Anda di halaman 1dari 9

3.

1 Naskah Skenario Role Play Discharge Planning


Role:
Dokter :
Kepala Ruangan :
Perawat Asosiet 1 :
Perawat Primer :
Perawat Asosiet 2 :
Pasien :
Keluarga Pasien 1 :
Kurang 2 peran lagi, gak tahu peran apa
❖ (Nurse Station)
Perawat primer, kepala ruangan, dan dokter sedang berdiskusi mengenai
discharge planning pasien Ny. A dengan diagnosa diabetes melitus tipe 2.
Perawat Primer : “Selamat pagi Dok, saya Ners A, sebelumnya saya ingin
menyerahkan formulir rencana discharge planning kepada pasien
atas nama Ny. A di ruang IRNA 6. Dari hasil observasi, keadaan
pasien Ny. A sudah membaik. Pasien sudah dialihkan dari insulin
IV ke rejimen insulin kerja lama dan bolus basal. Selain itu,
pneumonia sudah sembuh dan ekokardiogram menunjukkan gagal
jantung ringan. Ini saya sudah membuat format rencana discharge
planning. Bagaimana pendapat dokter?”
Dokter : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini, Ners?”
Perawat Primer : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai manajemen
penyakit, rawat jalan, diet, olahraga, perubahan gaya hidup
menjadi lebih sehat, dan edukasi jika ada gejala baru atau gejala
yang memburuk”
Dokter : “Baik kalau begitu nanti kita diskusikan lagi setelah melihat
kondisi terkini pasien saat visite hari ini.”
❖ (Ruang IRNA 6)
Dokter dan perawat primer melakukan visite pagi hari di ruang IRNA 6,
kamar 612 pada pasien Tn. Arya dengan diagnosa diabetes melitus tipe 2.
Perawat Primer : “Selamat pagi, Pak. Bagaimana keadaan bapak hari ini?”
Pasien : “Pagi. Sudah mendingan ners, saya sudah tidak demam dan
sesak lagi.”
Perawat Primer : “Bagaimana tidurnya tadi malam Pak?”
Pasien : “Nyenyak ners”
Perawat Primer : “Sepertinya kondisi bapak sudah membaik, hari ini akan ada
kunjungan dari dokter. Bapak akan dicek kondisi kesehatannya.”
Dokter : “Selamat pagi, pak. Saya dengar dari ners yang merawat bapak
bahwa kondisi bapak sudah mulai membaik dan dari hasil
ekokardiogram juga sudah menunjukkan perkembangan yang
baik, bagaimana pola makannya, pak? Apakah pagi ini
makanannya sudah dihabiskan?”
Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan
kemarin.”
Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air
putih, agar suhu badan bapak tetap normal dan untuk
memperbaiki sistem kekebalan tubuh bapak juga. Secara
keseluruhan dari hasil pengamatan saya, bapak sudah mengalami
perkembangan kesehatan yang cukup baik. Hanya saja perlu
banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.”
Perawat Primer : “Baik bapak, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya
tinggalkan, apakah bapak ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada, ners.”
Perawat Primer : “Baik kalau tidak ada, kami permisi pak.”
❖ (Nurse Station)
Di nurse station, dokter, kepala ruangan, perawat primer, dan perawat asosiet
berdiskusi mengenai keadaan pasien Ny. A dan rencana pemberian terapi
selanjutnya.
Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Ny. A, apa sebaiknya bisa direncanakan
untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat,
kondisi pasien sudah membaik, pneumonia sudah sembuh dan
hasil ekokardiogram menunjukkan gagal jantung ringan. Apa
sebaiknya tidak direncanakan pulang saja?”
Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil ekokardiogramnya memang
sudah lebih baik, tapi menurut saya sebaiknya jangan dipulangkan
dulu untuk lebih memastikan keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa
membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah
tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan
pemulihan saja di rumah.”
Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul
gejala lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan
masih perlu menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok
saja.
Perawat Primer : “Maaf dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan
istirahat saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi
kesehatannya, dan menurut kami itu bisa dilakukan dirumah.
Kepala Ruangan : “Iya dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika
muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning.
Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi kepada
pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah nantinya.”
Perawat Asosiet 1 : “Iya dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh
perawat-perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning
ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan
jika pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di
rumah.”
Perawat Asosiet 1 : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi
penting bagi kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. A hari
ini?”
Dokter : “Baik. Pasien Ny. A bisa pulang hari ini, saya akan membuat
surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke
pasien. Saya pamit dahulu untuk melihat kondisi pasien yang
lain.”
Perawat Primer : “Baik dok, terimakasih.”
Kepala Ruangan : “Ners A, ini format discharge planning yang sudah saya dan
Dokter setujui berdasarkan diskusi tadi dan sudah bisa dilakukan
pada pasien Ny. A. Bisa disiapkan untuk discharge planning
sekarang.”
Perawat Primer : “Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Ners B,
tolong panggilkan keluarga pasien Ny. A agar datang ke nurse
station sekarang.”
Perawat Asosiet 1 : “Baik, ners.”
❖ (Ruang IRNA 6)
Perawat Asosiet Memanggil keluarga Ny. A.
Perawat Asosiet 1 : “Selamat Pagi, bu.”
Pasien : “Iya pagi juga ners.”
Perawat Asosiet 1 : “Tadi setelah dibicarakan dengan dokter Ny. A hari ini boleh
pulang, karena keadaan sudah membaik dan semua hasil
pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga
pasien bisa ikut saya sebentar ke nurse station, karena ada
beberapa penjelasan terkait perencanaan pulang Ny. A hari ini.”
Keluarga Pasien : “Baik, ners.”
❖ Keluarga pasien dan perawat asosiet menuju ke nurse station
Perawat Primer : “Selamat pagi, bu. Keluarganya Ny. A?”
Keluarga Pasien : “Iya, ners.”
Perawat Primer : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap
Ny. A, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Ny. A sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”
Keluarga Pasien : “Apa benar adik saya boleh pulang?”
Perawat Primer : “Iya. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang
harus ditebus dulu sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik.”
Perawat Asosiet 1 : “Begini sebelum nanti Ny. A pulang kami akan memberikan
penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk
menjalani selama pemulihan di rumah. Apa Anda bersedia untuk
diberikan penyuluhan ini?”
Keluarga Pasien : “Saya setuju, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai
perawatan keluarga saya di rumah.”
Perawat Primer : “Baiklah, nanti akan diperjelas lagi oleh Ners C, silakan Ners.”
Perawat Asosiet 2 : “Baik, saya minta waktunya sebentar sebelum pulang, untuk
memberikan penjelasan cara pemulihan kondisi Ny. A dirumah.
Sekarang, saya minta untuk memberikan form ini kepada Ny. A
agar ditanda tangani. Form ini berisi persetujuan Ny. A untuk
dilakukan penyuluhan sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik, ners. Nanti akan saya berikan. Terima kasih.”
Perawat Asosiet 2 : “Sama-sama.”
❖ (Ruang IRNA 6 Kamar 612)
Perawat asosiet 1 dan 2 memberikan Discharge Planning pada pasien dan
keluarga pasien.
Perawat Asosiet 1 : “Selamat pagi, hari ini kami dari perawat di ruang IRNA 6 yang
bertugas pagi ini akan memberikan penyuluhan mengenai yang
harus diperhatikan selama pemulihan di rumah. Sebelumnya ada
yang ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?”
Pasien dan Keluarga : “Tidak ners.”
Perawat Asosiet 1 : “Nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya,
kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan
pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan
memberikan informasi adalah teman perawat saya. Bagaimana
bisa dimulai sekarang?”
Pasien dan Keluarga : “Bisa ners.”
Perawat Asosiet 2 : “Selamat pagi. Benar dengan Ny. A?”
Pasien : “Iya benar, ners.”
Perawat Asosiet 2 : “Saya Ners C akan memberikan sedikit informasi kepada bapak
dan keluarga mengenai cara perawatan Anda di rumah nanti
setelah Anda pulang dari rumah sakit. Mungkin sebelumnya
sudah tahu mengenai penyakit yang dialami?”
Pasien : “Saya menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 karena
keturunan keluarga, ners. Kurang lebih itu yang saya tahu.”
