Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT DALAM

KOMUNITAS POPULASI RENTAN : POPULASI TERLANTAR

Kelompok 10:
Peni Marcelina 30120119010
Josephine Inggrid Lavinia 30120119017
Retno Pamintaningtyas 30120119038
DEFINISI TERLANTAR

Berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 2001 tentang


perlindungan anak, anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi
kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental, spiritual dan juga sosial.
Anak jalanan merupakan gejala sosial yang muncul akibat krisis pada
berbagai bidang dan menjadi salah satu contoh nyata dari sekian
banyak populasi terlantar yang ada di Indonesia.
PREVALENSI POPULASI TERLANTAR

Kementrian sosial (2015) menyatakan jumlah anak miskin Indonesia


sebanyak 44 juta dan yang terlantar sebnyak 4,1 juta (4,8% dari jumlah
anak di Indonesia) dan jumlah balita terlantar 1,2 juta.
FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA POPULASI TERLANTAR

 Kemiskinan  Masalah sosial budaya:


 Rendah tingginya pendidikan Rendahnya harga diri
 Keluarga Sikap pasrah pada nasib
 Umur Kebebasan dan kesenangan
hidup sebagai populasi terlantar
 Cacat fisik
 Faktor lingkungan
 Rendahnya keterampilan
 Letak geografis
 Lemahnya penangan masalah
gelandangan dan pengemis
MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERLANTAR

Gangguan fisik akut: Gangguan fisik kronik:


 ISPA Kecanduan alcohol dan zat lain
Trauma-cedera ringan hingga Hipertensi
berat Gangguan pencernaan
Penyakit kulit Gangguan sistem saraf tepi
TBC Masalah gigi
Terserang kutu dan tungau Diabetes mellitus
Gizi buruk HIV/AIDS
MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERLANTAR
ANAK-ANAK SELAIN MASALAH KESEHATAN FISIK
 Kegelisahan
 Tidak mendapatkan/tidak lengkap untuk imunisasi
 Masalah bahasa dan berbicara
 Penyakit pernafasan atas dan asma
 Infeksi telinga
 Gangguan pencernaan/mata
 Trauma
 Terserang kutu rambut
MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA
 Kehamilan yang tidak diinginkan
 Penyakit menular seksuak (PMS termasuk HIV/AIDS)
 Peyalahgunaan alkohol dan narkoba, depresi, dan bunuh diri.
MASALAH KESEHATAN PADA KELUARGA
 Mencangkup asma
 Anemia defisiensi besi
 Obesitas
 Masalah kesehatan mental
 Kekurangan sumber daya untuk seragam dan peralatan sekolah
 Kurangnya akses ke fasilitas pemeliharaan higiene personal.
PERAN PERAWAT
 Perawat sebagai pemberi perawatan
 Perawat sebagai pendidik
 Perawat sebagai pengamat kesehatan (monitoring)
 Perawat sebagai panutan (role model)
 Perawat sebagai komunikator
ASUHAN KPERAWATAN PADA AGREGAT POPULASI
TERLANTAR
 Core : Jumlah populasi terlantar, riwayat  Pelayanan kesehatan dan social:
perkembangan populasi terlantar, bagaimana jenis pelayanan kesehatan,
kebiasaan, perilaku yang ditampilkan, akses layanan kesehatan, biaya dalam
nilai keyakinan dan agama. pelayanan kesehatan, jumlah populasi
 Lingkungan fisik: kebersihan lingkungan terlantar yang memiliki jaminan
pemukiman, aktifitas tunawisma yang kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan
dilakukan diluar rumah, kesadaran dan terdekat, posyandu, antusias masyarakat
bentuk kegiatan tunawisma diluar akan pelayanan kesehatan, pemanfaatan
rumah, keberadaan dan bentuk jaminan kesehatan.
kegiatan diluar rumah, kondisi tempat  Ekonomi: bagaimana status pekerjaan,
tinggal, batas wilayah, makanan, jenis pekerjaan, jenis makanan yang
pasokan air bersih, air kotor, dibeli, jumlah pendapatan yang diterima,
penyimpanan makanan, gizi buruk, pemahaman pendapatan, pengluaran
kebersihan personal hygiene perbulan.
ASUHAN KPERAWATAN PADA AGREGAT
POPULASI TERLANTAR
 Transportasi dan kemanan: apakah alat  Pendidikan: sarana pendidikan
teransportasi yang digunakan, jarak
antara permukiman dan pelayanan yang tersedia, pendidikan
kesehatan, sarana transportasi yang yang dimiliki masyarakat,
tersedia. pendidikan terkait kesehatan.
 Politik dan pemerintahan: bagaimana
peran serta politik dalam bidang  Rekreasi: seberapa sering
kesehatan, organisasi diwilayah setempat rekreasi populasi terlantar,
yang peduli terhadap kesehatan. kemana rekreasi dituju,
 Komunikasi: bagaimana jenis informasi
yang tersedia, sarana komunikasi yang
banyaknya rekreasi yang
disediakan, media informasi yang dilakukan.
disebar.
 Riwayat atau sejarah perkembangan
 Status kesehatan
 Tanda-tanda vital
Pengkajian  Riwayat penyakit
 Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Pola pemenuhan cairan dan elektrolit
 Pola istirahat dan tidur
 Pola eliminasi
 Pola aktivitas gerak
 Pola pemenuhan kebersihan diri
 Status psikososial
 Status pertumbuhan dan perkembangan
Data penunjang dalam analisis
Analisis data data : gelandangan, resiko
perilaku kekerasan, disabilitasi
fisik, lingkungan.
 Resiko ketidakberdayaan
Diagnosa berhubungan dengan status
ekonomi rendah
keperawatan
 Harga diri rendah situasional
berhubungan dengan riwayat
penolakan
 Defisit pengetahuan berhubungan
dengan ketidaktahuan
menemukan sumber informasi
Perencanaan Perencanaan keperawatan yang
keperawatan dilakukan pelayanan kesehatan
promotif, pelayanan kesehatan
preventif, pelayanan kesehatan
kuratif, dan pelayanan
rehabilitatif.
Evaluasi struktur difokuskan pada
kelengkapan tata cara atau keadaan
Evaluasi keperawatan sekeliling tempt pelayanan
keperawatan diberikan Evaluasi proses
berfokus pada penampilan kerja
perawat dan apakah perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan
merasa cocok tanpa tekanan dan
sesuai wewenang Evaluasi hasil
berfokus pada respons dan fungsi klien
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai