Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY.

R DENGAN TINDAKAN
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA
DI RUANG BERSALIN BPM NURHASANAH, S.Tr.Keb

DISUSUN OLEH :

NAMA : DETA AMELIA

NIM : 1917009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Asuhan Kebidanan Terhadap Ny. R dengan Tindakan Pemberian Obat Melalui
Intravena di Ruang Bersalin BPM Nurhasanah, S.Tr.Keb Bandar Lampung tepat
pada waktunya.
Adapun penyusunan laporan pendahuluan dan kasus ini bertujuan untuk
memenuhi syarat telah menyelesaikan Praktik Klinik Keterampilan Dasar
Kebidanan (7 Januari - 14 Januari 2021).
Dalam laporan ini disertakan tinjauan teori, pengkajian, diagnosis dan
penatalaksanaan masalah sesuai kebutuhan dan kondisi klien. Saya mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Rini Deska, S.ST.,M.KM Selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kebidanan STIKes Panca Bhakti Bandar Lampung
2. Ibu Febri Adriati, S.ST.,M.MK Selaku Pembimbing Akademik dan
Pembimbing Kasus
3. Ibu Febri Adriati, S.ST.,M.MK Selaku Koordinator PKKDK
4. Ibu Nurhasanah, S.Tr.Keb Selaku Pembimbing Lahan
5. Para Dosen dan staf STIKes Panca Bhakti Prodi DIII Kebidanan.

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Atas
segala kekurangannya, penyusun mohon maaf dan penyusun berharap semoga
laporan ini bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik – baiknya.

Bandar Lampung, Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................2

BAB II LAPORAN PKKDK..............................................................3

2.1 Laporan Pemberian Obat melalui intravena............................3

BAB III KASUS PKKDK...................................................................6

3.1 Kasus Pemberian Obat Melalui Intravena...............................6

BAB IV PENUTUP.........................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................10

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang digunakan
untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan, atau
mencegah penyakit. Obat telah di gunakan manusia sejak peradapan kuno.
Misalnya orang-orang Mesir pada zaman dahulu telah menggunakan
magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan obat. Jalur vena di
pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi dengan
cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat di masukkan ke vena
sehingga obat langsung masuk sistem sirkulasi menyebabkan obat dapat
beraksi lebih cepat di banding dengan cara enternal atau parental yang lain
yang memerlukan waktu absorbsi. Pemberian obat intravena dilakukan
dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak dipasang infus, obat di
injeksikan langsung pada vena. Biasanya di cari vena besar yaitu vena
basilika atau vena sefalika pada lengan. Pada pasien yang di pasang infus,
obat dapat di berikan melalui botol infus atau melalui karet pada selang infus
yang dibuat untuk memasukkan obat. Untuk memasukkan obat melalui vena,
bidan harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan. Jangan lakukan penusukan sebelum yakin
mendapatkan vena yang mudah di tusuk. Pengulangan tusukan dapat
menyebabkan rasa sakit pada pasien.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari injeksi intravena?
2. Sebutkan tempat lokasi injeksi intravena?
3. Sebutkan indikasi dan kontra indikasi dari injeksi intravena?
4. Sebutkan alat dan bahan dari injeksi intravena?
5. Jelaskan prosedur kerja injeksi intravena?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari injeksi intravena
2. Untuk mengetahui tempat injeksi intravena
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari injeksi intravena
4. Untuk mengetahui alat dan bahan dari injeksi intravena
5. Untuk mengetahui prosedur kerja injeksi intravena

2
BAB II
LAPORAN PKKDK

2.1 Laporan Pemberian Obat Melalui Intravena


1) PENGERTIAN
Pemberian obat secara intra vena ditujukan untuk mempercepat reaksi
obat, sehingga obat langsung masuk ke sistem sirkulasi darah. Pemberian
obat intra vena ini dapat dilakukan langsung pada vena atau pada pasien
yang dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol infus atau
melalui karet pada selang infus. Tempat penyuntikan yaitu pada vena
yang dangkal dan dekat dengan tulang, misalnya:
• Pada lengan (vena mediana cubiti/ vena cephalica)
• Pada tungkai (vena saphenosus)
• Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak
• Pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
(Kusmiyati, 2007).
Tidak ada fase absorpsi dalam pemberian obat secara intravena karena
obat langsung masuk ke dalam vena, “onset of action” cepat. Pemberian
obat secara intra vena diantaranya adalah Teknik penyuntikan langsung
secara intra vena yaitu obat yang secara langsung di suntikan ke vena,
ceftriaxone. Teknik pemberian obat melalui infuse atau drip dapat
gunakan sebagai penberian obat berkala dan di pertanggung jawabkan
keamananya dikarenakan pemberian obat ini harus diawasi oleh tenaga
kesehatan contoh pemberian magnesium sulfat pada ibu bersalin dengan
hipertensi (PEB), pemberian oksytosin pada perdarahan. Teknik
pengambilan darah untuk mempermudah petugas medis mengambil
darah atau sample darah dan tidak menyebabkan luka hal ini sangat
efektif dilakukan pada pasien yang akan dilakukan pengambilan darah..
Memberikan obat melalui suntikan kedalam pembuluh darah vena yang
dilakukan pada vena (Maryunani, 2011).

3
2) INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
1) INDIKASI
Dapat dilakukan pada pasien yang tidak memungkinkan untuk
diberikan obat secara oral dan pasien yang membutuhkan agar obat
yang diberikan dapat bereaksi dengan cepat
2) KONTRA INDIKASI
Inflamasi (bengkak, nyeri, demam, dan infeksi) di lokasi pemasangan
infus

3) PERSIAPAN ALAT
1) Handscoon satu pasang
2) Spui tsteril 3ml, 5 ml
3) Bak instrument
4) Perlak dan alasnya
5) Bengkok
6) Alkohol swap
7) Obat injeksi dalam vial
8) Aquabidest
9) Daftar pemberian obat
10) Baki

4) PERSIAPAN RUANGAN
1) Ruangan tertutup
2) Pencahayaan cukup

5) PERSIAPAN PASIEN
1) Posisi nyaman

6) PROSEDUR PELAKSANAAN
1) Beri penjelasan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2) Siapkan peralatan kedekat pasien

4
3) Pastikan 7 benar prosedur pengobatan (benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar waktu, benar rute, benar dokumentasi, benar tanda
tangan).
4) Atur posisi pasien senyaman mungkin
5) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6) Pakai handscoon (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas
dari infeksi)
7) Pasang pengalas di bawah daerah yang akan di injeksi
8) Buka penutup vemplon dan desinfeksi daerah yang akan di injeksi
(vemplon)
9) Hentikan aliran infus selama pemberian obat
10) Lepaskan jarum pada spuit dan masukkan obat secara perlahan pada
vemplon
11) Setelah selesai, letakkan spuit di bengkok
12) Alirkan infus kembali
13) Rapikan klien dan bereskan alat
14) Lepas handscoon
15) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
16) Lakukan dokumentasi/pencatatan tindakan yang telah dilakukan

7) EVALUASI TINDAKAN
1. Alat
Persiapan alat alat yang digunakan dilahan praktik lengkap
2. Tindakan
Saat melakukan tindakan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja
3. Pasien
Pasien rileks, tidak terdapat gatal, alergi, kemerahan,dan rasa panas

5
BAB III
KASUS PKKDK

3.1 Kasus Pemberian Obat Melalui Intravena


1. Judul
Asuhan Kebidanan Terhadap Ny. Ratih dengan Tindakan Pemberian obat
melalui intravena di Ruang Bersalin BPM Nurhasanah, S.Tr.Keb.
2. Hari, TanggalTindakan
Rabu, 06 Januari 2021
3. Pemeriksa
Deta Amelia
4. Identitas
a. Nama Pasien : Ratih
b. Umur : 27 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Lampung
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Alamat : Jl. Ikan Kiter gudang lelang
g. Keluhan : Lemas, mualmuntah dan pusing.

5. Prasat Tindakan
1. PENGERTIAN
Pemberian obat secara intra vena ditujukan untuk mempercepat reaksi
obat, sehingga obat langsung masuk ke sistem sirkulasi darah. Pemberian
obat intra vena ini dapat dilakukan langsung pada vena atau pada pasien
yang dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol infus atau melalui
karet pada selang infus.

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1) Handscoon satu pasang
2) Spuit steril 5 ml
3) Bak instrument

6
4) Perlak dan alasnya
5) Bengkok
6) Alkohol swap
7) Obat injeksi dalam vial (cefotaxim) dengan dosis 500mg
8) Aquabidest
9) Daftar pemberian obat
10) Baki

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
1) Beri penjelasan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2) Siapkan peralatan kedekat pasien
3) Pastikan 7 benar prosedur pengobatan (benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar waktu, benar rute, benar dokumentasi, benar tanda
tangan).
4) Atur posisi pasien senyaman mungkin
5) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6) Pakai handscoon (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas
dari infeksi)
7) Pasang pengalas di bawah daerah yang akan di injeksi
8) Buka penutup vemplon dan desinfeksi daerahyang akan di injeksi
(vemplon)
9) Hentikan aliran infus selama pemberian obat
10) Lepaskan jarum pada spuit dan masukkan obat secara perlahan pada
vemplon
11) Setelah selesai, letakkan spuit di bengkok
12) Alirkan infus kembali
13) Rapikan klien dan bereskan alat
14) Lepas handscoon
15) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
16) Lakukan dokumentasi/pencatatan tindakan yang telah dilakukan

7
4. EVALUASI TINDAKAN
1) Alat
Persiapan alat alat yang digunakan dilahan praktik lengkap
2) Tindakan
Saat melakukan tindakan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja
3) Pasien
Pasien rileks, tidak terdapat gatal, alergi, kemerahan, dan rasa panas

8
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Injeksi intravena adalah memasukkan obat langsung ke dalam pembuluh
darah vena (pembuluh darah yang balik ke jantung). Pemberian obat melalui
intravena sangat berguna untuk orang yang tidak sadarkan diri, mengalami
gangguan oral, dll. Pemberian obat intravena tidak boleh diberikan kepada
penderita yang memiliki permukaan kulit yang ada luka maupun
pembengkaan karena akan menimbulkan luka baru.
Pemberian obat melalui intravena dapat dilakukan dengan cara langsung
dan tidak langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung ditusukkan pada vena.
Secara tidak langsung yaitu dimana spuit ditusukkan pada infus melalui
wadah intravena (wadah/kantong infus) dan melalui selang intravena (pada
selang infus yang terbuat dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung, obat dalam darah diperoleh secara
cepat, tepat, dan dapat disesuaikan langsung dengan respon penderita. Namun
obat yang disuntikkan tidak dapat ditarik kembali.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, Yuni. 2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.


Yogyakarta. Fitramaya.
Maryunani, Anik. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan (KDPK).
Jakarta. CV. Trans Info Media.
Walyani, E. S. dan Purwoastuti, E. 2015. Keterampilan Dasar Kebidanan 1.
Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

10

Anda mungkin juga menyukai