Role: Dokter : Kepala Ruangan : Perawat Asosiet 1 : Perawat Primer : Perawat Asosiet 2 : Pasien : Keluarga Pasien 1 : Kurang 2 peran lagi, gak tahu peran apa ❖ (Nurse Station) Perawat primer, kepala ruangan, dan dokter sedang berdiskusi mengenai discharge planning pasien Ny. A dengan diagnosa diabetes melitus tipe 2. Perawat Primer : “Selamat pagi Dok, saya Ners A, sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana discharge planning kepada pasien atas nama Ny. A di ruang IRNA 6. Dari hasil observasi, keadaan pasien Ny. A sudah membaik. Pasien sudah dialihkan dari insulin IV ke rejimen insulin kerja lama dan bolus basal. Selain itu, pneumonia sudah sembuh dan ekokardiogram menunjukkan gagal jantung ringan. Ini saya sudah membuat format rencana discharge planning. Bagaimana pendapat dokter?” Dokter : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini, Ners?” Perawat Primer : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai manajemen penyakit, rawat jalan, diet, olahraga, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, dan edukasi jika ada gejala baru atau gejala yang memburuk” Dokter : “Baik kalau begitu nanti kita diskusikan lagi setelah melihat kondisi terkini pasien saat visite hari ini.” ❖ (Ruang IRNA 6) Dokter dan perawat primer melakukan visite pagi hari di ruang IRNA 6, kamar 612 pada pasien Tn. Arya dengan diagnosa diabetes melitus tipe 2. Perawat Primer : “Selamat pagi, Pak. Bagaimana keadaan bapak hari ini?” Pasien : “Pagi. Sudah mendingan ners, saya sudah tidak demam dan sesak lagi.” Perawat Primer : “Bagaimana tidurnya tadi malam Pak?” Pasien : “Nyenyak ners” Perawat Primer : “Sepertinya kondisi bapak sudah membaik, hari ini akan ada kunjungan dari dokter. Bapak akan dicek kondisi kesehatannya.” Dokter : “Selamat pagi, pak. Saya dengar dari ners yang merawat bapak bahwa kondisi bapak sudah mulai membaik dan dari hasil ekokardiogram juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik, bagaimana pola makannya, pak? Apakah pagi ini makanannya sudah dihabiskan?” Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan kemarin.” Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih, agar suhu badan bapak tetap normal dan untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh bapak juga. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan saya, bapak sudah mengalami perkembangan kesehatan yang cukup baik. Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.” Perawat Primer : “Baik bapak, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya tinggalkan, apakah bapak ada pertanyaan?” Pasien : “Tidak ada, ners.” Perawat Primer : “Baik kalau tidak ada, kami permisi pak.” ❖ (Nurse Station) Di nurse station, dokter, kepala ruangan, perawat primer, dan perawat asosiet berdiskusi mengenai keadaan pasien Ny. A dan rencana pemberian terapi selanjutnya. Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Ny. A, apa sebaiknya bisa direncanakan untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi pasien sudah membaik, pneumonia sudah sembuh dan hasil ekokardiogram menunjukkan gagal jantung ringan. Apa sebaiknya tidak direncanakan pulang saja?” Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil ekokardiogramnya memang sudah lebih baik, tapi menurut saya sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan keadaannya.” Kepala Ruangan : “Begini dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah.” Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul gejala lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan masih perlu menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja. Perawat Primer : “Maaf dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan istirahat saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi kesehatannya, dan menurut kami itu bisa dilakukan dirumah. Kepala Ruangan : “Iya dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah nantinya.” Perawat Asosiet 1 : “Iya dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-perawat yang bertugas hari ini.” Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.” Perawat Asosiet 1 : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi kelurga pasien.” Kepala Ruangan : “Iya dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. A hari ini?” Dokter : “Baik. Pasien Ny. A bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien. Saya pamit dahulu untuk melihat kondisi pasien yang lain.” Perawat Primer : “Baik dok, terimakasih.” Kepala Ruangan : “Ners A, ini format discharge planning yang sudah saya dan Dokter setujui berdasarkan diskusi tadi dan sudah bisa dilakukan pada pasien Ny. A. Bisa disiapkan untuk discharge planning sekarang.” Perawat Primer : “Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Ners B, tolong panggilkan keluarga pasien Ny. A agar datang ke nurse station sekarang.” Perawat Asosiet 1 : “Baik, ners.” ❖ (Ruang IRNA 6) Perawat Asosiet Memanggil keluarga Ny. A. Perawat Asosiet 1 : “Selamat Pagi, bu.” Pasien : “Iya pagi juga ners.” Perawat Asosiet 1 : “Tadi setelah dibicarakan dengan dokter Ny. A hari ini boleh pulang, karena keadaan sudah membaik dan semua hasil pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga pasien bisa ikut saya sebentar ke nurse station, karena ada beberapa penjelasan terkait perencanaan pulang Ny. A hari ini.” Keluarga Pasien : “Baik, ners.” ❖ Keluarga pasien dan perawat asosiet menuju ke nurse station Perawat Primer : “Selamat pagi, bu. Keluarganya Ny. A?” Keluarga Pasien : “Iya, ners.” Perawat Primer : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Ny. A, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Ny. A sudah membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.” Keluarga Pasien : “Apa benar adik saya boleh pulang?” Perawat Primer : “Iya. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang harus ditebus dulu sebelum pulang.” Keluarga Pasien : “Baik.” Perawat Asosiet 1 : “Begini sebelum nanti Ny. A pulang kami akan memberikan penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk menjalani selama pemulihan di rumah. Apa Anda bersedia untuk diberikan penyuluhan ini?” Keluarga Pasien : “Saya setuju, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai perawatan keluarga saya di rumah.” Perawat Primer : “Baiklah, nanti akan diperjelas lagi oleh Ners C, silakan Ners.” Perawat Asosiet 2 : “Baik, saya minta waktunya sebentar sebelum pulang, untuk memberikan penjelasan cara pemulihan kondisi Ny. A dirumah. Sekarang, saya minta untuk memberikan form ini kepada Ny. A agar ditanda tangani. Form ini berisi persetujuan Ny. A untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.” Keluarga Pasien : “Baik, ners. Nanti akan saya berikan. Terima kasih.” Perawat Asosiet 2 : “Sama-sama.” ❖ (Ruang IRNA 6 Kamar 612) Perawat asosiet 1 dan 2 memberikan Discharge Planning pada pasien dan keluarga pasien. Perawat Asosiet 1 : “Selamat pagi, hari ini kami dari perawat di ruang IRNA 6 yang bertugas pagi ini akan memberikan penyuluhan mengenai yang harus diperhatikan selama pemulihan di rumah. Sebelumnya ada yang ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?” Pasien dan Keluarga : “Tidak ners.” Perawat Asosiet 1 : “Nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya, kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan memberikan informasi adalah teman perawat saya. Bagaimana bisa dimulai sekarang?” Pasien dan Keluarga : “Bisa ners.” Perawat Asosiet 2 : “Selamat pagi. Benar dengan Ny. A?” Pasien : “Iya benar, ners.” Perawat Asosiet 2 : “Saya Ners C akan memberikan sedikit informasi kepada bapak dan keluarga mengenai cara perawatan Anda di rumah nanti setelah Anda pulang dari rumah sakit. Mungkin sebelumnya sudah tahu mengenai penyakit yang dialami?” Pasien : “Saya menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 karena keturunan keluarga, ners. Kurang lebih itu yang saya tahu.” Perawat Asosiet 2 : “Oke, benar. Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah suatu gangguan tubuh yang tidak mampu menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif, sehingga menyebabkan tingkat gula darah yang tinggi. Cara menangani diabetes melitus tipe 2 diantaranya: Manajemen : 1. Beritahukan ketahui kapan dan bagaimana cara menguji gula darah. Catat pengukuran gula darah. 2. Tenaga kesehatan akan memberi daftar obat-obatan ketika meninggalkan rumah sakit. - Ketahui obat-obatan. Ketahui seperti apa bentuknya, berapa banyak yang harus minum setiap kali, seberapa sering harus meminumnya, dan mengapa meminumnya masing-masing. - Minumlah obat-obatan persis seperti yang diperintahkan oleh tenaga kesehatan. - Bawalah daftar obat-obatan di dompet atau tas. Sertakan obat dan suplemen tanpa resep apa pun dalam daftar. 3. Tenaga kesehatan mungkin meresepkan obat-obatan untuk: - Jaga agar gula darah terkontrol - Mengobati masalah medis lain yang mungkin disebabkan atau diperburuk oleh diabetes - Obati rasa sakit - Mengobati atau mencegah infeksi - Cegah efek samping, seperti mual atau sembelit, dari perawatan lain 4. Beritahukan tentang gejala dan penyebab gula darah rendah dan apa yang harus dilakukan jika memiliki gula darah rendah. Bawalah beberapa bentuk gula setiap saat, sehingga dapat mengobati gula darah rendah dengan cepat. Rawat Jalan (control) : 1. Ikuti rekomendasi tenaga kesehatan untuk kunjungan tindak lanjut dan tes rutin. 2. Bicaralah dengan tenaga kesehatan tentang tes berikut: - Tes hemoglobin A1c reguler untuk memeriksa kontrol gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir. - Tekanan darah rutin dan pemeriksaan kolesterol tahunan. Mengetahui dan mengendalikan tekanan darah dan kolesterol akan membantu mencegah serangan jantung dan stroke. - Pemeriksaan mata tahunan yang melebar oleh dokter mata. - Pemeriksaan kaki tahunan oleh penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa masalah kaki. - Tes urin dan darah tahunan untuk memeriksa seberapa baik ginjal bekerja. - Bicarakan dengan tenaga kesehatan tentang pertanyaan atau ketakutan yang dirasakan. Diet, Olahraga, dan Perubahan Gaya Hidup Lainnya 1. Ikuti rencana perawatan yang diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan. 2. Pelajari tentang diabetes dan komplikasinya sehingga dapat membuat keputusan yang tepat untuk mengontrol kadar gula darah. 3. Perubahan pada beberapa makanan yang makan. Tanyakan penyedia tentang manfaat berbicara dengan ahli gizi untuk mempelajari apa yang butuhkan dalam diet sehat. 4. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah ada makanan atau obat-obatan yang harus hindari. 5. Minumlah cukup cairan untuk menjaga warna urine tetap kuning muda, kecuali jika diminta untuk membatasi cairan. 6. Larangan minum minuman beralkohol. Ini dapat menyebabkan gula darah rendah serta memperburuk masalah sistem saraf yang disebabkan oleh diabetes. 7. Pertahankan berat badan yang sehat. 8. Berolahragalah seperti yang direkomendasikan. 9. Saat meningkatkan aktivitas, periksa gula darah lebih sering. Mungkin perlu makan lebih banyak atau mengurangi insulin yang dipakai, sesuai petunjuk penyedia layanan kesehatan. Ini akan membantu mencegah gula darah rendah. 10. Jangan merokok. 11. Bersiaplah, diabetes lebih sulit dikendalikan saat sakit. Gula darah bisa menjadi sangat tinggi selama sakit dan menjadi keadaan darurat medis. 12. Penting untuk mencegah infeksi. Orang yang menderita diabetes berisiko terkena infeksi. Jika menderita diabetes dan mengalami infeksi, gula darah sering naik di atas tingkat biasanya. 13. Pelajari cara melakukan perawatan kulit dan kaki yang tepat setiap hari. - Periksa kaki dan tungkai bawah untuk area kulit merah dan luka terbuka. - Kenakan sepatu yang nyaman dan pas untuk membantu mencegah cedera kaki. - Buka sepatu baru secara bertahap. - Tanyakan tentang cara memotong kuku kaki dengan benar. 14. Bawalah tanda identitas yang menyatakan Anda menderita diabetes, untuk keadaan darurat. 15. Baik juga bagi keluarga untuk belajar tentang diabetes. Pastikan anggota keluarga tahu apa yang harus dilakukan jika gula terlalu tinggi atau terlalu rendah. 16. Temukan cara untuk membuat hidup tidak terlalu stres. 17. Menderita diabetes atau komplikasi diabetes bisa menakutkan atau membuat depresi, mungkin ingin berbicara dengan terapis tentang perasaan. Edukasi untuk pasien Hubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki yang baru atau memburuk: 1. Gula darah sangat rendah atau sangat tinggi yang tidak dapat dikendalikan dengan perawatan biasa 2. Peningkatan buang air kecil atau kesulitan mengosongkan kandung kemih 3. Meningkatnya rasa haus dan mulut kering 4. Nafsu makan meningkat atau kehilangan nafsu makan 5. Penurunan berat badan lebih dari yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan di bulan apa pun 6. Detak jantung cepat atau tidak teratur 7. Kelelahan 8. Bau buah untuk bernafas 9. Perubahan penglihatan, seperti penglihatan ganda, penglihatan kabur, atau kesulitan melihat salah satu atau kedua mata 10. Floaters, yaitu bintik hitam atau bentuk seperti sarang laba-laba dalam penglihatan 11. Mati rasa di kaki atau tangan 12. Kemerahan, benjolan, lecet, atau luka pada kulit 13. Infeksi yang tidak kunjung sembuh atau sering terjadi infeksi Dari sini apakah paham Ny. A ? Pasien : “Baik, Ners nanti saya juga akan sampaikan ke keluarga saya.” Perawat Asosiet 1 : “Baik, kedepannya penanganan yang telah dipaparkan tadi bisa diterapkan.” Perawat Asosiet 2 : “Sebelum kami akhiri, apakah ada pertanyaan?” Pasien : “Tidak ada ners.” Perawat Asosiet 2 : “Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Ny. A. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan saya harap ini bisa bermanfaat. Baik, sekian dari kami, terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi. Kami kembali ke nurse station dulu. Nanti saat sudah mengemasi barang dan hendak pulang, tolong mampir ke nurse station sebentar ya pak.” Pasien & Keluarga : “Baik ners, terimakasih banyak. Perawat Asosiet 1 & 2 : “Sama-sama.” ❖ (Nurse Station) Pasien dan keluarga hendak meninggalkan ruangan dan pamit pulang kepada perawat. Keluarga Pasien : “Permisi ners, saya dan Ny. A izin pamit pulang dan kami mengucapkan terimakasih atas perawatan disini.” Perawat Primer : “Oh ya, sama-sama ya bu, pak. Saya mau mengevaluasi kembali tentang pemahaman ibu dan bapak mengenai hal yang sudah dijelaskan tadi sebelum pulang, apa bapak atau ibu ada yang bisa menjelaskan?” Pasien : “Saya perlu istirahat yang cukup, mematuhi minum obat yang tepat, banyak minum air putih, mengecek dan kontrol gula darah.” Keluarga Pasien : “Kami juga perlu memperhatikan kondisi Ny. A” Perawat Primer : “Benar juga. Itu artinya Ny. A dan keluarga sudah mampu untuk melakukan perawatan dirumah.” Pasien & Keluarga: “Baik ners terimakasih, kalau begitu kami ijin pamit dahulu. Permisi.” Perawat Primer : “Iya, semoga lekas pulih ya.”