Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY SENTRALISASI OBAT

Kepala ruangan (Karu) : Zainuddin Irfani

Perawat Primer (PP ) : Istiqomah

Perawat Associate (PA) : Devi Novia Lestari

Pasien (Px) : Wildan Mukhollat T.

Keluarga Pasien (KP) : Migawati

Dokter : Amirul Mu’minin

Apoteker : Irma Nur Alfiani

perawat primer kembali ke nurse station dan meminta ijin kepada karu untuk
melaksakan sentralisasi obat pasien.

PP : “selamat siang pak”


Karu : “iya selamat siang sus, ada apa sus?”
PP : “, bagaimana jika sekarang dilakukan sentralisasi obat untuk pasien Tn. Wildan
tadi?”
Karu : “oh, ya silahkan. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan
instrumennya?”
PP : “instrumen yang dibutuhkan diantaranya ;

1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat


2. Lemari atau kotak sentralisasi obat, tempat obat dan nampan (kita
sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi”
Karu : “untuk formatnya bisa saya lihat?”
PP : “ini pak” (menunjukkan format)
Karu : “baik sus, saya rasa persiapannya sudah lengkap dan bisa dilakukan sekarang,
jangan lupa nanti minta tanda tangan dan memberi tahu jadwal obat yang akan
di berikan,obatnya apa aja,dan untuk berapa hari obatnya nanti di jelaskan ya”
PP : “baik pak , nanti saya akan jelaskan terima kasih atas ijinnya”

Perawat primer memanggil perawat assoiate


PP “saudari Devi?”

PA “iya mbak”

PP “bagaimana jika segera dilakukan sentralisasi obat pada pasien


baru Tn.Wildan?’

PA “ya bu, apa yang harus saya lakukan sekarang?”

PP “kita bagi tugas, saya siapkan lembar persetujuannya dan ners


Devi yang memanggil keluarga pasien”

PA “baik bu, segera saya lakukan”

PP “terima kasih”

PA “sama-sama” (jalan menuju ruangan)

Setelah itu perawat associate berjalan menuju ruang kelas III

PA : “selamat siang dengan keluarga pasien Tn.Wildan ?”


KP : “Iya sus, saya keluarga Saudara dari Tn.Wildan, ada apa ya
sus?”
PA : “sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien
selama dirawat di ruang mawar kuning bawah, maka saya akan
meminta persetujuan untuk pengaturan dan pengelolaan obat
pasien, tujuan pengelolaan obat adalah untuk menggunakan obat
secara bijaksanadan menghindari pemborosan.
KP : “Baik, saya setuju. Selanjutnya bagaimana sus? Kami belum
memiliki obat apapun sus.”
PA : “baik mbak, nanti akan kami jelaskan lebih rinci di ruangan,
sekarang mbak ikut saya ke ruangan, Kepala tim perawatan yang
akan menjelaskannya”
KP : “baiklah. ” (sambil mengikuti PA ke Nurse station)

Di nurse station telah ada PP yang sudah siap dengan data-data yang
harus dijelaskan kepada keluarga pasien.

PP : “silahkan duduk mbak...”(sambil mengikuti PA ke Nurse station)

KP “iya terima kasih” (sambil duduk)

PP “iya mbak, tolong disimak baik-baik dan jika ada yang kurang
dimengerti silahkan ditanyakan. Sesuai dengan prosedur
standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan prosedur sentralisasi obat. Sentralisasi obat
adalah pengelolaan obat, yaitu seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya
oleh perawat. Tujuan dari pengelolaan obat adalah untuk
menggunakan obat secara bijaksana dan mengindari
pemborosan. sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi. Apakah mbak setuju? Nah di sini Tn.Wildan
mendapatkan obat injeksinya ondansentron 2x1 jumlahnya
2amp obat ini berfungsi untuk mual muntah, Ranitidine 2x1
jumlahnya 2amp obat ini untuk nyeri,dan infusnya asering
1500cc/24 jam jumlahnya 2. Jadi nanti jadwal pemberiannya
Tn.Wildan akan dapat 2x suntikan dari masing- masing obat
dan 2x penggantian infus ya mbak? Sampai di sini apakah ada
yang mau di tanyakan mbak? “
KP : “apakah setiap pembelian obat saya harus datang langsung ke
apotek bu?”
PP : “iya mbak, alurnya yaitu resep yang sudah dituliskan oleh dokter
akan diberikan kepada keluarga, kemudian keluarga mengambil
obat ke farmasi, keluarga menyerahkan obat ke perawat, setelah
itu obat diletakkan dikotak sentralisasi obat oleh perawat. Setelah
itu ruangan menyimpannya dengan baik di ruang obat tersendiri.
Dan di taruk sesuai no bed Tn.Wildan Sehingga obat tidak
mungkin tertukar dengan obat orang lain, dan mbak tidak usah
bingung dengan masalah obat.”
KP : “oh, jadi begitu ya bu, terima kasih atas bantuan dan
penjelasannya.”
PP : “sama-sama mbak, apakah ada yang perlu ditanyakan?”

KP : “sudah sangat jelas bu, terima kasih”

PP : “jika sudah mengerti, saya bantu untuk mengisi berkas format


persetujuan. Ini berkasnya, silahkan dibaca terlebih dahulu.”
(sambil menyerahkan berkas)
KP : “iya terima kasih” (sambil melihat berkas dan menyetujuanya)”

Keluaraga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat


PP : “sudah mbak ? jika sudah silahkan mbak bertandatangan di format
pernyataan serah terima ini.”

KP : “iya bu, saya setuju dan saya tanda tangan sebelah sini bu.”

PP : “iya mbak benar... baik mbk bisa kembali keruangan dan menemani
Tn.Wildan nanti ditunggu 15-20 menit untuk kedatangan obatnya lalu saat
tindakan pemberian obat nanti di antar oleh perawat associate”
Setelah melakukan anamnesa, perawat primer kembali ke nurse station dan
melaporkan kepada dokter DPJP tentang pasien baru dengan diagnosa CKD Stage 5.

Dokter : “selamat siang ada pasien saya”


PP : “iya dok ada”
Dokter : “gimana masih nyeri perut”
Pasien : “masih dok”
Dokter : “baik saya periksa terlebih dahulu ya, (dokter memeriksa pasien)
nanti saya resepkan yaa keluarga bisa mengambil obat nya ke farmasi ya”
Keluarga : “iya dok, terimakasih dok”

Diruang nurse station


Dokter : “mbak ini tadi resep untuk Tn. Wildan kamar A1, tolong sampaikan farmasi dan
keluarga pasien yaa”
PP : “baik dok, kalau begitu saya kerjakan tugas saya sekarang. Saya permisi dulu
dok”
Dokter : “iya”
PP pergi ke ruangan Farmasi

PP : “Permisi selamat siang”


Apoteker : “iya selamat siang, ada yg bisa saya bantu”
PP :”ini ada resep dari dokter untuk pasien Tuan Wildan dengan No. RM 23456, segera
disiapkan ya obatnya mbak. Terimakasih mbak”
Apoteker : “Baik akan segera saya siapkan obatnya yaa mbak
Ners, ini obat untuk Tuan Wildan sudah saya siapkan ya”
PP : “Baik terimakasih, ini untuk format serah terima nya mbak, segera ditanda tangani
ya mbak karena akan segera dilakukan sentralisasi obat”
Apoteker : “Baik ners, ini sudah saya tanda tangani untuk lembar serah terima nya”
PP : “Baik mbak terimakasih yaa. Saya permisi dulu”
Apoteker : “ iya sama sama”
Selang 20 menit obat sudah datang diruangan Mawar Kuning Bawah

PP : “Mbak tolong ini obat Tn.Wildan diatur dalam rak obat pasien dan diberikan
obat untuk siang ini”

PA : “baik bu”
Perawat primer melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat

pasien kepada perawat associate

PA : “permisi selamat siang pak ?”

PX : “iya sus”
“perkenalkan nama saya perawat Migawati, saya perawat pelaksana yang
PA :
bertugas pada dinas siang ini. Saya akan memberikan obat injeksi kepada
Tn. Wildan. sesuai dengan standar aturan keselamatan pasien, maka
sebelum memberikan obat saya akan menanyakan identitas terlebih dahulu.
Ini bertujuan untuk menjaga hak pasien dalam penerimaan obat yaitu 6
Benar :
Benar obat, Benar pasien, Benar dosis, Benar rute, Benar waktu, Benar
dokumentasi. Maka dari itu saya akan menanyakan identitas bapak terlebih
dahulu apakah sesuai dengan gelang yang bapak gunakan. Jadi bapak
sebutkan nama dan alamat bapak saya cocokkan dengan yang tertera
digelang. Bisa dipahami pak ?”
“iya sus, nama saya Wildan alamat Tulangan Sidoarjo”
PX :
“baik bapak identitas yang ibu sebutkan sudah sesuai dengan yang tertera di
PA
gelang bapak. Selanjutnya saya akan menginjeksi obat ini pada selang infus
pak, saya harap bapak rileks saat saya suntikkan obatnya. Obat akan terasa
sedikit sakit saat memasuki pembuluh darah bapak. Nanti kalau ada yang
ditanyakan lagi atau butuh bantuan keperawatan bapak bisa memanggil saya
diruang keperawatan”
“baik sus terima kasih”
Pasien
“baik pak kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan selamat
PA
beristirahat”

Perawat asosiet menuju nurse station


PA “mbak saya sudah memberikan obat injeksi kepada Tn.Wildan sesuai
standart keamanan pasien dan sentralisasi obat pasien sudah saya
rapikan di loker obat pasien”

PP “baik mbak devi terima kasih sudah bekerja dengan baik.”


“ pak tindakan sentralisasi obat pasien Tn.Wildan sudah dilaksanakan
sesuai prosedur keselamatan pasien”

Karu : “baik , terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai standart
operasional prosedur”
PP dan PA : “Iya sama sama pak”

Anda mungkin juga menyukai