Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMBERIAN OBAT

Disusun Oleh
KELOMPOK III
1. BQ.NINDI PUTRI
2. NOVA VERADITA
3. HAYANA
4. SITI NURDIANA SARI
5. SELVI OKTAVIANA NOPI
6. FIRMAN SAPUTRA
7. NURUL HIDAYATUL
8. BQ.DIAN NURMAYA
9. ZIKRUL SAPAAT
10. I GEDE MEDIA PRATAMA
11. MUH.SUJUDI K.H

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YARSI MATARAM
2012/2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih tak pilih kasih, lagi Maha Penyayang.
Segala puji adalah milik Allah Tuhan yang maha mengatur lagi maha bijaksana, yang maha
penyayang lagi maha dermawan dan maha pengasih lagi maha pemurah. Karena hanya
dengan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Sebagai manusia biasa, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Demi kesempurnaan dan peningkatan kualitas makalah ini, kami mohon kritik
dan saran dari berbagai pihak dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian penyusunan makalah ini yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan pada kami guna terselesainya makalah ini, dengan
tidak mengurangi rasa hormat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dan membantu kami dalam
melaksanakan kuliah nanti. Amiieen. . . . . .

langsa,2010
Penyusun

B. Pemberian Obat Via Jaringan SubKutan


1. Pengertian
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau
sepertiga bagian dairi bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar

umbilicus (abdomen).
. 2. Tujuan
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan
dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat 2 tipe larutan yaitu jernih
dan keruh karena adanya penambahan protein sehingga memperlambat
absorbs obat atau juga termasuk tipe lambat.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Tempat injeksi
- Jenis spuit dan jarum suntik yang akan digunakan
- Infeksi nyang mungkin terjadi selama injeksi
- Kondisi atau penyakit klien
- Apakah pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat
- Obat yang akan diberikan harus benar
- Dosisb yang akan diberikan harus benar
- Cara atau rute pemberian yang benar
- Waktu yang tepat dan benar
4. Indikasi dan kontra indikasi
- Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral,
bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau
saras besar di bawahnya, obat dosis kecil yang larut dalam air.
- Kontra indikasi : obat yang merangsang, obat dalam dosis besar dan
tidak larut dalam air atau minyak.
5. Alat dan bahan
Daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat
Obat dalam tempatnya
Spuit insulin
Kapas alcohol dalam tempatnya
Cairan pelarut
Bak injeksi
Bengkok perlak dan alasnya
6. Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik atau bebaskan suntikan dari
pakaian. Apabila menggunakan pakaian, maka buka pakaian dan di
keataskan.
4. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dosis yang akan diberikan. Setelah
itu tempatkan pada bak injeksi.
5. Desinfeksi dengan kapas alcohol.
6. Regangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan
subkutan).
7. Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan
sudut 45 derajat dari permukaan kulit.
8. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, suntikkan secara perlahan-lahan
hingga habis.
9. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol dan spuit yang telah dipakai
masukkan ke dalam bengkok.

10. Catat hasil pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenis serta dosis
obat.
11. Cuci tangan.

Daerah Penyuntikan :
o Otot Bokong (musculus gluteus maximus) kanan & kiri ; yang tepat
adalah 1/3 bagian dari Spina Iliaca Anterior Superior ke tulang ekor (os
coxygeus)
o Otot paha bagian luar (muskulus quadriceps femoris)
o Otot pangkal lengan (muskulus deltoideus)
C. Pemberian Obat Via Intra Vena :
a. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Vena langsung
1. Pengertian
Cara memberikan obat pada vena secara langsung. Diantaranya vena
mediana kubiti/vena cephalika (lengan), vena sephanous (tungkai), vena
jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala).
2. Tujuan
Pemberian obat intra vena secara langsung bertujuan agar obat dapat
bereaksi langsung dan masuk ke dalam pembuluh darah.
3. Hal-hal yang diperhatikan
Setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan antara 50 sampai 70
detik lamanya.
Tempat injeksi harus tepat kena pada daerha vena.
Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
Kondisi atau penyakit klien.
Obat yang baik dan benar.
Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan benar.
Dosis yang diberikan harus tepat.
harus benar.Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi
4. Indikasi dan kontra indikasi
- indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara
oral dan steril.
- kontra indikasi : tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
5. Alat dan bahan
daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat.
Obat dalam tempatnya.
Spuit sesuai dengan jenis ukuran
Kapas alcohol dalam tempatnya.
Cairan pelarut (aquades).
Bak injeksi.
Bengkok.
Perlak dan alasnya.
Karen pembendung.

