Anda di halaman 1dari 7

Di ruang Sedap Malam, RSUD suaka insan akan dilaksanakan ronde keperawatan.

TAHAP PERTAMA – PRE RONDE

(PP menemui Karu untuk meminta izin untuk melaksanakan ronde keparawatan
pada pasien Ny. M dengan CVA)

PP : “Selamat pagi Ibu”

Karu : “Selamat pagi Pak, silahkan duduk.”

PP : “Terimakasih Bu, Saya menghadap Ibu ingin mengkonsultasikan


masalah pasien Ny. M dan meminta saran Ibu.”

Karu : “Iya silahkan... Apakah ada masalah dengan pasien tersebut?”

PP : “Iya Bu, Pasien Ny. M dengan diagnosa medis CVA sudah dilakukan
tindakan keperawatan dan terapi obat sesuai instruksi dokter namun
tindakan keperawatan dan terapi tersebut belum berhasil. Bagaimana
jika pasien Ny. M ini kami lakukan ronde keperawatan Bu?”

Karu : “Baiklah, saya akan bicarakan terlebih dahulu masalah ini dengan
kepala bidang keperawatan.”

PP : “Baik Bu.”

(Setelah berbincang-bincang, Karu pergi ke ruangan Kabid untuk membicarakan


mengenai ronde ronde keperawatan)

Karu : “Selamat pagi Bu.”

Kabid : “Selamat pagi juga Bu, silahkan duduk. Ada yang bisa saya bantu
Bu?”

Karu : “Jadi begini Bu, Pasien Ny. M dengan diagnosa medis CVA sudah
dilakukan tindakan keperawatan dan terapi obat sesuai instruksi
dokter namun tindakan keperawatan dan terapi tersebut belum
berhasil. Bagaimana jika pasien Ny. M ini kami lakukan ronde
keperawatan Bu?”

Kabid : “Baiklah, lalu apakah Ibu sudah menyiapkan tim ronde dan
siapakah yang Ibu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta
kapan pelaksanaannya?”

Karu : “Sudah Bu, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan


oleh tim. Kemudian saya mengajak Dokter, PP, PA, Ahli Gizi,
Fisioterapi, Ahli Agama, serta Apoteker.”

Kabid : “Baiklah, kalau memang sudah siap silahkan lanjutkan dan


persiapkan apa yang perlu disiapkan.”

Karu : “Terimakasih Ibu, saya permisi dulu.”

Kabid : “Iya Bu.”

(Setelah masalah perizinan sudah selesai dan Karu sudah memberitahukan kepada
PP bahwa sudah diperbolehkan untuk melakukan ronde keperawatan, perawat PP
mengunjungi ke kamar Pasien Ny. M untuk melakukan informconsent dan
meminta persetujuan pasien dan keluarga untuk melakukan ronde keperawatan.)

PP : “Selamat siang Bu, Pak bagaimana kabarnya?

Pasien : “Baik. Tapi Saya masih pusing dan lemah.”

PP : “Jadi gini ya Pak, Saya akan menjadikan Ibu Maria sebagai


pasien ronde keperawatan Saya, jadi Bapak belum mengerti ya?”

Keluarga Px : “Iya.”

PP : Ronde keperawatan itu nanti kita saya Dokter, Farmasi,


Fisioterapi, Ahli Gizi dengan perawat lainya terus dari apotik juga
parmasi serta staff lainya nanti akan berkumpul merundingkan
bagaimanana untuk menyelesaikan masalah istri Bapak yaitu Ibu
Maria, nah jadi Bapak tinggal menyetujui saja atau tanda tangan di
sini.

(Perawat memberikan inform consent untuk ditandatangani. Setelah mendapatkan


persetujuan dari pasien, maka PP memberikan tugas kepada PA diruang perawat,
untuk mengkaji lanjut penyakit pasien.)

(Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, maka PP memberikan tugas kepada


PA di ruang perawat, untuk mengkaji lanjut penyakit pasien.)

PP : “Oke Kak Jaya Kak Arya disini Saya memanggil Kakak berdua untuk
membicarakan ronde keperawatan kita yaitu yang kita pilih pasien kita Ny.
M ini terkena CVA, beliau mengatakan masih pusing dan merasa lemas,
Saya meminta Kakak untuk mengkaji pasien lebih lanjut.”

PA : “Baik kak.”

(Lalu PA menuju kamar pasien untuk melakukan pengajian lanjut pada pasien.)

PA : “Selamat pagi Bu, Pak. Bagaimana kabarnya? Apa keluhannya Bu?”

Px : “Pusing, lemah.”

PA : “Saya perawat Jaya, saya akan melakukan pemeriksaan pada Ibu, mohon
kerjasamanya ya Bu.”

PA : “Pak, Bu, tekanan darahnya 160/100. Pemeriksaan telah selesai Pak, saya
permisi dulu yaa.”

(Setelah PA mendapatkan data dari hasil pengkajiannya, PA kembali menemui PP


di ruang perawat.)

PA : “kak saya sudah mendapatkan hasil pengkajian pada Ny. M yaitu


mengalami pusing, lemas,. Sendi tangan dan kaki bagian kanan mengalami
kekakuan.”

PP : “Baiklah kalau begitu. Mari kita langsung saja ke ruang pasien.”


(Kemudian PP dan PA melakukan validasi data langsung kepada pasien. Setelah
selesai memvalidasi PP membuat kontrak waktu sehingga besok hari bias
dilakukan ronde keperawatan.

Keesokkan harinya, ronde keperawatan dimulai…

TAHAP KEDUA – PELAKSANAAN RONDE

Pelaksanaan ronde dihadiri oleh Kabid, Karu, PP, PA, Dokter, Ahli Gizi,
Fisioterapi, Farmasi).

Karu : “Selamat pagi semuanya, seperti yang dijelaskan kemaren kali ini
kita akan melakukan ronde keperawatan dipersilahkan untuk PP
dan PA.”

PP : “Pasien kita dalam ronde keperawatan ini ialah Ny. M dengan


CVA setelah kemaren dilakukan pengkajian oleh Ka Jaya dan ka
Arya di dapatkan pasien ini mengalami keluhannya pusing,
kemudian alat bantu makannya NGT trus pergerakan mobilitas
nya terbatas.”

Dokter : “pusingnya itu kenapa?”

PP : “Jadi gini Dok pusing nya itu karena akibat perubahan perfusi
jaringan serebral akibat komplikasi dari penyakit CVA tersebut.”

Dokter : “Gimana riwayat penyakit dahulu px apakah ada DM atau HT?”

PP : “Pasien pernah mengalami hipertensi, dok

Ahli gizi : “Untuk makan sehari-hari pasien diberikan diet Rendah garam.”

PA :“ Untuk tambahan, pasien merasa tidak mau diberikan makanan


melalui NGT karena pasien merasa tidak nyaman.”

Karu : Ada lagi ?


Apoteker : “Oh iya, bagaiman terapi obat yang diberikan ke pasien?”

PP : “Nah jadi gini, pasien sudah di berikan infus RL 20 tpm dan


diberikan obat manitol 200 cc melalui IV sesuai instuksi Dokter
Bu.”

Karu : “Oke, sebelum kita validasi ke pasien langsung, apakah ada lagi?”

Fisioterapi : “Saran saya, pasien tetap dilakukan ROM pasif untuk mencegah
kekakuan yang berlanjut.”

Karu : “Apakah ada lagi?”

Semuanya : “Tidak ada”

(Tim ronde keperawatan melakukan validasi data langsung pada pasien.)

Dokter : “Sebentar ya saya periksa dulu.”

Px : “Iya Dok.”

Dokter : “Ini digerakkan bisa Bu?” (menggerakkan tangan kiri)

Karu : “Apakah sudah TTV ?”

Keluarga px : “Sudah tadi pagi, hasilnya 160/100, hidung bagian kiri istri saya
sakit setelah dipasang NGT.

PA (memet) : Begini pak buk, selang ini di gunakan untuk memasukan


makanan agar nutrisi kebutuhan ibu saat ini bisa tercukupi karena
ibu mengalami kelemahan otot menelan sehingga tidak bisa makan
tanpa bantuan alat. Sabar pak buk ya.

Ahli Gizi : “Pak, porsi makan ibu kami batasi ya dengan rendah garam. Nanti
ibu harus makan makanan yang telah di sediakan rumah sakit saja ya agar bisa
mengontrol hipertensi ibu.

Apoteker : Kalau begitu terimkasih ya bu, kami permisi dulu ya..


Keluarga Px : Terimkasih sus.

(Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan


kembali keruangan)

Karu : “Baiklah kita sudah mengetahui keadaan pasien… silahkan ahli


gizi”..

Ahli Gizi : Sebaiknya pasien di berikan TKTP dan Rendah Garam.

PA : Tadikan pasien mengeluh pusing, dengan diagnose juga dikatakan


Gangguan Perkusi Jaringan, apa sebaiknya kita lakukan CT SCAN
ulang?

Dokter : Iya, itu mungkin diperlukan., untuk terapi O2 juga sebaiknya ini
tetap diberikan 6-8 Liter/menit, melihat dengan kondisi pasien
yang sedikit sesak dan akibat dari perubahan perfusi jaringan
serebral yang mengarah kepada hipoksia. oh iya terapi manitolnya
dihentikan saja.

Apoteker : ‘Apakah infus RL tetap dilanjutkan dokter perhari?

Dokter : Iya, untuk infus RL. Juga karena pasien kurang mobilitas dan
tirah baring terlalu lama tadi ada sedikit suara ronkhi juga diparu paru kanannya.

PA : dok untuk mobilisasinya kami akan kami ajarkan pasien untuk


miring kanan dan kiri’.

Karu : “Jadi kesimpulannya, EKTP diberikan, kemudian CT SCAN, tadi


manitolnya diberhentikan kan?, kemudian dinebu juga karena
sedikit ronkhi, kemudia ada terapi mobilisasi karena kelamaan tirah
baring.’

(Hasil diskusi telah disepakati, pemecahan masalah ditemukan dan


tugas dilaksanakan)
( Tahap ketiga, Pasca Ronde)

PP : ‘Oke jadi untuk ka jaya dan ka arya sudah mengerti ya tugasnya, oke
silahkan anda bertugas tindakan apa yang harus dilakukan’.

Karu : ‘Oke, hari ini kita sudah melakukan ronde keperawatan, terimakasih atas
kerja samanya’.

Anda mungkin juga menyukai