Perawat Asosiet 2 : “Oke, benar. Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah suatu gangguan
tubuh yang tidak mampu menghasilkan atau menggunakan insulin
dengan efektif, sehingga menyebabkan tingkat gula darah yang
tinggi. Cara menangani diabetes melitus tipe 2 diantaranya:
Manajemen :
1. Beritahukan ketahui kapan dan bagaimana cara menguji gula
darah. Catat pengukuran gula darah.
2. Tenaga kesehatan akan memberi daftar obat-obatan ketika
meninggalkan rumah sakit.
- Ketahui obat-obatan. Ketahui seperti apa bentuknya, berapa
banyak yang harus minum setiap kali, seberapa sering harus
meminumnya, dan mengapa meminumnya masing-masing.
- Minumlah obat-obatan persis seperti yang diperintahkan oleh
tenaga kesehatan.
- Bawalah daftar obat-obatan di dompet atau tas. Sertakan obat dan
suplemen tanpa resep apa pun dalam daftar.
3. Tenaga kesehatan mungkin meresepkan obat-obatan untuk:
- Jaga agar gula darah terkontrol
- Mengobati masalah medis lain yang mungkin disebabkan atau
diperburuk oleh diabetes
- Obati rasa sakit
- Mengobati atau mencegah infeksi
- Cegah efek samping, seperti mual atau sembelit, dari perawatan
lain
4. Beritahukan tentang gejala dan penyebab gula darah rendah dan
apa yang harus dilakukan jika memiliki gula darah rendah.
Bawalah beberapa bentuk gula setiap saat, sehingga dapat
mengobati gula darah rendah dengan cepat.
Rawat Jalan (control) :
1. Ikuti rekomendasi tenaga kesehatan untuk kunjungan tindak
lanjut dan tes rutin.
2. Bicaralah dengan tenaga kesehatan tentang tes berikut:
- Tes hemoglobin A1c reguler untuk memeriksa kontrol gula darah
rata-rata selama 3 bulan terakhir.
- Tekanan darah rutin dan pemeriksaan kolesterol tahunan.
Mengetahui dan mengendalikan tekanan darah dan kolesterol akan
membantu mencegah serangan jantung dan stroke.
- Pemeriksaan mata tahunan yang melebar oleh dokter mata.
- Pemeriksaan kaki tahunan oleh penyedia layanan kesehatan untuk
memeriksa masalah kaki.
- Tes urin dan darah tahunan untuk memeriksa seberapa baik ginjal
bekerja.
- Bicarakan dengan tenaga kesehatan tentang pertanyaan atau
ketakutan yang dirasakan.
Diet, Olahraga, dan Perubahan Gaya Hidup Lainnya
1. Ikuti rencana perawatan yang diresepkan oleh penyedia layanan
kesehatan.
2. Pelajari tentang diabetes dan komplikasinya sehingga dapat
membuat keputusan yang tepat untuk mengontrol kadar gula darah.
3. Perubahan pada beberapa makanan yang makan. Tanyakan
penyedia tentang manfaat berbicara dengan ahli gizi untuk
mempelajari apa yang butuhkan dalam diet sehat.
4. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah ada
makanan atau obat-obatan yang harus hindari.
5. Minumlah cukup cairan untuk menjaga warna urine tetap kuning
muda, kecuali jika diminta untuk membatasi cairan.
6. Larangan minum minuman beralkohol. Ini dapat menyebabkan
gula darah rendah serta memperburuk masalah sistem saraf yang
disebabkan oleh diabetes.
7. Pertahankan berat badan yang sehat.
8. Berolahragalah seperti yang direkomendasikan.
9. Saat meningkatkan aktivitas, periksa gula darah lebih sering.
Mungkin perlu makan lebih banyak atau mengurangi insulin yang
dipakai, sesuai petunjuk penyedia layanan kesehatan. Ini akan
membantu mencegah gula darah rendah.
10. Jangan merokok.
11. Bersiaplah, diabetes lebih sulit dikendalikan saat sakit. Gula
darah bisa menjadi sangat tinggi selama sakit dan menjadi keadaan
darurat medis.
12. Penting untuk mencegah infeksi. Orang yang menderita
diabetes berisiko terkena infeksi. Jika menderita diabetes dan
mengalami infeksi, gula darah sering naik di atas tingkat biasanya.
13. Pelajari cara melakukan perawatan kulit dan kaki yang tepat
setiap hari.
- Periksa kaki dan tungkai bawah untuk area kulit merah dan luka
terbuka.
- Kenakan sepatu yang nyaman dan pas untuk membantu
mencegah cedera kaki.
- Buka sepatu baru secara bertahap.
- Tanyakan tentang cara memotong kuku kaki dengan benar.
14. Bawalah tanda identitas yang menyatakan Anda menderita
diabetes, untuk keadaan darurat.
15. Baik juga bagi keluarga untuk belajar tentang diabetes. Pastikan
anggota keluarga tahu apa yang harus dilakukan jika gula terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
16. Temukan cara untuk membuat hidup tidak terlalu stres.
17. Menderita diabetes atau komplikasi diabetes bisa menakutkan
atau membuat depresi, mungkin ingin berbicara dengan terapis
tentang perasaan.
Edukasi untuk pasien
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki yang baru atau
memburuk:
1. Gula darah sangat rendah atau sangat tinggi yang tidak dapat
dikendalikan dengan perawatan biasa
2. Peningkatan buang air kecil atau kesulitan mengosongkan
kandung kemih
3. Meningkatnya rasa haus dan mulut kering
4. Nafsu makan meningkat atau kehilangan nafsu makan
5. Penurunan berat badan lebih dari yang direkomendasikan oleh
penyedia layanan kesehatan di bulan apa pun
6. Detak jantung cepat atau tidak teratur
7. Kelelahan
8. Bau buah untuk bernafas
9. Perubahan penglihatan, seperti penglihatan ganda, penglihatan
kabur, atau kesulitan melihat salah satu atau kedua mata
10. Floaters, yaitu bintik hitam atau bentuk seperti sarang laba-laba
dalam penglihatan
11. Mati rasa di kaki atau tangan
12. Kemerahan, benjolan, lecet, atau luka pada kulit
13. Infeksi yang tidak kunjung sembuh atau sering terjadi infeksi
Dari sini apakah paham Ny. A ?
Pasien : “Baik, Ners nanti saya juga akan sampaikan ke keluarga saya.”
Perawat Asosiet 1 : “Baik, kedepannya penanganan yang telah dipaparkan tadi bisa
diterapkan.”
Perawat Asosiet 2 : “Sebelum kami akhiri, apakah ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada ners.”
Perawat Asosiet 2 : “Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Ny. A.
Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan
saya harap ini bisa bermanfaat. Baik, sekian dari kami, terima
kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan ingat untuk
kontrol kesehatan 1 minggu lagi. Kami kembali ke nurse station
dulu. Nanti saat sudah mengemasi barang dan hendak pulang,
tolong mampir ke nurse station sebentar ya pak.”
Pasien & Keluarga : “Baik ners, terimakasih banyak.
Perawat Asosiet 1 & 2 : “Sama-sama.”
❖ (Nurse Station)
Pasien dan keluarga hendak meninggalkan ruangan dan pamit pulang kepada
perawat.
Keluarga Pasien : “Permisi ners, saya dan Ny. A izin pamit pulang dan kami
mengucapkan terimakasih atas perawatan disini.”
Perawat Primer : “Oh ya, sama-sama ya bu, pak. Saya mau mengevaluasi kembali
tentang pemahaman ibu dan bapak mengenai hal yang sudah
dijelaskan tadi sebelum pulang, apa bapak atau ibu ada yang bisa
menjelaskan?”
Pasien : “Saya perlu istirahat yang cukup, mematuhi minum obat yang
tepat, banyak minum air putih, mengecek dan kontrol gula
darah.”
Keluarga Pasien : “Kami juga perlu memperhatikan kondisi Ny. A”
Perawat Primer : “Benar juga. Itu artinya Ny. A dan keluarga sudah mampu untuk
melakukan perawatan dirumah.”
Pasien & Keluarga: “Baik ners terimakasih, kalau begitu kami ijin pamit dahulu.
Permisi.”
Perawat Primer : “Iya, semoga lekas pulih ya.”

Anda mungkin juga menyukai