Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANTROPOLOGI

KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Tugas Antropologi

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Alya Unisa NIM. 2206063


2. Dini NIM. 2206070
3. Dwiba Rahma Ayu Azni NIM. 2206071
4. Lita Reauni Sinaga NIM. 2206078
5. Salaman Afipudin Alfarizy NIM. 2206084

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

PRODI D3 KEPERAWATAN

TH. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang “Kelompok Sosial
Masyarakat”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Indramayu, 14 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 5
Definisi Kelompok Sosial Masyarakat ................................................................................................. 5
Ciri-Ciri Kelompok Sosial ..................................................................................................................... 5
Proses Pembentukan Kelompok Sosial ............................................................................................... 6
Klasifikasi Kelompok Sosial ................................................................................................................. 7
Tipe-Tipe Kelompok Sosial .................................................................................................................. 9
Dinamika Kelompok Sosial ................................................................................................................ 11
BAB III ................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar
merupakan contoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder.
Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok
social primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan
kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda.
Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong timbulnya
kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada
pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya
dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-
perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola
prilaku organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
kelompok sosial dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kelompok Sosial Masyarakat ?
2. Apa Saja Ciri-ciri Kelompok Sosial ?
3. Bagaimana Proses Pembentukan Kelompok Sosial ?
4. Bagaimana Klasifikasi Kelompok Sosial Masyarakat ?
5. Apa Saja Tipe-tipe Kelompok Sosial ?
6. Bagaimana Dinamika Kelompok Sosial ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Definisi Sosial Masyarakat
2. Mengetahui Ciri-ciri Kelompok Sosial
3. Mengetahui Proses Pembentukan Kelompok Sosial
4. Mengetahui Klasifikasi Kelompok Sosial Masyarakat
5. Mengetahui Tipe-tipe Kelompok Sosial
6. Mengetahui Dinamika Kelompok Sosial

4
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Kelompok Sosial Masyarakat


Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok-kelompok
sosial merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling
ketergantungan dengan sadar dan tolong menolong (R.M. Macler & Charles H. Page:
Society, An Introductory Analysis, Macmillan & Co.Ltd., London, 1961: 213).
Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain
menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran
untuk saling menolong (Soejono Soekanto, 2006:104).
Kelompok Sosial menurut para pakar
• Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup
bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi.
• Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari
individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna
mencapai tujuan bersama.
• Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Berikut Ciri-Ciri Kelompok Sosial :
• Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang
lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial
yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.
• Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran
tertentu.
Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing
masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis
• Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma,
hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.
• Memiliki kepentingan bersama.
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi
yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan
kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama.
• Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

5
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas
dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi
dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/
ggasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut.
Proses Pembentukan Kelompok Sosial
Berikut ini tahap-tahap dalam pembentukan kelompok :

1. Tahap 1 – Pembentukan (Forming)


Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Tahap ini
ditandai dengan adanya ketidakpastian dan rasa cemas pada Anggota Kelompok.
Anggota kelompok masih merasa kebingunan mengenai tujuan kelompok. Kondisi
tersebut menyebabkan keterlibatan anggota dalam kelompok masih kurang. Oleh
karena itu anggota kelompok berusahan mengatur perilaku mereka agar keberadaannya
diterima oleh anggota lainnya. Anggota kelompok mencoba mengenal satu sama lain
untuk menemukan kesamaan tujuan.
Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki
itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya.
Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan infomasi
dan mendekatkan diri satu sama lain.
2. Tahap 2 – Menghadapi Konflik (Storming)

Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas
yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus
mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing (TUPOKSI/Tugas-
Pokok-Fungsi) dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka terima.
Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif
mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula beberapa kelompok yang berhenti pada tahap ini karena tidak mau memecahkan
konflik.

Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini
bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota
kelompok harus memiliki toleransi dan menghargai setiap perbedaan yang ada.

3. Tahap 3 – Pembentukan Struktur (Norming)


Pada tahap ini sudah terdapat kesepakatan dan konsensus antar anggota kelompok.
Kelompok sudah mampu menyamakan persepsi dan meredam konflik, serta mulai
membentuk struktur. Struktur dalam kelompok berkaitan dengan aturan, peran dan
status yang mengikat antar anggota kelompok. Artinya kelompok mulai membangun
aturan-aturan, sistem kerja dan prosedur pengelolaan proporsi kerja tiap-tiap
anggota. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan
harmoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan
nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat saling
mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi penting masing-
masing anggota untuk kelompok.

6
4. Tahap 4 – Produktivitas (Performing)
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal.
Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek
dalam berkomunikasi. Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan
penting justru banyak diambil oleh kelompok.
5. Tahap 5 – Pembubaran (Adjourning & Transforming)

Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok
membubarkan diri (Adjourning), bisa karena memang pembentukan hanya sementara
atau memang karena adanya konflik yang tidak selesai. Kelompok bisa saja kembali
pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan (transforming). Misalnya
jika ada review (adaptasi) mengenai goal ataupun ada perubahan anggota kelompok.

Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan
suatu kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain :

• Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok
dengan ukuran kecil
• Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori
Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
• Karakteristik tiap tahap tidak selalu saklek seperti itu. Karena model ini
berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah
kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi
tumpang tindih antar tahap tersebut.
• Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam
kelompok
• Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu
tahap ke tahap lainnya.

Klasifikasi Kelompok Sosial


A. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
• Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus
4) Tidak ada kesadaran berkelompok
5) Kehadirannya tidak konstan

Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik dan
massa.
a. Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :

7
1) Formal audiency / pendengar formal. Contoh: orang-orang mendengarkan
khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
2) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu
sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh :
orang antri tiket kereta api.
3) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik.
Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari
bahaya.
4) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena
ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton atau
orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
5) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah,
Contoh : aksi demo.
6) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral,
Contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
b. Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan
sehingga tidak bersifat spontan.
c. Publik
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada
suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang
disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring
sosial dan lain-lain.
• Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai
berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu
kehadirannya selalu konstan.
a) Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh:
Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b) Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis,
seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum
ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam
organisasi.
c) Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok
sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk
karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan,
kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki
anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus

8
menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman
seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
d) Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1. Direncanakan
2. Terorganisir
3. Ada interaksi terus menerus
4. Ada kesadaran kelompok
5. Kehadirannya konstan
Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Tipe-tipe Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar
pelbagai kriteria atau ukuran :

1. Besar kecilnya jumlah anggota


2. Derajat interaksi sosial
3. Kepentingan dan wilayah
4. Berlangsungnya suatu kepentingan
5. Derajat Organisasi
6. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.

Kelompok-kelompok Sosial yang teratur

1. In-Group
Kelompok sosial, dengan mana individu mengidentifikasikan dirinya.
2. Out-Group
Kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.
3. Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group.
Merupakan kelompok sosial yang peling sederhana, di mana anggota-
anggotanya saling mengenal dan ada kerja sama yang erat.
4. Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungan
tidak perlu didasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak
begitu langgeng.
5. Paguyuban (Gemeinschaft)
Bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar
hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang
telah dikodratkan.
6. Patembayan (Gesselschaft)
Ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.
Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
7. Formal Group

9
Kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggotaanggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya.
8. Informal Group
Tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti.
Kelompokkelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-
pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan-
kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.
9. Membership Group
Merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut.
10. Reference Group
11. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan
anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan peilakunya.
12. Kelompok Okupasional
13. Kelompok Volunter

Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan
di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk Kerumunan :

1. Kerumunan yang beartikulasi dengan struktur sosial ;


• Khalayak penonton atau pendengar yang formal
• Kelompok Ekspresif yang telah direncanakan
2. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowds)
• Kumpulan yang kurang menyenangkan
• Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik
• Kerumunan Penonton
3. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
• Kerumunan yang bertindak emosional
• Kerumunan yang bersifat imoral.

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Istilah masyarakat Setempat (Community) menunjuk pada bagian mesyarakat yang


bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, di
mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara
anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.

Empat kriteria untuk mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat :

(1) Jumlah penduduk


(2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
(3) Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
(4) Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan

10
Urbanisasi

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat
pula dikatakan urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat kota.

Sebab-sebab Urbanisasi dapat ditinjau dari dua sudut :

• Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan tempat/daerah


kediamannya.
• Faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota-kota.
Akibat Negatif Urbanisasi yang terlalu cepat :
• Pengangguran
• Naiknya kriminalitas
• Persoalan tunawisma
• Kenakalan anak-anak/kejahatan anak-anak
• Persoalan rekreasi.
Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika kelompok sosial bisa dikatakan sebagai penelaahan mengenai faktor
terjadinya hubungan kelompok sosial atas dasar perilaku atau tindakan dalam kelompok
sosial tersebut melalui sebuah interaksi yang dinamis dengan adanya situasi sosial yang
mendukung.

Sehingga kajian terkait dengan dinamika kelompok sosial ini berkaitan erat dengan
pembentukan struktur sosial dalam kelompok, norma sosial, perasaan saling memiliki,
dan internalisasi dari setiap perwujutan norma yang ada dalam lingkungan
sosial bermasyarakat.

Sedangkan karakteristik dinamika yang menonjol dalam kelompok sosial. Antara lain;

1. Terjadinya gejala sosial yang mengarah pada perpecahan


2. Tersusunnya perubahan struktur sosial di masyarakat dari sebelum dan sesudahnya
terjadinya dinamika
3. Terbentuknya perubahan sosial baru
4. Menentang aturan dan nilai sosial di masyarakat

Adapun untuk bentuk dinamika yang ada dalam kelompok sosial, antara lain;

1. Dinamika Kecil, Dinamika kecil perubahan baik kecil yang ada di masyarakat dan
berpengaruh pada suatu kelompok sosial.
2. Dinamika Besar, Merupakan dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial perubahan
progres (maju) ataupun perubahan regres (mundur) akibat proses mobilitas sosial

Faktor yang terjadi dalam dinamika kelompok sosial ini, terbagi menjadi dua bentuk.
Yakni;

A. Penghambat
Pencegah dinamika kelompok sosial, antar lain;

11
1. Terjadi isolasi
2. Terdapat keinginan untuk mempertahankan keadaan
3. Terdapat tradisi yang mengikat

B. Pendorong
Antara lain;

1. Terdapat keinginan anggota kelompok untuk melakukan perubahan


2. Terjadi pergantian anggota kelompok
3. Terjadi konflik antaranggota kelompok
4. Terjadi perubahan lingkungan sosial
5. Terjadi modernisasi

Aspek yang menjadi latar belakang adanya kelompok sosial dalam masyarakat, sangat
berpengaruh besar pada pola interaksi sosial dan keteraturan sosial yang diciptakan.
Adapun bentuknya sebagai berikut;

1. Adaptasi

Adaptasi di dalam kelompok sosial sangat diperlukan untuk menyesuaikan


kelompok dengan perkembangan zaman yang pada saat ini tidak terbatas. Adaptasi
adalah kemampuan masyarakat atau seseorang dalam penyesuaian dirinya dengan
lingkungan sosial yang terbentuk.

2. Pencapaian Tujuan

Kelompok sosial yang berupaya mencapai tujuan tertentu akan mengalami


perubahan dan perkembangan yang ada di dalam masyarakat. Pencapaian tujuan
dalam kelompok sosial ini dilakukan atas dasar suka rela antar anggota masyarakat,
yang sebelumnya dilakukan dengan adanya kesepakatan-kesepatan tertentu.

3. Integrasi

Integrasi dalam kelompok sosial menandakan upaya tetap bersatu dalam kelompok
untuk mendukung dan mewujudkan tujuan yang impikan. Aspek yang terdapat
dalam kelompok sosial ini penting untuk dilakukan sebagai upaya adanya kesimbangan
dan keteraman di dalam kehidupan.

4. Pola Pemeliharaan dan Perluasan

Kelompok sosial yang melakukan perubahan membuat pola-pola pemeliharaan agar


tidak terjadi disintegrasi. Kelompok sosial juga melakukan perluasan dengan menerima
anggota baru dan memperkenalkan anggota tersebut dengan unsur budaya kelompok.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Berikut ini tahap-tahap dalam pembentukan
kelompok: Pembentukan (Forming), Menghadapi Konflik (Storming), Pembentukan
Struktur (Norming), Produktivitas (Performing), Pembubaran (Adjourning &
Transforming).

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian
dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

13
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=50540
https://purbakuncara.com/tahap-tahap-pembentukan-kelompok/
https://dosensosiologi.com/pengertian-dinamika-kelompok-sosial-faktor-dan-aspeknya-
lengkap/

14

Anda mungkin juga menyukai