Anda di halaman 1dari 3

Diceritakan terdapat suatu komunitas peduli kesehatan di malang, dimana anggotanya

terdiri dari mahasiswa keperawatan dari berbagai institusi kesehatan. Suatu hari komunitas
tersebut mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yaitu dengan mengabdi kepada warga desa yang jauh dari fasilitas kesehatan. Mereka bersama-
sama dengan anggota lainnya pergi ke desa Kucur untuk membantu masayarakat disana dalam
meningkatkan kesehatannya. Saat mereka melakukan kegiatan pemeriksaan gratis di balai desa,
tiba-tiba datanglah seorang ibu dengan membawa anaknya yang sedang sesak nafas disertai
keringat dingin meminta pertolongan pada komunitas peduli kesehatan. Dari kejauhan tampak
ibu-ibu menghampiri komunitas tersebut dengan tergesah-gesah.

Alinda : “Suster tolong anak saya suster” (ekspresi panik)

Sely : “Aduh bu saya sudah tidak tahan lagi” (sambil sesak nafas dan memegangi dada)

Perawat Indah membantu warga tersebut untuk masuk ke ruang pemeriksaan di balai desa

Perawat Indah: “Mari bu saya bantu, anak ibu berbaring di bed ya untuk diperiksa”

Alinda: “Iya sus, terimakasih.”

Perawat Cynthia datang menghampiri ibu dari anak yang terkena asma untuk melakukan
pengkajian (wawancara) sambil perawat yang lainnya melakukan pemeriksaan dan
tindakan keperawatan

Perawat Cynthia: “ Selamat pagi bu, sebelumnya perkenalkan nama saya perawat Cynthia yang
bertugas saat ini, jadi sambil anak ibu diperiksa, saya akan bertanya tentang bagaimana awal
terjadinya sesak pada anak ibu?”

Alinda: “ Iya sus, jadi begini anak saya Ayu ini tadi saat akan mandi di pagi hari tiba-tiba dia
merasa lemas dan lama kelamaan sesak nafasnya kambuh lalu keluar keringat dingin. Saya
curiga bahwa anak saya ini alergi dingin sus, karena udara tadi pagi cukup dingin”

Perawat Cynthia: “ Begitu ya bu, lalu apakah ada keluhan lain bu selain sesak nafas dan keringat
dingin?”

Alinda: “ Badannya terasa lemas sus”

Perawat Cynthia: “Apakah anak ibu memiliki riwayat keturunan penyakit asma?”

Alinda: “ Iya sus kebetulan ada keturunan dari ayahnya”

Perawat Cynthia: “ Lalu sudah ibu berikan obat apa saat dirumah atau apa yang ibu lakukan
ketika sesaknya kambuh?”
Alinda: “Hanya saya berikan obat sirup saja sus, tapi sesaknya tidak kunjung membaik lalu saya
ingat bahwa ada pengobatan gratis di balai desa dan kebetulan rumah saya dekat sini sus, lalu
langsung saya bawa saja kemari”

Perawat Cynthia: “ Sebelumnya anak ibu sudah pernah dibawa ke rumah sakit dengan keluhan
yang sama?”

Alinda: “ Belum sus, kan suster tau sendiri desa ini jauh dari rumah sakit”

Perawat Cynthia: “ Baik bu, kalau begitu ibu tunggu sebentar agar anak ibu diperiksa oleh rekan
saya”

Setelah melakukan anamnese kepada ibu klien, perawat Cynthia membantu perawat Indah
untuk melakukan pemeriksaan pada klien

Perawat Cynthia: “ Bagaimana sus untuk hasil pemeriksaannya”

Perawat Indah: “ Tadi sudah saya periksa sus, untuk frekuensi pernapasannya 30x per menit,
nadinya kuat hingga 100x per menit dan ritmenya tidak teratur sus, selain itu klien mengalami
sianosis dan mengatakan bahwa tubuhnya lemas”

Perawat Cynthia “ Kalau bunyi pernafasannya bagaimana sus?”

Perawat Indah: “ Tadi saya lakukan auskultasi di daerah thorax dan ada bunyi wheezing di paru
sebelah kiri”

Perawat Cynthia: “Baik kalau begitu sus, silahkan dilanjutkan pemeriksaan tanda tanda vital
lainnya, saya akan mempersiapkan untuk tindakan keperawatan selanjutnya”

Perawat Indah melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital setelah itu Perawat
Cynthia membuat asuhan keperawatan

Perawat Cynthia: “ Suster Indah tolong lakukan proses keperawatan dengan tujuan klien merasa
nyaman ya sus”

Perawat Indah: “ Baik sus akan saya berikan oksigen 2 liter per menit dan saya akan
melonggarkan pakaian pasien agar mengurangi sesak nafas klien, dan mengusahakan lingkungan
yang tenang agar klien juga merasa tenang”

Setelah sesak nafas berkurang, Perawat Indah dan Cynthia tetap mengobservasi klien dan
memberikan posisi yang nyaman

Perawat Indah: “ Baik sus, klien saat ini sudah merasa membaik, mari kita berikan posisi
semifowler agar pernafasan klien lancar”
Perawat Cynthia: “ Mari sus, setelah itu saya juga akan berikan minuman hangat untuk
melegakan nafas klien”

Perawat Indah: “ Setelah itu kita ajarkan batuk efektif dengan nafas dalam untuk mengeluarkan
sputum ya sus”

Perawat Cynthia: “ Iya sus, setelah itu kita berikan obat untuk klien tersebut” Setelah melakukan
tindakan asuhan keperawatan keempat perawat tersebut melakukan evaluasi apakah tindakan
keperawatan yang dilakukan berhasil atau tidak dengan memperhatikan keadaan umum klien
dapat membaik setelah dilakukan asukan keperawatan, klien tidak mengalami cyanosis, klien
tidak mengeluh sesak, klien dapat mengeluarkan sputum saat batuk efektif, dan tanda-tanda vital
klien dalam rentang normal Setelah itu perawat juga memberikan edukasi kepada klien dan
keluarga klien

Perawat Indah: “ Nah sekarang saya ingin memberi informasi pada ibu bahwa jika terjadi hal
seperti ini lagi, tindakan yang harus dilakukan yaitu ibu tetap tenang dan dudukkan anak ibu,
setelah itu segera ambil obat inhaler yang sudah kami berikan dan semprotkan setiap 30-60 detik
maksimal 10 semprotan. Untuk cara pemakaiannya apakah ibu sudah tau?”

Alinda:“ Baik sus, untuk cara pemakaiannya saya sudah mengerti sus”

Perawat Indah: “Jika sesaknya tidak kunjung berkurang, maka segera hubungi ambulans ya bu
agar di tindaklanjuti oleh tenaga medis”

Perawat Cynthia: “Sambil menunggu ambulans datang ibu bisa longgarkan pakaian anak ibu dan
tenangkan anak ibu”

Pasien: “Begitu ya sus, terimakasih banyak ya sus”.

Kesimpulan : Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, yang perlu diperhatikan
adalah saat awal proses pengkajian sampai memberikan pelayanan keperawatan tindakan
perawat. Dengan menerapakn sikap caring terhadap perawat, kenyamanan klien dapat diperoleh
dari sikap dan tindakan perawat, lingkungan yang mendukung dan fisilitas yang memandai . Jadi
dalam melakukan tindakan keperawatn yang dijunjungi tinggi adalah kenyamanan pasien

Anda mungkin juga menyukai