Disusun Oleh :
Kelompok 1
PRODI D3 KEPERAWATAN
TH. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang “Kelompok Sosial
Masyarakat”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 5
Definisi Kelompok Sosial Masyarakat ................................................................................................. 5
Ciri-Ciri Kelompok Sosial ..................................................................................................................... 5
Proses Pembentukan Kelompok Sosial ............................................................................................... 6
Klasifikasi Kelompok Sosial ................................................................................................................. 7
Tipe-Tipe Kelompok Sosial .................................................................................................................. 9
Dinamika Kelompok Sosial ................................................................................................................ 11
BAB III ................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas
dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi
dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/
ggasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut.
Proses Pembentukan Kelompok Sosial
Berikut ini tahap-tahap dalam pembentukan kelompok :
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas
yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus
mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing (TUPOKSI/Tugas-
Pokok-Fungsi) dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka terima.
Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif
mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula beberapa kelompok yang berhenti pada tahap ini karena tidak mau memecahkan
konflik.
Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini
bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota
kelompok harus memiliki toleransi dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
6
4. Tahap 4 – Produktivitas (Performing)
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal.
Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek
dalam berkomunikasi. Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan
penting justru banyak diambil oleh kelompok.
5. Tahap 5 – Pembubaran (Adjourning & Transforming)
Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok
membubarkan diri (Adjourning), bisa karena memang pembentukan hanya sementara
atau memang karena adanya konflik yang tidak selesai. Kelompok bisa saja kembali
pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan (transforming). Misalnya
jika ada review (adaptasi) mengenai goal ataupun ada perubahan anggota kelompok.
Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan
suatu kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain :
• Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok
dengan ukuran kecil
• Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori
Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
• Karakteristik tiap tahap tidak selalu saklek seperti itu. Karena model ini
berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah
kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi
tumpang tindih antar tahap tersebut.
• Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam
kelompok
• Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu
tahap ke tahap lainnya.
Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik dan
massa.
a. Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
7
1) Formal audiency / pendengar formal. Contoh: orang-orang mendengarkan
khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
2) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu
sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh :
orang antri tiket kereta api.
3) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik.
Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari
bahaya.
4) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena
ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton atau
orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
5) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah,
Contoh : aksi demo.
6) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral,
Contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
b. Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan
sehingga tidak bersifat spontan.
c. Publik
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada
suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang
disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring
sosial dan lain-lain.
• Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai
berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu
kehadirannya selalu konstan.
a) Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh:
Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b) Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis,
seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum
ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam
organisasi.
c) Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok
sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk
karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan,
kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki
anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus
8
menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman
seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
d) Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1. Direncanakan
2. Terorganisir
3. Ada interaksi terus menerus
4. Ada kesadaran kelompok
5. Kehadirannya konstan
Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Tipe-tipe Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar
pelbagai kriteria atau ukuran :
1. In-Group
Kelompok sosial, dengan mana individu mengidentifikasikan dirinya.
2. Out-Group
Kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.
3. Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group.
Merupakan kelompok sosial yang peling sederhana, di mana anggota-
anggotanya saling mengenal dan ada kerja sama yang erat.
4. Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungan
tidak perlu didasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak
begitu langgeng.
5. Paguyuban (Gemeinschaft)
Bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar
hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang
telah dikodratkan.
6. Patembayan (Gesselschaft)
Ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.
Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
7. Formal Group
9
Kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggotaanggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya.
8. Informal Group
Tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti.
Kelompokkelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-
pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan-
kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.
9. Membership Group
Merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut.
10. Reference Group
11. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan
anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan peilakunya.
12. Kelompok Okupasional
13. Kelompok Volunter
Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan
di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk Kerumunan :
10
Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat
pula dikatakan urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat kota.
Sehingga kajian terkait dengan dinamika kelompok sosial ini berkaitan erat dengan
pembentukan struktur sosial dalam kelompok, norma sosial, perasaan saling memiliki,
dan internalisasi dari setiap perwujutan norma yang ada dalam lingkungan
sosial bermasyarakat.
Sedangkan karakteristik dinamika yang menonjol dalam kelompok sosial. Antara lain;
Adapun untuk bentuk dinamika yang ada dalam kelompok sosial, antara lain;
1. Dinamika Kecil, Dinamika kecil perubahan baik kecil yang ada di masyarakat dan
berpengaruh pada suatu kelompok sosial.
2. Dinamika Besar, Merupakan dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial perubahan
progres (maju) ataupun perubahan regres (mundur) akibat proses mobilitas sosial
Faktor yang terjadi dalam dinamika kelompok sosial ini, terbagi menjadi dua bentuk.
Yakni;
A. Penghambat
Pencegah dinamika kelompok sosial, antar lain;
11
1. Terjadi isolasi
2. Terdapat keinginan untuk mempertahankan keadaan
3. Terdapat tradisi yang mengikat
B. Pendorong
Antara lain;
Aspek yang menjadi latar belakang adanya kelompok sosial dalam masyarakat, sangat
berpengaruh besar pada pola interaksi sosial dan keteraturan sosial yang diciptakan.
Adapun bentuknya sebagai berikut;
1. Adaptasi
2. Pencapaian Tujuan
3. Integrasi
Integrasi dalam kelompok sosial menandakan upaya tetap bersatu dalam kelompok
untuk mendukung dan mewujudkan tujuan yang impikan. Aspek yang terdapat
dalam kelompok sosial ini penting untuk dilakukan sebagai upaya adanya kesimbangan
dan keteraman di dalam kehidupan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Berikut ini tahap-tahap dalam pembentukan
kelompok: Pembentukan (Forming), Menghadapi Konflik (Storming), Pembentukan
Struktur (Norming), Produktivitas (Performing), Pembubaran (Adjourning &
Transforming).
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian
dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
13
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=50540
https://purbakuncara.com/tahap-tahap-pembentukan-kelompok/
https://dosensosiologi.com/pengertian-dinamika-kelompok-sosial-faktor-dan-aspeknya-
lengkap/
14