Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh allah swt pada kita. kami
menyadari bahwa dengan berkat,rahmat serta hidayah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah
dengan lancar dan tanpa halangan apapun.
Kami mengucapkan terima kasih atas segenap pihak yang telah membantu mewujudkan
makalah ini.kepada ibu ir. Dwi Evaliza, MSi kami mengucapkan terima kasih atas tugas yang
telah diberikan,karena dengan tugas ini kami mejadi lebih mengenai kelembagaan sosial dan
kelembagaan perdesaan. Serta tidak lupa pada teman-teman kelompok yang mampu bekerja
sama dengan baik sebab tanpa kerja sama, kami tidak akan dapat mewujudkan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
berharap, pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun agar penulisan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Namaun kami berharap karya ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
PENULIS
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan..………………....................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13
LAMPIRAN………………………………………………………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Sosial (social institution) diartikan sebagai kompleks norma-norma atau
kebiasaan-kebiasaan untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipandang sangat pentingdalam
masyarakat, merupakan wadah dan perubahan yang lebih konkrit dari kultur dan struktur.
Dalam suatu lembaga, setiap orang yang termasuk di dalamnya pasti memiliki status dan
peran tertentu. Status merupakan refleksi struktur, sedangkan peran merupakan refleksi
struktur. Lembaga merupakan fenomena yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat,
bukan hanya karena fungsinya untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang sangat
tinggi dalam masyarakat, melainkan juga berkaitan erat dengan pencapaian berbagai
kebutuhan manusia. Sehingga ada yang memahami lembaga sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Terlepas dari ketepatan artinya, lembaga sosial memiliki peranan yang sangat fital
dalam kehidupan masyarakat, termasuk masyarakat desa. Secara umum dalam suatu
masyarakat, khususnya negara, lembaga-lembaga yang sangat berperan dalam kehidupan
masyarakat adalah lembaga pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, dan keluarga.
Namun, dalam makalah ini akan lebih banyak mengupas tentang lembaga pemerintahan Desa
dan yang terkait dengan itu. Sebab, lembaga pemerintahan ini memiliki peranan penting bagi
masyarakat desa di Indonesia pada umumnya.
Lembaga Kemasyarakatan terdapat di dalam setiap masyarakat tanpa mempedulikan
apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kebudayaan bersahaja atau modern, karena
setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhankebutuhan pokok yang apabila dikelompok-
kelompokan, terhimpun menjadi U8J7IT T lembaga kemasyarakatan. Lembaga
kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat (Soekanto, 2014:170). Lembaga
kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk masyarakat dengan prinsip-prinsip
kesukarelaan, kemandirian dan keragaman. Karakteristiknya terdiri dari lembaga
kemasyarakatan yang berbasis: kewilayahan, keagamaan, profesi, kebudayaan (termasuk adat
istiadat), kepemudaan, gender, dan interest group atau kepentingan.
B. Rumusan Masalah
sAdapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari lembaga sosial dan Lembaga perdesaaan?
2. Bagaimana ciri-ciri umum kelembagaan sosial ?
3. Apa saja Lembaga-lembaga sosial di desa ?
4. Apa saja bentuk-bentuk Lembaga sosial?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga sosial.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri umum Lembaga sosial.
3. Untuk mengetahui Lembaga-lembaga sosial di desa.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Lembaga sosial.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
c. Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya sehingga
membutuhkan bantuan orang lain yang lebih dewasa agar dapat menjalani proses
kehidupannya. Bantuan utama yang perlu diberikan kepada setiap anak adalah berupa
pendidikan.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang agar mencapai taraf
kedewasaan sebagaimana yang diinginkan. Tolak ukur kedewasaan yang ingin dicapai
dalam pendidikan adalah keadaan dimana seseorang telah mampu berdiri sendiri, terlepas
dari ketergantungan terhadap orang lain.
Ditinjau lingkungannya, pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam,yaitu:
(1) pendidikan informal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga,
(2) pendidikan formal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan sekolah.
(3)pendidikan nonformal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
d. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi merupakan bagian dari lembaga sosial yang berkaitan dengan
pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang
sejahtera. Lembaga ekonomi pada dasarnya menangani masalah produksi, distribusi, dan
konsumsi baik berupa barang maupun jasa. Dengan demikan, lembaga ekonomi memegang
tiga fungsi utama, yaitu:
(1) Memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat.
(2) Mengatur pendistribusian barang atau jasa kepada masyarakat yang membutuhkan.
(3) Mengatur penggunaan atau pemakaian barang atau jasa dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan atas uraian di atas, maka lembaga ekonomi dapat diartikan sebagai
lembaga sosial yang menangani masalah pemenuhan kebutuhan material dengan cara
mengatur pengadaan barang atau jasa, menyalurkan barang atau jasa, dan mengatur
pemakaian barang atau jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat sehingga
semua lapisan masyarakat mendapatkan barang atau jasa sebagaimana yang diperlukan.
e. Lembaga Politik
Dalam suntingan bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi: Suatu Bunga Rampai
(1985), Kamanto Soenarto mengatakan bahwa lembaga politik merupakan suatu badan
yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Dengan demikian,
lembaga politik terdiri dari lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga yudikatif,
lembaga keamanan nasional, dan partai politik.
Sehubungan dengan kekuasaan, sosiolog Jerman Max Weber mengatakan bahwa
kekuasaan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi pihak lain menurut
kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. Kekuasaan akan dapat berjalan secara
efektif jika pemegang kekuasaan memiliki wewenang yang sah untuk menjalankan
kekuasaan berdasarkan undang-undang yang berlaku sehingga pihak yang dikuasai dapat
mentaati kehendak penguasa.
CONTOH KASUS:
Pada 6 desember 2020, kpk menetapkan mantan Menteri sosial juliari batu bara
sebagai tersangka kasus dugaan suap dengan bantuan sosial penanganan pandemic covid-19
untuk wilayah jabodetabek tahun 2020.
Penetapan tersangka juliari pada saat itu merupakan tindak lanjut atas operasi
tangkap tangan yang dilakukan KPK pada jumat,5 desember 2020,usai ditetapkan sebagai
tersangka, pada malam harinya juliari menyerahkan diri ke KPK.
Selain juliari,KPK juga menetapkan Matheus joko santoso, Adi wahyono, Ardian I
M dan Harry Sidabuke sebagai tersangka selaku pemberi suap.
Menurut KPK, kasus ini bermula dari adanya program pengandaan bansos penanganan covid-19
berupa paket sembako di kemensos pada tahun 2020 demgam nilai sekitar Rp 5,9 Triliun dengan
total 272 kontrak dan dilaksanakan dengan 2 periode.
Juliari sebagai Menteri sosial pada saat itu menunjuk Matheus dan Adi sebagai
pejabat pembuat komitmen(PPK) dalam pelaksanaan proyek tersebut dengan cara penunjukkan
langsung para rekanan dan diduga disepakati ditetapkan adanya fee dari tiap-tiap paket pekerjaan
yang harus disetorkan pada rekanan kepada kemensos melalui Matheus.
Untuk setiap paket bansos, fee yang disepakati oleh Matheus dan adi sebesar Rp
10.000 per paket sembako Dri nilai Rp 300.000 per paket bansos.
Pada mei sampai November 2020, Matheus dan Adi membuat kontrak pekerjaan
dengan beberapa supplier sebagai rekanan yang diantaranya Ardian I M dan Harry Sidabuke dan
juga PT RPI yang diduga milik Matheus.
Penunjukan PT RPI sebagai salah satu rekanan tersebut diduga diketahui Juliari dan
disetujui oleh Adi.
ANALISIS KASUS
Juliari menjadi tersangka melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11
Undang-Undang(UU) nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU nomor
31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidan korupsi Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga sosial merupakan seperangkat aturan berisi nilai-nilai dan norma untuk
mengatur kegiatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Lembaga sosial (institutation)
bukanlah sebuah bangunan, bukan kumpulan dari sekelompok orang, dan bukan sebuah
lembaga tanpa aturan dan tujuan.
Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam
masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita - citakan, dan dianggap
penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial,masyarakat
menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah
yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma
akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan
nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization yang menghasilkan
lembaga sosial.
B.Saran
Untuk mendapatkan masyarakat yang adil dan makmur, hendaknya pemerintah
melaksanakan program rutin untuk memeriksa dan membuat badan khusus yang mengawasi
tiap-tiap lembaga sosial yang ada dalam masyarakat, dan hendaknya setiap masyarakat harus
menyadari betul-betul setiap lembaga sosial yang ada apakah Lembaga tersebut telah
terlegitimasi atau belum serta legal dan ilegalnya suatu lembaga.
DAFTAR PUSTAKA