Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO

PERAWAT PENANGGUNG JAWAB ASUHAN

Kepala Ruangan : Bapak A

Perawat Penanggung Jawab Asuhan : PPJA A, PPJA B dan PPJA C (perawat baru)

Perawat Pelaksana : PP C, PP D, PP E dan PP F

Pasien : Pasien Ny. K

Keluarga : Keluarga Tn. B

Pada hari Jum’at 9 September 2022 pukul 09.00 WITA ruang penyakit dalam Rumah Sakit
Nusantara kedatangan seorang pasien berinisial Ny. K berusia 43 tahun didampingi suami
tercinta yaitu Tn. B dengan keluhan hipertensi. Keluarga pasien menyelesaikan administrasi, dan
setelah selesai PPJA mengantar pasien ke ruangan pasien kamar A bed 01, dan setelah sampai
diruangan PPJA mengucapkan salam dan menjelaskan peraturan, hak dan kewajiban kepada
keluarga pasien.

PPJA A : “Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan saya Perawat A yang dinas pada pagi
hari ini.”

Keluarga : “Waalaikumsalam, nggih bu.”

PPJA A : “Baik, jadi saya disini ingin memberitahukan bahwa selama istri bapak dirawat
diruangan ini saya perawat yang akan bertanggung jawab terhadap perawatan istri bapak dari
masuk sampai keluar rumah sakit. Kemudian ada beberapa aturan yang bisa bapak lihat di
dinding itu, dan juga jika bapak ingin memanggil perawat bisa pencet tombol disamping bed istri
bapak atau bisa langsung datang ke ruang perawat ya pak.:

Keluarga : ”Nggih, baik terima kasih banyak bu.”

PPJA A : “Baik, sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan pak ?”

Keluarga : “Belum ada bu, mungkin nanti atau jika saya membutuhkan sesuatu saya akan
cari perawat didepan bu”
PPJA A : “Nggih, kalau begitu saya permisi ya pak.”

Setelah PPJA A mengantar pasien ke ruangan dan berkomunikasi maka selanjutnya tugas PPJA
A adalah membuat asuhan keperawatan di catatan rekam medik pasien Ny. K dibantu oleh tim
yang terdiri dari 1 perawat profesi dan 3 orang perawat pelaksana. Kemudian tim A dinas pagi
mendiskusikan terkait asuhan keperawatan Ny. K

PPJA A : “Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi, teman-teman.”

(Seluruh anggota tim memperhatikan dan menjawab salam ketua tim dengan serentak.)

PPJA A : “Jadi kita ada pasien bernama Ny. K berusia 43 tahun, beliau ada dikamar A bed
01 dengan diagnosis medis hipertensi. Jadi saya sebagai ketua tim disini akan
mengkoordinasikan terkait tugas yang harus teman-teman lakukan selama melakukan perawatan
pada Ny. K.”

(Seluruh anggota tim mengangguk dan menunggu tugas yang akan diberikan oleh ketua tim
kepada mereka.)

PPJA A : “Okeh karena pasien menderita penyakit hipertensi, dan data yang tertera di
catatan rekam medis pada saat pengkajian didapatkan diagnosis keperawatan yaitu dengan urutan
prioritas yaitu pertama penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertensi, kedua yaitu
gangguan pola tidur berhubungan dengan proses penyakit dan yang ketiga yaitu ansietas
berhubungan dengan krisis situasional. Jadi disini ada tertera memberikan obat ya ini nanti kamu
ya perawat pelaksana C pastikan 12 benar obat sesuaikan dengan resep yang dokter tulis direkam
medik ini.”

PP C : “Baik siap ka, nanti akan saya kerjakan.”

