Anda di halaman 1dari 13

Cara menyikat gigi yang benar

1. Genggam sikat gigi dan letakkan pasta gigi di atas sikat gigi
2. Sikatlah gigi dengan gerakan melingkar selama 20 detik setiap bagian
3. Berkumurlah secukupnya dengan air bersih untuk membersihkan gigi
4. Gigi kembali bersih bebas dari bakteri
Pasta gigi yang baik untuk kesehatan gigi

Mengandung :

 Kandungan flouride
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.HK.00.05.42.1018
tahun 2008, tentang Bahan Kosmetik :Pasta gigi yang mengandung senyawa 0,1-0,15%
fluoride, kecuali telah ada penandaan kontra indikasi untuk anak-anak (misalnya: hanya
digunakan untuk dewasa), maka wajib mencantumkan pernyataan bahwa sikat gigi itu
tidak untuk anak-anak

 Kandungan deterjen
Deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah Sodium Lauryl Sulfat
(SLS). SLS berfungsi menurunkan tegangan permukaan, mengemulsi (melarutkan lemak)
dan memberikan busa sehingga pembuangan plak, debris, material alba dan sisa makanan
menjadi lebih mudah pemakaian SLS yang dibenarkan dalam pasta gigi adalah 1-2%,
pemakaian yang melebihi dari batas tersebut dapat menyebabkan efek negatif pada gigi.

 Kandungan pemanis
Rasa dari pasta gigi memang membuat sikat gigi lebih menyenangkan. Dengan rasa mint,
stroberi, kayu manis, permen karet, dan sebagainya. Akan tetapi perlu diperhatikan sikat
gigi dengan kandungan gula tidak baik, lebih baik mencari sikat gigi dengan saccharin.
Cara mengurangi dan mencegah bau mulut

1. Bersihkan gigi dan lidah secara rutin

Rutin membersihkan gigi dan lidah merupakan langkah sederhana namun efektif untuk
menghilangkan dan mencegah bau mulut. Sikatlah gigi setidaknya 2 kali sehari atau setiap
sehabis makan. Gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan pasta gigi yang
mengandung fluoride.

Lidah bisa menjadi tempat menumpuknya bakteri penyebab bau mulut. Jadi, jangan lupa pula
untuk membersihkan lidah. Gunakan kerokan lidah atau sikat gigi berbulu halus untuk
membersihkan lidah. Gosok permukaan lidah secara lembut. Jangan menggosoknya terlalu keras
karena dapat menyebabkan lidah terluka.

Plak di sela-sela gigi bisa saja tidak terjangkau oleh sikat gigi. Oleh karena itu, Anda juga
disarankan untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi (dental floss)
setidaknya 1 kali sehari. Selain itu, jangan lupa untuk rutin memeriksakan gigi dan mulut ke
dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

2. Berkumur dengan obat kumur

Menyikat gigi saja tidak cukup untuk mengurangi semua bakteri penyebab bau mulut. Pasalnya,
ada bagian yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Oleh karena itu, gunakan juga obat kumur
atau mouthwash agar mulut benar-benar bersih dari bakteri dan sisa-sisa makanan.

Pilihlah obat kumur yang mengandung bahan antiseptik alami, seperti eucalyptol, menthol,
thymol, dan methyl salicilate. Bahan-bahan ini diekstrak dari tanaman yang umum dipakai
sebagai obat tradisional dan telah terbukti membantu mengurangi hampir semua bakteri yang
bisa menyebabkan bau mulut.

3. Perbanyak minum air putih

Bau tidak sedap pada mulut juga bisa disebabkan oleh mulut kering. Oleh karena itu, Anda
disarankan untuk minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter per hari. Banyak minum air
putih tidak hanya mampu mengatasi bau mulut, tetapi juga mampu melindungi tubuh dari
berbagai macam penyakit.

4. Kunyah permen karet

Mengunyah permen karet dapat merangsang produksi air liur dan mencegah mulut kering. Air
liur berfungsi sebagai pembersih mulut alami yang bekerja dengan cara “membilas” sisa
makanan dan bakteri penyebab bau mulut. Agar tidak malah menimbulkan kerusakan pada gigi,
pilihlah permen karet yang bebas gula.

