perawat primer kembali ke nurse station dan meminta ijin kepada karu untuk
melaksakan sentralisasi obat pasien.
PA “iya mbak”
PP “terima kasih”
Di nurse station telah ada PP yang sudah siap dengan data-data yang
harus dijelaskan kepada keluarga pasien.
PP “iya mbak, tolong disimak baik-baik dan jika ada yang kurang
dimengerti silahkan ditanyakan. Sesuai dengan prosedur
standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan prosedur sentralisasi obat. Sentralisasi obat
adalah pengelolaan obat, yaitu seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya
oleh perawat. Tujuan dari pengelolaan obat adalah untuk
menggunakan obat secara bijaksana dan mengindari
pemborosan. sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi. Apakah mbak setuju? Nah di sini Tn.Wildan
mendapatkan obat injeksinya ondansentron 2x1 jumlahnya
2amp obat ini berfungsi untuk mual muntah, Ranitidine 2x1
jumlahnya 2amp obat ini untuk nyeri,dan infusnya asering
1500cc/24 jam jumlahnya 2. Jadi nanti jadwal pemberiannya
Tn.Wildan akan dapat 2x suntikan dari masing- masing obat
dan 2x penggantian infus ya mbak? Sampai di sini apakah ada
yang mau di tanyakan mbak? “
KP : “apakah setiap pembelian obat saya harus datang langsung ke
apotek bu?”
PP : “iya mbak, alurnya yaitu resep yang sudah dituliskan oleh dokter
akan diberikan kepada keluarga, kemudian keluarga mengambil
obat ke farmasi, keluarga menyerahkan obat ke perawat, setelah
itu obat diletakkan dikotak sentralisasi obat oleh perawat. Setelah
itu ruangan menyimpannya dengan baik di ruang obat tersendiri.
Dan di taruk sesuai no bed Tn.Wildan Sehingga obat tidak
mungkin tertukar dengan obat orang lain, dan mbak tidak usah
bingung dengan masalah obat.”
KP : “oh, jadi begitu ya bu, terima kasih atas bantuan dan
penjelasannya.”
PP : “sama-sama mbak, apakah ada yang perlu ditanyakan?”
KP : “iya bu, saya setuju dan saya tanda tangan sebelah sini bu.”
PP : “iya mbak benar... baik mbk bisa kembali keruangan dan menemani
Tn.Wildan nanti ditunggu 15-20 menit untuk kedatangan obatnya lalu saat
tindakan pemberian obat nanti di antar oleh perawat associate”
Setelah melakukan anamnesa, perawat primer kembali ke nurse station dan
melaporkan kepada dokter DPJP tentang pasien baru dengan diagnosa CKD Stage 5.
PP : “Mbak tolong ini obat Tn.Wildan diatur dalam rak obat pasien dan diberikan
obat untuk siang ini”
PA : “baik bu”
Perawat primer melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat
PX : “iya sus”
“perkenalkan nama saya perawat Migawati, saya perawat pelaksana yang
PA :
bertugas pada dinas siang ini. Saya akan memberikan obat injeksi kepada
Tn. Wildan. sesuai dengan standar aturan keselamatan pasien, maka
sebelum memberikan obat saya akan menanyakan identitas terlebih dahulu.
Ini bertujuan untuk menjaga hak pasien dalam penerimaan obat yaitu 6
Benar :
Benar obat, Benar pasien, Benar dosis, Benar rute, Benar waktu, Benar
dokumentasi. Maka dari itu saya akan menanyakan identitas bapak terlebih
dahulu apakah sesuai dengan gelang yang bapak gunakan. Jadi bapak
sebutkan nama dan alamat bapak saya cocokkan dengan yang tertera
digelang. Bisa dipahami pak ?”
“iya sus, nama saya Wildan alamat Tulangan Sidoarjo”
PX :
“baik bapak identitas yang ibu sebutkan sudah sesuai dengan yang tertera di
PA
gelang bapak. Selanjutnya saya akan menginjeksi obat ini pada selang infus
pak, saya harap bapak rileks saat saya suntikkan obatnya. Obat akan terasa
sedikit sakit saat memasuki pembuluh darah bapak. Nanti kalau ada yang
ditanyakan lagi atau butuh bantuan keperawatan bapak bisa memanggil saya
diruang keperawatan”
“baik sus terima kasih”
Pasien
“baik pak kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan selamat
PA
beristirahat”
Karu : “baik , terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai standart
operasional prosedur”
PP dan PA : “Iya sama sama pak”