Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN OBAT SECARA

INTRAVENA

Disusun oleh :
Nama : TIA LESTARI LUBIS
NIM : P07524120083
Kelas : 1B
Mata kuliah : Farmakologi

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
BAB I

PENDAHULUAN
Pemberian obat intravena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak dipasang
infus, obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di cari vena besar yaitu vena basilika atau
vena sefalika pada lengan.Pada pasien yang di pasang infus, obat dapat di berikan melalui botol
infus atau melalui karet pada selang infus yang dibuat untuk  memasukkan obat

BAB II

LANDASAN TEORI
PENGERTIAN

Pemberian obat intravena adalah pemberian obat berupa cairan dengan cara dimasukkan
langsung ke dalam pembuluh darah vena,

Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah balik ke jantung

TUJUAN

Untuk menginginkan efek terapi langsung dan sangat cepat, misalnya pada pasien gawat
darurat.

Untuk membantu pasien yang tidak dapat dan tidak dibolehkan diberikan obat melalui oral

LOKASI PENYUNTIKAN

Pada daerah lengan

- Vena mediana cubiti/vena sefalika

-Vena basilica

Pada daerah tungkai

-Vena saphenous

Pada kaki

- Vena dorsalis pedis

Pada daerah leher

- Vena jugularis
Pada daerah kepala

-Vena frontalis

-Vena temporalis

INDIKASI

pada pasien gawat darurat atau pasien yang memerlukan kerja obat yang sangat cepat
sehingga kadar puncak obat segera harus dicapai

pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran

pada pasien yang tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, misal:gangguan
menelan

PRINSIP

Kerja Obat sangat cepat dan paripurna, sehingga dilakukan harus dengan sangat hati-hati
karena Obat langsung berada di pembuluh darah menuju jantung

Kecepatan pemberian injeksi harus lambat, untuk menghindari konsentrasi Obat yang terlalu
tinggi pada bagian pembuluh darah setempat

Perhatikan respon pasien selama pemberian Obat

Teknik steril

Hindari daerah fistula arteri vena pada pasien dengan tindakan hemodialisa (cuci darah)

Kontra indikasi pada vena yang mengalami: infeksi. lesi, jaringan parut, benjola tulang, otot
atau saraf besar dibawahnya

BAB III

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

1.Buku obat atau kartu obat yang berisi instruksi pengobatan

2. Botol Obat berbentuk ampur atau vial (bergantung pada jenis sediaan obat) dalam bak injeksi.

-Bila menggunakan obat vial, maka disertai dengan aquades steril sebagai pelarut Obat

-Bila menggunakan Obat ampul, maka bila diperlukan siapkan gergaji ampul dan kassa untuk
mematahkan ampul
3. Spuit 3 atau 5 ml dan jarum suntik steril sesuai dengan ukuran dalam bak injeksi.

- Untuk orang dewasa 21-23 gauge

-Untuk anak-anak 25-27 gauge

4.Sarung tangan steril

5.Tourniquet

6.Kapas alkohol dalam tempatnya atau alkohol swabs.

7.Perlak pengalas

8.Bengkok dan safety box

BAB IV

CARA KERJA/METODE PEMERIKSAAN


1. Cek instruksi dokter pada kartu Obat pasien untuk rnemastikan nama obat, dosis, waktu
pemberian, dan rute yang benar. Tujuan keakuratan pemberian Obat

2. Identifikasi pasien. Tujuan memastikan pasien yang benar.

Caranya:

- Dengan bertanya langsung pada pasien, bila pasien tidak mengalami penurunan kesadaran

-Dengan melihat gelang identitas pasien

3. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. Tujuan mengurangi ansietas
pasien.

4. Masukkan obat ke dalam spuit sesuai dosis, letakkan dalam bak injeksi. Tujuan lebih
memudahkan saat akan mulai menginjeksi pasien.

5. Atur posisi pasien dengan atau fowler, semi fowler sesuai lokasi penyuntikan
Lengan,tungkai kaki, kaki, leher atau kepala.Tujuan mempermudah akses ke lokasi injeksi

6. Pasang perlak pengalas pada bagian bawah lokasi penyuntikan. Tujuan mencegah tumpahan
pada alas tempat tidur pasien.

7. Cuci tangan dan pasang sarung tangan. Tujuan meminimalkan transfer mikroorganisme.

8. Tentukan lokasi injeksi dengan minta pasien mengepalkan tangan pada vena yang terlihat
jelas dan bebas dari peradangan, jaringan sikatrik ataupun edema. Tujuan untuk ketepatan
lokasi injeksi bagi pasien.
9. Pasang tourniquet. Tujuan untuk membendung aliran vena sehingga terlihat lebih jelas.

10. Bersihkan atau desinfekasi dengan kapas alkohol atau alkohol pad pada tempat yang akan
dilakukan injeksi secara melingkar dari arah dalam ke luar diameter ±5cm. Tujuan mencegah
kontaminasi pada lokasi injeksi.

11. Dengan tangan non dominan tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan, untuk meregangkan kulit. Tujuan supaya kulit lebih kencang, vena tidak bergeser
dan penusukan tepat menuju intra vena.

12.Lakukan penusukan dengan posisi jarum 25-30 derajat. Tujuan intravena lebih mudah
dituju dengan posisi jarurn tersebut

13.Setelah jarum masuk lakukan aspirasi spuit. Tujuan memastikan obat tidak masuk ke
pembuluh darah.

14. Bila ada darah yang tertarik dalam spuit maka lepaskan turniquet dan tekanlah bagian
pendorong/ pump spuit secara berlahan-lahan (kecepatan 0,1 cc/detik) hingga habis. Tujuan
supaya Obat masuk seluruhnya tanpa menimbulkan nyeri hebat pada pasien.

15. Setelah selesai tarik spuit dan tekan sambil dimasase lokasi penyuntikan dengan kapas
desinfektan. Tujuan untuk menghambat pengeluaran darah dan mengurangi nyeri area injeksi.

16.Tutup area injeksi dengan kassa steril jika diperlukan. Tujuan menghentikan perdarahan
dengan cepat dan menyamankan pasien.

17. Buang spuit dalam safety box dan sisa bahan yang telah digunakan ke dalam bengkok.
Tujuan menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan.

18. Lepaskan sarung tangan, dan cuci tangan. Tujuan mengurangi transmisi mikroorganisme.

19.Kembalikan pasien pada posisi yang diinginkannya.Tujuan memberikan rasa nyaman pada
pasien

20. Catat nama obat, dosis, waktu, rute pemberian dan respon pasien terhadap pengobatan
serta efek samping yang ditimbulkan. Tujuan pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah
kesalahan dalam pemberian obat (misal, pengulangan pemberian dosis obat atau pemberian
obat terlewat) dan bentuk pertanggung jawaban tindakan
BAB V
INTERPRESTASI HASIL

KELEBIHAN

Obat diabsorbsi dengan sempurna

Obat dapat bekerja sangat cepat, dibandingkan parenteral lainnya

Tidak mengiritasi lambung

KEKURANGAN

Potensi terjadi emboli

Pecah pembuluh darah dapat terjadi

Potensi terjadi alergi

EFEK SAMPING

Resiko transmisi infeksi bila tidak dilakukan dengan prinsip steril

Resiko menimbulkan abses, nekrose, hematom pada lokasi suntikan

Nyeri bila terlalu cepat memasukkan obatnya

Kesalahan pemberian obat sangat membahayakan

BAB VI

KESIMPULAN
Pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam pembuluh darah vena secara langsung
dengan menggunakan spuit, sehingga obat langsung masuk ke dalam sistem sirkulasi darah.
Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, yaitu waktu
satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. Tetapi, lama kerja obat biasanya
hanya singkat. Cara ini digunakan untuk mencapai penakaran yang tepat dan dapat dipercaya,
atau efek yang sangat cepat dan kuat, dan jalur ini dipilih karena untuk menghindari
ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh pengguna jalur parental lainnya. Tidak untuk obat yang
tak larut dalam air atau menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=B8k0o2i9kOg

https://id.scribd.com/doc/296538338/Makalah-Injeksi-Intravena-Revisi
TANGGAL PENGERJAAN:20 MEI 2021

Anda mungkin juga menyukai