Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT

OLEH KELOMPOK 2 :
MUHAMMAD JULKARNAIN NIM : 1714401D349
NATALIO JHON SIANSON NIM : 1714401D350
NENG LANISAH NIM : 1714401D351
NIKA SAFIRA NIM : 1714401D352
NURAFIANTI OKTAMEGA NIM : 1714401D355
NURUL ISLALIYAH NIM : 1714401D356
RAFIQA AGUSTINA NIM : 1714401D357
RISTI ISLAMIATI NIM : 1714401D358
RIZA SABFLIHANI NIM : 1714401D359
ROLLY YANUR NIM : 1714401D360
RUSWENI NIM : 1714401D361
SEPTIN AULIA PARWATI NIM : 1714401D362
SUPIAN HIDAYAT NIM : 1714401D363
SUSI MEISAROH NIM : 1714401D364
SYUFYAN HANAFI NIM : 1714401D365
THERESIA NADIA NOVIANTI NIM : 1714401D366
YIYIN NIM : 1714401D367
YUDI YUDA SAPUTRA NIM : 1714401D368

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR


AKADEMI KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “CIRI-
CIRI KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT” dalam rangka untuk memenuhi tugas
mata kuliah ANTROPOLOGI KESEHATAN.

Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa pada Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan
bagi kami.

Akhir kata kami berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami
mengucapkan banyak terima kasih.

Sampit, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor Pembentuk Kelompok Sosial ..........................................................
2.2 Syarat-Syarat Kelompok Sosial ..................................................................
2.3 Ciri-Ciri Kelompok Sosial ..........................................................................
2.4 Hadirnya Perawat Dalam Kelompok Bermasyarakat .................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................................


3.1 Kesimpulan .................................................................................................
3.2 Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan
antropologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-
syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut
sebagai kelompok. Kelompok sosial dan masyarakat adalah suatu kelompok yang saling
berkaitan akan tetapi memiliki ciri yang berbeda. Dalam masyarakat terdiri dari berbagai
kelompok sosial yang beraneka ragam. Sehingga dengan adanya kelompok sosial yang
ada dalam masyarakat dapat menyeimbangkan keadaan ketika masyarakat mengalami
sebuah konflik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Faktor Pembentuk Kelompok Sosial?
2. Apa Syarat-Syarat Kelompok Sosial?
3. Apa Ciri-Ciri Kelompok Sosial?
4. Bagaimana Hadirnya Perawat Dalam Kelompok Bermasyarakat?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Faktor Pembentuk Kelompok Sosial.
2. Untuk mengetahui Syarat-Syarat Kelompok Sosial.
3. Untuk mengetahui Ciri-Ciri Kelompok Sosial.
4. Untuk mengetahui Hadirnya Perawat Dalam Kelompok Bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri
atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun,
ada juga yang merupakan sebuah pilihan.
Dengan terbentuknya kelompok sosial, kebutuhan individu akan terpenuhi melalui
kelompoknya. Pembentukan sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi,
perasaan atau motivasi dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Proses
pembentukan kelompok sosial dimulai dari adanya perasaan atau persepsi yang sama
untuk memnuhi kebutuhan. Dari perasaan ini akan muncul motivasi dalam memnuhi
kebutuhan, kemudian menentukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi
sehingga terwujud sebuah kelompok.
Ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan pada saat proses pembentukan kelompok
di anttaranya sebagai berikut:
a. Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial Yang Pertama Adalah Persepsi
Persepsi menunjukkan adanya persamaan pandangan serta pembagian
kelompok berdasarkan kemampuan inteligensi. Pembagian kelompok diharapkan
mempunyai kemampuan yang berimbang, apabila ada anggota yang mempunyai
tingkat inteligensi rendah, anggota yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi
mampu menginduksi anggota yang lain. Dengan demikian, tidak terjadi
ketimpangan yang mencolok.
b. Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial Yang Kedua Adalah Interaksi
Interaksi atau hubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan
syarat yang penting dalam kelompok. Dengan adanya interaksi atau hubungan
timbal balik akan terjadi proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari satu
anggota ke anggota lain. Dengan demikian, transfer ilmu dapat berjalan. Artinya ,
kebutuhan akan informasi terpenuhi.
c. Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial Yang Ketiga Adalah Motivasi
Motivasi merupakan tahan pembagian kekuatan yang berimbang sehingga
memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai
tujuan kelompok. perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan
memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikan, anggota lain akan terpacu
akan informasi terpenuhi.
d. Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial Yang Keempat Adalah Tujuan
Tujuan pembentukan kelompok antara lain menyelesaikan tugas-tugas
kelompok atau individu-individu dengan menggunakan metode diskusi ataupun
kerjasama. Dengan demikian, suatu kelompok memiliki tujan yang sama dengan
tujuan anggotanya
e. Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial Yang Kelima Adalah Organisasi
Organisasi dapat mempermudah koordinasi. melalui organisasi penyelesaian
masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.
f. Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial Yang Keenam Adalah Kebebasan
Bentuk kebebasan dalam kelompok dapat berupa kebebasan setiap anggota
kelompok untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan.
Meskipun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati
kelompok.

2.2 SYARAT-SYARAT KELOMPOK SOSIAL


a. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Adanya hubungan timbal balik antara anggota.
c. Adanya faktor pengikat seperti kesamaan ideologi, kepentingan dan kesamaan nasib.
d. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama.
e. Bersistem dan berproses.

2.3 CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL


a. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan
manusia yang lain.
b. Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki kepentingan bersama.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
2.4 HADIRNYA PERAWAT DALAM KELOMPOK BERMASYARAKAT
Dari beberapa peran yang telah dikemukakan, baik oleh beberapa ahli maupun peran
perawat berdasarkan Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989 dan hasil Lokakarya
Keperawatan tahun 1983, maka banyak sekali peran yang dijalankan oleh perawat
kesehatan masyarakat dalam mengorganisasikan upaya-upaya kesehatan yang dijalankan.
Peran tersebut dilakukan melalui pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang
merupakan bagian dari institusi pelayanan dasar utama, baik program di dalam gedung
maupun diluar gedung, pada keluarga, kelompo-kelompok khusus, dan sebagainya sesuai
dengan peran, fungsi dan tanggungjawabnya.
Peran perawat yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah sebagai pelaksana
pelayanan keperawatan, sebagai pendidik, sebagai koordinator pelayanan kesehatan,
innovator (pembaharu), organisator (pengorganisasi pelayanan kesehatan), role model
(panutan), fasilisator (tempat bertanya), dan pengelola (manajer).
a. Peran sebagai pelaksana kesehatan
Peran perawat sebagai pelaksana kesehatan yaitu seluruh kegiatan pelayanan
kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasama dengan tim kesehatan lainya sehingga tercipta keterpaduan dalam system
pelayanan kesehatan. peran sebagai pelaksana dapat berupa Clinical nurse specialist
(CNS) dan Family Nurse Practitioner (FNP).
b. Peran sebagai pendidik
Perawat memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Hal ini dilakukan, baik dirumah, puskesmas dan di
masyarakat. Pelaksanaan peran ini dilakukan secara terorganisir untuk menanamkan
perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku sehingga mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Peran ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan (perawat
komunitas) dan anggota profesi lain dalam bentuk formal maupun nonformal.
Pengajaran yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Berikut ini adalah focus pengajaran pada peran perawat
sebagai pendidik :
 Penanaman perilaku sehat
 Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet
 Olahraga
 Pengelolaan atau manajemen stress
 Pendidikan tentang proses penyakit dan pentingnya pengobatan yang
berkelanjutan
 Pendidikan tentang penggunaan obat
 Pendidikan tentanf perawatan mandiri
c. Peran sebagai Administrasi
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban, tugas dan
tanggungjawab yang diembannya. Tanggung jawab perawat pada peran ini adalah
melakukan pengelolaan terhadap suatu permasalahan, mengambil keputusan
dalam pemecahan masalah, pengelolaan tenaga, membuat kualitas mekanisme
control, kerja sama lintas sektoral dan lintas program, bersosalisasi dengan
masyarakat, serta memasarkan /mempromosikan.
d. Peran sebagai Konseling
Perawat kesehatab masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat. Sebagai konseling, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan
data data kesehatan, mendemostrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal hal yang dijelaskan dan mengevaluasi
kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber
yang lain, misalnya merencanakan pengajaran pada keluarga.
e. Peran sebagai peneliti
Sebagai peneliti perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
terjadi di masyarakat dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan atau yang
mengancam kesehatan. selanjutnya dilaksanakan penelitian untuk menemukan
faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut
dan hasil dari penelitian diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
f. Sebagai Advokator
Berkaitan dengan legal aspek, bukan pemberi layanan hokum. Misalnya pada
kerusakan lingkungan terkait dampak terhadap kesehatan dan penyelesaian yang
perlu dilakukan oleh masyarakat.
g. Perawat Kesehatan Mayarakat Sekolah
Permasalahan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan tahap
perkembangan pada anak usia presekolah, usia sekolah, dan adolescent. Kegiatan
yang dilakukan diantaranya skiring, penemuan kasus, surveilence status
imunisasi, pengelolaan keluhan ringan dan pemberian obat-obat.
h. Perawatan kesehatan di Rumah
Perawatan kesehatan di rumah merupakan bagian dari rangkaian perawatan
kesehatan umum yang disediakan bagi individu dan keluarga untuk
meningkatkan, serta memelihara, memulihkan kesehatan guna memaksimalkan
kesehatan dan meminimalkan penyakit.
i. Peran Perawat di Puskesmas
Di puskesmas, selain sebagai pemberi layanan kesehatan, perawat juga
berperan sebagai manajer. Tugas pokok perawat di puskesmas adalah
mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik dan
dapat member manfaat kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Kegiatan pokok
yang dilakukan oleh perawat di puskesmas adalah sebagai berikut :
 Melaksanakan fungsi-fungsi manajerial.
 Melakukan pelayanan asuhan keperawatan.
 Mengoordinasi kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
 Mengoordinasi pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
 Mengoordinasikan kegiatan lain seperti kegiatan lintas sektoral
j. Sebagai pengamat kesehatan (health monitor ).
Monitoring terhadap perubahan yg terjadi pada individu, keluarga, kelompok,
komunitas mengenai masalah kes/kep yg timbul serta dampak thd status kes
melalui :
o Kunjungan rumah
o Pertemuan-pertemuan
o Observasi
o Pengumpulan data
k. Koordinator pelayanan kesehatan (coordinator of servises)
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dalam
mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team kes lainya agar
tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan karena pelayanan
kesehatan merupakan kegiatan yg menyeluruh dan tidak terpisah-pisah
l. Sebagai pembaharu ( inovator )
Pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, komunitas untuk merubah
perilaku dan pola hidup sebagai upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
m. Pengorganisir pelayanan kesehatan (organisator)
Berperan serta dalam memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan peran
serta individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam setiap upaya yankes
yang dilaksanakan oleh masyarakat , misalnya : kegiatan posyandu, mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap penilaian atau ikut
berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
dalam bid kesehatan.
n. Sebagai panutan ( Role Model )
Dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat
yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
o. Sebagai Tempat Bertanya ( Fasilitator )
Tempat bertanya oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan/ keperawatan yang
dihadapi sehari-hari. Dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi. Penghubung antara
masyarakat dengan unit yankes dan instansi terkait.
p. Sebagai Pengelola ( Manager )
Dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan dan masyarakat
sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.
Mengkoordinasikan upaya-upaya kesehatan yang dijalankan, melalui puskesmas
sebagai institusi pelayanan dasar utama, baik di dalam atau di luar gedung
ataukah di keluarga, terhadap kelompok-kelompok khusus seperti kelompok ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas/menyususi, anak balita, usia lanjut, sesuai dengan
peran , fungsi dan tanggung jawabnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu
bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam
sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu
urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama.
Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika
dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , setiap anggota
mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian
tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.

3.2 SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu:
Masyarakat mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di masyarakat, tidak
memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau memaksakan sesuatu hal yang berbeda
seperti perbedaan derajat atau persamaan yang sudah berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

http://wordpress.com/2011/03/23/masyarakat-dan-kelompok-sosial
http://www.academia.edu/9426680/HUBUNGAN_HUKUM_DENGAN_KELOMPOK_SOSIA
L_DALAM_MASYARAKAT
http://www.berpendidikan.com/2015/06/ciri-kelompok-sosial-.html
http://www.google.co.id/definisi-ciri- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search.proses-kelompok-sosial.html
http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/07/makalah-antropologi-6-ciri-ciri.html
https://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/05/syarat-dan-ciri-ciri-kelompok-sosial.html

Anda mungkin juga menyukai