6. Prosedur kerja
1. cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik dengan cara membebaskan
pakaian pada daerah penyuntikan, apabila tertutup, buka dan ke ataskan.
4. Ambil obat pada tempatnya sesuai dosi yang telah ditentukan. Apabila
obat dalam bentuk sediaan bubuk, maka larutkan dengan aquades steril.
5. Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan
injeksi.
6. Tempatkan obat yang telah di ambil ke dalam bak injeksi.
7. Desinfeksi dengan kapas alcohol.
8. Lakukan pengikatan dengan karet pembendung pada bagian atas
daerah yang akan dilakukakn pemberian obat atau minta bantuan untuk
membendung daerah yang akan dilakukan penyuntikan dan lakukan
penekanan.
9. Ambil spuit yang berisi obat.
10. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah.
11. Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung
dan langsung semprotkan hingga habis.
12. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik secara perlahan-lahan dan
lakukan masase pada daerah penusukan dengan kapas alcohol, spuit yang
telah digunakan di masukkan ke dalam bengkok.
13. Catat hasil pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
14. Cuci tangan.

Injeksi Subkutan
1.

Pengantar
Injeksi subkutan dilakukan dengan menempatkan obat kedalam jaringan ikat longgar dibawah
dermis. Tempat terbaik untuk injeksi subkutan meliputi area vaskular disekitar bagian luar
lengan atas,abdomen batas bawah kosta sampai krista iliaka,dan bagian anterior paha.

2.

Tujuan dari subkutan


Agar obat yang diberikan dapat diserap cepat oleh tubuh

3. Prinsip-prinsip 6 benar dalam pemberian obat Subkutan


a. Benar Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya ,,,,perawat harus memperhatikan
kebenaran obat.
b. Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan.
c. Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
d. Benar Cara
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
e. Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan , karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek dari obat.
f.

Benar Pendokumentasian
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon
klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.

4. Persiapan Pasien
a. Klien diberitahukan dan dijelaskan tentang tindakan yang akan diberikan.
b. Pemilihan tempat injeksi/ persiapan posisi saat disuntik.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Langkah langkah pemberian obat subkutan


Baca daftar obat klien yang menyatakan nama obat,dosis dan waktu pemberian.
Ambil obat dari tempatnya,cek labelnya.
Hitung dosis yang akan dipakai secara tepat.
Mencuci tangan
Buka ampul/vial
Ambil spuit dan jarum pada tempatnya.

g. Jarum dipasang pada spuit/cek bila posisi jarum sudah benar pas dan tidak tersumbat.
h. Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu dimasukan dalam vial.
i. Isap obat sesuai dengan kebutuhan.
j. Buka jarum dan ganti yang baru lalu letakkan didalam bak injeksi yang telah disediakan.
k. Kembalikan sisa obat pada tempatnya ,tulis tanggal membuka vial/ampul/oplosing obat
tersebut.
l. Buanglah ampul kosong / vial dan kotoran lain kedalam bengkok yang tersedia.
m. Perawat cuci tangan.
n. Bawalah obat yang disiapkan dalam spuit dan masukkan dalam bak injeksi ke dekat
klien,serta kapas alcohol dan daftar suntikan obat.
o. Sebelum obat diberikan identifikasi klien cek kembali instruksi pemberian obat,nama
obat,dosis, dan waktu pada lembar observasi.
p. Jelaskan tujuan dari tindakan pada klien
q. Pintu,jendela ditutup,atau tutup sampiran.
r. Atur posisi klien sesuai dengan lokasi suntikan yang akan dilakukan.
s. Tentukan lokasi suntikan dengan tepat,pasang perlak dan pengalas.
t. Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan kapas alcohol dengan cara memutar.
u. Ambil spuit yang berisikan obat,pegang spuit dengan lubang jarum menghadap ke atas.
v. Suntikan obat dengan posisi 45
w. Catat : tanggal, jam, obat, dosis, cara pemberian, petugas yang memberi serta reaksi klien
dari pemberian obat.
x. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya.
y. Perawat mencuci tangan.
6.

Bentuk obat subkutan


Kapsul

7.

Efek samping dari subkutan


Efek samping yang paling umum termasuk kelelahan, gangguan pencernaan seperti diare,
mual, dispepsia stomatitis, dan muntah, perubahan warna kulit, dysgeusia, dan anoreksia.
Perhatian:
1. Jangan menginjeksi pada tempat dimana ada bekas jaringan yang terluka atau tempat
dimana terjadi edema.
2. Sebelum memberi obat,tanyakan riwayat pemberian obat sebelumnya, apakah pernah
alergi dengan obat tertentu.
3. Bila pasien mempunyai riwayat alergi terhadap obat tertentu, tulis nama obat pada catatan
alergi obat.

8.

Evaluasi tindakan
Perhatikan dosisi obat, nama obat, nama klien sesuai dengan order dari dokter dan
perhatikian juga respon klien terhadap obat

DOKUMENTASI
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon
klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA
http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/01/pemberian-obat-dengan-injeksisubkutan.html
http://keperawatankita.wordpress.com/2009/04/25/prosedur-injeksi-subkutan/
http://nursingbegin.com/protap-injeksi-subkutan/

Anda mungkin juga menyukai