DINAMIKA MASYARAKAT
DOSEN PENGAJAR :
Dr. Lydia Margaretha, S.Pdl.,M.Pd.l
DISUSUN OLEH :
1. Vredi Triono
Nim 21230123 P
2. Anggun Fatdillah
Nim 21230143 P
3. Rini Suwarni
Nim 21230104 P
4. Erlin sagita
Nim 21230133 P
5. Arni afri astuti
Nim 21230070 P
6. Rizki Prima Putra
Nim 21230157 P
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Makalah Dinamika
Masyarakat”.
Penulis mengucapan terima kasih kepada Dr. Lydia Margaretha, S.Pdl.,M.Pd.l selaku dosen
pembimbing mata kuliah Agama. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kelompok harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
3.2 Saran.................................................................................................................................17
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Social Standart merupakan suatu ukuran sosial yang digunakan untuk menilai dan
menentukan seluruh kegiatan dan menilai efektif atau tidaknya suatu kegiatan.
Mahalnya biaya pendidikan Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu
semuanya telah paham akan hal ini. Sarana dan prasarana Di beberapa tempat masih
banyak gedung sekolah yang kurang layak pakai dikarenakan berbagai bencana
maupun usia bangunan yang cukup tua sehingga menurunkan semangat dalam belajar.
Bahkan penanganan pemerintah untuk menindak lanjuti hal ini pun dirasa kurang
tanggap. Kesejahteraan pendidik Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa
penghargaan terhadap pahlawan tanpa tanda jasa ini begitu kurang, bahkan sebagian
dari tenaga pendidik tersebut memiliki sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Kualitas Pendidik Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian
pemerintah terhadap peran tenaga pendidik. Bahkan beberapa tenaga pendidik ada
yang melakukan kekerasan, pelecehan seksual dan tindakan-tindakan kriminal
lainnya. Kurang Minat belajar Indikator : Mahasiswa yang jadi panutan bagi tingkat
dibawahnya ternyata masih begitu banyak yang tidak mengetahui seberapa besar
tanggung jawab yang harus dipangkunya, dalam pendidikannya tanpa disadari telah
banyak menghabiskan uang pajak rakyat. Coba kita bayangkan berapa besar uang
untuk pembangunan kampus, perbaikan serta dana pengembangan mahasiswa yang
dikucurkan pemerintah
Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara masyarakat satu dengan yang
lain, sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan
bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama.
Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi dalam suatu keluarga golongn
pegawai tinggi dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus menghadapi
beberapa individu dalam lingkungan masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam
kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami tingkah laku mereka yang
berdasarkan perhatian dan cinta. Kemudian juga ia akan belajar kebiasaan yang
pertama yaitu makan dan minum disaat yang tepat. Hubungan dengan lingkungan
sosialnya menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya sehingga ia dapat
menguraikan maksudnya dan dapat lebih mudah individu lain menerima maksudnya.
Proses sosialisai dalam golongn sosial lainnya dalam lingkungan sosial dari
berbagai suku bangsa didunia dapat menunjukkan proses sosialisasi yang berbeda,
karena proses sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkung sosial
yang bersangkutan.
1. Proses internalisasi
2. Proses Enkulturasi
Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu
masyrakat , berawal dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian teman
bermain. Seringkali meniru berbagai macam tindakan meniru itu dan
diinternalisasi dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka
tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur
tindakannya dibudayakan.
Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang mengalami berbagi hambatan
dalam proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang menyebabkan bahwa
hasilnya kurang baik. Individu itu tidak dapat menyesuaikan
kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya, sehingga condong menghindari
norma-norma dan aturan-aturan masyarakat yang berlaku dilingkunagnnya. Yang
menjadikan hidupnya penuh konflik dengan otang lain.
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis dari dekat
secara detail (microscopic), atau dapat juga dipandang seolah-olah dari jauh
dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak besar
(macroscopic). Proses analisis yang dilakukan secra detail dapat mengerti berbagai
macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Proses perubahan ini berlangsung lama sehingga menyebabkan perubahan yang
besar.
adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat ynag menjadi objek
penelitian ilmu antropologi muncul terhadap factor individu dalam masyarakat.
Sikap, perasaan, dan tingkah laku khusus individu dalam masyarakat yang
mungkin bertentangan dengan adat istiadat yang lazim, diabaikan saja atau tidak
mendapat perhatian secara layak. Dengan demikian, kalau seorang ahli
antropologi misalnya harus menulis tentang adat istiadat perkawinan orang bali,
ia hanya akan mengumpulkan keterangan tentang hal yang lazim dilakukan dalam
perkawinan orang bali. Upacara, aktivitas, dan tindakan yang menyimpang dari
adat bali pada umumnya terjadi karena berbagai situasi, biasanya diabaikan atau
kutang diperhatikan. Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat
umum seperti yang terurai sebelumnya, pada suatu ketika dapat banyak terjadi
dan dapat sering berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada
suatu masyarakat yang semua warganya taat pada aturan adat untuk selamanya,
dapat kita mengerti bahwa keadaan yang menyimpang merupakan pangkal dari
proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.
kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita pandang dari suatu jarak yang
jauh, dengan mengambil interval waktu yang panjang, maka akan tampak
perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah dari sejarah perkembangan
masyarakat dan kebudayaan.
5. Difusi
Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur kebudayaan yang berdasarkan
pertemuan antara individu dalam suatu kelompok denagn individu kelompok lain.
Pertemuan antara kelompok semacam itu dapat berlansung dengan berbagi cara.
Seperti hubungan symbolistic, penetration, peperangan.
6. Akulturasi
Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia,
tetapi proses akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul ketika
kebudayaan-kebudayaan bangsa di eropa barat mulai menyebar keseluruh daerah
lain dimuka bumi, dan mulai mempengaruhi masyarakat suku bangsa lain pada
permulaan abad ke-15.
Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam keadaan apa kebudayaan dapat
dimasuki pengaruh kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau diolah oleh
kebudayaan suku bangsa masyarakat tadi, melalui saluran apa dan pada lapisan apa
dalam masyarakat suku bangsa tadi, unsur-unsur kebudayaan yang masuk, reaksi
sikap dan perasaan para individu dalam masyarakat suku bangsa tadi terhadap unsur-
unsur kebudayaan tersebut.
7. Asimilasi
Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada: a. golongan
manusia dengn latar belakang kebudayaan yang berbeda, b. saling bergaul langsung
secara intensif untuk waktu yang lama, c. kebudayaan-kebudayaan golongan-
golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur masing-
masing berubah wujudnya menjadi unsur kebudayaan campuran. Biasanya,
golongan yang tersangkut dalamproses asimilasi adalah suatu golongna mayoritas
dan minoritas. Dalam hal ini golongan minoritas merubah sifat khas dari unsur
kebudayaan dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas.
Sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilanagn kepribadian kebudayaannya dan
masuk kedalam kebudayaan mayoritas.
Adapun factor-factor yang menghambat proses asimilasi pada umumnya adalah:
a. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi, b. sifat takut
terhadap kekuatan dan kebudayaan lain, c. perasaan superioritas pada individu-
individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.
8. Inovasi
Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam
teknologi. Suatu penemuan biasanya merupakan suatu proses sosial yang panjang
yang melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention.
Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru,
baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu atau
kelompok masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila
masyarakat sudah mengakui , menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.
Factor yang menjadi pendorong individu dalam suatu masyarakat untuk memulai
dan mengembangkan penemuan-penemuan baru adalah: a. kesadaran pada tiap
individu akan kekurangan dalam kebudayaannya, b. mutu dari keahlian dalam suatu
kebudayaan, c. system perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai masyarakat, hendaklah kita menanamkan nilai-niali karakter baik pada diri
kita sendiri, agar tercipatanya masyarakat berkarakter.Karena membangun masyarakat
berkarakter dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, kemudian masyarakat
untuk para pendidik maupun calon pendidik.
DAFTAR PUSTAKA