Anda di halaman 1dari 109

Perlindungan Hukum Dalam Praktek

Keperawatan
Susi Muryani, MNS
Dasar Hukum
UU.NO. 23 Tahun 1992 ttg
KESEHATAN

Pasal 32 ayat 4:
“Pelaksanaan pengobatan dan atau
perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan
atau ilmu keperawatan, hanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu.”
2
Landasan Teori
Ilmu Keperawatan

Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar (alam,


sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan
masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu
keperawatan komunitas, dan ilmu keperawatan klinik,
yg pd aplikasinya menggunakan pendekatan dan
metode menyelesaikan masalah secara saintifik /
ilmiah, ditujukan utk mempertahankan, menopang,
memelihara, dan meningkatkan integritas seluruh
kebutuhan dasar manusia.
3
Ilmu Keperawatan …………..

Wawasan ilmu keperawatan mecakup ilmu-ilmu yg


mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian
mendasar ttg hal-hal yg melatarbelakangi, serta
mempelajari bbg upaya utk mencapai kebutuhan
dasar tersebut, melalui pemanfaatan semua sumber
yg ada dan potensial.
4
Ilmu Keperawatan …………..

Bidang garapan dan fenomena yg menjadi


objek studi ilmu keperawatan adalah penyimpangan atau
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-
sosial/kultural dan spiritual), mulai dari tingkat individu utuh,
mencakup seluruh siklus kehidupan, sampai pd tingkat
masyarakat, yg juga tercerminkan pd tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar pd tingkat sistem organ fungsional sampai
molekular.

5
CARING ≠ CURING

WHAT DISTINGUISHED NURSING & MEDICINE


Physicin focus on biological systems and person’s disesease
(CURING), whereas nursing focuses on the person as a total
being who responds to internal & external environment stimuli
(CARING) (Roy, 1970; Roy & Roberts, 1981)

6

PRAKTIK PERAWAT
Pemberian Asuhan Keperawatan
Pengkajian s/d evaluasi dan dokumentasi

• Bentuk / Model :
* Praktik di RS
* Praktik dirumah (home care)
* Praktik berkelompok (nursing home)
* Praktik perorangan (individual practice)

7
PRAKTIK KEPERAWATAN
Tindakan mandiri PROFESIONAL
perawat profesional melalui
kerjasama bersifat kolaboratif dengan klien
dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai
lingkup wewenang dan tanggungjawabnya
(POKJA Kep. - CHS, 1992)

8
PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI

Praktik Profesional :

• Ilmu & teori yang kokoh


• Pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah
• Dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian &
kewenangan tertentu
• Dilakukan secara mandiri
• Sesuai kode etik & standar, ketentuan perundangan sebagai
landasan pratik

9
LINGKUP PRAKTIK
KEPERAWATAN MANDIRI

• Mengacu pada standar askep : • Terkait dengan sifat intervensi :

* Melakukan pengkajian * Observasi


* Merumuskan diagnosa * Pendidikan
keperawatan /penyul. kesehatan
* Menyusun rencana * Konseling
tindakan * Tindakan / terapi kep.
* Melaksanakan tindakan * Terapi medik yang
* Mendokumentasikan dilimpahkan
10
Wewenang
Masyarakat Kontrak Profesi

Kewajiban Peran

Lingkup praktik keperawatan &


Struktur hubungan Perawat - Klien
adalah membantu yang:
• sehat memelihara kesehatan
• sakit memperoleh kembali kesehatan
• tak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya
• menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.

11
Harapan pasien terhadap profesi keperawatan

• Perawatan yang informatif


• Perawatan yang manusiawi
• Perawatan yang bermutu
• Keberhasilan perawatan
• Perawatan yang efektif dan efisien

12
Patient rights : • to safety
• to be informed
• to choose
• to be heard

13
Agar dapat Menjalankan Praktik Mandiri,
Perawat harus mempunyai :
1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif
2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan
3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja
4. Sumber yang tepat untuk praktek secara efektif
5. Iklim organisasi yang terbuka

Keseimbangan Hak & Kewajiban

14
Kewajiban Perawat

• Memberikan pelayanan/asuhan dengan


menghormati martabat & keunikan klien
tanpa diskriminasi
• Menjaga hak privacy dan memproteksi
informasi yang bersifat rahasia
• Mengevaluasi mutu dan keberhasilan praktik
keperawatan secara sistematik
• Mengevaluasi kinerja sendiri berdasarkan
standar praktik professional dan regulasi

15
Kewajiban Perawat
• Mencari dan mempertahankan kompetensi
keperawatan
• Mengkontribusi pada perkembangan
professional sejawat
• Keputusan dan tindakan terhadap klien
ditentukan dengan sikap etis
• Berkolaborasi dengan klien, pihak
berkepentingan dan pemberi pelayanan
kesehatan dalam meberikan asuhan klien

16
Kewajiban Perawat

• Menggunakan temuan riset dalam


praktik
• Mempertimbangkan cost-effectiveness
dalam perencanaan & pemberian
asuhan klien.
• Berperanserta dalam upaya profesi
untuk memproteksi masyarakat &
integritas profesi
• Berperanserta dalam pengembangan
IPTEK dan peningkatan standar 17
Penting bagi Perawat:
• Rasa aman
• Kejelasan status
• Kondisi kerja &
Perlindungan risiko kerja
• Fasilitas memadai
• Hubungan interpersonal
• Mendapatkan pembinaan
• Gaji & insentif
18
Penting bagi Perawat…..
• Pertumbuhan & perkembangan personal &
professional
• Tanggungjawab berdasarkan kompetensi
• Sistem penghargaan dan kejelasan jenjang karir
• Kemandiriandalam memutuskan & bertindak
• Kebijakan mendukung

19
Dalam Praktik Perorangan & Kelompok:
• Mentaati peraturan perundangan
• Praktik sesuai ketentuan yang tercantum dalam izin
• Tidak boleh bertentangan dengan standar profesi
• Dapat melakukan pertolongan masalah kesehatan dalam
keadaan darurat atau terpencil
• Menggunakan instrumen pengawasan & pembinaan
• Kadinkes dan PPNI Kab/kota dapat memberikan peringatan
tertulis & lisan

20
REGULASI KEPERAWATAN

SIP
PERAWAT Harus memiliki
di Sarana Pelayanan
Kesehatan

SIK

SIP
Di Luar Sarana
Pelayanan
Harus memiliki
Kesehatan
SIPP

21
DUNIA
DUNIA
UU,
UU, PP,
PP, KEPMEN
KEPMEN KERJA
KERJA
MRA
MRA ISC
ASOSIASI
ASOSIASI
ASOSIASI
ASOSIASI
ASC
ASC BNSP
BNSP STANDAR
STANDAR SKKNI
SKKNI
KOMPETENSI
KOMPETENSI PEMERINTAH
PEMERINTAH
WSC
WSC LSP
LSP
KKNI
KKNI

TUK
TUK SERTIFIKAT
SERTIFIKAT
SDM MENTOR
MENTOR PEDOMAN
PEDOMAN
KOMPETEN BELAJAR
BELAJAR
ASSESSOR
ASSESSOR

SISTIM
SISTIM SISTIM
SISTIM STRATEGI
STRATEGI
MATERI
MATERI PENILAIAN
PENILAIAN PELATIHAN
PELATIHAN BELAJAR
BELAJAR
UJI
UJI
22
Terima Kasih

23
LEGISLASI DAN SERTIFIKASI
KEPERAWATAN DI INDONESIA
KEPERAWATAN
sebagai PROFESI

Pelayanan harus:
1. Profesional
2. Memenuhi standart kompetensi
3. Memperhatikan etik & moral
KETETAPAN HUKUM
1) MENGATUR LAYANAN PRAKTEK
2) PENGENDALIAN MUTU PRAKTEK
3) LEGISLASI KEPERAWATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


Nomor:647/2000 YANG MENGATUR TENTANG
REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

Kemudian direvisi dg KEPMENKES NO


ADANYA PENGAKUAN
PEMERINTAH
ADANYA KEWENANGAN
PRAKTEK SECARA LEGAL
PENGATURAN KINERJA DG
STANDART PROFESI
KEHARUSAN PROFESI UNTUK
PEMBINAAN
PRAKTIK KEPERAWATAN
MANIFESTASI DARI:

A. Undang-Undang RI no 23 tahun 1992


tentang Kesehatan Bab VI ps 53 ayat 1
dan 2 yang berbunyi:
1. Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya
2. Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standart profesi dan
menghormati hak pasien
PRAKTIK KEPERAWATAN
MANIFESTASI DARI:

B. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1966


tentang Tenaga Kesehatan Bab III ps 4
ayat 1 berbunyi:
1. Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya
kesehatan setelah tenaga kesehatan yang bersangkutan
memiliki ijin dari menteri
TUJUAN TERBITNYA
KEPMENKES NO.1239/2001

TUJUAN UMUM
Pengaturan terhadap Registrasi dan Praktik perawat adalah untuk
memberikan landasan hukum terhadap Praktik Keperawatan
agar masyarakat dan perawat dapat terlindungi

TUJUAN KHUSUS
1. Mempertahan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan oleh perawat
2. Melindungi masy atas tindakan yg dilakukan oleh perawat
3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan
4. Menapis ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan
5. Menilai boleh tidaknya perawat untuk menjalankan praktik
keperawatan
6. Menilai ada tidaknya kesalahan dan atau kelalaian yang
dilakukan perawat dalam memberikan pelayanan
Sistem regulasi

Registrasi Sertifikasi

Lisensi
1. Registrasi keperawatan

merupakan
proses administrasi yang harus ditempuh
oleh seseorang yang ingin memberikan
pelayanan keperawatan kepada orang
lain sesuai dengan kemampuan atau kompetensi
yang dimilikinya.
2. Lisensi perawat

Ijin untuk melakukan tindakan keperawatan


yang dibutuhkan dalam pemberian pelayanan
keperawatan.

Diberikan hanya pada yang telah memiliki kompetensi


tertentu.

Diperoleh setelah memenuhi persyaratan yang


ditetapkan oleh pemerintah (saat ini) atau profesi
(masa mendatang)
Justifikasi perlunya lisensi

Dulu : tidak perlu lisensi

Vokasional Respondeat superior

Kini : perlu lisensi

Professional Personal liability


Tujuan pemberian lisensi

Menjamin pelayanan yang diberikan


aman, dan etis sesuai kompetensi
dan kewenangan yang dimiliki.

Menata pelayanan kepada masyarakat,


diberikan oleh orang yang tepat dan mampu
secara professional, etikal, dan legal.

Menghindarkan kerugian / kecelakaan


/ bahaya pada individu atau
masyarakat
Kemampuan yang perlu dimiliki
oleh perawat berlisensi

Kognitif
Psikomotor

Sertifikasi
Sertifikasi

Afektif
Komunikasi
Kepemimpinan
Enterpreuner
Pengambilan keputusan
Mengambil resiko
3. Sertifikasi keperawatan

pengakuan akan keahlian seseorang perawat


dalam area praktek keperawatan tertentu.

kegiatan kredensial bagi setiap tenaga professional


untuk menjamin masyarakat tentang kualifikasi
keperawatan tenaga professional ini dalam
memberikan pelayanan spesifik bagi konsumen
(sistem klien).
Sertifikasi keperawatan

Sertifikasi juga ditetapkan bagi


seseorang perawat terregistrasi yang
akan melakukan praktik keperawatan diluar
area yang telah diregistrasi.
Tujuan sertifikasi

upaya pengendalian praktek keperawatan


yang dilakukan oleh perawat professional
dan cakupan praktek keperawatan yang
dilakukannya

Praktik sesuai kewenangan/kompetensi


Cara mendapatkan sertifikasi

Organisasi profesi
(Pusat Kredensial)

Badan keperawatan
di suatu negara bagian atau wilayah

Institusi mandiri LSPP di Indonesia


Lembaga Sertifikasi Profesi Perawat
(LSPP)

*Dibentuk oleh pemerintah atau sebagai produk


hukum keperawatan (UU Praktik Keperawatan)

*Memiliki kewenangan mengembangkan kebijakan


dan aturan operasional sistem kredensial

*Mengacu pada pedoman / aturan diatasnya

*Menetapkan pusat pelatihan dan / uji kompetensi


Situasi di Indonesia

Terlalu mudah memperoleh lisensi


(SIP, SIK, SIPP).
 Tidak pernah dipantau kompetensinya.
 Ketika melakukan kesalahan tidak ditanya
tentang ijinnya.

 Organisasi profesi belum terlibat optimal.


 Banyak yang bekerja dibawah standar.
 Ada pihak yang merasa berkepentingan
Kendala menata sistem legislasi

 Undang-undang praktik keperawatan ( - )

 Badan mandiri untuk sistem regulasi ( - )

 Sistem kredensialing belum baku (kompetensi


tidak disertai dengan kewenangan dan pengakuan)

 Lembaga pemantau kualitas pendidikan ( - )

 Badan uji kompetensi nasional ( - )


Implikasi keperawatan

Setiap perawat harus siap memberikan


layanan keperawatan sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
Setiap perawat harus mempertahankan kompetensi
melalui program sertifikasi sepanjang hayat untuk
mencapai jenjang karir yang optimal

Setiap perawat seyogyanya mendapatkan


pendidikan yang memadai sebagai dasar untuk
memasuki profesi keperawatan
PENGERTIAN
LEGISLASI KEPERAWATAN

Legislasi adalah
suatu ketetapan atau
ketentuan hukum
yang mengatur hak
dan kewajiban
seseorang yang
berhubungan erat
dengan tindakan
PENGERTIAN
LEGISLASI KEPERAWATAN
Hal ini diperlukan untuk:
1. Mempertahankan identitas & status
profesi
2. Menopang, melaksanakan & membina
standar pendidikan keperawatan &
praktik keperawatan
Legislasi merupakan proses yang terdiri dari:
1. Registrasi (administrasi & kompetensi)
2. Lisensi
3. Sertifikasi
HUBUNGAN LEGISLASI
& KEPMENKES 1239

ADA 3 BENTUK PERIJINAN, yaitu:

1. Surat Ijin Perawat selanjutnya disebut


SIP adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan keperawatan di seluruh
wilayah Indonesia
HUBUNGAN LEGISLASI
& KEPMENKES 1239

2. Surat Ijin Kerja selanjutnya disebut SIK


adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada perawat untuk melakukan
praktik keperawatan di sarana pelayanan
kesehatan

3. Surat Ijin Praktik Keperawatan selanjutnya


disebut SIPP adalah bukti tertulis yang
diberikan kepada perawat untuk
menjalankan praktik perawat
perorangan/berkelompok
PENJELASAN

BAB II PS 7

SIP BERLAKU SELAMA 5 TAHUN & DAPAT DIPERBARUI


SERTA MERUIPAKAN DASAR UNTUK MEMPEROLEH SIK &
ATAU SIPP

(diberikan kepada seluruh lulusan


Sekolah/Akademi/Sarjana Keperawatan)
PENJELASAN

BAB III PS 8

Ayat 2
Ayat 3
Perawat yang
melaksanakan praktik Perawat yang melakukan
keperawatan pada sarana praktik perorangan/
pelayanan kesehatan harus berkelompok harus
memiliki SIK memiliki SIPP
PENJELASAN

BAB III PS 12

Ayat 2
SIPP hanya diberikan kepada perawat yang
memiliki pendidikan Ahli Madya Keperawatan
atau memiliki pendidikan keperawatan
dengan kompetensi lebih tinggi
PENJELASAN

BAB III PS 13

Ayat 1
Rekomendasi untuk mendapatkan SIK dan/atau SIPP
dilakukan melalui penilaian kemampuan keilmuan dan
ketrampilan dalam bidang keperawatan, kepatuhan terhadap
Kode Etik Profesi serta kesanggupan melakukan Praktik
Keperawatan
PENJELASAN

BAB III PS 13

Ayat 2
Setiap perawat yang melakukan praktik keperawatan
berkewajiban meningkatkan kemampuan keilmuan
dan/atau ketrampilan bidang keperawatan melalui
pendidikan dan/atau pelatihan
PROSEDUR

Pelaporan dan Registrasi:


1. Pimpinan penyelenggara pendidikan
2. Permohonan perwat yg baru lulus
kepada kadinkes propinsi utk sip dg
kelengkapan
a) Foto Copy Ijazah
b) Surat Sehat
c) Pas Photo
PERIJINAN
Untuk mengurus SIK, permohonan ke Ka. Dinkes
Kota/Kab. setempat dg lampiran:

1) Foto Copi SIP


2) Surat Sehat
3) Pas Foto
4) Surat Keterangan Pimpinan Tempat Kerja
5) Rekomendasi Organisasi Profesi
PERIJINAN
Untuk SIPP mengajukan dg kelengkapan: (awal)

1) Foto Copi Ijazah Ahli Madya Keperawatan atau


yang lebih tinggi
2) Surat Pengalaman Kerja
3) Foto Copi SIP
4) Surat Sehat
5) Pas Photo
6) Rekomendasi Organisasi
PERIJINAN
Untuk SIPP Ulang:
1) Mengisi Formulir Permohonan
2) Foto Copy SIP
3) Foto Copi SIPP
4) Rekomendasi PPNI dg Syarat:
a. Foto Copi SIP Terbaru
b. Foto Copi SIPP Sebelumnya
c. Foto Copi Sertifikat BLS/ALS
d. Laporan Kegiatan Setahun Terakhir
e. Alamat Praktik Dan Bukti Kepemilikan Tempat Praktik
SIK DAN SIPP DAPAT DICABUT OLEH KEPALA
DINAS KOTA/KAB. SETEMPAT

Persyaratan tempat praktik perorangan:


a) Memiliki tempat yang memenuhi syarat
kesehatan
b) Memiliki perlengkapan tindakan
c) Memiliki perlengkapan administrasi
ALUR PEMBUATAN SIPP AWAL
 Isi Form IV
 Foto Copy Ijazah
Pemohon  Surat Pengalaman Kerja
 Foto Copy SIP
 Rekomendasi PPNI

 Permohonan (Form E)
Ka. Dinkes Ditolak  Anggota PPNI
Kab/Kota Form VII  Sertifikasi BLS/ALS
 Alamat & Denah Lokasi
 Bukti Kepemilikan Tempat
Kirim Diterima Praktek

Tembusan
SIPP PPNI Kab/Kota
ALUR PEMBUATAN SIPP (PERBAHARUAN)
Melampirkan:
 SIP terbaru
Pemohon  SIPP sebelum
 Rekomendasi
 PPNI

 Sertifikasi BLS/ALS
 Foto Copy SIP terbaru
Ka. Dinkes  Foto Copy SIPP sebelum
Ditolak
Kab/Kota Form VII  Alamat & Bukti Kepemilikan
 Laporan kegiatan setahun
terakhir
Diterima

Tembusan
SIPP PPNI Kab/Kota
The Nurse candidate must complete nursing
education in an accredited program, then pass
the National Council Licensure Examination for
registered nurse (NCLEX-RN) a comprehensive
nursing test that ensure entry level nursing
knowledge, in order to become a licensed
registered nurse
PART II
Fungsi Hukum Dalam Praktek Keperawatan :
• UU No.8 tahun 2004 bahwa negara RI merupakan negara hukum
berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

• Tujuan : Memberikan kepastian bahwa keputusan maupun tindakan


perawat telah konsisten dengan prinsip hukum sehingga dapat
melindungi perawat dari pertanggung
jawaban/gugatan.

• Perlindungan hukum diberikan pada perawat jika telah melakukan


tindakan sesuai dengan kewenangan dan standar profesi.
Standar Praktek Keperawatan :
• Standar Praktek keperawatan memberikan harapan
minimal bagi perawat profesional dalam memberikan
Askep yang Aman, Efektif dan Etis.
• Penyusunan standar praktek merupakan kewenangan
Organisasi Profesi ( PPNI )
Komponen Standar Praktek Keperawatan
( college of Nurses of Ontorio, 1990 )

• Pernyataan ttg pengetahuan perawat :


- Konsep Dasar keperawatan
- Peran perawat dan hub. Interpersonal
- Proses Keperawatan
- Metodologi penelitian
- Kepemimpinan dan Manajemen
- Sistem Kesehatan
• Akuntabilitas profesional baik independen maupun
interdependen.
• Tahap demi tahap proses keperawatan.

Dalam standar Praktek Keperawatan harus dibedakan


tanggung jawab perawat profesional dengan asisten
perawat.
• Standar Praktek Keperawatan di Indonesia diterbitkan
pertama kali tahun 1986

• Perawat punya kewajiban untuk mengikuti standar


Praktek keperawatan.

Hingga saat ini perawat belum mempunyai standar profesi


yang berfungsi sebagai sarana perlindungan hukum.
Tolok Ukur Standar Pelaksanaan Profesi Keperawatan ( Leenen ) :

• Terapi harus dilakukan dengan teliti


• Harus sesuai dengan ukuran ilmu pengetahuan
keperawatan
• Sesuai dengan kemampuan rata-rata yang dimiliki oleh
perawat dg kategori perawatan yang sama.
• Dengan sarana dan upaya yang wajar dan sesuai dg
tujuan konkret upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukan.
UU Praktek Keperawatan :
• UU No.9 tahun 1960 ttg pokok-pokok kes
• UU No.6 tahun 1963 ttg tenaga kes.
Didlmnya terdapat perbedaan tenaga sarjana dan
bukan sarjana,shg terdapat pembatasan kewenangan.
• UU No.18 tahun 1964 ttg wajib kerja paramedis sbg
PNS ( perawat disebut sebagai pembantu medis )
Lanjutan……..
• SK Menkes No. 262/per/VII/1979
Membedakan paramedis menjadi 2 golongan : Paramedis
keperawatan ( termasuk bidan ) dan paramedis non-
keperawatan.
• Permenkes No.363/Menkes/Per/XX/1980
Pemerintah membuat suatu pernyataan yang jelas
perbedaan tenaga keperawatan dengan bidan.
Bidan seperti halnya dokter diizinkan melaksanakan
praktek swasta sedangkan perawat tidak diizinkan.
Lanjutan………
• SK Menpan No.94/Menpan/1986
Menjelaskan jabatan fungsional tenaga keperawatan dan
sistem kredit point.
• UU Kesehatan No.23 tahun 1992
Memberikan kesempatan untuk perkembangan
keperawatan karena memuat standar praktek, hak-hak
pasien, kewenangan maupun perlindungan hukum bagi
tenaga kesehatan termasuk keperawatan.
UU Kesehatan No.23 tahun 1992 :
1. Pasal 53 ayat 1 : bahwa ketentuan standar profesi dan
hak pasien ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
2. Pasal 50 ayat 1 : bahwa tenaga kesehatn bertugas
menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan bidang
keahliannya.
3. Pasal 53 ayat 4 : hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum bagi tenaga kesehatan.
Beberapa Masalah Hukum dalam Praktek Keperawatan :
• Format Persetujuan ( Consent )
- Persetujuan awal masuk.
- Persetujuan dilakukan tindakan (operasi)