5. Hindari konsumsi makanan dan minuman penyebab bau mulut

Beberapa makanan yang beraroma tajam, seperti bawang putih atau bawang bombai mentah, bisa
meninggalkan bau tidak sedap di mulut, begitu juga dengan kopi dan minuman beralkohol. Oleh
karena itu, hindarilah mengonsumsi makanan atau minuman tersebut. Bila ingin mengonsumsi
makan dan minuman ini, segeralah berkumur atau sikat gigi setelahnya.

Buah-buahan dan sayuran seperti apel, jeruk, timun, dan wortel bisa membantu menyegarkan
mulut dan mengurangi bau tidak sedap. Selain merangsang produksi air liur, buah-buahan dan
sayuran ini juga mengandung antioksidan yang dapat mengurangi bakteri di dalam mulut.

Makanan dan minuman lain yang juga dapat mengurangi bakteri di dalam mulut adalah kacang-
kacangan, yogurt, dan teh hijau.

6. Berhenti merokok

Selain karena bau dari asap rokok, bau mulut pada perokok juga disebabkan oleh bahan kimia di
dalam rokok yang memudahkan terjadinya peradangan dan infeksi pada gigi dan gusi. Selain itu,
merokok juga dapat menyebabkan mulut kering.

Bau mulut sebenarnya dapat diatasi sendiri dengan melakukan cara-cara sederhana di atas secara
konsisten. Namun, bila bau mulut belum juga hilang setelah beberapa minggu, kemungkinan ada
masalah lain yang menyebabkannya.
Jika bau mulut sulit hilang, apalagi bila disertai gigi goyang atau nyeri dan bengkak pada gusi,
periksakanlah ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Contoh pasta gigi yang baik untuk kesehatan gigi

1. Pilih Pasta gigi yang sesuai


 Cara memilih pasta gigi untuk memutihkan gigi

Untuk membantu mengangkat noda pada gigi, pastikan memilih pasta gigi yang memiliki
kandungan perlite. Perlite adalah bahan pasta gigi alami yang tidak kasar terhadap gigi, mampu
menghilangkan noda dan membuat gigi tampak lebih putih dengan aman.

 Pasta gigi yang bagus untuk menyegarkan napas

Memiliki napas segar tidak hanya membuat kita merasa nyaman tapi juga menambah percaya
diri. Untuk mengatasi masalah bau napas tak sedap, kita dapat memilih produk dengan
kandungan pasta gigi dari ekstrak tumbuhan alami. Pasta gigi dengan kandungan ekstrak daun
mint, misalnya, dapat dijadikan pilihan. Daun mint adalah bahan pasta gigi yang ampuh menjaga
napas segar lebih lama serta meningkatkan kebersihan mulut.

 Jenis pasta gigi untuk menguatkan enamel gigi

Enamel gigi adalah pelindung alami gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang sehingga merawat
enamel gigi agar tetap kuat adalah hal yang penting. Salah satu cara menguatkan enamel gigi
adalah dengan memilih pasta gigi yang mengandung bahan mineral yang sejenis dengan bahan
mineral pembentuk enamel gigi. Dua mineral penting pembentuk enamel gigi adalah kalsium
dan fosfat. Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang dengan kandungan Pro-Fluoride dan Kalsium
Aktif, sesuai digunakan untuk merawat enamel gigi. Saat kita menggunakannya untuk
menggosok gigi, kekuatan enamel gigi akan terjaga berkat kandungan kalsiumnya.

 Pasta gigi terbaik untuk merawat gusi

Jika memiliki gusi yang sensitif, kita perlu memberikan perawatan ekstra. Pilihlah sikat gigi
yang sesuai untuk gusi sensitif, hindari menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras.
Komposisi pasta gigi yang mengandung garam potassium seperti potassium nitrat dan potassium
citrate diketahui bermanfaat untuk gigi dan gusi yang sensitif. Pastikan salah satu bahan ini ada
dalam kandungan pasta gigi yang kita pilih. Seperti Sensitive Expert by Pepsodent.

 Cara memilih pasta gigi yang baik untuk menghilangkan karang gigi dan bakteri

Jika menginginkan pasta gigi yang mampu mencegah timbulnya karang gigi, zinc sitrat adalah
kandungan pasta gigi yang diketahui efektif mencegah terbentuknya karang gigi. Untuk
mengatasi pertumbuhan bakteri, pilihlah pasta gigi dengan kandungan triclosan, sejenis
antibiotik yang diketahui dapat membantu membunuh bakteri secara efektif.

2. Pilihlah produk dengan kandungan yang sesuai masalah gigi

Banyak sekali tujuan penggunaan pasta gigi, mulai dari mencegah kerusakan gigi, mengatasi
penyakit periodontal, memutihkan gigi, sampai merawat gigi sensitif. Untuk itu, pilihlah pasta
gigi dengan kombinasi bahan-bahan yang sesuai dengan masalah gigi Anda.

 Fluoride 1.000 ppm dan xylitol, membantu mencegah gigi berlubang

Fluoride (sodium monofluorophosphate) berperan dalam proses remineralisasi, yaitu


mengembalikan mineral gigi yang hilang akibat plak. Plak yang merupakan sumber bakteri
tersebut akan menghasilkan zat asam yang membuat gigi berlubang. Karena
itu, fluoride diandalkan untuk mencegah kerusakan gigi.

Bagi yang giginya mudah berlubang, pilihlah pasta gigi yang mengandung lebih dari 1.000
ppm fluoride. Namun, hindari penggunaan fluoride pada anak-anak di bawah usia enam tahun.
Anak-anak rentan menelan pasta gigi, padahal fluoride tidak boleh ditelan.

Selain fluoride, xylitol juga efektif dalam mencegah kerusakan gigi. Hampir sama
dengan fluoride, xylitol dapat mencegah gigi kehilangan mineral karena asam. Selain
itu, xylitol juga mampu menekan pertumbuhan bakteri gigi dan mengontrol keasaman pH dalam
mulut.
 Isopropyl methylphenol (IPMP), mencegah penyakit periodontal

Membasmi bakteri sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit periodontal atau
gusi. Kandungan yang dikenal dapat memberantas bakteri adalah isopropyl
methylphenol (IPMP), cetylpyridinium chloride (CPC), dan chlorhexidine hydrochloride (CHX).
 IPMP sendiri mampu menghilangkan plak di sela-sela gigi dan gusi.
 Sodium lauroyl sarcosinate juga efektif dalam mengatasi bau mulut.
 Bagi Anda yang mengalami gusi bengkak atau gusi berdarah, pilihlah pasta gigi dengan
kandungan glycyrrhizic acid dan tranexamic acid (TXA).
 Anda juga bisa memilih produk yang mengandung vitamin E (tocopherol acetate) untuk
menjaga kesehatan gusi.

 Sodium polyphosphate, menghilangkan noda dan memutihkan gigi

Untuk masalah noda di gigi, gunakan pasta gigi dengan kandungan sodium
polyphosphate, polyethylene glycol (PEG), atau polyvinylpyrrolidone (PVP). Ketiga kandungan
tersebut dapat menghilangkan noda yang melekat pada permukaan gigi. Selain itu, kita juga bisa
mempertimbangkan kandungan carbamide peroxide yang ampuh dalam mengangkat noda.

Lalu bagaimana jika gigi kita tidak mengilap dan tampak kusam? Pilihlah pasta gigi yang
mengandung hydroxyapatite. Hydroxyapatite mampu menutup lubang-lubang tak kasat mata di
permukaan gigi sehingga membuatnya tampak mengilap. Plak dan noda warna pun akan lebih
susah menempel!

