Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Konsep Dasar Kelompok Sosial, Tipe -Tipe Kelompok Sosial,

Norma Norma Kelompok Sosial”

Mata Kuliah: Psikologi Sosial

Dosen Pengampu: Bela Janare Putra M.Pd

Disusun Oleh: 1. Yozenna Ratuliyu (2130505030)

2. Theo Feni Rosalina (2130505028)

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Tahun Akademik 2021/2022

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt yang maha pengasih lagi maha penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Konsep Dasar Kelompok Sosial, Tipe -Tipe Kelompok Sosial,Norma Norma Kelompok
Sosial”. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah, yang menurut penulis dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk kedepannya.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimahkasih dan
semoga Allah Swt memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Palembang, September 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i

Daftar
Isi......................................................................................................................ii

Bab l PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................1

Bab ll PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kelompok Sosial............................................................................2

2.2 Tipe-Tipe Kelompok Sosial....................................................................................3

2.3 Norma-Norma Sosial..............................................................................................6

Bab lll PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8

3.2 Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep Dasar Kelompok Sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan,tujuan yang sama,serta mempunyai kesadaran diri
sebagai anggota kelompok.

Seperti diketahui,manusia merupakan makhluk sosial,Manusia tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan orang lain untuk berinteraksi dan bertahan hidup.

Mereka perlu menjalin hubungan dengan orang lain sesuai kepentingan mereka,Sebagai akibat dari
hubungan yang terjadi antar individu tersebut kemudian lahirlah Kelompok-Kelompok Sosial yang
dilandasi oleh kesamaan kepentingan bersama.

Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan
orang lain untuk hidup bersama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Dasar Kelompok Sosial


2. Apa Tipe-Tipe Kelompok Sosial
3. Bagaimana Norma-Norma Kelompok Sosial

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Bagaimana Konsep Kelompok Sosial


2. Untuk mengetahui tipe-tipe Kelompok Sosial
3. Untuk mengetahui Norma-Norma Kelompok Sosial

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada
aksi danada reaksi. Pelakunya lebih dari satu,Antara individu dengan individu, individu
dengankelompok dan antara kelompok dengan kelompok.

Contoh guru mengajar merupakancontoh kelompok sosial antara individu dengan


kelompok.Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial
sekunder.

Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.kelompok social
primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara,Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga.

Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan
yang berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor
pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.


Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada
pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.

Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti


susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya
dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-
perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola
prilaku organisasi, susunan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok
sosial dan sebagainya.

 Adapun Syarat terbentuknya kelompok sosial Seperti


1. setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

 Ciri-Ciri Kelompok sosial


1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain.
2. Terdapat akibat-akibat Interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan
rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.
3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari
peranan-peranan dan penduduk masing-masing.
4. Adapun penegakan norma Pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam
kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.

 Macam-Macam Kelompok Sosial


1. Berdasarkan besar atau kecilnya jumlah anggota dalam kelompok.

2. Berdasarkan interaksi erat atau tidaknya hubungan dalam kelompok, dibedakan menjadi
paguyuban dan patembayan.

3. Berdasarkan proses terbentuknya ada kelompok nyata dan kelompok semu.

4.Berdasarkan kepentingan dan wilayah.

5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan.

6. Berdasarkan derajat organisasi.

2.2 Tipe - Tipe Kelompok Sosial

A. Kelompok Sosial Teratur

1. Kelompok Primer

Kelompok primer merupakan yang merujuk pada kelompok kecil yang memiliki ciri bersifat
intimitas, asosiasi tatap muka, dan kerja sama.

Kelompok primer merupakan kelompok yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka dan
saling mengenal dari dekat dan karena itu hubungannya lebih erat.

2. Kelompok Sekunder

Kelompok sekunder merupakan kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok formal imersonal
yang memiliki sedikit kedekatan sosial.

Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsung dan kurang
bersifat kekeluargaan hubungan-hubungan kelompok skunder biasanya lebih bersifat objektif.

Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan
tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional.

3. Kelompok Dalam (In-Group)


Kelompok dalam merupakan bentuk kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu
kelompok, misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku.

Kata "ku" dalam pernyataan tersebut menunjukan seseorang merasa menjadi bagian dalam
kelompok .

4. Kelompok Luar (Out-Group)

Dalam kelompok luar seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok.
Out-group dapat berubah in-group karena adanya kontak dan komunikasi yang

memungkinkan interaksi sosial antar kelompok atau antar individu terjalin dengan baik sehingga
muncul rasa simpati.

5. Kelompok Formal

Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya
terkoordinasi melalui usaha-usaha untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi
yang bersifat spesialisasi.

Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang sebelumnya sudah ditentukan. Organisasi


biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif. Staf administratif bertanggung jawab
memelihara organisasi dan mengkoordinasikan kegiatankegiatan organisasi.

6. Kelompok Informal

Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-
kebutuhan seseorang. Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan
oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.

Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan
kekeluargaan dan simpati. Misalnya, kelompok arisan dan sebagainya.

7. Paguyuban

Merupakan bentuk kehidupan bersama, di mana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan
batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal, dasar hubungan tersebut adala

8. Patembayan

Berupa ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan
strukturnya, bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin. Ia bersifat sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka. Contohnya, ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik, dan lain-
lain.
9. Membership group

Merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.

10. Reference group

Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut)
untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

11. Kelompok okupasional

Adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana
kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya, kelompok
profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter indonesia, dan lain-lain.

12. Kelompok volonter

Orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapat perhatian dari
masyarakat. Kelompok ini dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara
individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

Terjadinya kelompok volunter karena beberapa hal antara lain: kebutuhan sandang dan pangan,
kebutuhan keselamatan jiwa dan raga, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat
mengembangkan potensi diri, kebutuhan akan kasih sayang.

B.Kelompok Sosial Tidak Teratur

1. Kerumunan Sosial (Crowd)

Kerumunan sosial atau social aggregate adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat,
akan tetapi diantara mereka tidak berhubungan secara tetap.

Pengelompokan manusia seperti itu disebut juga kolektivitas, yaitu kumpulan manusia pada suatu
tempat dan suatu waktu yang sifatnya sementara.

2. Publik

Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-
alat komunikasi dan tidak langgeng. Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus
atau gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.

3. Massa

Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan
dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern.
Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya
bertempat tinggal di perkotaan.

2.3 Norma-Norma Kelompok Sosial

Norma Kelompok

Norma kelompok adalah pedoman-pedoman yang mengatur sikap dan prilaku atau perbuatan
anggota kelompok. Sikap, perilaku dan reaksi dari anggota kelompok mengenai norma dalam
kelompok bisa berbeda-beda.

Norma Sosial

Norma sosial adalah interkasi antara anggota kelompok masyarakat. Norma sosial dibentuk
dan merupakan hasil kesepatakan bersama, sebagai peraturan sosial yang difungsikan untuk
mengarahkan perilaku seluruh anggota masyarakat.

 Norma - Norma Kelompok Sosial

Norma diklasifikasikan atau dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu berdasarkan daya
ikatnya, berdasarkan aspek-aspeknya.Berikut adalah pengelompokan norma sosial:

1. Norma Kelompok Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya

a. Cara (usage)
Cara merupakan bentuk sebuah perilaku tertentu yang sering dilakukan oleh tiap-tiap orang
dalam lingkungan masyarakat, namun hal tersebut tidak dilakukan secara terus menerus.

Daya ikat dari norma sendiri tidaklah terlalu kuat yang akibatnya jika ada yang melakukan
pelanggaran maka tidak akan menerima hukuman yang memberatkan, melainkan hanya sekeder
hukuman yang dapat membuat jera berupa teguran dan lainnya atau terkadang berupa cacian
yang dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya.

Contoh Cara (Usage): Salah satu cara pada saat makan adalah tidak sambil mengeluarkan suara
seperti suara kecapan ketika sedang mengunyah. Akan tetapi di tempat tertentu, mengeraskan
suara kecapan saat mengunyah atau bersendawa pada akhir makan merupakan tanda atau
ekspresi rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma.

b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupakan bentuk sebuah perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan
dilakukan dalam bentuk yang sama secara sadar dan memiliki tujuan jelas yakni agar dipandang
baik dan benar oleh masyarakat tertentu.

Contoh Kebiasaan (Foklways) : Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam
suatu atau lazimnya anak laki-laki berambut pendek dan anak perempuan berambut panjang.
c. Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan merupakan bentuk-bentuk perilaku yang menggambarkan sifat-sifat dari
kehidupan akan suatu kelompok, secara sadar akan melakukan pengawasan yang dilakukan oleh
kelompok sosial masyarakat terhadap semua anggotanya.
Adapun kegunaan dari tata kelakuan adalah untuk membuat semua anggota masyarakat
menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh Tata Kelakuan (Mores) : Melarang membunuh atau menikahi kerabat dekat.

D.Hukum
Hukum adalah serangkaian aturan yang ditujukan bagi anggota masyarakat yang berisi
ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan, dengan sanksi yang beragam.

Contoh Hukum : Mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan dilarang mencuri.

 Norma Sosial Berdasarkan Aspek-Aspeknya

a. Norma Agama
Norma agama merupakan peraturan sosial yang memiliki sifat yang mutlak karena
berasal dari Tuhan. Norma agama dapat bersumber dari ajaran-ajaran dalam agama dan
kepercayaan-kepercayaan yang lainnya.
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan peraturan sosial yang bersumber pada hati nurani yang
menghasilkan akhlak.
Fungsi Dari adanya norma kesusilaan adalah dapat membuat seseorang bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pelanggaran norma kesusilaan
berdampak atau berakibat dari sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara
batin.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan peraturan sosial yang memfokuskan pada sebuah perilaku
yang dianggap lumrah dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran norma
mendapatkan celaan, kritik, dan pengucilan.
d. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan beberapa peraturan sosial yang dibuat secara sadar ataupun
tidak, diamana isinya mengenai tuntunan terhadap perilaku yang dilakukan secara terus-
menerus sehingga menjadi kebiasaan dari setiap anggota. Pelanggaran norma kebiasaan
berupa sanksi celaan, kritik dan pengucilan.
e. Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, seperti
pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan
tersebut. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi yang berupa denda atau
hukuman fisik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan
dan saling berinteraksi. Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk mewujudkan penerapan
nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur sosial pada suatu masyarakat.Nilai
sosial merupakan suatu nilai yang dianut masyarakat tentang suatu hal yang di anggap baik serta
buruk oleh pandangan masyarakat.

kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi
Kelompok sosial diciptakan anggota masyarakatuntuk masyarakat itu sendiri dengan berbagai jenis
atau tipe sesuai tujuan atau keperluan diciptakannya kelompok itu sendiri dimana kelompok sosial
berperan dalam membentuk kepribadian dan memengaruhi perilaku para anggotanya.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat kami paparkan, tentu saja masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Serta, tentu saja tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dari makalah yang telah kami susun.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-dasar-dasar-kelompok-sosial-_QU-
JQ8PPFQX https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/edukasi/read/
2022/09/23/123514671/jenis-jenis-kelompok-sosial?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16641606174833&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com

https://www.initentangpsikologi.com/2019/06/norma-norma-kelompok-sosial.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai