Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan dengan membahas Betty Neuman dalam
konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan di Stikes Madani.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.

BAB I
PENDAHULUAN

Betty Neuman membuat modelnya dalam proses mendapatkan pengalaman klinis di


keperawatandistrik dan psikiatrik. Model konseptualnya dibuat berdasarkan pengalaman
umumnya dalam bidang layanan kesehatan dan keperawatan. Betty Neuman menemukan teori
modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil pengamatan dan
pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan. Betty Neuman berpendapat bahwa Stressor
mempengaruhi keseimbangan homeostatis, jika keseimbangan ini terganggu maka energi
dikeluarkan untuk mengatasinya. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka
rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan
membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari
individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial
kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu.
Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan
orang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor
pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah
kondisi adptasi terhadap terhadap stressortan mental keperawatan. Suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau
sakit.
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 PENGENALAN TOKOH


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1942. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di
People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angels untuk tinggal
dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan yang penting yaitu sebagai staf
keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of
California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang mental, konsultan kesehatan
masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan
tinggi di Ohio University.

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan, diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau
telah membuat sebuah system model keperawatan di UCLA dan memfokuskan system tersebut
dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A
Model of Teaching Total Person Approach To Patient Problem dalam riset keperawatan.
Publikasi edisi I ( Conceptual Models For Nursing Practice ) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan
tahun 1986 The Neuman System Model.

2.2 PENGENALAN TEORI

2.2.1 Konsep Dasar


Model konsep keperawatan Neuman adalah konsep Healt care system yaitu model
konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas.
Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistic dan pendekatan system terbuka.
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan
rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing
veriabel.
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut:
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan
internal. Misalnya : respons autoimmun
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih
jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis Pertahanan dan Perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan
fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan
stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi
dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi
garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor
tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola
koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan
bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari
stressor. Contoh garis pertahanan fleksibel : ketersediaan pelayanan kesehatan, iklim, pekerjaan.
Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis
pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer (penyangga/penahan).
3. Tingkatan Pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi
kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan
flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko.
Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.
b. Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.
Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi
reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui
tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.
c. Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan
sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien
secara optimal.
4. Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang
membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan
multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan
yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan
bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari
Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara
adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila
bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-
bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur Dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat
pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel
sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan
dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap
invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal
dan eksternal.

Bagian utama dari system ini dibuat berdasarkan teori. Dalam model Neuman ini
seseorang berinteraksi dengan lingkungan secara kontinyu. Orang tersebut dipandang sebagai
system terbuka, yang komponen stress dan reaksi terhadap stress memainkan peranan besar.
Neuman memulai modelnya dari dasar pemikiran sebagai berikut :

1. Setiap individu memiliki konstitusi atau sifatnya masing-masing dan kuantitas energi
terkait, yang merupakan kondisi vital dan tidak hanya membedakan diri dengan orang
lain, tetapi juga menunjukkan ia sama dengan orang lain.

2. Setiap manusia merupakan kesatuan yang terdiri dari factor biologi, psikologis, social
budaya dan perkembangan. factor-faktor yang berkaitan secara kontinu.

3. Setiap individu rentan terhadap stress dari 3 jenis yang berbeda yaitu, intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal.

4. Setiap individu memiliki garis pertahan yang uni, yang memungkinkan ia bereaksi
terhadap stress pada setiap peristiwa jika keseimbangan normalnya terganggu.
5. Bagaimana individu bereaksi pada stress tidak hanya bergantung pada jumlah stress,
namun juag pada ketahanan individu. setiap individu memiliki sejumlah cara yang
memungkinkannya untuk menahan stress, sehingga keseimbangan normalnya dapat pulih
dan terjaga.

Neuman mengidentifikasi pendekatan spesifik ketika individu, sendiri atau dibantu oleh
pemberi asuhan. dapat menatalaksanakan atau mengatasi stress. Berikut ada 3 tingkat bantuan
yang berbeda :

1. pencegahan primer : pencegahan stress


2. pencegahan sekunder : mengatasi stress
3. pencegahan tertier : reimplikasi pencegahan primer setelah pencegahan sekunder yang
dilakukan sudah berhasil dilakukan

2.2.2 Paradigma Keperawatan

1. Manusia

Manusia dipandang sebagai sebuah system yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis,
social budaya, dan perkembangan. setiap manusia memiliki konstitusi pribadi dan individual atau
struktur dasar yang membuat unik. namun, terdapat juga kesamaan antara struktur dasarnya dan
yang dimiliki oleh orang lain.

Neuman menyebutkan struktur dasar ini sebagai inti sentral. Lpaisan pelindung pertama
dari inti sentral membuat garis resisten. lapisan pelindung kedua terdiri dari garis pertahanan
normail dan garis pertahanan fleksibel

2. Lingkungan

Lingkungan mendapatkan peran utama dalam model Neuman bersama komponen internal
dan eksternal yang secara kontinu memengaruhi orang tersebut. Pada saat yang sama, lingkungan
dipengaruhi oleh orang tersebut, yang menghasilkan interaksi yang berperan penting dalam
model keperawatan Neuman.

3. Sehat

Sejahtera adalah keadaan ketika seluruh variabel individu selaras dengan individu
tersebut secara total, sementara sehat mencerminkan tingkat kesejahteraan, tingkat kesejahteraan
maksimal dicapai jika seseorang dapat memuaskan kebutuhannya. sakit adalah tingkat hal
tersebut tidak mungkin dilakukan.

4. Keperawatan

Keperawatan sebagai profesi merupakan variabel dasar dari reaksi individu terhadap
stress. Keperawatan berfokus pada individu sebagai satu kesatuan, bertujuan untuk mencapai dan
mempertahankan kestabilan pasien. aktivitas keperawatan dapat dibagi menjadi intervensi
primer, sekunder, dan tersier.

Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Struktur ketahanan
4. Garis normal pertahanan
5. Gangguan ketahanan
6. Intervensi
7. Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Peranan keperawatan menurut Betty Neuman sangat berperan penting dalam bidang kesehatan.
2. Konsep dan teori keperawatan menurut Betty Neuman sangat berkaitan dengan kinerja
keperawatan.
3. Cara pelaksanaan sangat sederhana dan mudah dimengerti dalam bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

www.keperawatan-undip.co.id
http://akperppni.ac.id/tag/betty-neuman

Anda mungkin juga menyukai