DISUSUN OLEH :
TA. 2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyertaan-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini berisi tentang kelompok – kelompok sosial yang sering dijumpai dalam
kehidupan kita.
Makalah ini kami harapkan dapat memberikan ilmu atau pengetahuan tentang
kelompok-kelompok sosial, juga kami harapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca,
rekan mahasiswa, serta dosen.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
terutama dari segi penulisan dan kata-kata. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar
merupakan contoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial
sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara.
Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada
keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada
kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi
faktor pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
1
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang dorongan yang
menyebabkan terbentuknya kelompok sosial, faktor pembentuk kelompok sosial, ciri-ciri
kelompok sosial, proses terbentuknya norma-norma kelompok sosial, dan arti penting hidup
berkelompok dalam kelompok sosial. Sehingga makalah ini memiliki tujuan yaitu :
1. Untuk menambah wawasan mahasiswa.
2. Untuk dijadikan sebagai bahan referensi sebelum terjun ke dunia masyarakat.
3. Untuk memudahkan mahasiswa bersosialisasi di lingkungan manapun khususnya
di lingkungan masyarakat.
C. Rumusan Masalah
1. Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial?
2. Apa faktor pembentuk kelompok sosial?
3. Apakah ciri-ciri kelompok sosial?
4. Bagaimana norma-norma kelompok sosial dapat terbentuk?
5. Apa arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan
secara bersama-sama.
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya; kelompok sosial
dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi
sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-
masing individu dapat menyampaikan ide/ gagasannya demi mencapai tujuan
bersama dalam kelompok sosial tersebut.
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri
atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun,
ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan
pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1. Kedekatan
a. Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.
Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka
saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik
meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap
terbentuknya kelompok pertemanan.
4
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah
menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang
memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-
karakter personal lain. Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
a. Kesamaan kepentingan
b. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan
keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali
persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen
untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan
agar tidak terputus.
c. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk
kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun
kinerja masing-masing anggotanya.
5
2. Inconvenient Causal Crowds adalah : Kerumunan yang sifatnya terlalu
sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama,
contoh : orang antri tiket kereta api.
3. Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana
panik. Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan
diri dari bahaya.
4. Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk
karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan
penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
5. Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada
pemerintah, contoh : aksi demo.
6. Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak
bermoral, contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri
hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya
disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak
bersifat spontan.
Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri
hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya
publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi,
seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain.
6
ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam
organisasi.
7
Ikatan utama yang memepersatukan masyarakat yaitu kesepakatan yang
terjalin diantara berbagai profesi. Hukum bagi pelanggar yaitu perdata. Saksi bagi
pelanggar kesepakatan bersama bersifat restitutif , artinya yang melanggar harus
mengganti rugi pada pihak yang dirugikan.
8
3. Klasifikasi Charles Horton Cooley dan Ellsworth Farris
Menurutnya di dalam masyarakat terdapat kelompok primer yang ditandai
dengan pergaulan dan kerja sama. Kelompok primer merupakan kelompok sosial
tempat pertama kali individu-individu salig mengenal, berinteraksi sosial, dan
bekerja sama cukup erat, contohnya keluarga, kerabat, pertemanan. Dalam
kelompok primer terkenal dengan keakraban karena setiap orang saling mengenal
satu sama lain secara pribadi. Terbentuknya kelompok primer apa bila memiliki
persamaan tujuan, keinginan, atau cita-cita.
Syarat-syarat kelompok primer:
a. Anggota kelompok tersebut secara fisik berdekatan satu dengan yang
lainnya.
b. Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil.
c. Adanya suatu kelanggengan hubungan antaranggota kelompok yang
bersangkutan.
Adapun keuntungan yang bisa didapat oleh individu yang tergabung didalam
kelompok primer adalah sebagai beriku:
1) Dapat menunjang sifat-sifat baik yang dimiliki manusia dan juga memberikan
kekuatan serta dorongan kepada individu
2) Bisa mempertebal ketergantungan individu terhadap kelompoknya.
3) Segala hal didasarkan pada perasaan, maksudnya reaksi-reaksi yang
diperlihtakan oleh setiap individu yang tergabung dalam kelompok didaarkan
oleh perasaan.
Menurut Farrris didalam masyarakat juga terdapat kelompok
sekunder yang berciri formal, tidak pribadi, dan kelembagaan. Merupakan
kelompok-kelompok besar yang terdiri banyak orang, hubungannya tidak
harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu
langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan bersama.
Sifat kelompok sekunder:
1. Masing-masing anggota tidak saling mengenal karena jumlah
anggotanya banyak.
2. Hubungan antaranggota renggang dan tidak perlu saling
mengenal secara pribadi.
3. Bersifat tidak permanen.
4. Pola hubungan cenderung mengarah hubungan forma karena
sedikitnya kontak antaranggota, konta baru akan terjadi jika
ada kepentingan.
9
4. Klasifikasi W.G. Summer
Menurut Summer dalam masyarakat dibagi menjadi dua kelompok yaitu in-
group dan out-group. Kelompk dalam (in-group) adalah kelompom sosial yang
individu-individunya mengidentifikasi dirinya dengan kelompoknya. Kelompok
luar(out-group) merupakan kelompok diluar kelompok (in-group).
Di kalangan kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerja sama,
keteraturan, dan kedamaian. Hubungan kelompok luar, muncullah kebencian,
permusushan, atau perang. Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur
kebudayaan lain menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Didalam proses
tersebut sering digunakan stereotip, yaitu gambaran atau anggapan-anggapan yang
bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu yang dimiliki oleh kelompok luar
(out-group).
2. Reference Group
Adalah kelompok sosial yang menjadi acuan dalam berperilaku dan
mengembangkan kepribadian para individu yang tidak tercatat secara fisik
dalam keanggotaan kelompok tersebut.
Berikut dua tipe umum dari reference group:
a) Tipe normatif (normative type)
Adalah kelompok sosial yang menentukan dasar-dasar bagi
kepribadian seseorang. Contohnya anggota angkatan
10
bersenjata yang berpegang teguh pada tradisi yang telah
dipelihara oleh para veteran.
b) Tipe perbandingan(Comparison Type)
Adalah pegangan bagi individu dalam menilai kepribadiannya.
Contohnya status ekonomi seseorang dibandingkan dengan
status ekonomi individu lain dalam satu masyarakat.
Apabila teori reference group dihubungkan dengan
nonmembership, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Bukan anggota yang memenuhi syarat(calon anggota).
2) Bukan anggota yang besikap masa bodoh dan tidak
menganggap kelompok sebagai reference group-nya.
3) Bukan anggota yang tetap tidak ingin menjadi anggota,
tetapi tetap menganggap suatu kelompok sebagai
reference group-nya.
4) Perbedaan antara bekas anggota dan orang-orang yang
bukan anggota menjadi penting karena adanya realitas
bahwa pada umumnya bekas-bekas anggota tidak akan
mau menganggap bekas kelompoknya sebagai
reference group-nya.
11
2) Kelompok informal
Kelompok yang tidak mempunyai dtruktur dan organisasi tertentu secara pasti
sehingga tidak terdapat peraturan-peraturan secara tertulis.
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain
yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling
membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan menimbulkan
suatu proses interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan
dan saling membutuhkan satu sama lain.Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan
yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam yaitu contoh masalah
sosial dalam masyarakat.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT. Phibeta Aneka
Gama
Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada Media
Group
http:\\id.wikipedia.com\kelompok-sosial\
14