Anda di halaman 1dari 57

Oleh : BM Siti Rahayu

INTRA VENA / MENUSUK VENA


dapat di gunakan untuk :
 untuk mengeluarkan darah / Pungsi vena
( pengambilan specimen darah  untuk
pemeriksaan laboratorium )
 untuk pemberian obat melalui vena/
aliran darah.
PENGAMBILAN DRH VENA (PUNGSI VENA)
a/ Salah satu tindakan yang digunakan untuk
mengambil sample darah untuk
pemeriksaan

Ada beberapa cara a.l :


1.Tanpa menggunakan Vacutainer
2.Dengan menggunakan Vacutainer
1. Vena Metakarpal
2. Vena Basilika
3. Vena Sefalika
4. Vena Mediana kubiti
5. Vena temporalis superfisial
6. Vena Supra-orbitalis
7. Vena oksipital
8. Vena aurikular posterior
Persiapan alat :
1. Spuit 1 cc/3 cc/5 cc/ 10 cc sesuai kebutuhan atau
dengan Wing Needle/Jarum butterfly dgn selang
dan adaptor
2. Alkohol 70% + kapas atau pastik
3. Wadah/tube tempat darah
4. Handscoen bersih
5. Form pemeriksaan laboratorium & k/p stiker
6. Pengalas
7. Alat tulis
8. Torniquet
9. Hansaplast / tensoplast
PERSIAPAN
1.Cek pesanan dari dokter
2.Cuci tangan & pakai sarung tangan
3.Dekatkan alat-alat
1. Cek Benar pasien dan perkenalkan diri dan
jelaskan prosedur
2. Pasang torniquet diatas siku pasien ( jika
pasien terpasang IV line, tempatkan torniquet
di tangan lain). Beritahukan pasien untuk
membuka dan mengepalkan tangan
bergantian, lalu kepalkan tangan
3. Desinfeksi daerah penusukan dengan cara
memutar dari dalam ke luar menggunakan
alkohol 70%+kapas atau pastik, ulangi jika
perlu
4. Buka tutup needle biarkan bevel menghadap
keatas lalu tusukkan (30º)
5. Tarik plunger. Jika tempat tepat, darah akan
keluar , tarik sesuai kebutuhan.
6. Bila telah cukup buka torniquet.
7. Tarik needle dari Vena tempat penusukan sambil
menekan dengan kapas alkohol 70%
8. Pindahkan darah ke tube pemeriksaan lab. Jangan
memegang daerah dalam tube. Pergunakan
tekhnik steril.
9. Dengan gentle mix darah dalam tube
10. Beri label pada tube darah tanggal dan waktu
pengambilan, nama , no medrek, alamat di rawat
11. Atau tempel stiker identitas klien pada tube
12. Kirim sampel dan formulir lab ke laboratorium
DENGAN MENGGUNAKAN VACUTAINER
Persiapan alat :
1.Alkohol 70% + kapas atau pastik
2.Wadah/tube pemeriksaan darah
3.Handscoen
4.Formulir pemeriksaan laboratorium
5.k/p stiker
6.Alat tulis
7.Double-ended needle into adapter
(vacutainer)
PERSIAPAN
1. Cek pesanan dari dokter
2. Cuci tangan & pakai sarung tangan
3. Dekatkan alat-alat
PROSEDUR
1. Siapkan double ended needle dan Vacuum
tube
2. Pasang torniquet diatas siku pasien ( jika
pasien terpasang IV line, tempatkan torniquet
di tangan lain). Beritahukan pasien untuk
membuka dan mengepalkan tangan bergantian
3. Desinfeksi daerah penusukan dengan cara
memutar dari dalam ke luar menggunakan
alkohol 70%+kapas atau pastik, ulangi jika
perlu
4. Buka tutup double ended needle biarkan bevel
menghadap atas lalu tusukkan (30º)
. Bila order lebih dari 1 jenis pemeriksaan
ganti Vacuum tube sesuai kebutuhan
6. Bila telah cukup buka torniquet.
7. Tarik double ended needle dari Vena tempat
penusukan sambil menekan dengan kapas
alkohol 70%
8. Dengan gentle mix darah dalam tube
9. Beri label pada tube darah tanggal dan
waktu pengambilan, nama , no medrek,
alamat di rawat
10. Atau tempel stiker identitas klien pada
tube
11. Kirim sampel dan formulir lab ke
laboratorium
INJEKSI INTRA VENA
 Intra venous adalah di dalam satu atau lebih vena.
(Kamus Dorlan)

 Adalah : memasukkan obat ke dalam Vena

 Jadi, injeksi intra vena adalah tindakan memasukan


cairan ke dalam satu atau lebih vena.
 Mekanisme suntikan Vena:
Obat yang diberikan secara Vena diabsorbsi
lebih cepat daripada melalui rute-rute yang
lain karena langsung ke pembuluh darah
VENA YG DAPAT DIGUNAKAN UTK INJEKSI
I.V :
Area cubiti : vena median kubiti
Vena Sefalika  tengah ke arah ibujari
 Vena Basilika  tengah kearah kelingking

Area kaki :
Vena Safena Magna  tengah atas
Fleksus dorsalis ( punggung kaki tengah )
1. Memberikan obat IV u/klien yg terpasang IV-
line
a. Menambahkan obat ke cairan infus yg
terpasang
b. Memberikan obat IV dengan wadah sekunder/
baru
c. Dgn Spuit Syringe (u/obat2 yg pemberiannya
dengan titrasi) ~ perlu threeway
d. Memberikan dengan IV push/Bolus melalui
heparin lock/saline lock/ diafragma lock
2. Memberikan obat IV u/Klien yang tidak terpasang
IV line, yaitu dengan cara Bolus langsung ke
pembuluh darah.
Mencampur obat dalam
Melalui Bolus IV dan
volume cairan IV yang
tanpa IV-line
besar

Melalui infus “piggyback”


1. Cuci tangan, pasang handscoen
2. Siapkan obat dari ampul atau vial untuk
proses penarikan obat
3. Tambahkan obat ke dalam.....
 Merupakan cara yang aman dan mudah
 Dilarutkan dalam volume besar (500ml atau
1000ml)
 Resiko efek samping berkurang
 Obat yang diberikan biasanya berupa vitamin
 Memasukkan dosis obat yang kental langsung ke
dalam sirkulasi sistemik.
 Digunakan pada situasi darurat.
 Diberikan kepada klien yang kritis dan tidak
stabil.
 Merupakan rute pemberian obat ketika
diperlukan respon yang cepat dan dapat
diperkirakan
 Pada saat masukan cairan kepada klien dibatasi maka
akan mengurangi resiko kelebihan cairan yang
masuk.

Kerugian...
 Paling berbahaya dalam pemberian obat karena tidak
ada waktu untuk mengoreksi kesalahan
 Menyebabkan iritasi langsung pada lapisan pembuluh
darah
 Menyebabkan timbulnya nyeri, pengelupasan
jaringan, dan abses, tergantung pada komposisi obat.
PERHATIAN..

 Obat tidak pernah diperbolehkan diberikan secara


intravena jika tempat insersi tampak
bengkak/edema/cairan IV tidak dapat mengalir pada
kecepatan yang sesuai.
 Set piggyback adalah kantong atau botol IV kecil
(50 atau 100ml)
 Perawat harus menghindari penggunaan jarum
saat menghubungkan infus sekunder dengan
selang infus utama secara aman
 Diperlukan kewaspadaan yang tinggi.
 Untuk menyediakan dan mempertahankan
tingkat konstan dalam darah

