TERTIB SOSIAL
NAMA KELOMPOK :
➢ Abdino Gabriel Pasaribu
➢ I Made Krisna Pratama
➢ Noval Aditian Bintoro
➢ Ni Made Sekar Sari
➢ Ni Komang Cinta Maharani
➢ Nadia Nur Khafifa
➢ Dian Nur Indah Sari
KATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran sosiologi yang berjudul
PERAN LEMBAGA SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN TATA TERTIB SOSIAL.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya,
akan kami terima dengan senang hati.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Luthfiah Zahra Rahmatika S.Pd yang
telah membimbing dalam penyusunan makalah ini, serta kepada teman teman yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini kami telah
mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah
ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan
kami.
Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat proses kegiatan belajar kami dalam Mata
pelajaran Sosiologi, apabila terdapat kejanggalan- kejanggalan dalam penyusunan makalah
ini, kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
i
Cover.................................................................................................................................
Kata
pengantar..........................................................................................................................
Daftar isi ........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................
A. Latar
Belakang........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Pembuatan Makalah ..........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................
....
Peran Lembaga Sosial Dalam Mewujudkan Tertib
Sosial............................................................
A. Lembaga Sosial ........................................................................................................
B. Penyimpangan Sosial..........................................................................................
C. Pengendalian Sosial ..........................................................................................
D. Keteraturan Sosial..........................................................................................
E. Peran Lembaga Sosial Dalam Ketertiban Sosial............................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Daftar Pustaka ...............................................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam sistem sosial, lembaga sosial memiliki peran yang penting dalam kehidupan
bermasayarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia baik lahir maupun
batin, maka kehadiran lembaga sosial mutlak di perlukan. Terutama dalm rangka
mengendalikan dan mengatur aktivitas-aktivitas baik individu maupun kolektif dalam
kemasyarakatan. Tanpa adanya lembaga sosial, maka manusia tidak akan dapat menentukan
arah sendiri, karena tidak ada batas-batas wilayah norma yang mengikat. Dengan adanya
lembaga sosial, manusia dapat hidup teratur, tertib, dan tidak dapat berbuat semaunya sendiri
karena adanya norma yang mengikat. Tiap-tiap lembaga sosial memiliki norma yang berbeda-
beda sesuai dengan jenis lembaga sosialnya, dan mengikat pula pada lingkup masyarakat
yang memiliki hubungan dengannya. Dalam pembahasan ini, akan ditampilkan lembaga-
lembaga yang sangat fundamental bagi kelangsungan hidup manusia, yaitu lembaga keluarga,
lembaga agama. Lembaga ekonomi. Lembaga pendidikan, dan lembaga politik.
Manusia selain sebagai individu juga merupakan makhluk sosial yang mempunyai hasrat
untuk senantiasa bergaul dengan sesamanya dalam suatu kelompok atau masayarakat. Hasrat
tersebut merupak naluri yang telah di miliki sejak manusia di lahirkan. Di samping itu,
manusia juga memiliki hasrat agar pergaulan hidup berlangsung dengan tertib dan teratur.
Oleh karena itu manusia membutuhkan semacam norma, aturan-aturan, atau lemabaga yang
sudah berfungsi untuk mengatur pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Lembaga
menunjuk suatu bentuk, sekaligus juga mengandungpengertian yang abstrak mengenai
norma- norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut.
Rumusan masalah
1. Apa saja peran lembaga sosial dalam mewujudkan tata tertib sosial
2. Apa pengertian penyimpangan sosial
3. Mengapa pengendalian sosial di lakukan masyarakat
4. Apa saja tahap terjadinya keteraturan sosial
5. Bagaimana peran lembaga sosial dalam ketertiban sosial.
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. LEMBAGA SOSIAL
Lembaga sosial adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sosial tertentu.Lembaga sosial juga dikenal sebagai lembaga kemasyarakatan. Setiap anggota
yang bergabung dengan lembaga sosial, terikat pada peraturan-peraturan yang telah dibuat
dan peraturan tersebut wajib dipatuhi oleh setiap anggotanya.Pada umumnya, lembaga sosial
berdiri sesuai dengan norma maupun nilai atau peraturan yang diciptakan oleh masyarakat
dan diterapkan pula oleh masyarakat untuk mengatur sesama manusia dengan tujuan agar
dapat hidup dengan damai. Akan tetapi, tentu tidak semua norma dapat dikatakan sebagai
lembaga sosial.
▪ Fungsi Lembaga Sosial
Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan
berkembang di lingkungan masyarakat.
2. Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan
atau bersangkutan.
3. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat
mengadakan sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan masyarakat kepada
anggotanya.
i
Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi merupakan
lembaga yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai tujuan agar
kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam lembaga sosial
karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok.
4) Lembaga Agama
Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam beragama,
lembaga agama adalah sistem keyakinan serta praktik agama yang dilakukan oleh masyarakat
yang meyakini kepercayaan tersebut.
Agama merupakan hal penting dalam kehidupan manusia untuk dapat menyeimbangkan
kehidupan manusia antara dunia serta akhirat. Lembaga agama juga merupakan lembaga
sosial primer yang diakui dan dapat menunjang kebutuhan pokok masyarakat.
5) Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk kegiatan dalam kelompok
masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya ditentukan oleh
masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan yang memiliki peran
sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan melindungi masyarakat.
6) Lembaga Budaya
Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam suatu negara dan berperan
dalam pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu pengetahuan serta pendidikan dalam
masyarakat yang ada di suatu daerah maupun suatu negara.
Lembaga kebudayaan yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat atau LSM, paguyuban,
sanggar adalah elemen yang memiliki peran dalam pelestarian seni serta budaya di daerah
atau negara tersebut.
Selanjutnya, materi yang dibahas adalah tentang penyimpangan sosial, pengendalian sosial,
keteraturan sosial, peran lembaga sosial dalam ketertiban sosial.
Berikut penjelasan:
i
B. PENYIMPANGAN SOSIAL
i
3) Jenis jenis penyimpangan sosial
• Penyimpangan primer atau rightarrow
Merupakan penyimpangan yang masih dapat ditoleransi oleh masyarakat karena tidak terlalu
signifikan yang merugikan hidup orang lain. Contohnya seperti perilaku mencontek
berbohong dan tidak patuh kepada nasehat orang tua
• Teori Labelling
Menurut teori Labelling individu akan cenderung berperilaku menyimpang ketika ia
mendapat julukan atau cap negatif dari orang-orang sekitarnya.
• Teori anomie
Menurut teori anomie individu atau kelompok akan berperilaku menyimpang dalam suatu
kondisi dimana tidak adanya nilai dan norma konkrit yang menjadi pedoman kehidupan
masyarakat.
i
• Teori differential association
Menurut teori diferensial association individu akan terpengaruh untuk berperilaku
menyimpang oleh intensitas interaksinya dengan individu lain yang menyimpang.
➢ Menurut Robert K. Merton perilaku menyimpang dari sudut pandang yang lebih luas
makro yaitu dari struktur sosial. Struktur sosial tidak hanya menghasilkan konformitas
(perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat) tetapi juga perilaku
menyimpang dapat menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan menekan orang
tertentu ke arah perilaku nonkonformitas
i
C. PENGENDALIAN SOSIAL
i
Dapat dilakukan dengan diberi imbalan atau tindakan setelah berperilaku sesuai nilai dan
norma sosial yang berlaku. Imbalan dapat bersifat preventif dan hukuman dapat bersifat
represif.
d) Cara pengendalian sosial melalui sosialisasi
Melalui sosialisasi, seseorang menginternalisasikan norma dan nilai. Jika nilai dan norma
sosial itu sudah tertanam dalam diri individu maka dimanapun individu itu berada ia akan
berperilaku konform (menyesuaikan diri)
e) Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial
Untuk bisa diterima dalam suatu kelompok, kita akan selalu berusaha mengikuti nilai dan
norma yang berlaku di dalam kelompok tersebut.
