Anda di halaman 1dari 41

Konsep Personal

Hygiene(Perawatan
Mulut & Gigi)
Kelompok 7
Meet Our Team
Maria Vania Gitaswari
01 30120119006

Sherlyn Ivenia Fu Putra


02 30120119021

Agustina Lidyawati
03 30120119030

Melati Suciati
04 30120119034

Avirina Westi Cahyati


05 30120119040
Kesehatan Mulut
Kesehatan mulut didefinisikan sebagai
“rongga mulut yang bersih, berfungsi baik,
dan nyaman; bebas dari infeksi”. (Department
of Helath,2001).
Higiene Oral
Higiene oral didefinisikan sebagai “pembersihan plak dan debris yang efektif untuk memastikan
struktur dan jaringan mulut tetap dalam kondisi sehat” (Department of Helath,2001).
Higiene oral yang baik meliputi stimulasi harian pada gusi, menyikat gigi secara mekanis dan
membersihkan gigi dengan menggunakan benang, membilas mulut, serta melakukan pemeriksaan
kedokter gigi secara teratur.
Perawat dalam higiene oral membantu individu untuk mempertahankan higiene oral dengan
membantu dan mengajarkan untuk membersihkan gigi dan rongga mulut, memberikan perawatan
mulut secara langsung kepada klien yang sedang sakit atau tidak mampu untuk melakukan perawatan
mulut, mengidentifikasi masalah serta mengatur tindakan rujukan.
Gosok gigi secara menyeluruh dapat mencegah kerusakan gigi yang mana tindakan
mekanis mengosok gigi dapat menghilangkan partikel makanan yang menjadi tempat
bersarangnya bakteri. Tindakan ini menstimulasi sirkulasi pada gigi, sehingga
memelihara kekokohan gigi yang sehat. Ada juga teknik sirkular, yang menghilangkan
plak serta membersihan bagian bawah dari batas gingival. Selain itu, pasta gigi
berflourida seringkali direkomendasikan karena memberikan perlindungan antibakteri.
Gigi palsu juga menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme dan makanan. Gigi
palsu yang dibersihkan, dilepaskan dari mulut kemudian digosok dengan sikat gigi,
dibilas, dan dipasang kembali ke dalam mulut. Ada juga penggunaaan dentifrice (pasta
atau bubuk yang digunakan untuk membersihkan atau menyikat gigi) untuk
membersihkan gigi.
Higiene Oral Khusus
Higiene oral khusus untuk pasien atau klien yang lemah, tidak sadar, atau yang
mulutnya mengalami kekeringan berlebihan, luka, atau iritasi, mukosa oral dan lidah
mungkin perlu dibersihkan selain membersihkan gigi. Higiene oral khusus dibersihkan 1-
2x/hari.
Perawatan mulut untuk klien yang tidak sadar atau lemah sangat penting karena
mulut mereka cenderung mengering sehingga rentan terhadap infeksi. Kekeringan terjadi
karena klien tidak dapat minum melalui mulut, sering bermapas melalui mulut, atau
mungkin menggunakan oksigen, yang cenderung mengeringkan membran mukosa.
Perawat dalam higiene oral khusus dapat menggunakan swab busa untuk
membersihkan membran mukosa. Selain itu, penggunaan larutan saline normal
direkomendasikan untuk higiene oral bagi klien dependen yang tidak sedang dalam terapi
pembatasan natrium.
Anatomi Mulut &
Gigi
Anatomi Mulut (Rongga
Mulut)
Rongga mulut dilapisi dengan membran mukosa, yang
memiliki aliran darah yang baik dan pada kondisi
tidak ada komplikasi, penyembuhan relatif cepat jika
terjadi cedera.
• Langit-langit mulut
Langit-langit (bagian atas) mulut tersusun atas palatum durum atau palatum keras
(bagian bertulang ke arah bagian depan mulut, yang memiliki sedikit fleksibilitas) dan
palatum molle atau palatum lunak (yang terletak di bagian belakang dan lebih dekat
dengan tenggorokan dan sebagian besar adalah jaringan otot untuk menelan).
Palatum molle dan uvula (struktur lunak yang menggantung di bagian belakang mulut)
mencegah makanan dan saliva tertelan secara tidak sengaja ke dalam hidung.
• Lidah
Bagian dasar mulut tersusun atas lidah dan otot lidah, yang berfungsi untuk
memungkinkan proses mengunyah dan berbicara.
• Kelenjar saliva
Mulut memiliki tiga pasang kelenjar utama yaitu kelenjar parotid ( yang terletak di setiap
rahang, tepat di bawah dan di depan setiap telinga), kelenjar submandibula (yang terletak di
bawah tulang rahang ), dan kelenjar sublingual (yang terletak di bawah lidah di dasar mulut).
Saliva diperlukan untuk memlubrikasi dan melindungi lapisan mulut yang memungkinkan
proses bicara, makan, menelan, dan memberikan enzim pencernaan
• Gingiva (gusi)
Gingiva adalah jaringan lunak yang mengelilingi akar gigi agar tetap kokoh di dalam mulut dan
struktur tempat gigi berada.
Anatomi Gigi

Gigi dapat
diidentifikasikan
menjadi tiga bagian
yang berbeda yaitu
mahkota, leher, dan
akar.
Alat-Alat Untuk
Higiene Oral
Untuk menyelesaikan masalah Peralatan
keperawatan yang berhubungan dengan
kesehatan mulut dan higiene oral, Higiene
sejumlah pilihan tersedia bagi perawat
yaitu :
Oral
•  Sikat Gigi • Sikat gigi dengan bulu sikat lembut

Ukuran sikat gigi, pilihlah sesuai dengan Sikat gigi dengan bulu sikat lembut ini
ukuran dari pasien atau klien agar dapat untuk individu yang memiliki gigi asli dan
sedang melakukan perawatan gigi palsu
dengan efektif bagian terjauh rongga
karena dapat memberikan akses yang lebih
mulut pasien. Sikat gigi digunakan untuk
baik terhadap seluruh bagian mulut dan
membersihkan plak pada gigi. dapat menyikat lidah serta dapat
membersihkan gusi pasien yang memakai
gigi palsu.
• Sikat gigi elektrik
Sikat gigi elektrik, yang berotasi ke satu arah dan ke arah yang lain, membersihkan
plak lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan sikat gigi manual, dan
melindungi gusi terhadap terjadinya inflamasi
• Kasa dan kapas lidi
Kasa dan kapas lidi, jika direndam dalam larutan obat kumur klorheksidin akan
lebih efektif. Kasa direndam atau dibasahi dengan air hangat/NaCl/H2O2 (Hidrogen
peroksida) 1% sehingga menjadi kasa lembab.
• Swab lemon dan gliserin
Lemon sangat bersifat asam, yang menyebabkan kalsium pada gigi meluruh dan
gliserin menarik kelembaban dari jaringan tetapi mengganggu keefektifan produksi
saliva dan menyebabkan mulut kering. Sifat asam pada swab gliserin dan lemon
menurunkan pH asli mulut dan memungkinkan pertumbuhan bakteri.
Peralatan Pembersihan
• Pasta gigi
• Salin 0,9% (salin normal)
Pasta gigi adalah produk pembersih mulut yang paling
banyak digunakan meskipun tidak signifikan dalam Larutan ini hampir tidak memiliki rasa,
menghilangkan plak dan ada jenis pasta gigi tertentu tidak mengiritasi mukosa mulut, atau
bermanfaat dalam pencegahan kerusakan gigi. Pasta mengubah pH saliva selagi meningkatkan
gigi memiliki jenis yang bervariasi, dari yang proses penyembuhan.
mengandung formula pengurangan kerusakan/plak
hingga pasta gigi khusus untuk perokok, gigi sensitif,
dan pasta gigi anak yang mengandung rasa. Fluorida
adalah agens pembersih yang paling efektif.

• Obat Kumur
Membersihkan mulut sebagai bagian dari higiene dasar memerlukan larutan
yang efektif dan lembut bagi pasien. Terdapat banyak pilihan obat kumur
sehingga profesional kesehatan harus memberikan saran penggunaan kepada
pasien serta tidak semua larutan obat kumur cocok untuk semua kasus.
• Natrium bikarbonat
Zat kimia ini sama efektifnya dengan salin normal dalam
mengangkat debris, namun rasanya kurang sedap. Konsentrasi yang
tepat harus digunakan untuk mencegah trauma/rasa terbakar pada
mukosa dan peningkatan jumlah bakteri akibat mulut yang bersifat
alkali.
• Obat kumur umum (dijual bebas)
• Hidrogen peroksida
Banyak obat kumur komersial yang cukup
Mengangkat bakteri dan debris, namun perubahan pada flora
efektif dalam mengendalikan plak dan
•(bakteri
Obat normal) mulut dapat meningkatkan risiko kerusakan
kumur klorheksidin
penyakit gusi, namun tidak seefektif
jaringan dan seriawan mulut .
Penggunaan obat kumur klorheksidin setelah klorheksidin. Jumlah alkohol pada
menggosok gigi dapat mengurangi plak dan beberapa sediaan juga menjadi perhatian
bakteri serta meningkatkan kesehatan gusi. Obat karena beberapa sediaan mengakibatkan
kumur ini memiliki fungsi antibakteri, antijamur, mulut menjadi kering dan kandung
dan antiplak. Akan tetapi, kandungan alkohol alkohol dapat meningkatkan nyeri yang
dapat menyebabkan menjadi sangat tidak nyaman sudah ada pada mulut. Obat kumur yang
dan dapat memiliki efek kering pada mulut, serta dijual bebas adalah Listerine, Total,
Perawatan mulut, menyikat gigi, dan
membersihkan gigi dapat menggunakan dengan Cara Menyikat Dan
sikat gigi dan benang gigi. Perlengkapan yang
harus disiapkan untuk menyikat dan membersihkan
gigi dengan sikat gigi dan benang gigi adalah:
Membersihkan Gigi
o Handuk
o Sarung tangan disposabel (sekali pakai)
o Pasta gigi
o Bengkok atau kom gigi
o Obat kumur
o Sikat gigi o Benang gigi (minimal 2 helai, panjangnya 20
o Secangkir air hangat cm)

o Pipet atau sedotan (bagi paien yang tidak dapat o Pegangan benang gigi (pilihan)

duduk).
Bersihkan Gigi Dengan Sikat Gigi

• Persiapan :
Kumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan.
• Pelaksanaan :
1. Jelaskan kepada klien tentang apa yang akan dilakukan, mengapa hal tersebut harus dilakukan, dan bagaimana klien
dapat bekerja sama.
Rasional : Memastikan pasien memahami proses yang akan dilakukan dan mendorong kerja sama pasien.
2. Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lainnya (misalnya, sarung tangan).
Rasional : Tindakan menggunakan sarung tangan disposable saat memberikan perawatan mulut dapat mencegah perawat
terkena infeksi. Sarung tangan juga mencegah penyebaran mikroorganisme ke klien.
3. Berikan privasi klien
Siapkan Klien : Bantu klien ke posisi duduk di atas tempat tidur, jika kondisi kesehatan memungkinkan. Jika tidak
memungkinkan, bantu klien ke posisi miring dengan kepala dimiringkan.
Rasional : Kepala pasien dimiringkan agar cairan tidak mengalir ke tenggorokan klien.
4. Siapkan Klien :
Bantu klien ke posisi duduk di atas tempat tidur, jika kondisi kesehatan memungkinkan. Jika tidak
memungkinkan, bantu klien ke posisi miring dengan kepala dimiringkan.
Rasional : Kepala pasien dimiringkan agar cairan tidak mengalir ke tenggorokan klien.
5. Siapkan peralatan :
• Letakan handuk di bawah dagu klien.
• Pasang sarung tangan.
Rasional : Mencegah infeksi silang.

• Basahi bulu sikat dengan air hangat dan berikan pasta gigi seukuran kacang polong pada bulu sikat
gigi.

Rasional : Pasta gigi yang terlalu banyak menyebabkan sensasi terbakar pada mulut dan dapat
menimbulkan busa berlebih.
• Gunakan sikat gigi yang lembut (sikat gigi yang kecil untuk seorang anak) dan pasta gigi yang
disukai klien.

• Untuk klien yang harus berbaring di atas tempat tidur, lettakan atau pegang bengkok di bawah dagu
klien, letakan lengkungannya yang kecil di sekitar dagu atau leher secara benar.

• Inspeksi mulut dan gigi dengan menggunkan kategori pengkajian mulut.

Rasional : Untuk mengidentifikasi adanya luka yang membutuhkan tindakan menggosok yang lembut.

6. Sikat gigi klien : Berikan sikat gigi untuk dipegang oleh klien atau sikat gigi klien sebagai berikut :

• Pegang sikat gigi dan hadapkan bulu sikat pada gigi dengan membentuk sudut 45 derajat. Ujung
bulu sikat terluar harus berada pada bagian bawah sulkus gingival dan memasuki. Sikat akan
membersihkan bagian bawah sulkus dari dua atau tiga gigi secara bersamaan.

Rasional : Teknik sulkular menglilangkan plak dan membersihkan bagian bawah batas gingival serta
memungkinkan terapi perbaikan.
Teknik sulkular : menempatkan bulu
sikat pada sudut 45 derajat pada
gigi

 Meletakkan ujung bulu sikat terluar di


bawah batas gingival
• Gerakkan bulu sikat ke depan dan ke belakang dengan menggunakan gerakan vibrasi atau
mengguncangkan dari sulkus ke mahkota gigi.
Rasional : Mencegah bakteri tersapu ke arah gusi, yang dapat meningkatkan resiko infeksi
gusi.
• Ulangi sampai semua permukaan luar dan dalam gigi serta sulkus gusi dibersihkan.
• Bersihkan permukaan atas gigi yang digunakan untuk mengunyah dengan menggerakan
sikat gigi ke depan dan ke belakang pada permukaan gigi tersebut, lakukan dalam gerakan
pendek.
Rasional : Memastikan seluruh permukaan gigi bersih.

Menyikat permukaan atas gigi yang


digunakan untuk mengunyah
• Apabila lidah kotor, sikat gigi lidah dengan menggunakan sikat gigi secara lembut.

Rasional : Menyikatkan akan menghilangkan materi dan lapisan kotoran terakumulasi. Lidah yang kotor
mungkin disebabkan buruknya higiene oral dan asupan cairan yang sedikit. Menyikat secara lembut dan
hati-hati membantu mencegang reflek gag atau muntah.

• Berikan klien cangkir berisi air atau obat kumur untuk membilas mulut secara seksama. Kemudian
minta klien membuang air tersebut dan sisa pasta gigi di mulut ke dalam baskom gigi secara
perlahan-lahan atau dilelehkan, jangan disemprotkan agar air tidak berhamburan kemana-mana.
Beberapa institusi memberikan obat kumur yang standar. Alternatif lain adalah pembilas mulut dari
saline normal dapat menjadi cairan pembersih dan pelembab yang efektif.

Rasional : Membilas mulut secara saksama akan melepaskan partikel makanan dan mengeluarkan
partikel-partikel yang telah terlepas.
• Ulangi langkah-langkah sebelumnya sampai mulut bersih dari pasta gigi dan partikel makanan.

• Bantu klien mengelap mulutnya.

• Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan sesuai kebijakan dan pengendalian infeksi.

Rasional : Mencegah infeksi silang.

• Lepaskan dan buang sarung tangan lalu cuci tangan.

• Dokumentasikan perawatan sesuai rencana asuhan pasien dan identifikasi kebutuhan/tangga evaluasi
atau pengkajian ulang.
Bersihkan Gigi
Benang gigi yang digunakan untuk
membersihkan gigi kira-kira sekitar 30-
dengan Benang Gigi
40 cm.
• Pelaksanaan :
a. Bantu klien menggunakan dengan
benang gigi secara mandiri atau
bersihkan gigi klien dengan benang
gigi sebagai berikut :
1. Lilitkan salah satu ujung benang di
sekliling jari tengah pada setiap
tangan.
Merengangkan benang gigi
di antara jari telunjuk pada
masing-masing tangan
2. Untuk membersihkan gigi bagian atas,
gunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda Posisi tangan untuk
guna merenggangkan benang. Gerakan membersihkan gigi atas
benang ke atas dan bawah di antara gigi menggunakan benang gigi
dari atas mahkota gigi ke gusi dan di
sepanjang garis gusi sejauh mungkin.
Buat bentuk “C” dengan benang
mengelilingi tepi gigi yang sedang Posisi tangan untuk
dibersihkan. Mulai dari bagian belakang
sisi kanan dan teruskan ke belakang sisi membersihkan gigi bawah
kiri gigi atau kerjakan dari bagian tengah menggunakan benang gigi.
gigi ke belakang rahang pada sisi gigi
sebelahnya.
3. Untuk menyikat bagian bawah,
gunakan jari telunjuk Anda
untuk meregangkan benang.
4. Berikan air hangat atau obat kumur pada klien untuk
membilas mulut dan berikan bengkok untuk tempat
7. Lepaskaan dan buang sarung tangan
membuang air bilasan tersubut.
lalu cuci tangan.
5. Bantu klien mengelap mulutnya.
6. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan sesuai 8. Dokumentasikan pengkajian gigi,

kebijakan dan pengendalian infeksi. lidah, gusi dan mukosa oral.

Rasional : Mencegah infeksi silang. Termasuk setiap masalah seperti


sariawan atau inflamasi dan
pembengkakan gusi. Menyikat dan
membersihkan gigi dengan
menggunakan benang giginya tidak
dicatat.
Gigi palsu dilepas dan dibersihkan pada saat
malam hari, sesudah makan malam atau sebelum Cara
tidur kemudian disimpan dalam kom gigi/gelas
kumur. Gigi palsu ada dua jenis yaitu ada yang Memelihara
menyeluruh dan ada yang hanya di beberapa gigi
tertentu. Untuk pasien atau klien yang memakai
Gigi Palsu
gigi palsu sebagian dapat menyikat gusi atau
menyikat gigi yang masih ada.  Waslap bersih

Perlengkapan :  Sikat gigi atau sikat berbuku kaku


 Sarung tangan disposable (sekali pakai )  Pembersih gigi palsu
 Tisu atau sepotong kasa  Air hangat
 Wadah gigi palsu.  Wadah obat kumur
 Bengkok
 Handuk
Pelaksanaan
a. Lepaskan gigi palsu.
1. Pasang sarung tangan.
Rasional : Mengenakan sarung tangan melindungi perawat dan klien dari infeksi.
2. Jika klien tidak dapat melepaskan gigi palsu, ambil tisu atau kasa, pegang pelat atas di gigi depan dengan
ibu jari dan jari telunjuk Anda, dan kemudian sedikit gerakkan gigi palsu tersebut ke atas dan ke bawah.
Rasional : Pergerakkan sedikit tersebut akan merusakkan pelekatan yang menahan plat pada langit-langit
mulut.
3. Turunkan pelat atas tersebut, keluarkan dari mulut dan letakan dalam wadah gigi palsu.

4. Naikan pelat bawah, miringkan pelat tersebut sehingga sisi kiri, misalnya, agak lebih rendah dari sisi
kanan untuk melepaskan pelat dari mulut tangpa menggores bibir, letakkan pelat bawah tersebut dalam
wadah gigi palsu.

5. Lepaskan gigi palsu parsial dengan memberi tekanan yang sama pada batas setiap sisi gigi palsu, jangan
menekan pengaitnya karena dapat menyebabkan gigi palsu tersebut bengkok atau patah.

b. Bersihkan gigi palsu

1. Bawa wadah gigi palsu ke bak cuci. Hati-hati agar tidak menjatuhkan gigi palsu.

- Rasional : Untuk mencegah kerusakan jika gigi palsu terjatuh karena gigi palsu tersebut dapat patah.
2. Gunakan sikat gigi atau sikat berbulu halus yang khusus, sikatlah gigi palsu tersebut
dengan sediaan pembersih, dan menggunakan air mengalir.

Rasional : Panasnya air akan merubah bentuk beberapa gigi palsu.

3. Bilas gigi palsu dengan air mengalir.


Rasional : Pembilasan akan menghilangkan sediaan pembersih dan partikel makanan.
Apabila gigi palsu terkena noda, rendam gigi palsu tersebut di dalam bahan pembersih
komersial. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pabrik. Untuk mencegah korosi, gigi palsu
yang mengandung bahan logam tidak boleh direndam sepanjang malam.
c.  Sesudah gigi palsu dibersihkan dan disimpan dalam gelas/kom gigi, pasien dapat
dibersihkan mulutnya dengan berkumur atau meminta pasien menyikat gigi jika
masih ada gigi yang tersedia. Berikan cangkir berisi air untuk membilas mulut dan
lap mulut pasien.
d. Inpeksi gigi palsu dan mulut

1. Obersvasi gigi palsu untuk melihat adanya area gigi yang kasar, tajam, atau rusak yang dapat mengiritasi
lidah atau membran mukosa mulut, bibir, dan gusi.

2. Inspeksi mulut untuk melihat adanya kemerahan, area yang teriritasi, atau adanya indikasi infeksi.

3. Kaji kesesuaian gigi palsu yang mana harus mengunjungi dokter gigi minimal satu kali dalam satu tahun
untuk memeriksa kesesuaiannya dan adanya iritasi pada jaringan lunak mulut.

e. Apabila klien tidak dapat memakai gigi palsu, perawat dapat menawarkan untuk membantu memakaikan
kembali gigi palsu. Jika klien tidak mau memakai gigi plasu, simpan gigi palsu tersebut di dalam wadah gigi
palsu yang telah diisi air. Beri label yang berisi nama dan nomor identifikasi klien pada cangkir. Gigi palsu
dipasang lagi saat pagi hari (menjelang makan pagi dan setelah kumur-kumur).

Rasional : Gigi palsu akan menjadi sangat kering dan retak jika tidak disimpan dalam keadaan lembap.
f. Pasang kembali gigi palsu ke dalam mulut
1. Tawarkan sedikit cairan obat kumur dan piala ginjal untuk berkumur. Apa bila klien tidak
dapat memasang gigi palsu secara mandiri, pasang satu pelat pada sutu waktu. Pegang
setiap pelat dengan membentuk sedikit sudut pada saat memasangnya, untuk menghindari
cedera pada bibir.
g. Bantu klien sesuai kebutuhan dengan lap tangan dan mulut dengan handuk.
h. Bersihkan seluruh peralatan, bilas sikat untuk gigi palsu, dan keringkan secara alami.
i. Lepaskan dan buang sarung tangan.
Rasional : Mencegah infeksi silang.
j. Dokumentasikan semua pengkajian dan setiap masalah seperti area yang teriritasi pada
membran mukosa.
Memasang gigi
palsu dengan
membentuk
sedikit sudut.
Perlengkapan :
Cara Memelihara Kebersihan
- Handuk.
Mulut Pada Pasien Tidak Sadar
- Piala ginjal.
- Sarung tangan disposabel (sekali pakai).
- Spatel atau balok-gigitan untuk menahan
mulut agar tetap terbuka dan gigi terpisah - Kasa (3-4 kasa).
- Cangkir berisi air hangat/air garam/H2O2 - Spuit dengan bulb berunjung karet.
(Hidrogen peroksida) 1% (dari - Kateter pengisap dengan
persediaan 3%). perlengkapan pengisap (pilihan).
- Jeli minyak (vaselin).
Pelaksanaan
a. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang apa yang akan Anda lakukan dan kenapa tindakan
tersebut diperlukan.
b. Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lainnya yang sesuai.
c. Berikan privasi klien.
d. Persiapkan klien.
1. Atur posisi klien yang tidak sadar dalam posisi miring, dengan kepala tempat tidur
direndahkan. Posisi ini merupakan salah satu pilihan untuk perawatan mulut pada klien yang
tidak sadar.
Rasional : Pada posisi ini, saliva secara otomatis keluar karena gaya gravitasi, bukan
teraspirasi ke dalam paru.
2. Apabila kepala klien tidak dapat direndahkan, miringkan kepala ke satu sisi.
Rasional : Cairan akan segera keluar melalui mulut atau mengumpul di sisi mulut,
sehingga cairan ini dapat diisap.
3. Letakkan handuk di bawah dagu klien.
4. Letakkan piala ginjal pada dagu klien dan pipi bagian bawah untuk menampung
cairan dari mulut.
5. Pasang sarung tangan.

e. Secara hati-hati, regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan memasukkan
tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang. Masukkan bila pasien rileks
(jangan memaksa).

f. Bersihkan dan bilas mulut.

1. Bersihkan dengan menggunakan jari perawat yang sudah dibungkus oleh kasa lembab atau
dengan spatel yang dibungkus kasa lembab untuk membersihkan gusi, lidah, dan gigi pasien.
Ulangi 3-4x sesuai kebutuhan.

Rasional : Jari perawat lebih fleksibel.

2. Kasa yang sudah digunakan dibuang di bengkok atau plastik yang sudah disiapkan.

3. Bilas mulut klien

4. Lepaskan dan buang sarung tangan.


g. Pastikan kenyamanan klien.

1. Keringkan daerah sekeliling mulut klien dengan menggunakan handuk.


Pasang kembali gigi palsu, jika diindikasikan.

2. Lumasi bibir klien dengan jeli minyak.

Rasional : Pelumasan mencegah bibir pecah-pecah dan infeksi karenanya.

h. Dokumentasikan pengkajian gigi, lidah, gusi dan mukosa mulut. Dokumentasikan


juga semua masalah yang ada seperti luka atau inflamasi dan pembengkakan
gusi.
Cara Memelihara Kebersihan Mulut pada
Pasien yang Menggunakan Kawat Gigi
Pemakaian kawat gigi membuat gigi lebih sukar dibersihkan dan mempermudah
terjadinya penumpukan plak pada gigi pasien. Pada umumnya untuk memelihara
kebersihan mulut pasien yang menggunakan kawat gigi sama dengan pasien yang
tidak menggunkan kawat gigi tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
 Sikat gigi
Sikat gigi pada pasien yang menggunakan kawat gigi adalah sikah gigi khusus
dengan bulu sikat yang berbentuk “V”, akan tetapi biasanya harga lebih mahal
sehingga dapat menggunakan sikat gigi yang lembut sehingga lebih mudah untuk
masuk ke celah-celah kawat gigi.
Penyikatan gigi dilakukan dengan perlahan dan berhati-hati serta mencakup
seluruh permukaan gigi dan tidak perlu dengan tekanan keras. Penyikatan gigi
dilakukan 2x sehari khususnya setelah sarapn pagi dan sebelum tidur.
Pasta gigi yang dianjurkan adalah pasta gigi
yang mengandung fluor umtuk membantu
mencegah terjadinya karies serta
membersihkan dan menghilangkan plak,
noda, dan sisa makanan.
Benang gigi

Menggunakan benang gigi


dengan menggerakan secara  Pasta gigi
perlahan ke atas dan bawah, lalu
depan dan belakang untuk
membersihkan sela-sela gigi.
Than
k you

Anda mungkin juga menyukai