 Untuk menjalankan obat yang diencerkan


dengan baik secara terus-menerus

 Untuk menerima efek langsung obat secara cepat


dan maksimum
 Inspeksi dan palpasi lokasi pungsi vena
 Ukur tanda-tanda vital
 Tentukan apakah klien memiliki alergi terhadap
obat.
 Periksa kompartibilitas antara obat, pelarut dan
cairan IV yang diberikan bersamaan.
 Tentukan kerja khusus obat, efek samping, dosis
normal, waktu pemberian yang disarankan, dan
waktu puncak kerja obat.
 Lakukan aspirasi
Cek perencanaan keperawatan klien (10 Benar)
Benar Pasien, Benar Obat, Benar Dosis, Benar Cara/
Rute, Benar Waktu Pemberian, Tepat Pemberian
Keterangan Tergantung Obat , Riwayat Pemakaian
Obat, Riwayat Alergi, Reaksi Beberapa Obat Bila
Diberikan, Benar Dokumentasi Pemberian Obat
 Menjaga privacy pasien dengan menutup
sampiran tempat tidur

 Atur posisi senyaman mungkin agar sejajar


dengan tempat tidur untuk mempermudah
daerah kerja perawat
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Bawa peralatan ke ruangan pasien
3. Hisap obat yang diresepkan dari vial atau
ampul sesuai kebutuhan
4. Ambil wadah IV yang berisi cairan yang
dibutuhkan (500-1000cc)
5. Tambahkan obat kedalam wadah IV:
- Dengan jarum, lepas tutup wadah IV,
masukan spuit ke dalam wadah, setelah obat
dimasukan tarik spuit, tutup kembali dengan
tutup wadah.
- Untuk wadah IV yang plastik/dengan jarum
Bersihkan daerah tusukan dengan swab alkohol
atau antiseptik, tusukan spuit ke daerah
tusukan, dorong obat, tarik kembali spuit.
6. Campur obat dengan cara menggoyang-goyangkan
secara perlahan
7. Tempelkan label di wadah IV
8. Ambil set infus yang sedang terpasang, lepaskan
selang seperti saat mengganti infus, pasang
selang ke wadah yang sudah disiapkan tadi.
9. Gantung wadah IV (yang berisi larutan obat)
10. Atur kecepatan tetesan sesuai program dokter
1. Cuci tangan. Kenakan sarung tangan
2. Siapkan obat yang akan dilarutkan ke spuit
3. Disinfeksi daerah tusukan (ditandai dengan
o/lingkaran)
4. Masukan spuit ke daerah yang sudah
didisinfeksi, jepit selang infus dengan jari
tangan, aspirasi untuk memfiksasi selang
apakah masih di vena atau tidak.
5. Jika yang keluar darah, masukan obat yang
akan diberikan.
6. Untuk penyuntikan tanpa jarum/loer lock. Lepas
needle dari hub, masukan ke tempat untuk
memasukan obat.
7. Lepas jepitan selang, tarik spuit, tutup kembali
spuit dengan cara one hand.
8. Tempel label pada selang, atur kecepatan tetesan
infus.
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Tentukan lokasi injeksi
3. Bersihkan lokasi injeksi dengan alkohol
4. Pasang touniquet di bagian proximal dari lokasi
injeksi
5. Suntikan jarum dengan sudut kurang lebih 45
derajat ke dalam vena yang telah ditentukan.
6. Lakukan aspirasi
7. Lepaskan torniquet dengan hati-hati, jangan sampai
menggerakkan jarum yang sudah terpasang dengan
benar
8. Suntikan obat secara perlahan-lahan
9. Setelah selesai cabut jarum dan langsung lakukan
penekanan di bekas lokasi injeksi dengan alkohol.
10. Buanglah syringe ke sampah medis.
11. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
MEMBERIKAN OBAT MELALUI PIGGYBACK, SET
PEMBERIAN VOLUME, ATAU INFUS MINI (POMPA
SPUIT)
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
2. Ambil set wadah cairan (50-100cc)
3. Ambil obat yang akan dilarutkan dari ampul atau vial
4. Desinfeksi daerah di piggyback yang akan ditusuk
5. Masukan spuit ke daerah yang sudah didisinfeksi
6. Dorong spuit untuk memasukan obat, tarik spuit dari
piggyback.
7. Gantung piggyback
8. Atur kecepatan aliran infus, usahakan kecepatan set
piggyback lebih cepat dari cairan yang lain yang
sedang diberikan juga.
Dokumentasikan semua informasi yang relevan
(catat tanggal, waktu, obat, dosis, dan rute
pemberian obat, respon klien, dan pengkajian
lokasi heparin lock atau infus jika sesuai.
Nama Obat Jumlah Tanggal/jam 12/05/2020 13/05/2020

3 x 50 mgr X 08.00 Vania Aldo


Vitamin C

16.00 Maria Agnes Titi

24.00 Grace Silvia


 Lakukan tindak lanjut yang tepat, seperti efek
obat yang diharapkan, setiap reaksi merugikan,
atau efek samping, perubahan tanda-tanda vital.
 Kaji kembali status IV lock dan kepatenan infus

 Hubungkan dengan temuan sebelumnya jika ada

 Laporkan penyimpangan yang signifikan dari


normal kepada dokter
Injeksi intratekal: Tujuan :
disuntikkan ke dlm u/ mengurangi rasa
saluran sum-sum nyeri
tulang belakang
(antara 3-4 atau 5-6
Dipasang selama 24
lumbal vertebra) yg
berisi cairan jam atau tergantung
cerebrospinal. sakitnya.
 Beri label pd slang
 Menjaga keamanan klien  Fiksasi semua sambungan
dgn plaster

 Bila dosis bolus di


gunakan, lakukan aspirasi
 Menpetahankan letak dgn hati2 sblum obat d
kateter berikan u/ menentukan
kateter tdk berpindah ke
ruang subaraknoid.

Tujuan keperawatan intervensi


Tujuan keperawatan Intervensi
 Gunakan teknik aseptik.
 Mencegah infeksi  Kaji tanda2 infeksi pd lokasi
pemasangan.
 Kaji adanya peningakatan nyeri
punggung yg menyebar/adanya
nyeri tekan.

 Mempertahankan fungsi
perkemihan dan usus  Kaji asupan & haluaran
mencegah depresi  Kaji distensi usus & kandung
pernafasan kemih.
 Kaji status pernafasan setiap 1
jam u/ 24 jam pertama & setiap 4
jam sesudahnya, beritahu dokter
jika pernafasan turun di bawah
8x/menit.
1. Resiko cedera
2. Resiko respon alergi
3. Resiko infeksi
4. Kurangnya pengetahuan
5. Nyeri akut
6. Kecemasan
1. Inspeksi dan palpasi lokasi pungsi vena untuk
memeriksa adanya tanda-tanda infeksi, infiltrasi
atau dislokasi katheter
2. Inspeksi kulit di sekelilingnya untuk memeriksa
adanya kemerahan, pucat atau bengkak
3. Palpasi jaringan sekitar untuk memeriksa adanya
rasa dingin dan edema, yang dapat
mengindikasikan kebocoran cairan IV ke dalam
jaringan
4. Ukur tanda-tanda vital sebagai data dasar jika
obat yang diberikan kuat & bisa meng-iritasi
5. Tentukan apakah klien memiliki alergi terhadap
obat
6. Periksa kompatibilitas antara obat dan cairan IV
1. Tentukan volume infus sebagai pelarut cukup
untuk penambahan obat
2. Tutup klem infus
3. Bersihkan port injeksi dengan kapas alkohol 70%
4. Lepaskan tutup jarum dari spuit berisi obat
5. Ibu jari dan telunjuk menyangga wadah infus
6. Tusukkan jarum berspuit dan injeksikan obat
7. Mix dengan gentle dengan mengangkat wadah
8. Gantung kembali wadah
9. Lengkapi label obat dan tempelkan pada wadah
10. Dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai