Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMAKOLOGI

PEMBERIAN OBAT SECARA IV


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
DOSEN PENGAMPU: Yulina Dwi Hastuti,SKP,M.Biomed
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : RACHEL INTAN RAMADHANI


NIM : P07524120074
PRODI : D3 KEBIDANAN
KELAS : 1B

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
TAHUN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan


sehingga dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat dan salam
penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabat sekalian yang telah membawa perubahan dari alam jahiliyah ke
alam yang penuh dengan hidayah.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
dijadikan referensi bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini
penulis mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

A. Pemberian obat secara IV………………………….


BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
B. Daftar Pustaka………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang digunakan untuk
mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan, atau mencegah penyakit. Obat telah
di gunakan manusia sejak peradapan kuno. Misalnya orang-orang Mesir pada zaman dahulu
telah menggunakan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan obat.
Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi
dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat di masukkan ke vena sehingga obat
langsung masuk sistem sirkulasi menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat di banding
dengan cara enternal atau parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intravena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak
dipasang infus, obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di cari vena besar yaitu vena
basilika atau vena sefalika pada lengan. Pada pasien yang di pasang infus, obat dapat di
berikan melalui botol infus atau melalui karet pada selang infus yang dibuat untuk
memasukkan obat.
Untuk memasukkan obat melalui vena, perawat harus mempunyai pengetahuan dan
keterampilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan. Jangan lakukan penusukan
sebelum yakin mendapatkan vena yang mudah di tusuk. Pengulangan tusukan dapat
menyebabkan rasa sakit pada pasien.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Injeksi Intravena


Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah
yang menghantarkan darah balik ke jantung.

B. Kegunaan Injeksi Intravena


1. Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang diberikan dapat
menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien epilepsi atau kejang-kejang
2. Digunakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, contoh pada pasien
terus menerus muntah
3. Digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukkan obat apapun melalui
mulutnya

C. Indikasi Obat Intravena


Pemberian obat intra vena bermanfaat untuk beberapa alasan :
1) Jaminan bahwa konsentrasi obat yang efektif dicapai dengan cepat.
2) Mengontrol permulaan konsentrasi puncak obat dalam serum.
3) Produksi efek biologis bila obat tidak dapat diabsorbsi melalui rute oral.
4) Pemberian obat kepada pasien yang tidak dapat meminum obat.

D. Kontra Indikasi Obat Intravena


1. IV sangat berbahaya karena reaksinya terlalu cepat.
2. Menimbulkan kecemasan.
3. infeksi di pemasangan infus.
4. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk
pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
E. Tempat Injeksi Intravena
1. Pada lengan
- Vena mediana cubiti/vena sefalika
- Vena basilica
2. Pada tungkai
- Vena saphenous
3. Pada leher
- Vena jugularis
4. Pada kepala
- Vena frontalis
- Vena temporalis
5. Pada mata kaki
- Vena dorsal pedis

F. Macam-Macam Injeksi Intravena


1. Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
Cara pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana
cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena jugularis (leher), vena
frontalis/temporalis(kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk
pada pembuluh darah
2. Pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung)
Merupakan cara pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke
dalam media (wadah atau selang), yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping
dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.

G. Prosedur Kerja
1. Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
a. Persiapan alat :
- Buku pengobatan
- Baki obat
- Sarung tangan
- Obat yang sesuai
- Spuit 2-5 ml
- Bak spuit
- Kapas alkohol
- Plester
- Perlak pengalas
- Karet pembendung (torniquet)
- Kasa steril (bila perlu)
- Tromol
b. Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Siapkan obat dengan prinsip enam benar
- Identifikasi pasien
- Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
- Atur klien pada posisi yang nyaman
- Pasang perlak pengalas
- Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
- Letakkan karet pembendung (torniquet)
- Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan
- Pakai sarung tangan
- Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan
gerakan sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm.
Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari
kulit yang mengandung mikroorganisme
- Buang kapas pada bengkok
- Disinfeksi tutup obat sebelum dimasuki jarum
- Buka tutup jarum
- Masukkan obat ke dalam spuit
- Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan
tangan non dominan. Membuat klien lebih kencang dan vena tidak bergeser,
memudahkan penusukan
- Pegang jarum pada posisi 30o sejajar vena yang akan ditusuk perlahan pasti
- Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena
- Lakukan aspirasi lalu observasi adanya darah dalam spuit
- Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukkan obat perlahan-lahan dan
ambil kapas alkohol untuk persiapan penekanan saat jarum dikeluarkan
- Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan (30o),
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan
- Tutup area penusukan dengan menggunakan kasa steril yang diberi betadine
- Kembalikan posisi klien
- Buang peralatan yang tidak diperlukan
- Buka sarung tangan
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2. Pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung)
a. Pemberian obat melalui wadah intravena
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena.
Tujuannya : untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar
terapeutik dalam darah.
- Persiapan alat dan bahan :
1. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Wadah cairan (kantong atau botol)
4. Kapas alkohol
- Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat lakukan disinfeksi pada
tutup obat lalu masukkan obat ke dalam spuit, setelah itu tutup spuit
untuk sementara
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
kantong atau wadah cairan
7. Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikkan
kantong cairan secara perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung yang lain
8. Periksa kecepatan infus
9. Cuci tangan
10. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
b. Pemberian obat melalui selang intravena
- Persiapan alat dan bahan :
1. Spuit dan jarum yang sesuai ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Selang intravena
4. Kapas alokohol
- Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakuakn
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat lakukan disinfeksi pada
tutup obat lalu masukkan obat ke dalam spuit, setelah itu tutup spuit
untuk sementara
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
5. Lakukan disinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-lahan ke
dalam selang intravena
7. Setelah selesai, tarik spuit
8. Periksa kecepatan infus
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya

H. Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Vena


a. Kelebihan :
1. Dapat digunakan untukpasien yang tidak sadar
2. Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
3. Obat dapat bekerja cepat
4. Tidak dapat mengiritasi lambung
b. Kekurangan :
1. Dapat terjadi emboli
2. Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
3. Pembuluh darah dapat pecah
4. Terjadi ematoma
5. Dapat terjadi alergi
6. Obat tidak dapat ditarik kembali
7. Membutuhkan keahlian khusus
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Injeksi intravena adalah memasukkan obat langsung ke dalam pembuluh darah
vena (pembuluh darah yang balik ke jantung). Pemberian obat melalui intravena sangat
berguna untuk orang yang tidak sadarkan diri, mengalami gangguan oral, dll. Pemberian
obat intravena tidak boleh diberikan kepada penderita yang memiliki permukaan kulit
yang ada luka maupun pembengkaan karena akan menimbulkan luka baru.
Pemberian obat melalui intravena dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak
langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung ditusukkan pada vena. Secara tidak
langsung yaitu dimana spuit ditusukkan pada infus melalui wadah intravena
(wadah/kantong infus) dan melalui selang intravena (pada selang infus yang terbuat dari
karet).
Pada pemberian obat secara langsung, obat dalam darah diperoleh secara cepat,
tepat, dan dapat disesuaikan langsung dengan respon penderita. Namun obat yang
disuntikkan tidak dapat ditarik kembali.

II. DAFTAR PUSAKA

eputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/makalah-pemberian-obat-melalui.html

http://nainipati.blogspot.com/2015/12/makalah-pemberian-obat-intravena_14.html

https://www.scribd.com/doc/296538338/Makalah-Injeksi-Intravena-Revisi

Anda mungkin juga menyukai