Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DINAMIKA MASYARAKAT

DOSEN PENGAJAR :
Dr. Lydia Margaretha, S.Pdl.,M.Pd.l

DISUSUN OLEH :
1. Vredi Triono
Nim 21230123 P
2. Anggun Fatdillah
Nim 21230143 P
3. Rini Suwarni
Nim 21230104 P
4. Erlin sagita
Nim 21230133 P
5. Arni afri astuti
Nim 21230070 P
6. Rizki Prima Putra
Nim 21230157 P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Makalah Dinamika
Masyarakat”.
Penulis mengucapan terima kasih kepada Dr. Lydia Margaretha, S.Pdl.,M.Pd.l selaku dosen
pembimbing mata kuliah Agama. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kelompok harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Lubuklinggau, 11 Desember 2022


Kelompok 2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................2

2.1 Pengertian Masyarakat.......................................................................................................2

2.2 Fungsi Masyarakat……………………………….............................................................5

2.3 Konsep Masyarakat Berkarakter .......................................................................................5

2.4 Konsep Dasar Pendidikan Masyarakat..............................................................................6

2.5 Pentingnya Pendidikan di Masyarakat…………………………………………………..7

2.6 Ciri– Ciri Masyarakat Berkarakter……………………………………………………...8

2.7 Fungsi dan Tujuan Menciptakan Masyarakat Berkarakter……………………………..10

2.8 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan Masyarakat…………………………10

2.9 Dinamika Masyarakat ………………………………………………………………….11

2.10 Proses Dinamika ……………………………………………………………………….12

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................17

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................17

3.2 Saran.................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................18


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Semua dari kita hidup dalam masyarakat dan menerapkan nilai-nilai budaya,maka semua dari kita
juga merupakan bagian dari dinamika dalam masyarakat dankebudayaan. Menjadi sangat perlu
untuk mengetahui istilah tersebut secaramendalam karena kita semua ada di dalam dinamika
tersebut. Dinamikamerupakan bagian tak terpisahkan dari setiap kegiatan kelompok manusia.Menjadi
sangat perlu untuk memahami apa itu dinamika masyarakat dankebudayaan, maka kami mencoba
menyusun makalah ini untuk memberi pemahaman tentang topik bahasan tersebut serta
beberapa topik sub bahasan yangmenjadi titik berat rumusan masalah dalam makalah ini
Pengertian masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu pengertian masyarakat dalam
arti luas dan pengertian masyarakat dalam arti sempit. Pengertian Masyarakat dalam Arti
Luas merupakan keseluruhan hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam Arti
Sempit ialah sekelompok orang yang dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial dll.
Dinamika adalah interaksi atau interdependensi antara masyarakat satu dengan yang
lain, sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan
bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama.
Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri dari dua
atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan psikologis secara jelas
antara masyarakat yang satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang
dialami.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu masyarakat?
2. Apa ciri masyakakat ?
3. Bagaimana ciri masyakat ?
4. Apa saja fungsi masyarakat ?
5. Apa tuuan dinamika masyarakat?
6. Apa saja proses dinamika masyakat ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
2. Untuk mengetahui fungsi masyarakat.
3. Untuk mengetahui dinamika masyakat.
4. Untuk mengetahui konsep dinamika masyakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Masyakat

Apa yang dimaksud dengan masyarakat (Society, Pengertian Masyarakat adalah


suatu kelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di suatu wilayah dan
membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka maupun semi tertutup, dimana interaksi
yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-individu yang ada di kelompok
tersebut.

Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab,


yaitu “musyarak” yang artinya hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakata
adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling
berinteraksi dalam komunitas yang teratur.
Masyarakat manusia terdiri dari beragam kelompok-kelompok orang yang ciri-ciri
pembedanya bisa berupa warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin, umur, tempat tinggal,
kepercayaan/agama, politik, pendapatan atau pendidikan.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, individu diciptakan dengan
ketidaksamaan dengan individu lain. Ketidaksamaan itu bisa terjadi di berbagai bidang
misalnya saja dalam bidang ekonomi: sebagian anggota masyarakat mempunyai
kekayaan yang berlimpah dan kesejahteraan hidupnya terjamin, sedangkan sisanya
miskin dan hidup dalam kondisi yang jauh dari sejahtera.
Dalam bidang yang lain misalnya penguasaan ilmu pengetahuan: sebagian orang
mempunyai ilimu yang tinggi, sedangkan yang lain lebih rendah. Perbedaan anggota
masyarakat ini dalam sosiologi dinamakan startifikasi sosial. Tingkatan dalam
Masyarakat Pada sistem masyarakat yang begitu kompleks, pastilah terdapat tingkan-
tingkatan di dalamnya. Dalam masyarakat dikenal adanya 3 tingkatan, dari yang paling
sederhana hingga tingkatan yang paling sederhana. Tingkatan masyarakat dari yang
paling sederhana hingga yang paling kompleks adalah individu, kelompok, dan
masyarakat.
1. Individu Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk hidup
ciptaan Tuhan yang kita kenal, karena manusia memiliki akal. Namun demikian
sebagai makhluk biologis merupakan individu yang memiliki potensi-potensi
kejiwaan yang harus dikembangkan.
2. Dalam rangka perkembangan individu ini diperlukan suatu keterpaduan antar
pertumbuhan jasmani dan rohani. Manusia sebagai makhluk individu merupakn
makhluk yang berdiri sendiri dengan segala keunikan dan cirri khasnya yang
berbeda dengan individu. Manusia sebagai makhluk individu hidup dengan
pemikirannya sendiri tanpa ada pengaruh dari orang lain. Jadi individu merupakan
bagian terkecil dari suatu masyarakat yang tunggal yang tidak dapat dibagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil yang memiliki kesatuan tingkaah laku, fisik,
maupun psikis yang berbeda dengan individu lain serta memiliki karakter dan
kepribadian masing-masing yang berbeda pula dengan karakter dan kepribadian
individu lain. Tiap individu satu memiliki karakter dan kehidupan yang berbeda
dengan individu lain. Tiap individu tersebut juga memiliki kebutuhan dan
kepentingan yang berbeda-beda pula. Dari contoh di atas dan contoh yang telah
teramati dari observasi, tak ada yang sama antara individu satu dengan individu
lain, meski mereka itu keluarga atau bahkan saudara kembar. Kelompok Sosial
Kelompok Sosial atau Social Group adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi., oleh karena adanya
hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling
mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk salingmenolong.
Faktor pembentuk adanya kelompok masyarakat adalah :
1. kedekatan antar anggotanya; adanya kesamaan, baik itu kesamaan nasib,
tujuan, maupun pola hidup; dan faktor terbentuknya kelompok yang terakhir
adalah pembentuka norma kelompok. Pembentukan norma ini akan
mengakibatkan adanya ikatan batin antar anggotanya. Norma yang dibuat
harus ditaati seluruh anggota kelompoknya tersebut. Berbeda dengan individu
yang hidup dengan pemikirannya sendiri tanpa ada pengaruh dari orang lain,
kelompok dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Misalnya saja kita
lihat di MOG ketika observasi, ketika berbelanja dalam memilih suatu barang
pemikirannya akan dipengaruhi oleh anggota kelompok yang lainnya. berbeda
dengan individu yang dalam memilih barang, ia akan sesusai dengan seleranya
sendiri tanpa mendapat pengaruh atau saran dari orang lain Meski anggota
kelompok tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama
lain, namun terkadang sifatnya sebagai makhluk individu tetap muncul. Tiap
anggota kelompok tetaplah memiliki karateristik yang berbeda dengan anggota
kelompoknya yang lain.Tetapi dengan adanya anggota lain, kebebasannya
lebih dibatasi, karena menghormati kebebasan dari anggota yang lain. Selain
itu, mereka juga harus menghormati adanya norma yang ada dalam kelompok
mereka sama seperti individu, antara masyarakat satu dengan masyakat yang
lainnya pun memiliki karateristik yang berbeda pula. Perbedaan itu dapat
terletak pada tujuan, ikatan antar anggota kelompoknya, maupun norma yang
dibentuk di dalamnya. Hal ini dikarenakan tujuan dan pola hidup antar satu
manusia dengan manusia lain tidak sama, dan masyakat merupakan kumpulan
anatara manusia yang memiliki tujuan sama.
2. Masyarakat Berlanjut kepada tingkatan yang daerah dan anggotanya lebih luas
dan lebih kompleks. Masyarakat merupakan kumpulan dari masyarakat orang
atau kumpulan dari beberapa kelompok yang menempati ruang dan waktu
dalam jangka waktu yang lama, yang di dalamnya terjadi interaksi antar
anggotanya, memiliki tujuan yang sama dan memiliki norma dan aturan yang
mengikat anggotanya untuk memenuhi tujuannya tersebutserta menghasilkan
kebudayaan yangbaru.
Dari hasil observasi didapat beberapa macam masyarakat, antara lain :
a. Masyarakat kota adalah masyarakat yang penduduknya memiliki mata
pencaharian dalam sektor administrasi pemerintah, seperti pengusaha,
pengacara, dokter, Contoh : masyarakat di kawasan elit
b. Masyarakat desa Adalah masyarakat yang penduduknya memiliki mata
pencaharian utama dalam sektor bercocok tanam, perikanan, peternakan,
atau gabungan dari kesemuanya itu dan memiliki sistem budaya dan sistem
social yang mendukung mata pencaharian penduduknya. Contoh :
masyarakat di kawasan kumuh
c. Masyarakat modern adalah masyarakat yang perekonomiannya
berdasarkan pasar xecara luas, spesialisasi dalam bidan industri, serta
pemakai tehnologi yang canggih, seperti mobil, komputer, dll. Contoh :
masyarakat di kawasan elit
d. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang lebih banyak dikuasai
oleh adat istiadat lama dan hubungan antar anggota masyarakatnya masih
kuat. Contoh : masyarakat di kawasan kumuh
e. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi dalam kelompok
persatuan yang sering memiliki budaya yang berbeda. Contoh : masyarakat
di MOG
2.2 Fungsi Masyarakat
1. Social Alignment
Social Aligment adalah sebuah sistem dengan pengelompokkan yang berdasarkan
kekerabatan, jenis kelamin, umur, berbagai bentuk dari perkumpulan yang
berdasarkan pekerjaan sama, kedudukan atau status peranan.
2. Sosial kontrols
Sosial kontrols adalah sebuah sistem dan proses yang bertujuan untuk mengatur
kegiatan dan juga tingkah laku dari tiap individu masyarakat. Sistem ini bisa disebut
sebagai sistem pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengendalikan tiap
anggota masyarakat untuk mengatur kehidupannya.
3. Sosial Media
Sosial Media adalah sebuah perlengkapan dan peralatan, yang bisa berbntuk
benda ataupun sebuah bahasa yang kemudian dijadikan sebagai media bagi para
anggota masyarakat untuk melangsungkan interaksi serta komunikasi dengan
sesamanya.
4. Social Standart

Social Standart merupakan suatu ukuran sosial yang digunakan untuk menilai dan
menentukan seluruh kegiatan dan menilai efektif atau tidaknya suatu kegiatan.

2.3 Konsep Masyarakat Berkarakter


Masyarakat yang berkarakter didasarkan pada enam nilai-nilai etis bahwa setiap orang
dapat menyetujui nilai-nilai yang tidak mengandung politis, religius, atau bias budaya.
Enam pilar masyarakat yang berkarakter, yaitu sebagai berikut :
1. Trustworthiness (Kepercayaan) Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, jadilah
handal – melakukan apa yang anda katakan anda akan melakukannya, minta
keberanian untuk melakukan hal yang benar, bangun reputasi yang baik, patuh –
berdiri dengan keluarga, teman dan negara.
2. Recpect (Respek) Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan
bahasa yang buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul
atau menyakiti orang lain, damailah dengan kemarahan, hinaan dan perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab) Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri,
disiplin, berpikirlah sebelum bertindak – mempertimbangkan konsekuensi,
bertanggung jawab atas pilihan anda.
4. Fairness (Keadilan) Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran
terbuka; mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain,
jangan menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli) Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli,
ungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan) Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih
baik, bekerja sama, melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang
baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan hidup
2.4 Konsep DasarPendidikan Karakter dalam Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan masyarakat kelompok manusia
yang berada di sekeliling kita, bekerja bersama-sama, saling menghormati, saling
membutuhkan dan dapat mengorganisasikan lingkungan tersebut sebagai satu
kesatuan sosial dalam batas tertentu. Setiap orang tidak dapat melepaskan diri dari
lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pergaulan masyarakat akan berjalan dengan baik jika berlaku yang baik jika
berlaku akhlaq yang berisikan hak dan kewajiban yang harus ditaati oleh setiap
anggota dalam masyarakat itu. Akhlaq yang berlaku dalam pergaulan lingkungan
masyarakat, antara lain :
1. Menunjukkan wajah yang jernih dan hati yang suci kepada mereka
2. Menjaga lisan dan perbuatan Menghormati dan tenggang rasa kepada mereka
3. Saling memberi pertolongan jika ada anggota masyarakat yang membutuhkan
4. Dalam pergaulan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar saling
mengucapkan salam bila bertemu
5. Menyesuaikan diri jika di majelis pertemuan
6. Minta izin jika mau masuk rumah orang atau tempat-tempat lain
7. Berkelakar dengan sopan
8. Menjenguk orang sakit
9. Berta’ziyah dan menyelenggarakan upacara pemakaman konsep lain yang
memegang peranan kunci dalam kehidupan masyarakat dan budaya adlah nilai
serta norma.
Nilai dan norma sangat erat kaitannya , namun demikian memiliki perbedaan yang
mendasar. Dalam alam fikiran manusia sebagai anggota masyrakat melekat apa
yang di katakana baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, tepat dan tidak tepat,
salah dan benar dan sebagainya. Hal itu semua merupakan nilai yang mengatur ,
membatasi, dan menjaga keserasian hidup bermasyarakat orang yang tidak sopan
dengan orang tua, orang yang di tuakan dan orang yang lebih tua , di katakana
bahwa orang yang bersangkutan tidak tahu nilai. Dalam tindakan, perilaku dan
perbuatan, seseorang selalu sesuai dengan tradisi, kebiasaan dan aturan-aturan
yang berlaku. Orang tersebut dikatakan mengetahui nilai dan berpegang pada nilai
yang berlaku. Sedangkan norma, lebih mengarah pada ukuran dan aturan
kehidupan yang berlakudimasyarakat.
2.5 Pemtingnya Pendidikan di Masyarakat

Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa Indonesia dari


keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban baru, tekad Pemerintah
bertujuan untuk mengembangkan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional yang harus didukung secara serius.
Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-program pendidikan atau dalam proses
pembelajaran yang ada di dalam kelas.

Akan tetapi, apabila pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk


suatu karakter generasi bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan
penyadaran terhadap para pendidik dan juga terhadap pelaksana kebijakan
pendidikan.Jika kita pahami arti dari Pendidikan secara luas, pendidikan sebagai
prosespenyadaran, pencerdasan dan pembangunan mental atau karakter, tentu bukan
hanya identik dengan sekolah. Akan tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan yang
secara umum sedang berjalan, dan juga memliki kemampuan untuk mengarahkan
kesadaran,membentuk cara pandang, dan juga membangun karakter generasi muda.
Artinya, karakter yang menyangkut cara pandang dan kebiasaan siswa, remaja,
dan juga kaum muda secara umum sedikit sekali yang dibentuk dalam ruang kelas
atau sekolah, akan tetapi lebih banyak dibentuk oleh proses sosial yang juga tak dapat
dilepaskan dari proses ideoogi dan tatanan material-ekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila
pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan
potensi peserta didik. Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik di masa depan.
Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter
yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan
proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses
pengembangan budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan bangsa di masa mendatang mengembangkan potensi peserta didik.
Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan
generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya
dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu, pendidikan
merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga
proses pengembangan budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses pendidikan
budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi
dirinya, melakukan proses interalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi
kepribadian dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat
yang lebih sejahtera.
2.6 Ciri– Ciri Masyarakat Berkarakter
Salah satu aspek yang dapat dilakukan untuk membentuk masyarakat yang
berkarakter adalah melalui pendidikan. Karena pendidikan merupakan upaya yang
sanagt urgents untuk membentuk jati diri atau kepribadian bangsa. Masyarakat
merupakan asset paling berharga untuk membangun bangsa yang lebih baik dan maju.
Masyarakat berkarakter harus memiliki karakter yang kuat dengan dicirikan kapasitas
mental. Kapasitas mental ini berupa kejujuran, ketulusan, keberanian, ketegasan,
kekuatan dalam memegang prinsip hidup, dan sifat-sifat lainnya yang melekat pada
dirinya. Ciri-ciri masyarakat berkarakter adalah masyarakat yang setiap anggotanya
telah memiliki dan dapat menginternalisasikan 18 nilai karakter dalam dirinya, nilai-
nilai karakter tersebut yaitu :
1. Religius, Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur, Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi, Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin, Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuhpada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras, Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguhdalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
6. Kreatif, Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan caraatau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri, Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung padaorang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis, Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai samahak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untukmengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan, Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yangmenempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta tanah air, Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkankesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi, Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat,
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama
dengan orang lain.
14. Cinta damai, sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan oranglain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca, Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagaibacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial, Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuanpada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab, Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugasdan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

2.7 Fungsi dan Tujuan Menciptakan Masyarakat Berkarakter

1. Fungsi Pembentukan dan Pengembangan Potensi Berfungsi untuk membentuk dan


mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berfikir baik,
berhati baik, dan berprilaku baik sesuai dengan filsafah hidup pancasila.
2. Fungsi Perbaikan dan Penguatan Berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat
peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara
dan pembangunan bangsaa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
3. Fungsi Penyaring Berfungsi untuk memilah budaya bangsa sendiri dan budaya
bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat. Tujuan bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter
warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang berketuhanan Yang
Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia,
berjiwa kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2.8 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan di Masyarakat

Mahalnya biaya pendidikan Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu
semuanya telah paham akan hal ini. Sarana dan prasarana Di beberapa tempat masih
banyak gedung sekolah yang kurang layak pakai dikarenakan berbagai bencana
maupun usia bangunan yang cukup tua sehingga menurunkan semangat dalam belajar.
Bahkan penanganan pemerintah untuk menindak lanjuti hal ini pun dirasa kurang
tanggap. Kesejahteraan pendidik Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa
penghargaan terhadap pahlawan tanpa tanda jasa ini begitu kurang, bahkan sebagian
dari tenaga pendidik tersebut memiliki sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Kualitas Pendidik Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian
pemerintah terhadap peran tenaga pendidik. Bahkan beberapa tenaga pendidik ada
yang melakukan kekerasan, pelecehan seksual dan tindakan-tindakan kriminal
lainnya. Kurang Minat belajar Indikator : Mahasiswa yang jadi panutan bagi tingkat
dibawahnya ternyata masih begitu banyak yang tidak mengetahui seberapa besar
tanggung jawab yang harus dipangkunya, dalam pendidikannya tanpa disadari telah
banyak menghabiskan uang pajak rakyat. Coba kita bayangkan berapa besar uang
untuk pembangunan kampus, perbaikan serta dana pengembangan mahasiswa yang
dikucurkan pemerintah

2.9 Dinamika Masyarakat

Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara masyarakat satu dengan yang
lain, sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan
bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama.

Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri dari


dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan psikologis
secara jelas antara masyarakat yang satu dengan yang lain dan berlangsung dalam
situasi yang dialami.

Peroses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaandalam hubungan


dengan system sosial. Dalam proses itu seseorang individu dari masa anak-anak
hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam
individu yang ada disekelilingnya yangmenduduki beraneka macam peranan sosial
yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi dalam suatu keluarga golongn
pegawai tinggi dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus menghadapi
beberapa individu dalam lingkungan masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam
kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami tingkah laku mereka yang
berdasarkan perhatian dan cinta. Kemudian juga ia akan belajar kebiasaan yang
pertama yaitu makan dan minum disaat yang tepat. Hubungan dengan lingkungan
sosialnya menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya sehingga ia dapat
menguraikan maksudnya dan dapat lebih mudah individu lain menerima maksudnya.
Proses sosialisai dalam golongn sosial lainnya dalam lingkungan sosial dari
berbagai suku bangsa didunia dapat menunjukkan proses sosialisasi yang berbeda,
karena proses sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkung sosial
yang bersangkutan.

2.10 Proses dinamika masyrakat

1. Proses internalisasi

Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan


sampai ia hamper meniggal. Individu belajar menanmkan dalm kepribadiannya
segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya,
yang digunakan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tetapi wujud dan
pengaktifan dari berbagai macam stimulasi yang berbeda dalam sekitaran alam dan
lingkungan sosial maupun budayanya.

Setiap hari dalam hidup berlalu, bertambahlah berbagai macam pengalaman


mengenai bermacam-macam perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan
kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci, keamanan, harga diri, kebenaran,
perasaan bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain perasan-perasaan tersebut,
juga berbagai macam hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan hidup, bergaul,
meniru, tahu, berbakti, keindahan, dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag
menjadikan bagian dari kepribadian individu.

2. Proses Enkulturasi

Enkulturasi adalah pembudayaan, proses enkulturasi adalah proses seorang


individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat,
system norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.

Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu
masyrakat , berawal dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian teman
bermain. Seringkali meniru berbagai macam tindakan meniru itu dan
diinternalisasi dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka
tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur
tindakannya dibudayakan.

Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang mengalami berbagi hambatan
dalam proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang menyebabkan bahwa
hasilnya kurang baik. Individu itu tidak dapat menyesuaikan
kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya, sehingga condong menghindari
norma-norma dan aturan-aturan masyarakat yang berlaku dilingkunagnnya. Yang
menjadikan hidupnya penuh konflik dengan otang lain.

4.Proses Evolusi Sosial

a. proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosial

Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis dari dekat
secara detail (microscopic), atau dapat juga dipandang seolah-olah dari jauh
dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak besar
(macroscopic). Proses analisis yang dilakukan secra detail dapat mengerti berbagai
macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Proses perubahan ini berlangsung lama sehingga menyebabkan perubahan yang
besar.

b. proses berulang dalam evolusi sosial

adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat ynag menjadi objek
penelitian ilmu antropologi muncul terhadap factor individu dalam masyarakat.
Sikap, perasaan, dan tingkah laku khusus individu dalam masyarakat yang
mungkin bertentangan dengan adat istiadat yang lazim, diabaikan saja atau tidak
mendapat perhatian secara layak. Dengan demikian, kalau seorang ahli
antropologi misalnya harus menulis tentang adat istiadat perkawinan orang bali,
ia hanya akan mengumpulkan keterangan tentang hal yang lazim dilakukan dalam
perkawinan orang bali. Upacara, aktivitas, dan tindakan yang menyimpang dari
adat bali pada umumnya terjadi karena berbagai situasi, biasanya diabaikan atau
kutang diperhatikan. Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat
umum seperti yang terurai sebelumnya, pada suatu ketika dapat banyak terjadi
dan dapat sering berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada
suatu masyarakat yang semua warganya taat pada aturan adat untuk selamanya,
dapat kita mengerti bahwa keadaan yang menyimpang merupakan pangkal dari
proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.

Sudah tentu masyarakat tidak akan membiarkan penyimpangan yang terjadi


dalam masyarakat, dan itulah sebabnya dalam tipa masyarakat ada alat
pengendali masyarakat. Yang bertuajuan untuk tetap mempertahankan adat
istiadat.

c. proses mengarah dalam evolusi sosial

kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita pandang dari suatu jarak yang
jauh, dengan mengambil interval waktu yang panjang, maka akan tampak
perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah dari sejarah perkembangan
masyarakat dan kebudayaan.

5. Difusi

Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia dibumi,


turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur
kebudayaan keseluruh penjuru dunia yang disebut difusi. Salah satu bentuk difusi
adalah penyebaran unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat yang lainoleh
kelompok manusia yang bermigrasi.

Penyebaran unsur kebudayaan juaga dapat terjadi tanpa ada perpindahan


kelompok manusia atau bangasa dari satu temapt ke temapt lain, tetapi karena
individu tertentu yang membawa unsur kebudayaan itu hingga jauh.

Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur kebudayaan yang berdasarkan
pertemuan antara individu dalam suatu kelompok denagn individu kelompok lain.
Pertemuan antara kelompok semacam itu dapat berlansung dengan berbagi cara.
Seperti hubungan symbolistic, penetration, peperangan.

6. Akulturasi

Istilah akulturasi, atau acculturation, atau culture contac, mempunyai berbagai


arti dianatara para antropologi, tetapi semua sepaham bahwa konsep itu mengenai
proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia denagn suatu kebudayaan
asing yang sedemiakian rupa, sehungga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia,
tetapi proses akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul ketika
kebudayaan-kebudayaan bangsa di eropa barat mulai menyebar keseluruh daerah
lain dimuka bumi, dan mulai mempengaruhi masyarakat suku bangsa lain pada
permulaan abad ke-15.

Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam keadaan apa kebudayaan dapat
dimasuki pengaruh kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau diolah oleh
kebudayaan suku bangsa masyarakat tadi, melalui saluran apa dan pada lapisan apa
dalam masyarakat suku bangsa tadi, unsur-unsur kebudayaan yang masuk, reaksi
sikap dan perasaan para individu dalam masyarakat suku bangsa tadi terhadap unsur-
unsur kebudayaan tersebut.

Perhatian terhadap saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing


untuk masuk kedalam kebudayaan penerima, akan memberi suatu gambaran yang
konkret tentang jalannya suatu proses akulturasi.Salah astu wujud penolakan
terhadap pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing dan pergeseran sosial-budaya yang
merupakan akibat dari peristiwa itu terjadi dalam banyak masyarakat didunia.

7. Asimilasi

Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada: a. golongan
manusia dengn latar belakang kebudayaan yang berbeda, b. saling bergaul langsung
secara intensif untuk waktu yang lama, c. kebudayaan-kebudayaan golongan-
golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur masing-
masing berubah wujudnya menjadi unsur kebudayaan campuran. Biasanya,
golongan yang tersangkut dalamproses asimilasi adalah suatu golongna mayoritas
dan minoritas. Dalam hal ini golongan minoritas merubah sifat khas dari unsur
kebudayaan dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas.
Sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilanagn kepribadian kebudayaannya dan
masuk kedalam kebudayaan mayoritas.
Adapun factor-factor yang menghambat proses asimilasi pada umumnya adalah:
a. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi, b. sifat takut
terhadap kekuatan dan kebudayaan lain, c. perasaan superioritas pada individu-
individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.

8. Inovasi

Inovasi adalah proses pemabaruhan dan penggunaan sumber-sumber alam,


energy, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi
baru yang semua akan menyebabkan adanya system peroduksi menghasilkan
produk-produk baru.. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan
kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.

Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam
teknologi. Suatu penemuan biasanya merupakan suatu proses sosial yang panjang
yang melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention.

Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru,
baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu atau
kelompok masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila
masyarakat sudah mengakui , menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Factor yang menjadi pendorong individu dalam suatu masyarakat untuk memulai
dan mengembangkan penemuan-penemuan baru adalah: a. kesadaran pada tiap
individu akan kekurangan dalam kebudayaannya, b. mutu dari keahlian dalam suatu
kebudayaan, c. system perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat berkarakter merupakan kumpulan individu yang masing-masing


individu ini memiliki 18 nilai karakter dan dapat merealisasikan 18 nilai karakter
tersebut kedalam kehidupan masyarakat sehinggaa terciptanya masyarakat yang
berkarakter.Masyarakat berkarakter adalah masyarakat yang mampu mensinkronkan
antara pengetahuan yang sudah di dapat anak dari lingkungan keluarga dan sekolah
sehingga pengetahuannya dapat di terapkan dalam menangani permasalahan yang ada
dalam masyarakatnya.

Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri dari


dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan psikologis
secara jelas antara masyarakat yang satu dengan yang lain dan berlangsung dalam
situasi yang dialami.

3.2 Saran

Sebagai masyarakat, hendaklah kita menanamkan nilai-niali karakter baik pada diri
kita sendiri, agar tercipatanya masyarakat berkarakter.Karena membangun masyarakat
berkarakter dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, kemudian masyarakat
untuk para pendidik maupun calon pendidik.
DAFTAR PUSTAKA

Adityo,Ario. 2008. Jenis-jenis Stratifikasi Sosial,(Online).http://organisasi.org/jenis-jenis-macam-


macam-status-sosial-stratifikasi-sosial-dalam-masyarakat-sosiologi.( 25 Mei 2009)
Admin. 2009. Stratifikasi Sosial, (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial. ( 25 Mei
2009)
Admin. 2009. Stratifikasi Sosial, (Online). http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20080730005515AAZXpEj. ( 25 Mei 2009)
Gumilar,Gumgum. 2008. Kelompok Sosial ( Online ).
www.gumilarcenter.com/Sosiologi/materi6.pdf. ( 25 Mei 2009).
Gumilar,Gumgum. 2008. Stratifikasi Sosial ( Online ).
www.gumilarcenter.com/Sosiologi/materi9.pdf. ( 25 Mei 2009)

Anda mungkin juga menyukai