 Aluminum lactate dan potassium nitrate, menghilangkan nyeri pada gigi


sensitif

Jika memiliki masalah gigi sensitif, pilihlah pasta gigi yang mengandung potassium
nitrate dan aluminum lactate.
o Potassium nitrate dapat memblokir sinyal rasa sakit yang ditransmisikan dari saraf
gigi.
o Sementara itu, aluminum lactate efektif dalam melindungi dentin tubules dan
menjaga saraf agar terhindar dari rangsangan eksternal. Penggunaan pasta gigi yang
mengandung kedua bahan ini secara rutin dapat mengurangi sensitivitas gigi.

 Apabila ingin menggunakan pasta gigi organik, pilihlah yang mengandung phosphoric
acid, calcium, dan xylitol. Ketiga kandungan ini juga dipercaya mampu merawat gigi
sensitif. Proses remineralisasi di lapisan dalam gigi akan dibantu oleh phosphoric
acid dan calcium. Untuk proses remineralisasi di lapisan luar dilakukan oleh xylitol.

3. Hindari kandungan yang bersifat abrasif


Sebelum menggunakan pasta gigi dengan kandungan abrasif, kita perlu melihat kondisi gigi dan
gusi kita terlebih dahulu. Kandungan abrasif memang efektif untuk menghilangkan noda di gigi.
Namun, kandungan ini kurang cocok untuk seseorang yang memiliki penyakit periodontal dan
gigi sensitif karena bisa membuat kondisi makin parah.

Penggunaan pasta gigi berbahan abrasif pada sikat gigi elektrik dan sikat sonik bahkan dapat
merusak gigi dan gusi. Hal ini disebabkan tekanannya yang kuat.

Jika khawatir dengan noda di gigi, kita bisa mengombinasikan penggunaan pasta gigi nonabrasif
dan abrasif. Gunakan pasta gigi berbahan abrasif hanya 1–2 kali seminggu.

4. Pilihlah pasta gigi yang minim busa


Kandungan pembuat busa memang tidak memberi efek samping terhadap gigi dan gusi. Malah,
busa dapat membantu menyebarkan bahan-bahan efektif untuk perawatan gigi ke seluruh mulut.

Akan tetapi, busa yang cukup banyak cenderung menutupi seluruh bagian gigi, termasuk bagian
gigi yang belum kita sikat. Karena sudah tertutup busa, barangkali kita merasa telah menyikatnya,
padahal sebenarnya kita belum menyentuhnya sama sekali.

Jika begini terus, kotoran akan tetap menempel pada gigi yang tidak tersikat dan akan
menyebabkan gigi berlubang. Karena itu, disarankan untuk menyikat gigi secara perlahan
dengan pasta gigi yang minim atau tidak berbusa.
Bahan Alami untuk Mengatasi Bau Mulut (Halitosis)

Bau mulut memang sangat mengganggu dan kerap kali mengikis rasa percaya diri, terlebih saat
bicara di hadapan orang lain. Bau mulut, atau dalam istilah medis disebut halitosis, merupakan
kondisi yang dapat dialami siapa saja. Jarang menggosok gigi atau tidak terjaganya kebersihan
gigi dan mulut merupakan penyebab bau mulut yang paling sering terjadi

1. Penyebab Bau Mulut

Tidak rutin menggosok gigi setiap hari akan membuat serpihan sisa makanan tertinggal di mulut.
Bakteri akan tumbuh pada serpihan tersebut, lalu mengeluarkan senyawa berbau tidak sedap
penyebab bau mulut.

Jika terus dibiarkan, bakteri penyebab bau mulut akan berkembang biak semakin banyak, hingga
akhirnya membentuk plak gigi. Ketika itu terjadi, bau yang muncul bisa lebih parah. Oleh
karenanya, rutin membersihkan gigi amatlah penting guna menjaga kesehatan gigi dan mencegah
bau mulut.

Selain karena jarang menggosok gigi, kurangnya air liur akibat mulut kering juga dapat
menyebabkan bau mulut. Pasalnya, air liur berperan membersihkan serpihan makanan dan benda
asing di dalam mulut. Bau mulut akibat mulut kering biasanya terjadi saat kita baru bangun tidur,
terutama jika sebelumnya tidur dengan mulut terbuka.

Di samping itu, tidak tertutup kemungkinan bau mulut yang Anda alami disebabkan oleh faktor-
faktor di bawah ini:

 Merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol.


 Mengonsumsi makanan yang berbau menyengat, seperti bawang dan petai.
 Terdapat infeksi atau peradangan pada hidung, rongga sinus, mulut, atau tenggorokan,
misalnya pada penyakit radang gusi, sinusitis, dan infeksi amandel.
 Menderita penyakit asam lambung, gangguan ginjal atau hati, dan kanker mulut.

2. Mengatasi Bau Mulut dengan Bahan Alami


Untuk mengatasi bau mulut, kita harus rajin menggosok gigi dan menggunakan benang gigi guna
membersihkan sisa-sisa makanan penyebab bau mulut. Selain itu, karena bau mulut juga bisa
disebabkan oleh mulut kering, maka dianjurkan untuk cukup minum air putih, yakni minimal 8
gelas per hari.

Di samping menggosok gigi dan minum air putih yang cukup, kita dapat memanfaatkan bahan-
bahan alami berikut ini untuk mengatasi bau mulut:

1. Susu

Ketika kita mengonsumsi makanan yang berbau menyengat, seperti bawang putih atau bawang
merah, minumlah susu setelahnya. Penelitian telah membuktikan bahwa susu memiliki
kandungan yang mampu menghilangkan bau mulut akibat mengonsumsi makanan berbau
menyengat.

Selain susu, produk olahan susu berupa yoghurt juga dapat membantu menghilangkan bau mulut.
Hal ini karena yoghurt mengandung probiotik yang dapat membantu mengurangi jumlah bakteri
penyebab bau mulut.

2. Jeruk

Selain memiliki rasa yang menyegarkan, jeruk juga kaya akan vitamin C yang berfungsi
meningkatkan produksi air liur. Dengan meningkatnya air liur, bakteri penyebab bau mulut akan
banyak dibuang dari mulut. Ada juga penelitian yang menyatakan bahwa vitamin C bermanfaat
untuk mencegah radang gusi dan sariawan.

3. Teh hijau

Green tea atau teh hijau telah lama diketahui mengandung zat yang bersifat antibakteri dan
antioksidan, serta terbukti mampu mengurangi peradangan. Kabar baiknya, teh hijau ternyata
juga ampuh menghilangkan bau mulut.

Untuk memperkaya cita rasa teh hijau, cobalah tambahkan daun mint ke dalamnya. Sama halnya
dengan teh hijau, daun mint dipercaya efektif mengatasi bau mulut.
4. Daun sirih

Tumbuhan ini sering dipakai sebagai obat herbal, dan secara tradisional, daun sirih banyak
digunakan dengan cara dikunyah. Menurut beberapa penelitian, daun sirih memiliki efek
antibakteri dan antiradang yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Efek ini
juga baik untuk mengatasi bau mulut.

5. Akar manis

Akar manis atau licorice merupakan obat herbal yang umum digunakan untuk mengatasi gatal-
gatal, peradangan kulit, dan nyeri ulu hati. Selain itu, akar manis juga mengandung senyawa
antibakteri yang dipercaya dapat menghilangkan bau mulut, meredakan sariawan, serta
mencegah kerusakan gigi dan gusi.

Ekstrak akar manis bisa ditemukan pada berbagai produk obat herbal, baik dalam sediaan gel,
tablet isap, atau obat kumur. Meski bahan ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional,
masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan seberapa jauh efektivitas bahan ini.

6. Daun saga

Sebuah studi menunjukkan bahwa daun saga mengandung senyawa antibakteri yang dipercaya
mampu membunuh bakteri penyebab bau mulut serta kerusakan gigi dan gusi. Selain itu, daun
saga juga dipercaya dapat mengurangi peradangan pada gusi dan mulut, sehingga bisa mengatasi
bau mulut serta sariawan, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai