PEMBAHASAN
Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya
seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan
di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General
Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles
untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu
sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di
University of California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana
mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang
kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau
melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University. Banyak sekali
pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa,
konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approachserta beliau telah membuat
sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam
masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A
model of teaching total person approach to patient problem dalam riset keperarawatan.
Publikasi edisi I(Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980
dan tahun 1986 The Neuman Systems Model
Teori Betty Newman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat
atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang
sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
2.2. Perkembangan Teori Betty Newman
Manusia dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan kekuatan
lingkungan baik internal maupun eksternal atau stres. Manusia selalu berubah, bergerak
menuju keadaan yang dinamis stabilitas sistem atau terhadap penyakit dari berbagai
derajat. Lingkungan merupakan arena penting yang erat dengan sistem dan fungsinya.
Lingkungan dapat dipandang sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh system. Lingkungan internal ada dalam sistem klien. Semua kekuatan dan pengaruh
interaktif yang sepenuhnya dalam batas-batas dari sistem klien membuat lingkungan
ini. Lingkungan eksternal ada di luar sistem klien. Kesehatan didefinisikan sebagai kondisi
atau tingkat kestabilan sistem dan dipandang sebagai sebuah kontinum dari kesehatan
untuk penyakit. Ketika kebutuhan sistem terpenuhi, kesehatan optimal ada. Ketika
kebutuhan tidak puas, penyakit yang ada. Ketika energi yang diperlukan untuk mendukung
kehidupan tidak tersedia, kematian terjadi. Perhatian utama keperawatan adalah untuk
menentukan tindakan yang tepat dalam situasi yang stres terkait atau berhubungan dengan
reaksi yang mungkin dari klien atau sistem klien terhadap stresor. Intervensi keperawatan
ditujukan untuk membantu sistem beradaptasi atau menyesuaikan dan untuk
mempertahankan, memulihkan, atau mempertahankan beberapa derajat stabilitas antara
dan di antara variabel sistem klien dan stres lingkungan dengan fokus pada konservasi
energi. Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,
misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
3. Tingkat ketahanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan pertahanan
6. Tingkat reaksi
7. Intervensi
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal
ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali
pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan klien
dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara pertolongan pencegahan
kambuhnya reaksi atau rekresi.
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra personal
dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya
selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat
kepadanya. Ada empat faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu:
Orang adalah multidimensi yang berlapis. Setiap lapisan terdiri dari lima variabel atau
subsistem:
3. Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan subpart
(variabel) selaras dengan seluruh klien. Sebagai orang yang berada dalam interaksi yang
konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara lainnya) berada
dalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan.
4. Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan semua
variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap stressor. Neuman
melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk mengatasi seluruh
masalah yang dihadapi pasien. Neuman mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan
yang membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mempertahankan tingkat
maksimum kesehatan, dan tujuan utama adalah stabilitas pasien / sistem klien melalui
intervensi. Keperawatan untuk mengurangi stres.Neuman menyatakan persepsi perawat
akan mempengaruhi perawatan yang diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari
segi derajat reaksi terhadap stres, dan penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi
dalam memberikan perawatan terhadap pasien.
The Neuman Model Sistem memiliki relevansi yang luas untuk praktik keperawatan.
Penggunaan model dengan perawat memfasilitasi tujuan-diarahkan, terpadu, pendekatan
holistik untuk perawatan klien, namun juga cocok untuk penggunaan multidisiplin untuk
mencegah fragmentasi perawatan klien Model delineates sistem klien dan klasifikasi stres
yang dapat dipahami dan digunakan oleh semua anggota tim perawatan kesehatan
Pedoman telah dipublikasikan untuk penggunaan model dalam praktek keperawatan klinis
dan untuk administrasi pelayanankesehatan.
2. Pendidikan
Model ini telah diterima di kalangan akademisi dan digunakan secara luas sebagai
panduan kurikulum. Telah digunakan di semua tingkat pendidikan keperawatan di seluruh
Amerika Serikat dan di negara lain, termasuk Australia, Kanada, Denmark, Inggris, Korea,
Kuwait, Portugal. Taiwan, Belanda, dan Jepang. Model Neuman telah beeii e1ected untuk
program sarjana muda atas dasar perspektif teoritis dan komprehensif untuk kurikulum
holistik, dan karena potensinya untuk digunakan dengan individu, keluarga, kelompok-
kelompok kecil,dan masyarakat. Model ini digunakan sebagai kerangka kerja yang
komprehensif untuk mengatur data yang dikumpulkan dari pasien bersalin oleh mahasiswa
sarjana keperawatan.
3. Penelitian
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Pada tahap pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data
base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan
pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan.
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya:
a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
b. Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat
pencegahan, yaitu:
Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada
populasi sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta
perlindungan khusus terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi,
simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk
mnghambat proses penyakit, Contoh: Mengkaji keter¬belakangan tumbuh
kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan
seperti mata, gigi, telinga, dll.
Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, Contoh:
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana
berikutnya. Evaluasi proses dan evaluasi hasil. Sedangkan fokus dari evaluasi
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah:
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan.
b. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan, peran staf
atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.
c. Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta
keuntungan program.
d. Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas
terhadap tindakan yang dilaksanakan.
e. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa
perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.