapt bernafas secara
spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir (Hidayat, 2005).
B. Etiologi
1. Factor ibu
a) Pre eklams dan eklamsi, DM, anemia, HT
b) Perdarahan abnormal (plasenta previa dan solusio plasenta)
c) Partus lama dan macet
d) Demam selama persalinan, infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
e) Kehamilan lewat waktu
2. Factor tali pusat
a) Lilitan tali pusat
b) Tali pusat pendek
c) Simpul tali pusat
d) Prolapus tali pusat
3. Factor bayi
a) Bayi premature ( < 37 minggu)
b) Presentasi janin abnormal
c) Persalinan dengan tindakan ( ekstraksi vacuum, ekstraksi forcep)
4. Factor yang mendadakan
a. Bayi
1) Gangguan peredaran darah pada tali pusat karena tekanan
tali pusat
2) Depresi pernafasan karena obat-obat anastesi atau analgetik
yang diberikan pada ibu, perdarahan itral karnial, dan kelainan bawaan.
b. Ibu
1) Gangguan his, misalnya hipertoni dan tetani
2) Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan
3) Hipertensi eklamsi
4) Gangguan mendadak pada plasenta seperti solusio
C. Manisfestasi klinis
1. Pada kehamilan
a. DJJ > 160 x permenit atau < 100 x permenit,
b. Halus dan ierguler,
c. Adanya pengeluaran mekonium
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi pucat dan sianosis
3
b. Usaha bernafas minimal atau tidak ada
c. Hipoksia
d. Asidosi metabolic dan respiratorik
e. Perubahan fungsi jantung
f. Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala
neurologic, kejang, nistagamus, menangis kurang baik/tidak menangis
g. Bayi tidak bernafas/ nafas megap-megap, tidak ada reflex
rangsangan, denyut jantung < 100 kali permenit, kulit sianosis,pucat, tonus otot
mneurun, apgar Skor menurun.
D. Pemeriksaan diagnostic
a. Laboratorium AGD : mengkaji tingkat dimana paru-paru mampu
memberikan O2 yang adekuat.
b. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
c. Babygram (photo rongten dada)
d. Ekstrolit darah
e. Gula darah
f. Pulse oximetry : metode pemantauan non invasive secara kontinau
terhadap saturasi O2 Hb, pemantauan SPO2
E. Penatalaksanaan medis
1. Resusitasi
a. Apneu pprimer : nafas cepat, tonus otot berkurang, sianosis
b. Apneu sekunder : nafas megap-mega dan dalam, denyut jantung
menurun, lemas, tidak berespon terhadap rangsangan
c. Tindakan ABC
1) Assesment/Airway : observasi warna, suara, aktivitas bayi,
HR, RR, Capilary refill
2) Breathing : melakukan rangsangan taksil untuk mulai
pernafasan
3) Circulation : bila HR < 60 x ermenit atau 80 x permenit, jika
tidak ada perbaiakan dilakukan kompresi.
4
F. Pathway
5
G. Pengkajian focus
1. Data biografi
6
2. Riwayat persalinan
3. Pemeriksaan fisik
4. Riwayat kesehatan klien / bayi saat ini
5. Riwayat kelahiran bayi
6. Nilai apgar skore
7. Pengkajian ABC
8. Pemerikasaan tingkat perkembangan/efleks premitif
7
5. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh (hipo/hipertermia)
berhubungan dengan transisi lingkungan
a. Hangatkan bayi
b. Monitor gejala hipotermi atau hipertermi
c. Monitor vital sign
d. Monitor adanya bradikardi
e. Monitor pernafasn
f. Kaji warna kulit dan gejala siaonosis
6. Proses keluarga terhenti berhubungan dengan pergatian status
kesehatan anggota keluarga
a. Tentukan proses tipe keluarga
b. Identifikasi efek pertukaran peran dalam anggota keluarga
c. Bantu anggota keluarga menggunakan metode support yang ada
d. Bantu anggota kelaurga untuk merencanakan strategi yang normal
dalam segala situasi
7. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan respon imun yang
terganggu
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
b. Lakukan tehnik aseptic dan antiseptic dalam pemberian askep
c. Lakukan perawatan tali pusat
d. Jaga kebersihan badan dan lingkungan bayi
e. Observasi tanda infeksi
f. Hindarkan bayi kontak dengan yang sakit
g. Kalaborasi pemberian obat dan antiseptic
8. Resiko terjadinya hipoglikemi berhubungan dengan metabolism
meningkat
a. Berikan nutrisi secara adekuat
b. Hanagtkan bayi
c. Observasi tanda vital
d. Lakukan cek GDS
e. Monitor keadaan umum
f. Kalaborasi dengan tim medis utnuk pemeriksaan laboratorium
I. Evaluasi
1. Bersihan jalan nafas efektif
2. Pola nafas efektif
3. Pertukaran gas adekuat
4. Resiko cidera dapat dicegah
5. Suhu kembali normal
6. Koping keluarga adekuat
7. Tidak terjadi infeksi
8. Tidak terjadi hipoglikemi selama masa perawatan
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Yurlita
Tempat praktek : Perinatologi
Tanggal : Rabu, 3 Februari 2015
I. Identitas
Nama : Bn. P
Tanggal lahir : 03 Februari 2015
Nama ayah/ibu : Tn. S / Ny. P
Pekerjaan ayah/ibu : Buruh / IRT
Pendidikan ayah/ibu : SMA
Alamat : Delanggu, Klaten
Agama : Islam
Suku : Jawa
Keterangan :
Perempuan Serumah
10
Meninggal
V. Riwayat social
Hubungan orang tua dengan bayi belum terjalin karena Bn. P segera di rujuk ke RSPA
Boyolali karena Bn. P mengalami Asfiksia.
Anak yang lain : ibu mengatakan Bn P sekarang adalah anak pertama mereka.
Lingkungan rumah dipedesaan yang padat penduduknya.
11
6. Aktivitas / tonus : aktif, tanda-tanda kejang, menangis lemah
7. Kepala/ leher : frontal anterior lunak, sutura sagitalis tepat,
gambaran
wajah simetris, molding bersesuaian
8. Mata : bersih, ada keduanya, reflex cahaya (+/+)
9. THT : telinga normal, palatum normal, hidung
bilateral
10. Abdomen : kembung, tali pusat segar, lingkar perut 34
cm
11. Thorax : simetris, terdapat retraksi dada
12. Paru-paru :
a. Suara nafas : stidor sebelum di suction, terdengar di semua
lapang paru
b. Respirasi : spontan, tampak sesak, RR 66x/menit,
menggunaka headbox
13. Jantung : bunyi jantung normal
14. Extremitas : aktremitas bergerak semua, dan simetris,
tidak ada kelainan
15. Umbilicus : normal
16. Genetalia : laki-laki normal, testil turun.
17. Anus : paten
18. Spina : normal
19. Kulit : warna kulit pucat, sianosis
20. Suhu : 36 C, penghangat radian
X. Analisa data
Data Problem Etiologi
DS : - Bersihan jalan nafas Penumpukkan
DO :
tidak efektif mucus
1. Bayi tampak sulit bernafas
2. Terdapat secret dimulut
3. Bayi tampak sesak
4. Bayi terpasang O2 HB 5lpm
5. RR : 66x/menit
6. HR : 145x/menit
7. Retraksi dada (+)
DS : - Resiko hipotermi Transisi
DO :
lingkungan luar
1. Akral dingin
2. Suhu 36 C
3. RR : 66x/menit
4. Bayi tampak lemah
5. Kuku jari tampak sianosis
6. Apgar skore lahir 4/5/6
DS : - Resiko infeksi Respon imun
DO :
yang terganggu
1. Umbilicus terpasang infuse
D10% 10cc/jam mulai tanggal 4
februari 2015
2. Terpasang OGT
13
14
XII. Intervensi
No NOC NIC
I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Auskultasi suara nafas
2. Berikan O2 HB 5lpm
diharapkan jalan nafas efektif ditandai dengan :
3. Monitor status O2 dan respirasi
Respirasi dalam batas normal ( 40-60x/menit)
4. Posisikan pasien
Tidak ada suara nafas tambahan
5. Lakukan suction
Vital sign dalam batas normal
6. Kalaborasi dengan tim medis pemberian terapi obat
II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor vital sign
2. Hangatkan bayi
diharapkan tidak terjadi hipotermi ditandai dengan :
3. Monitor gejala hipotermi atau hipertermi
Vital sign dalam batas normal (khususnya suhu 36,5-37,5 C)
4. Monitor adanya bradikardi
5. Monitor pernafasn
6. Kaji warna kulit dan gejala siaonosis
III Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
diharapkan tidak terjadi infeksi ditandai dengan : bayi
Tidak ada tanda gejala infeksi 2. Lakukan tehnik aseptic dan antiseptic dalam
Suhu dalam batas normal
pemberian askep
Tidak terjadi kejang
3. Lakukan perawatan tali pusat
4. Jaga kebersihan badan dan lingkungan bayi
5. Observasi tanda infeksi
6. Hindarkan bayi kontak dengan yang sakit
7. Kalaborasi pemberian obat dan antiseptic
Hentikan intervensi
21
DAFTAR PUSTAKA
22