Anda di halaman 1dari 3

KASUS :

Pada tanggal 28 Desember 2018 ada pasien masuk Tn. Rizaldi umur 45 tahun di
Rumah Sakit dr.Soetomo ruang Anggrek. Sudah 3 hari perawatan, DPJP : dr
Ebriani, SpPD, diagnosa medis : Post Operasi Apendiksitis. Nyeri tetap ada
selama dirawat dibagian bekas operasi pasien terpasang infuse NaCl 10
tetes/menit, kesadaran composmentis. Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl,
albumin 15, ureum 237 mg/dl.
PERAN :

1. Dokter : Frinna Tri Maulita


2. Perawat : Lisda

Contoh dialog komunikasi SBAR oleh Kelompok 4

Perawat : Assalamualaikum, selamat siang Dokter, mohon maaf


menganggu waktunya. Apakah benar ini dengan dokter Lita ?

Dokter : Waalaikumsalam, iya benar

Pearwat : Saya perawat Lisda dari ruang Anggrek Rumah Sakit


dr.Soetomo ingin melaporkan keadaan pasien yang bernama
Tn.Rizaldi umur 45 tahun, tanggal masuk 28 Desember 2018
sudah 3 hari perawatan, DPJP : dr Ebriani, SpPD, diagnosa
medis : Post Operasi Apendiksitis. Nyeri tetap ada selama
dirawat dibagian bekas operasi pasien terpasang infuse NaCl
10 tetes/menit, kesadaran composmentis. Hasil laboratorium
terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 15, ureum 237 mg/dl.

Dokter : Iya sus, ada apa ?

Perawat : Tn.Rizaldi , merasakan nyeri berat pada bekas operasinya


dikarenakan pasien mengkonsumsi makanan pedas ketika
makan malam semalam. Saya sudah menganjurkan pasien
latihan tarik nafas untuk mengurangi rasa nyerinya dan saya
berikan analgesik.

Dokter : Nah, tolong terapi latihan tarik nafas diteruskan ya sus.


Berikan juga obat antiemetik parenteral untuk mengurangi
rasa nyeri di bekas operasi bapak tersebut.

Perawat : Baik dok, saya ulangi rekomendasi dari dokter. Latihan tarik
nafas diteruskan dan berikan obat antiemetik parentl untuk
mengurangi rasa nyeri.
Dokter : Ya sus, benar

Perawat : Baik dokter terimakasih atas waktunya, asalamualaikum.

Dokter : Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai