Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INDIVIDU dan MASYARAKAT


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS SD II
Dosen Pengampu Ayatullah Muhammadin Al Fath, M.Pd.
,

Disusun Oleh :
1. Putri Ning Rahayu (1986206055)
2. Wahyu Dwi Andika (1986206068)
3. Yuni Eka Saputri (1986206074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP PGRI PACITAN
2020
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayahnya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah IPS SD II dengan materi Individu dan
Masyarakat.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyususnannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam, merampungkan makalah ini.
Namun tidak terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami siap menerima saran maupun kritik
demi memperbaiki makalah ini.
Kami mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginannya kami dapat menginspirasi para pembaca.

Pacitan, 25 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Individu dan Masyarakat...........................................................2
B. Pengertian Struktur Sosial, Pranata Sosial, dan Proses Sosial Budaya......3
C. Bagaimana Hubungan Antara Individu dan Masyarakat.............................4
D. Bagaimana Interaksi Individu dan Masyarakat...........................................
BAB III PENUTUP................................................................................................5
A. Kesimpulan.................................................................................................5
B. Saran...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
JURNAL................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi,
saling membutuhkan satu sama lain. Tidak ada satupun individu yang dpat
hidup tanpa individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang
dimiliki oleh seorang individu, itu sama sekali tidak berharga jika tidak
ada individu lain atau dengan kata lain tidak ada interaksi sosial yang
terjadi di antara individu atau masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin
mengkaji tentang individu maka kita tidak akan pernah bisa lepas dari
masalah masyarakat itu sendiri. Karena keduanya, antara individu dan
masyarakat saling keterkaitan satu sama liannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Individu dan Masyarakat?
2. Apa Pengertian dari Struktur Sosial, Pranata Sosial, dan Proses
Sosial Budaya?
3. Bagaimana Hubungan Antara Individu dan Masyarakat?
4. Bagaimana Interaksi Individu dan Masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Individu dan Masyarakat?
2. Untuk mengetahui pengertian dari Struktur Sosial, Pranata Sosial,
dan Proses Sosial Budaya?
3. Bagaimana Hubungan Antara Individu dan Masyarakat?
4. Untuk mengetahui Interaksi Individu dan Masyarakat?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu dan Masyarakat


1. Pengertian Individu
Menurut Soediman Kartohadiprodjo, sebagaimana dikutip
Soerjono Soekanto (2003), individu adalah makhluk hidup ciptaan
Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang
meliputi raga, ras, dan rukun. Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dapat pula dimaknai sebagai bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari
ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial
tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih
kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama
dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Setiap individu lahir ke dunia dengan membawa potensi diri
masing-masing yang dapat dikembangkan kemudian hari melalui
proses balajar atau pendidikan. Contohnya seseorang melakukan
kegiatan menulis, hal tersebut merupaka perintah dari jiwa atau
psikisnya untuk menyuruh fisiknya untuk menulis sesuatu dengan
pulpen dan kertas. Setiap individu lazim memiliki ciri – ciri khas yang
melekat dalam dirinya, sehingga memberikan identitas khusus, yang
disebut kepribadian.
2. Pengertian Masyarakat
Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community atau
komunitas). Secara definitif dapat didefinisikan sebagai sekelompok
manusia yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di
suatu wilayah tertentu baik di desa ataupun di kota yang telah terjadi

1
interaksi sosial antar anggotanya atau adanya hubungan sosial (social
relationship) yang memilki norma dan nilai tertentu yang harus
dipatuhi oleh semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu
pula. Masyarakat menurut J.L. Gillin & J.P. Gillin, adalah kelompok
manusia yang terbesar dan membunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama serta meliputi pengelompokan-
pengelompokan yang lebih kecil. 
B. Pengertian Struktur sosial, Pranata sosial, dan Proses sosial budaya
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola perilaku dari setiap individu masyarakat
yang tersusun sebagai suatu sistem masyarakat merupakan suatu
sistem sosial buadaya terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan
secara timbal balik melalui budaya tertentu.Setiap individu mempunyai
ciri dam kemampuan sendiri, perbedaan ini yang memnyebabkan
timbulnya perbedaan sosial.Perbedaan sosial bersifat universal, ini
berarti perbedaan sosial dimiliki setiap masyarakat dimanapun.
2. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah sistem norma yang bertujuan untuk mengatur
tindakan maupun kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
pokok dan bermasyarakat bagi manusia. Dengan kata lain, pranata
sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan
mengejewantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur
dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat.
Tiga kata kunci di dalam setiap pembahasan mengenai pranata
sosial adalah nilai dan norma, pola perilaku yang dibakukan atau yang
disebut prosedur umum, sistem hubungan, yakni jaringan peran serta
status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai
dengan prosedur umum yang berlaku.
3. Proses Sosial Budaya
Hubungan antar individu yang saling mempengaruhi dalam hal
pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi.Interaksi sosial

2
terjadi apabila tindakan atau perilaku seorang dapat mempengaruhi
mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran,
perasaan, emosi orang lain.
C. Hubungan Antara Individu dan Masyarakat
Hubungan individu dan masyarakat yaitu bahwa hidup
bermasyarakat adalah ciptaan dan usaha manusia sendiri. Manusia
berkeluarga, ia berkelompok. Selalu membuat sesuatu dan berbuat.
Keluarga, kelompok, masyarakat dan negara tidak merupakan
kesatuan-kesatuan yang berdiri di luar. Mereka ada usaha manusia,
yangterus dipertahankan, dipelihara, ditunjang, atau apabila perlu-
diubahkan atau diganti oleh manusia. Mereka adalah bagian hidupnya.
Mereka adalah bentuk perilaku yang tergantung dari dia. Hidup
bermasyarakat yang diusahakan dan diciptakan sendiri,bertujuan untuk
memungkinkan perkembangannya sebagai manusia. Sebab tanpa
masyarakat tidak ada hidup individual yang manusiawi. Jadi manusia
sekaligusmembentuk dan dibentuk oleh hasil karyanya sendiri, yaitu
masyarakat. Manusia tidak bebas dalam arti bahwa ia bebas memilih
antara hidup sendiri atau hidup berbagai dengan orang lain. Ia harus
hidup berbagai agar tidak hancur. Tetapi cara danbentuk hidup
berbagai itu ditentukannya dengan bebas. Tidak ada satu
polakebudayaan yang mutlak dan universal. Jadi ada relasi timbal balik
antara individu. Disatu pihak individu ikut membentuk dan
menegakkan masyarakat, dan iabertanggungjawab. Di lain pihak
masyarakat menghidupi individu dan oleh karenanya bersifat mengikat
bagi dia.

D. Interaksi Individu dan Masyarakat


Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interkasi sosial adalah
saling berhubungan antar dua manusia atau lebih, dimana manusia
yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi.Proses sosial
dimaksudkan bahwa cara-cara interaksi yang dapat kita amati apabila

3
individu-indivu dan kelompok-kelompok bertemu dan mengadakan
sistem perhubungan mengenai cara-cara hidup yang telah ada. Apabila
dua orang atau lebih saling berhubungan mengadakan interaksi maka
akan terjadi apa yang dinamakan proses sosial. Proses ini dapat terjadi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok.Jenis yang paling umum dari proses sosial
adalah interaksi sosial. Dimana dalam interaksi sosial, ada pengaruh
timbal balik antara individu dengan kelompok dalam upaya
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam hidup sehari-hari
secara bersama-sama. Setiap interaksi dua arah akan menstimulir yang
lain untuk mengubah tingkah laku dari orang-orang yang sedang
berinteraksi.Interaksi sosial yang terjadi antara individu dan
masyarakat antara lain :
Bentuk –bentuk interaksi sosial yang menyatukan (Integrasi).
1) Kerja sama (cooperation), Kerjasama terbentuk karena
masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama
2) Akomodasi Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau
mengatasi ketegangan dan kekacauan.
3) Asimilasi, Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai
adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara
beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha
menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan
bersama. Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara
intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun
kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya
membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.9

4
4) Akulturasi, Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok
masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing
sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan
asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang memisahkan
1). Persaingan/kompetisi Adalah suatu perjuangan yang dilakukan
perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh
kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan
ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
2) Kontravensi, Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi
antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun
secara terang - terangan seperti.perbuatan menghalangi,
menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi
yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau
terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak
sampai menjadi pertentangan atau konflik.
3) Konflik, Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok
masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan
kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal
interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

5
BAB III
PENUTUP

A. . Kesimpulan
Interaksi sosial terjadi dimanapan dam kapanpun.Interaksi sosial be
yang terjadipun beragam ada antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
Dalam hal ini, individu  berinteraksi dengan masyarakat.
Sebagaimanaseperti yang telah kita diketahui, individu merupakan
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani
kehidupannya.Interaksi individu dengan masyarakat juga tidak lepas dari
norma – norma tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat

B. Saran
Dari pembahasan tentang individu dan masyarakat, saran kami
kepada pembaca yaitu bahwasanya dalam berinteraksi sosial, sebaiknya
kita dapat menentukan mana yang berdampak positif dan mana yang
berdampak negative pada kehidupan kita. kita harus dapat selalu menaati
aturan serta norma yang tumbuh ada dalam masyarakat, sehingga
keselarasan dalam proses sosial antara individu dan masyarakat dapat
berjalan dengan baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Seikanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. Ke-43; Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada, 2010)
Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta
dan Gejala Permasalahan Sosial, Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya (Cet.ke-2 ;
Jakarta: Kencana, 2011),
J. Swi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan
(edisi keempat, Cet. Ke-5; Jakarta: Kencana, 2011)

7
JURNAL

INTERAKSI SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIETNIS Asrul


Muslim

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar Jalan Sultan


Alauddin No. 36 Samata-Gowa Abstrak: The life of human beings is always
and naturally experiencing several phenomena of plurality, which may
include the plurality of races, ethnics, religions and languages. Such a
plurality has frequently caused or ignited any social conflict. To bridge the
gaps needs accommodative efforts to find any solutions for the differences in
order to mutually understand and to fully acknowledge the existence of the
others. The forms of human interaction may be either associative or
dissociative. Several issues, which may create a sort of associative interaction,
are ethnocentrism, misunderstanding in value, stereotyping, and prejudice.
Kehidupan manusia selalu dihadapkan pada berbagai fenomena pluralitas.
Pluralitas warna kulit, pluralitas etnik, pluralitas agama, dan pluralitas
bahasa. Dengan pluralitas tersebut sering menjadi pemicu terjadinya konflik.
Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, diperlukan berbagai macam
akomodasi yang dapat mempertemukan perbedaan-perbedaan tersebut
sehingga terjadi kesepahaman dan pengakuan akan eksistensi terhadap suatu
budaya. Bentuk interaksi Manusia dengan manusia yang lain dapat bentuk
Asosiatif maupun Disosiatif. Beberapa permasalahan yang dapat
menghasilkan bentuk interaksi sosial yang sifatnya asosiatif adalah,
etnosentrisme, misunderstanding in value, streotip, dan prasangka.
Keywords : Interaksi, Asosiatif, Streotip, Prasangka

8
PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai