LEMBAGA SOSIAL
Disusun Oleh:
Kelompok 5
JURUSAN SOSIOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapak kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat_Nya sehingga maklah ini Dapat
tesususn sampai selesai. Tidak lupa mengucapkan terimaksih terhadapt bantuan dari Pihak yang telah
berkontribusi dengan member sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semonga makalah ini dapat menamba pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam menyususn makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….......ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..9
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sistem sosial, lembaga sosial memiliki peranan yang penting dalam kehidupanan
yang bermasyarakat. Dalam rangak memenuhi kebutuhan pokok manusia baik lahir maupun
batin, maka kehadiran lembaga sosial mutlak dipurlukan terutaman dalam rangka mengandalikan
dan mengantur aktivitas-aktivitas baik individu maupun kolektif dala kemasyarakatan. Tantapa
adanya lembaga sosial, maka manusia tidak akan dapat menentukan arahnya sendiri, karena tidak
ada batas-batas wilayah norma yang mengikatnya. Dengan adanya lembaga sosial, manusia dapat
hidup teratur, tertib, dan tidak dapat berbuat semaunya sendiri karena ada norma yang
mengikatnya. Tiap-tiap lembaga sosial memilik norma yang berbeda-beda sesui dengan jenis
lembaga sosialnya, dan mengikatnya pula pada lingkup masyarakat yang memiliki hubungan
dengannya.dalam pembahasan ini, akan ditampilkan lembaga-lembaga yang sangat fundamental
bagi kelangsungan hidup manusia yaitu : lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga
ekonomi,lembaga pendidikan, dan lembaga politik.
Manusia selain individu juga merupakan makhluk sosial yang mempunyai hasrat untuk
senantiasa bergaul dengan sesamanya dalam kelompok atau masyarakat. Hasrat tersebut
merupakan naluri yang telah dimiliki sejak manusia dilahirkan. Oleh karena itu manusia
membutuhkan semacam norma, aturan-aturan, atau lembaga yang berfungsi untuk mengantur
pergaulan hidup manusia didalam masyarakat. Sekaligus juga mengandung pengertian yang
abstrak mengenai norma-norma dan peraturan-peraturan yang menjadi cirri lembaga tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas di dalam
makalah tentang lembaga sosial ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Dalam bahasa sehari-hari, pengunaan konsep atau istilah lembaga sosial, sering
dikaucaukan dengan istilah institute atau badan sosial. Untuk lebih jelas akan disajikan letak
perbedaan kedua istilah tesebut. Lembaga adalah sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan badan atau institute merupakan kelompok orang
terorganiasi yang bertugas melaksanakan aktivitas tersebut. Sebelum membahas lebih lanjut,
pengertian mengenai lembaga sosial atau institusi sosial, maka agar tidak membingugkan perlu
dibedakan antara istilah lembaga atau institusi dengan istilah organisasi atau badan. Jika ada
istilah lembaga atau lembaga pendidikan keguruan maka badan organisasinya adalah institute
keguruan dan ilmu pendidikan. Jika ada istilah lembaga atau lembaga agama, maka badan
organisasinya adalah institut agama islam, sekolah tinggi agama Buddha, dan lain-lain. Bedakan
konsep antara universitas dengan universitas pendidikan Indonesia.
1. Teori. P.B. Harton Dan C.L.Hunt
Sistem norma yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan kemasyarakatan yang Secara
teoritis, harton dan hunt menjelaskan bahwa lembaga sosial adalah suatu berguna bagi kehidupan
manusia. Lebih lanjut juga dijelaskan bahwa lembaga sosial dapat pula diartikan sebagai
keseluruhan tata kelakukan atau kebiasaan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia.
2. Teori Bruce J.Cohen
Menurut cohen, yang dimaksud dengan lembaga sosial adalah suatu sistem pola sosial
yang tersusun secara rapid an bersifat permanen, memuat perilaku tertentu yang kokoh dan
terpadu dalam rangkah memuaskan atau memenuhi kebutuhan pokok manusia dalam
kehidupannya
3. Koentjaraningrat
Hal senada disampaikan oleh koentjaraningrat yang menjelaskan bahwa, lembaga sosial
adalah suatu sistem norma khusu yang menata serangkaian tindakan yang berpolah untuk
keperluan khusus manusia dalam kehidupannya.
Telah menguraikan beberapa cirri umum lembaga sosial, yakni sebagai berikut.
1. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi piola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku
yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.lembaga sosial terdiri dari
adat istiadat, tata kelakuakn, kebiasaan, serta unsur kebudayaan lainnya, secara langsung
ataupun tidak langsung yang tergabung dalam satu unit fungsional.
2. Suatu lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan. Lembaga sosial biasanya berumur lama
dan suatu kepercayaan akan menjadi bagian dari lembaga sosial setelah melewati waktu yang
relative lama, sehingga masyarakat dapat menganpnya sebagai
3. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapai.tujuan lembaga
sosial adalah bagi masyarakat tertentu dan golongan masyarakat yang bersangkutan,
sebaliknya fungsi lembaga sosial tersebut yaitu perana lembaga dalam sistem sosial dan
kebudayaan masyarakatnya. Contoh :Lembaga perbudakan, ternyata
bertujuan untuk mendapatkan tenaga yang semurah-murahnya, tetapi dalam kenyataannya
ternyata sangat mahal
4. Lembaga soial mempunyai alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,
seperti bagunan, peralatan, dan sebagainya sebagai penunjang mencapai tujuan.
5. Lembaga sosial memiliki lambag-lambag atau simbol sebagai cirri khasnya. Lambing-
lambang tersebut dapat terwujud dalam tulisan, gambar, dan sebagainya yang mengambarkan
hakikat kelompok tersebut lambag-lambag tersebut secara simbolis mengambarkan tujuan
dan fungsi dari lembaga tersebut. Contoh, selembar kain berukuran panjang lebar 3:2, yang
terdiri dari dua warna merah dan putih dibagian bawah, serta dipancang pada tiang. Lagu
Indonesia raya merupakan contoh-contoh dari lembaga polotik.
6. Lembaga sosial mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis.tradisi tertulis maupun
tradisi lisan itu mampu merumuskan tujuan,tatatertip yang berlaku,dan sebagainya.dengan
tradisi tersebut,masyarakat bisa mengerti dan memahami tujuan diadakannya lembaga
tersebut. Contoh: tata tertib sekolah yang disusun secara tertulis.
7. Lembaga sosial merupakan sistem pola-pola perilaku yang tersusun ataw berstruktur.pola-
pola pikiran dan pola-pola perilaku tersebut terwujud melalui aktifitas-aktifitas
kemasyarakatn dan hasil-hasilnya.
8. Lembaga sosial mencakup kebutuhan dasar (basic need). Kebtuhan dasar ini meliputi
sejumlah nilai material, mental, dan spiritual yang pengadaannya harus terjamin dan tidak
dapat dipengaruhi oleh faktor-fakto kebutuhan atau kerelaan seseorang, misalnya mengenai
sandang, pangan, perumahan, kelangsungan dan lain sebagainya.
9. Lembaga sosial merupakan cara bertindak yang menyikat. Seluruh komponen yang
diperlukan sebagai suatu norma apa atau aturan yang dipandang oleh semua pihak yang
berkepentingan sebagai suatu bentuk cara hidup dan bertindak mengikat
2.4 Tumbuhnya lembaga sosial
Kehidupan sosial atau masyarakat mengiginkan adanya suatu keteraturan,kerhamonisan
pdalam berinteraksi dan berkomonikasi untuk memenuhi sejumlah kebutuhan dasar manusia
(basic need) bahkan sampai pada pemuasanya. Tanpa adanya lembaga sosial yang mengatur
kehidupan masyarakat tidak akan terkendali dengan banyaknya penyimpangan-penyimpangan
individu yang bertindak sesuai dengan kehendak bebasnya.proses pertumbuhan lembaga sosial
didahului dengan tumbunya suatu norma dalam kehidupan masyarakat, mula-mula norma
masyarakata tidak disengaja namun lama kelamaan norma tersebut tumbuh atau terbentuk secara
sadar. Adapun norma-norma tersebut dapat dikenal dalam empat bentuk, yaitu cara, kebiasaan,
tata kelakuan, dan adat istiadat.
1. Suatu tata kelakuan baku berupa norma-norma atau adat istiadat tertulis maupun tidak
tertulis.
2. Suatu kelompok manusia yang menjalankan kegiatan bersama dan saling berhubungan sesui
denga norma tersebut, dan terdapat suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi.
3. Suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi seperangkat kebutuhan tertentu yang
dipahami oleh anggota masyarakat.
2.5 Tipe-tipe lembaga sosial
Gilin yang mengelompokkannya ke dalam beberapa tipe sebagai berikut.
1. Dari segi fungsi
Lembaga sosial memiliki fungsi nyata dalam masyarakat.fungsi-fungsi tersbut dapa
berbentuk hal-hal sebagai berikut
Operative instutions, merupakan lembaga sosial yang berperan dalam menghimpun pola-pola
yang di perlukan untuk mencapai tujuan masyarakat yang bersangkutan.misalnya lembaga
industry.
Regulative instituons, merupakan lembaga sosial yang bertujuan untuk memantau tata
kelakuan yang terdapat dalam masyarakat. Contohnya, lembaga hukum seperti kejaksaan,
pengadilan, dan lain-lain. Jumblah lembaga yang ada dalam masyarakat akan tergantung dari
masyarakat itu sendiri. Makin besar dan kompeks suatu masyarakat, semakin berkembang ataw
bertambah pulah jumblah lembaga yang timbul di dalam nya.
2. Dari segi sistem nilai
a. Basic instituons, yakni lembaga sosil yang berperan dalam memelihra dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya, keluarga.
b. Subsidiary instituons, yakni lembaga sosial yang berhubungan dengan masalah-masalah
sekunder. Contohnya, rekreasi.
3. Dari segi penerimaan masyarakat.
a. Aproverd instituons, merupakan lembaga sosial yang di terima keberadaannya oleh
masyarakat. Contohnya, sekolah.
b. Unsactioned instituons, merupakan lembaga sosial yang di tolak keberadaannya oleh
masyarakat.misalnya, kelompok preman, penodong, dan lain sebagainya.
4. Dari segi perkembangan
a. Cresive instutions, yakni lembaga sosial yang keberadaannya tidak di sengaja tumbuh
dari adat istiadat masyarakat. Contohnya, lembaga perkawinan dan kepemilikan.
b. Enacted institutions,yakni lembaga sosial yang di bentuk dengan sengaja dalam rangka
mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan.
5. Dari segi penyebaran
a. General institusions, merupakan lembaga sosial yang bersifat universal. Contohnya,
lembaga agama.
b. Restericted institutions, merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh
masyarakat tertentu saja. Contohnya, sekte dan sistem kepercayaan tertentu.
2.6 Hubungan antar lembaga sosial
Dalam masyarakat yang heterogen terdapat berbagai jenis lembaga sosial dimana satu
sama lain saling berhubungan dan saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Sebagai contoh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan dari
sturktur yang terdapat dalam masyarakat, yang terdir.i dari berbagai macam lembaga sosial,
stratifikasi sosial, nilai dan norma sosial, dan kelompok-kelompok sosial.
Pada masyarakat Indonesia akan terlihat berbagai macam lembaga sosial yang ada, seperti halnya
lembaga pendidikan, keluarga, rekreasi, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Hubungan antara
lembaga sosial dalam masyarakat tidak selalu sejalan dan serasi. Ketidakcocokan antara berbagai
lembaga sosial dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat. Misalnya kebiasaan merokok.
Norma dalam lembaga kesehatan menekankan untuk menghindari kebiasaan merokok tersebut
karena berdampak pada masalah kesehatan. Tetapi berbeda dengan lembaga ekonomi yang justru
menekankan norma yang berbeda. Berkembangnya industri rokok, berarti akan berdampak pada
peluasan lapangan kerja, peningkatan penerimaan pajak oleh negara, dan pembangunan sekolah
serta rumah sakit oleh pemerintah sebagai konsekuensi dari pajak yang diterima.
Sebagaimana penjelasan dimuka, bahwa terbentuknya lembaga sosial adalah kareana adanya
kebutuhan pokok masyarakat yang menuntut adanya wahana sebagai upaya pemenuhan. Oleh
karena itu, lembaga sosial bukanlah suatu hal yang tetap atau langgeng, melainkan akan berubah
sesuai dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat.
2.7 Lembaga total dan lembaga dominan
Masyarakat merupakanLtanan dari deretan peran-peran lembaga sosial yang ada. Perubahan
suatu masyarakat berarti adanya kesempatan berpindah dari naungan lembaga sosial yang satu ke
lembaga sosial yang lain.namun demikian tidak semua warga masyarakat yang kesehariannya
berada dalam suatu lembaga sosial dalam kurun waktu yang panjang. Misalnya, seorang penderita
sakit jiwa yang terdaftar sebagai pasian rumah sakit jiwa yang tersebut semenjak terdaftar pada
rumah sakit tersebut, aktivitas keseharian dengan lembaga yang lsain terhenti. Begitu pula
seorang pengusaha yang melakukan tindak pidana berat, maka akivitasnya pada lembaga
ekonomi terhenti karena harus berada dalam waktu lama dilembaga pemasyarakatan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga sosial merupakan suatu sistem norma tentang aktivitas masyarakat yang bersifat
terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan
pokok manusia. Adapun tujuan lembaga sosial yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
atau melangsungkan kehidupan masyarakat. Lembaga sosial memiliki beberapa fungsi yang
sangat strategis, yaitu berperan dalam member arahan dan pedoman kepada warga masyarakat
untuk dapart menyelaraskan diri denga norma yang berlaku dalam masyarakat dalam mencapai
kebutuhan pokoknya, sebagai stabilisator dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai fungsi kontrol
atau social control terhadap aktivitas-aktivitas kemasyarakatan, sarana yang efektif untuk untuk
menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, dan sebagai
stabilisator dan dinamisator dalam mengembangankan kehidupan bermsyarakat secara normal.
Lembaga keluarga merupakan satuan sosial yang paling dasar dan terkecil dalam masyarakat,
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Lembaga keluarga juga memiliki peran serta yang
cukup besar dalam menjaga kelangsungan kehidupan bermasyarakat. Lembaga keluarga memiliki
fungsi pengaturan hubungan biologis, reproduksi, sosiallisasi, afeksi, ekonomi, kontrol, dan
proteksi. Lembaga pendidikan merupakan suatau lembaga yang mengurusi atau menagani
masalah proses sosiallisi yang tujuannya adalah untuk mengantarkan seseorang pada satu
kebudayaan yang dinamis. Berdasarkan teori harton dan hun, lembaga pendidikan memiliki dua
fungsi, yakni fungsi manifest dan fungsi laten pendidikan sebagai fungsi sosial. Lembaga
pendidikan merupakan suatu lembaga yang mengurusi masalah proses sosiallisasi yang tujuannya
untuk mengantarkan seseorang pada kebudayaaan yang dinamis.
Kemudian lembaga politik menurut schoerl, lembaga politik merupakan badan yang mengatur
dan memelihara tata tertib untuk mendamaikan pertantangan dan untuk memelih pemimpin yang
berwibawa .lembaga politik memeliki fungsi-fungsi, yakni membentuk norma-norma kenegaraan
berupa undang-undang yang disusun oleh legislatif, melaksanakan norma tersebut yang telah
disepakati, memberikan pelayanan
B. Saran
Hubungan antara lembaga sosial tertentu dengan lembaga sosial yang lain tidak selalu
sejalan.apabila tidak disadari secara arif, maka akan menimbulkan konflik antar lembaga sosial
tersebut. Untuk mengatasi hal ini demikian, maka diperlukan komonikasi, anatar lembaga sosial
yang saling berseberangan sehingga ditemukan solusi yang paling repat.
DAFTAR PUSTAKA
Shadily, Hasan. 1993. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Soarjono Suadah. 2005. Sosiologi Keluarga Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press