f) Cara pengendalian sosial formal dan informal
Pengendalian formal dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memiliki peraturan-
peraturan resmi yang umumnya tertulis dan sudah distandarisasi. Sedangkan pengendalian
informal adalah cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh kelompok kecil dan bersifat
tidak resmi serta tidak mempunyai aturan-aturan resmi yang tertulis
g) Cara pengendalian melalui institusi dan non institusi
Pengendalian melalui institusi adalah cara pengendalian sosial melalui lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat. Sedangkan pengendalian non institusi adalah cara pengendalian di
luar institusi sosial yang ada seperti oleh individu atau kelompok masyarakat
i
D. KETERATURAN SOSIAL
i
Contohnya bisa dilihat pada siswa yang berangkat sekolah dengan mengenakan pakaian
seragam serta mengikuti pelajaran sampai selesai
d) Pola
Corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial dan dijadikan model bagi semua
anggota masyarakat atau kelompok. Pola dapat dicapai ketika keagekan tetap terpelihara atau
teruji dalam berbagai situasi.
Contohnya, dalam menyelesaikan beberapa persoalan, masyarakat desa biasanya
menggunakan cara musyawarah. Cara ini selalu dapat menyelesaikan persoalan-persoalan.
Karena sudah teruji, masyarakat desa tersebut memakai musyawarah sebagai cara
menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di desa.
i
E. PERAN LEMBAGA SOSIAL DALAM KETERTIBAN SOSIAL
i
Karena setiap bidang akan dikenal norma-normanya dalam lembaga lalu dikenal oleh para
anggotanya dan akan diterapkan dalam kehidupan keseharian.
5) Penegak Aturan serta Norma
Peran lembaga sosial selanjutnya adalah sebagai penegak. Mengingat bahwa lembaga sosial
memiliki sanksi serta hukuman yang diterapkan dalam lembaga. Melalui serangkaian
peraturan inilah lembaga sosial dapat menjadi pengawas sekaligus penegak untuk meluruskan
berbagai kesalahan dari anggota maupun masyarakat luas.
Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia lembaga-lembaga yang dapat berperan dalam
menjaga ketertiban sosial adalah polisi, pengadilan, adat, tokoh masyarakat, media massa.
1) Polisi
Polisi sebagai aparat negara bertugas memelihara keamanan dan ketertiban serta mencegah
dan mengatasi perilaku penyimpangan anggota masyarakat sehingga tercipta ketertiban.
Peran polisi bukan hanya menangkap menyidik dan menyerahkan pelaku tindak pidana ke
instansi hukum. Polisi juga berperan dalam membina dan memberikan penyuluhan kepada
orang yang berperilaku penyimpangan dari hukum serta kepada seluruh
masyarakat.Ketentraman dan ketertiban umum menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat
dan pemerintah, termasuk polisi sebagai aparat penegak hukum.Fungsi kepolisian adalah
salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan kemanan dan ketertiban
masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Ada tiga peran di antara nya:
1. Pertama, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (law and order).
2. Kedua, memerangi kejahatan (fighting crimes).
3. Ketiga, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
2) Pengadilan
Pengadilan merupakan alat pengendalian sosial agar seseorang berhati-hati dalam bertingkah
laku sehingga tidak terjadi penyimpangan. Pengadilan akan memberi sanksi tegas kepada
siapapun yang terbukti bersalah melanggar aturan hukum yang telah ditetapkan. Iya dapat
dihukum berupa denda kurungan atau penjara. Berat atau ringannya hukuman tergantung dari
kesalahan yang dibuat oleh si pelaku.
Fungsi Lembaga Hukum (Pengadilan)
Lembaga sosial yang terkait dengan hukum memiliki peran dan fungsi diantaranya:
i
• Penyelenggaraan negara hukum oleh Lembaga hukum sebagai lembaga sosial memiliki
aturan main tersendiri yang harus dilaksanakan. Tujuannya agar lembaga hukum tetap
memiliki kekuatan dalam masyarakat.
• Untuk mengatur sanksi agar masyarakat mematuhi perintah undang-undang, diperlukan
kontrol sosial. Institusi hukum sebagai alat kontrol sosial berperan dalam mencegah
semakin maraknya perilaku menyimpang di masyarakat.