PPJA A : “Lalu kamu perawat pelaksana D nanti jika pasien merasakan pusing silahkan
suntikkan obat intravena pereda nyeri sesuai dosis yang dicatat oleh dokter, ingat ya sesuai
kebutuhan bukan 3x sehari, jangan sampai salah. Dan jika nanti pasien sudah boleh pulang,
tolong lepaskan infus pasien ya”

PP D : ”Nggih siap kak, tapi sebelumnya saya mau nanya kak, kenapa obatnya
diberikan ketika pasiennya sakit saja bukan 3x sehari?”
PPJA A : “Nah kalau itu ada alasannya yang pertama kita sesuai dengan resep dokter,
yang kedua itu termasuk obat keras yang tidak boleh diberikan melebihi dosis tertentu, tentunya
dokter sudah memperhitungkan dosisnya makanya kita hanya boleh memberikan ketika pasien
merasakan adanya keluhan nyeri saja, seperti itu dan mungkin masih banyak lagi jadi kamu
boleh deh ya belajar lagi hehehe”

PP D : “Oalah seperti itu, baik kak heheh maaf saya ada kurang paham tapi sudah
lumayan sekarang pahamnya, makasih ya kak penjelasannya nanti saya belajar lagi mandiri.”

PPJA A : “Iya belajar lagi ya, kemudian untuk perawat pelaksana E disini kamu
bertanggung jawab mengajarkan keluarga tentang kebersihan dari menyeka tubuh pasien. Dan
kamu perawat profesi yang baru saja ya masuk keruangan dan tim kita kamu bantu saya dalam
melakukan intervensi perencanaan dan implementasi juga evaluasi setiap harinya dan kamu juga
boleh belajar memberikan timbang terima dibawah arahan saya ya.”

PPJA C : “Siap baik kak saya semangat membantu kakak, semoga kedepannya kita selalu
bagus dalam mengambil asuhan keperawatan”

PPJA A : “Mantap, semoga tim kita menjadi lebih bagus kedepannya dan selalu
dilancarkan dalam bekerja. Semangat teman.”

(Seluruh tim anggota pun mengangguk dan menunjukkan ekspresi semangatnya kemudian
langsung meninggalkan ruangan diskusi perawat dan melaksanakan tugas masing-masing yang
sudah dijelaskan.)

Pada shift pagi ini jam 12.00 WITA, PPJA C menjalankan tugasnya yaitu memberikan
implementasi kepada Ny. K berupa teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri yang dialami
pasien. Perawat pun mendatangi ruangan pasien.

PPJA C : “Assalamualaikum wr wb, selamat pagi bu, saya perawat C yang dinas pada pagi
hari ini, apakah benar dengan ibu K usia 43 tahun?”

Pasien : “Waalaikumsalam, iya benar”

PPJA C : “Boleh saya lihat gelangnya bu?”

Pasien : “Iya boleh, ini” (mengulurkan tangan memperlihatkan gelang)


PPJA C : “Kalau boleh tau ibu K suka dipanggil gimana?”

Pasien : “Panggil ibu saja ners.”

PPJA C : “Baik. Jadi bu pagi ini saya mau menanyakan bagaimana keadaan ibu, apakah
obat nya setelah makan siang tadi sudah diminum?”

Pasien : “Masih pusing dan terasa berat dipunggung belakang, dan obatnya sudah saya
minum ners.”

PPJA C : “Jika dihitung dari 1 sampai 10 rasa sakit yang ibu rasakan ada dinomor berapa
bu?”

Pasien : “Hmmm menurut saya ada diangka 5.”

PPJA C : “Oh iya 5 ya bu, cukup sakit itu bu. Kalau begitu bu, jadi disini kita melakukan
teknik relaksasi nafas dalam ya bu untuk mengurangi pusing dan punggung terasa berat.”

Pasien : “Boleh ners, jadi saya harus ngapain?”

PPJA C : “Yang pertama ibu silahkan rileks dan tenang terlebih dahulu, kemudian ambil
nafas dalam secara perlahan, lalu hirup udara melalui hidung. Tahan napas sampai hitungan
ketiga. Perlahan-lahan menghembuskan nafas melalui mulut. Usahakan mata sambil terpejam
dan konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri. Ibu bisa ulangi kegiatan ini sampai nyeri terasa
berkurang. Bagaimana apakah dapat ibu pahami?”

Pasien : “Oh iya, ners alhamdulillah saya paham.”

PPJA C : “Baik kalau begitu bu, apakah ada yang ingin ibu tanyakan sebelum saya
kembali ke ruangan?”

Pasien : “Sepertinya tidak ada ners, saya paham dan terima kasih banyak sarannya.”

PPJA C : “Inggih, nanti 2 jam kemudian saya atau teman saya yang dinas akan keruangan
ibu untuk mencek keadaan ibu.”

Pasien : “Iya baik ners.”

PPJA C : “Kalau begitu saya permisi, jika ada yang diperlukan silahkan pencet tombol
samping ibu nanti akan ada perawat yang datang. Permisi, assalamualaikum.”
Pasien : “Iya ners, waalaikumsalam. Terima kasih.”

Shift pagi pun berakhir, kemudian PPJA A menyerahkan tanggung jawab kepada tim selanjutnya
yang berdinas disiang hari sesuai dengan SOP pelaksanaan timbang terima.

Kemudian 3 hari telah berlalu proses asuhan keperawatan yang dilakukan kepada Ny. K dan
sekarang Ny. K sudah diperbolehkan dokter keluar rumah sakit. Proses administrasi pun
dilakukan suami untuk proses pemulangan pasien dari rawat inap ke rawat jalan. Kemudian
PPJA A menugaskan perawat pelaksana D dalam timnya untuk melepaskan infus Ny. K.

PP D : “Assalamualaikum wr wb, selamat siang bu, saya perawat D yang bertugas hari
ini untuk melepaskan infus sebelum ibu pulang.”

Pasien : “Waalaikumsalam, iya ners, tadi pagi ini kata dokter saya boleh pulang.”

PP D : “Iya bu alhamdulillah, kalau begitu saya lepaskan ya, mungkin akan terasa
sedikit sakit dan mungkin akan keluar darah .”

Pasien : “Iya silahkan ners”

(PP D melepaskan infus set Ny. K sembari mengobservasi keadaan pasien dan tampak sangat
kooperatif dan sehat.)

PP D kembali keruangan dan mencatat hasil monitor dan observasi keadaan terbaru dari Ny. K
setelah dilepaskan infus, dan menyampaikan kepada PPJA A. Kemudian PPJA A menyimpulkan
bahwa untuk intervensi, implementasi, dan evaluasi sudah terlaksana lalu didokumentasikan ke
dalam rekam medik catatan pasien.

Setelah infus sudah dilepaskan Ny. K dan suami mendatangi ruangan perawat untuk
mendengarkan informasi terkait obat-obatan yang harus diminum ketika dirumah. Serta PPJA A
menjelaskan kapan harus kontrol ke rumah sakit juga meminta pasien untuk mengisi kuesioner
kepuasan pasien secara anonim dengan memberikan emotikon dikotak yang disediakan serta
kritik dan saran jika ada.

PPJA A : “Jadi ibu sudah boleh pulang ya bu, jangan lupa minum obatnya sesuai yang
saya jelaskan tadi dan disini ada tulisannya, lalu jangan lupa kontrol rutin ke rumah sakit sesuai
jadwal yang tertera dikertas ini, tentunya jika control kertas ini harus dibawa ya.”
Pasien : “Inggih baik bu, terimakasih banyak penjelasannya.”

PPJA A : “Sama-sama bu, oia ibu boleh kasih emotikon ke dalam kotak yang ada
disediakan itu ya bu, itu adalah kepuasan ibu selama dirawat di RS ini bu, mohon ya bu”

(Pasien dan suami mengangguk, kemudian membuat emotikon ke dalam kotak saran, lalu
mengucapkan salam ke perawat.)

Pasien & Suami: “Permisi ya bu, terimakasih banyak”

PPJA A : “Baik, semoga tidak kembali lagi sebagai pasien ya bu. Sehat selalu ya”

(Pasien dan suami mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan, kemudian PPJA A telah
selesai melaksanakan tugasnya pada pasien Ny. K.)

Anda mungkin juga menyukai