2. Kerugian :
Efek toksik mudah terjadi karena keadaan obat yang tinggi segera mencapai darah dan
jaringan. Disamping itu, obat yang di suntikkan tidak dapat di tarik kembali. Obat dalam
larutan minyak yang mengendapkan konstituen darah dan yang menyebakan hemolisis.
METODELOGI
Pemberian Obat Melalui infus ( secara tidak langsung ) ada dua cara, yaitu :
3. Pemberian obat melalui wadah intravena.
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya : untuk
meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Wadah cairan ( kantong atau botol )
4. Kapas alcohol.
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian
tengah dan masukkan obat berlahan – lahan ke dalam kantong atau wadah cairan.
7. Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong cairan
secara perlahan – lahan dari satu ujung ke ujung lain.
8. Perikasa kecepatan infus
9. Cuci tangan
10. catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
B. Pemberian obat melalui selang intravena.
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Spuit dan jarum yang sesui dengan ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Selang intra vena
4. Kapas alkohol
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.
6. Lakukan penyuntikan denagn memasukan jarum spuit hinnga menembus bagian
tengah dan masukan obat secara perlahan – lahan ke dalam selang intravena.
7. Setelah selesai, tarik spuit.
8. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya.
( Hidayat, A. Aziz Alimul. Uliyah Musrifatun.: 209 - 211 )
Kesimpulan :
Pemberin obat melaui injeksi intravena dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak
langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung di tusukan pada vena. Sedangkan cara tidak
langsung yaitu dimana spuit di tusukkan pada infus melalui wadah intravena ( wadah / kantong
infus ) dan melalui selang intravena (pada selang infus yang terbuat dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung, obat dalam darah di peroleh secara cepat, tepat dan dapat
disesuaikam langsung dengan respon penderita. Namun obat yang di suntikkan tidak dapat di
tarik kembali.