• Memberi petunjuk tentang perilaku masyarakat, di Indonesia salah satu jenis lembaga
hukum adalah kepolisian, yang mempunyai kekuasaan untuk menegakkan peraturan,
misalnya dalam hal ini peraturan lalu lintas, yang berperan untuk memberikan petunjuk
tentang lalu lintas masyarakat. Dengan petunjuk ini Anda dapat menciptakan ketertiban
dan kedamaian bersama.
• Sebagai alat untuk mengubah perilaku masyarakat Tugas lain lembaga peradilan adalah
mengubah perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan cara yang baik (persuasi) atau
kekerasan. Perilaku yang diharapkan adalah perilaku yang sesuai dengan norma hukum
yang melaksanakan tatanan sosial.
3) Adat
Adat merupakan lembaga atau perantara sosial yang terdapat dalam masyarakat tradisional.
Di dalam adat, terdapat aturan yang mengatur tata tertib dan tingkah laku anggota
masyarakat. Adat yang sudah melembaga dan turun temurun disebut dengan tradisi. Orang
yang melanggar hukum adat dan tradisi akan dihukum oleh masyarakat adat seperti
dikucilkan atau diusir sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan. Indonesia merupakan
negara yang masih tetap mematuhi dan memberlakukan hukum adat. Adat dianggap memiliki
fungsi dalam pengendalian sosial karena adat mengatur tentang pola tingkah laku masyarakat.
Didalam adat terkandung nilai, norma, dan sanksi. Meksipun hukum adat cenderung tidak
tertulis, adat tetap dianggap efektif sebagai lembaga yang menjalankan fungsi pengendalian
sosial.Lembaga Adat berfungsi bersama pemerintah merencanakan, mengarahkan,
mensinergikan program pembangunan agar sesuai dengan tata nilai adat istiadat dan
kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat demi terwujudnya keselarasan,
keserasian, keseimbangan, keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Lembaga adat
berfungsi sebagai alat kontrol keamanan, ketentraman, kerukunan, dan ketertiban masyarakat,
baik preventif maupun represif, antara lain:
-Menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan;
-Penengah (Hakim Perdamaian) mendamaikan sengketa yang timbul di masyarakat.
Selanjutnya Lembaga Adat juga memiliki fungsi lainnya yaitu:
1. Membantu pemerintah dalam kelancaran dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang
terutama dalam bidang keagamaan, kebudayaan dan kemasyarakatan.
2. Melaksanakan hukum adat dan istiadat dalam desa adatnya.
3. Memberikan kedudukan hukum menurut adat terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
kepentingan hubungan sosial kepadatan dan keagamaan.
4. Membina dan mengembangkan nilai-nilai adat dalam rangka memperkaya, melestarikan
dan mengembangkan kebudayaan nasional pada umumnya dan kebudayaan adat khususnya.
i
5. Menjaga, memelihara dan memanfaatkan kekayaan desa adat untuk kesejahteraan
masyarakat desa adat.
Hukum adat mempunyai fungsi manfaat dalam pembangunan (hukum) karena:
1. Hukum adat merumuskan keteraturan perilaku mengenai peranan;
2. Perilaku-perilaku dengan segala akibat-akibatnya dirumuskan secara menyeluruh;
3. Pola penyelesaian sengketa yang kadang bersifat simbolis.
4) Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa, Sehingga ia dihormati
dan disegani masyarakat. Hal yang diharapkan muncul dari tokoh masyarakat adalah
keteladanan, bimbingan, nasehat, dan petunjuk kepada anggota kelompoknya, konflik sesuai
kesepakatan bersama.
Lembaga adat bisanya berisikan tentang pandangan hidup, nilai, pengetahuan, cita-cita,
norma, dan keryakinan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Fungsinya yaitu sebagai pedoman tertinggi bagi masyarakat dalan bersikap dan berperilaku.
Aturan-aturan yang ditetapkan oleh lembaga adat biasanya terkait dengan tradisi budaya atau
perilaku budaya yang ada di suatu masyarakat tertentu saja. Lembaga adat biasanya ada di
dalam masyarakat tradisional yang masih kental menerapkan nilai-nilai budaya warisan
nenek moyang. Tokoh masyarakat dapat bersifat formal dan informal.
➢ Tokoh masyarakat formal diangkat dan dipilih oleh lembaga negara dan bersifat
struktural. Seperti presiden, gubernur, bupati, camat, dan lurah.
➢ Tokoh masyarakat in-formal merupakan tokoh yang diakui dan diterima oleh masyarakat
karena orang tersebut dipandang pantas menjadi pemimpin dan panutan yang disegani.
Contohnya pemimpin agama, pemimpin masyarakat, dan ketua adat.
Untuk menciptakan masyarakat yang damai tanpa konflik keteladanan dari tokoh masyarakat
menjadi sangat penting.
5) Media Massa
Media massa seperti koran, TV, radio, dan internet merupakan lembaga yang cukup efektif
dalam proses pengendalian sosial. Dampak yang ditimbulkan pun cukup besar karena dapat
diakses banyak orang. Pencitraan seorang turut dipengaruhi oleh berita yang disampaikan
media massa. Contohnya, pemberitaan media massa tentang seseorang yang menjadi
tersangka dianggap sebagian orang sebagai pembunuh karakter. Pemberitaan yang akurat
lewat media massa merupakan kontrol sosial secara terbuka dan efektif dalam pengendalian
sosial sehingga setiap masalah yang muncul di masyarakat dapat ditangani secara objektif.
Adapun dampak positif dan dampak negatif dalam media massa adalah:
➢ Dampak positif dari media sosial adalah:
1. Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang,
2. Memperluas pergaulan,
3. Jarak dan waktu bukan lagi masalah,
i
4. Lebih mudah dalam mengekspresikan diri,
5. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat,
6. Biaya lebih murah.
7. Sarana mendapatkan informasi
8. Memperkaya wawasan dan pengetahuan
9. Memberi hiburan kepada masyarakat
10. Bisa melihat perkembangan dunia secara luas
11. Sarana pengawasan terhadap kinerja pemerintah
12. Menjadi media untuk berkomunikasi secara luas.
➢ Dampak negatif dari media sosial adalah:
1. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya,
2. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun,
3. Membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet,
4. Menimbulkan konflik
5. rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
6. Merusak kepribadian bangsa jika tidak bijak dalam memanfaatkan media massa
7. Menimbulkan penyakit sosial, seperti kenakalan remaja dan pencurian
8. Menimbulkan opini negatif apabila berita tidak disampaikan dengan baik
9. Bisa menimbulkan perbedaan persepsi yang mengakibatkan perpecahan
10. Bisa mengancam keutuhan NKRI, karena kekuatan media bisa memicu konflik sosial,
agama, dan ras
i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lembaga sosial adalah segala aktivitas yang dilakukan individu atau kelompok, dalam
suatusistem hubungan sosial yang terorganisir yang didalamnya tertera nilai-nilai, norma-
norma, peran dan fungsi, yang di atur bersama guna memenuhi kebutuhan manusia dalam
suatumasyarakat tertentu, yang tujuannya untuk bisa melakukan kontrol terhadap setiap
manusia.
Lembaga sosial muncul dari dorongan kesamaan pandangan dan keinginan bersama untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial yang menjadi alat dan pola
mengatur, maka masyarakat mampu mencapai ketertiban sosial.
Jika tidak ada lembaga sosial maka kehidupan di masyarakat akan mengalami kekacauan. Di
dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai macam lembaga sosial, antara lain lembaga
pendidikan, lembaga keluarga, lembaga politik, lembaga ekonomi dan lainnya.
i
B. DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/peran-lembaga-sosial-masyarakat/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-lembaga-hukum/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14366/Pengaruh-Positif-dan-
Negatif-Media-Sosial-Terhadap-Masyarakat.html
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/19/100000369/dampak-positif-dan-negatif-
media-massa
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/19/100000369/dampak-positif-dan-negatif-
media-massa
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14366/Pengaruh-Positif-dan-
Negatif-Media-Sosial-Terhadap-Masyarakat.html
https://www.pijarbelajar.id/blog/keteraturan-sosial
https://adjar.grid.id/amp/543668876/9-pengertian-pengendalian-sosial-menurut-para-
ahli?page=3
https://www.academia.edu/38349526/LEMBAGA_SOSIAL_docx