Anda di halaman 1dari 9

PERAWATAN LUKA

Ummul khoiroh s.kep


• Kulit adalah bagian tubuh terluas yang membentuk
sekitar 16 persen dari berat badan. Kulit pun memiliki
beberapa fungsi vital, meliputi fungsi kekebalan tubuh,
pengaturan suhu, sensasi, dan produksi vitamin. Kulit
juga merupakan organ dinamis dalam kondisi
perubahan yang konstan. Letaknya yang melingkupi
tubuh membuat kulit mudah terluka.
• Luka pada kulit, terutama luka terbuka, perlu
mendapatkan perawatan yang intensif. Hal ini karena
luka terbuka dapat dengan mudah terinfeksi oleh virus
dan bakteri penyebab penyakit.
Jenis Luka

Secara umum, jenis luka dibagi menjadi dua, yaitu luka terbuka dan tertutup
• luka terbuka
Indian Journal of Plastic Surgery mendefinisikan luka terbuka adalah cedera
yang terjadi di kulit atau jaringan yang lebih dalam. Terdapat beberapa jenis
luka terbuka, yaitu:
 Luka lecet (abrasi)
 Luka robek (laserasi)
 Luka koyak (avulsi)
 Luka tusuk (puncture wound)
 Luka operasi (insisi)
 Luka bakar
• luka tertutup
Jenis luka tertutup biasanya ditandai dengan memar.
Selain luka terbuka, jenis luka lainnya adalah luka
tertutup. Luka tertutup adalah luka yang terjadi di
bagian dalam tubuh. Umumnya, ditandai dengan
memar atau lebam. Luka tertutup biasanya tidak
menyebabkan perdarahan yang dapat dilihat oleh mata.
Permukaan kulit juga tetap rapat.
Kontusio
Hematoma
Crush injury
Penanganan luka terbuka dan tertutup

Cara merawat luka terbuka, antara lain:


Cuci tangan dan bersihkan luka dengan air mengalir untuk mencegah infeksi
Hindari penggunaan sabun dan alkohol untuk membersihkan luka yang ringan
Jika terjadi perdarahan, tekan luka dengan kasa steril atau kain bersih
Apabila luka yang terjadi cukup kecil, Anda tak perlu memplesternya
Jika luka yang terjadi cukup besar, Anda bisa menutupnya dengan perban
atau kasa steril (pastikan tangan Anda bersih sebelum menangani luka)
Gantilah perban setiap hari atau saat perban terlihat basah
Untuk luka terbuka, Anda harus memperhatikan apakah terdapat tanda-tanda
infeksi, seperti luka yang membengkak, memerah, dan terasa hangat. Tanda
luka infeksi lainnya adalah munculnya nanah. Dokter mungkin akan
meresepkan antibiotik jika luka infeksi.
Sementara itu, perawatan luka tertutup bertujuan untuk
meminimalisir rasa sakit dan mencegah perdarahan dalam yang
lebih besar lagi. Perawatan luka tertutup biasanya dapat dilakukan
dengan metode RICE, yakni rest (istirahat), ice (kompres dingin),
compress (kompres), dan elevation (meninggikan posisinya).
Mengompresnya dan membebatnya dengan perban elastis
membantu mengurangi mobiltas pada area terdampak. Dengan
begitu, proses pemulihan bisa lebih cepat. Anda mungkin juga perlu
menjalani rontgen atau pemeriksaan pencitraan lainnya untuk
memastikan organ dalam Anda baik-baik saja. Obat antinyeri
mungkin juga diperlukan untuk meredakan rasa sakit yang Anda
alami. Jika memar dan rasa sakit tak kunjung hilang atau malah
memburuk, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Proses penyembuhan luka

1. Proses penghentian perdarahan (hemostasis)


• Saat kulit mulai terluka dan berdarah, dalam waktu beberapa menit atau
bahkan detik, sel-sel darah secara otomatis akan berkumpul dan
membentuk gumpalan darah. Proses inilah yang disebut sebagai proses
penghentian perdarahan atau pembekuan darah. Dalam istilah medis,
mekanisme ini disebut sebagai fase hemostasis.
2. Proses peradangan (inflamasi)
• Pada proses penyembuhan luka selanjutnya, gumpalan darah akan
mengeluarkan suatu zat kimia yang akan menyebabkan peradangan.
Sehingga, tidak heran saat darah mulai berhenti, di sekitar luka Anda
akan terlihat pembengkakan dan kemerahan. Inilah yang disebut
sebagai fase inflamasi.
3. Proses pembangunan jaringan baru (proliferasi)
• Setelah area luka bersih dari bakteri dan kuman berkat sel darah
putih, selanjutnya, sel darah merah yang kaya akan oksigen datang
ke area tersebut untuk membangun jaringan baru yang disebut
jaringan parut. Tahap ini disebut sebagai fase proliferasi.
4. Proses penguatan jaringan
• Proses penyembuhan luka yang terakhir atau fase maturasi adalah
untuk menguatkan jaringan yang baru terbentuk. Anda mungkin
pernah melihat, bekas luka terlihat seperti kulit yang ditarik melebar.
Itu adalah salah satu usaha tubuh agar jaringan kulit yang baru benar-
benar kuat di tempatnya. Penyembuhan total bisa memakan waktu
beberapa hari, minggu, atau bahkan tahun. Saat sudah sembuh total,
maka jaringan tersebut akan kembali sekuat sebelumnya, saat
sebelum mengalami perlukaan.
Faktor yang menghambat proses penyembuhan luka

Adanya sel kulit mati. Keberadaan sel kulit mati di sekitar area luka dapat menghambat
proses penyembuhan.
Terjadi infeksi. Pada luka yang mengalami infeksi, tubuh justru akan mengerahkan
kemampuannya untuk melawan infeksi tersebut, dan bukan untuk menyembuhkan
luka.
Perdarahan tak kunjung berhenti. Perdarahan berkepanjangan juga akan membuat
luka sulit menutup.
Kerusakan mekanis. Salah satu contoh kerusakan mekanis dalam menghambat
proses penyembuhan luka adalah, pada pasien tirah baring dalam jangka lama yang
mengalami ulkus dekubitus.
Kekurangan nutrisi. Agar proses penyembuhan luka bisa berlangsung dengan baik,
tubuh membutuhkan beberapa nutrisi seperit vitamin C, zinc, dan protein.
Adanya penyakit lain yang menghambat. Penyakit seperti diabetes, anemia, varises,
dan penyakit jantung, bisa menyebabkan luka sulit sembuh.

Anda mungkin juga menyukai