Perawat dalam hal ini bertindak sebagai saksi dan


sebelumnya perawat yakin bahwa pasien telah benar-
benar dapat informasi yang jelas.
Lanjutan………..
• Pengawasan penggunaan obat
Telah diatur oleh BPOM :
- Obat bebas
- Obat dengan resep dokter
- Obat tertentu, seperti narkotika.
Perawat harus memperhatikan prosedur dan pencatatan
yang benar.
Lanjutan………
• Incident Report
Setiap kali menemukan kecelakaan baik mengenai
pasien, pengunjung maupun petugas sendiri Perawat
harus segera membuat laporan tertulis.
Contoh : Pasien jatuh dikamar mandi
Salah dalam pemberian obat
Tulis : kejadian, saksi, tindakan yang dilakukan, nama dan
tanda tangan.
Lanjutan……..
• Pencatatan dan pelaporan
setiap selesai melakukan tindakan wajib dilakukan
pencatatan sesuai dengan prinsip dokumentasi.
- tindakan yang dilakukan
- respon pasien
- waktu dilakukan
- nama dan tandatangan
Prinsip Dokumentasi dan Standar Praktek Keperawatan ( Kelly,1987)
• Catat secara objektif : apa yang dilihat, didengar, bau dan rasa.
• Catat secara lengkap : untuk, apa, dimana dan bagaimana.
• Harus akurat : bila keliru, tulis kembali atau silang tanpa
hilangkan tulisan yang salah.
• Harus spesifik
• Catat perkembangan dan perubahan
• Catat prilaku abnormal
Lanjutan…….
• Tulis dengan cara yang dibenarkan hukum
( menggunakan tinta hitam/tdk dg pensil )
• Gunakan hanya singkatan standar/baku
• Hati-hati menulis pernyatan
• Catat tingkat pendidikan pasien
• Catat waktu dan tanggal
• Cantumkan tanda tangan
Evidence: Hasil Evaluasi Peran dan Fungsi Perawat
Puskesmas Daerah Terpencil
(Depkes & UI, 2005)
Terkait dengan tindakan medik:
1. Menetapkan diagnosis penyakit (92.6%)
2. Membuat resep obat (93.1%)
3. Melakukan tindakan pengobatan di dalam maupun
di luar gedung puskesmas (97.1%)
4. Melakukan pemeriksaan kehamilan (70.1%) dan
melakukan pertolongan persalinan (57.7%)

Direkomendasikan:
Perlu peningkatan kordinasi dalam mewujudkan
perlindungan hukum bagi perawat khususnya untuk
tugas tugas limpah dalam hal pengobatan.
Tata Hukum di Indonesia
 UUD ,45 : Indonesia adalah negara yang berdasarkan
Hukum (Rechstaat) dan tidak berdasarkan pada
kekuasaan belaka (Machstaat)

 Sumber Hukum : UUD 45, Tap MPR, UU/Peraturan


pengganti UU, PP, Kepres, Permenkes/kepmenkes,
peraturan lainnya
Fungsi Hukum dlm Praktik Perawat
 Memberikan kerangka untuk menentukan
tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan
hukum

 Membedakan tanggung jawab perawat dengan


profesi lain

 Membantu menentukan batas-batas kewenangan


tindakan keperawatan mandiri

 Membantu mempertahankan standard praktik


keperawatan dengan meletakkan posisi perawat
memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
Tanggung Jawab Hukum
dalam Praktik
 Melaksanakan keperawatan mandiri atau
yang didelegasi
Tata Hukum Kes di Indonesia
UU No.23/1992
UUD 45 UU No.29/2004
Ttg Kesehatan
Ttg. Praktik Dokter

RUU PRAKTIK PRAKTIK


TENAGA KEPERAWATAN Permenkes 1419/2005
KESEHATAN ????.
Penyelenggaraan Praktik
...
dokter & dokter gigi

RUU PRAK.KEP Permenkes 1239/2002


ttg Registrasi Praktik
????....
Keperawatan
Pasal 32 ayat 4:
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu.”

Pasal 53, ayat 1:


Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum
UU No.23/1992 dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
Ttg Kesehatan

Pasal 53, ayat 2:


Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak
pasien
SIP

PERMENKES
1239/2001 TTG
REGISTRASI DAN
PRAKTIK KE SIK

SIPP
PASAL KRUSIAL DALAM KEPMENKES
1239/2001 TTG PRAKTIK
KEPERAWATAN
 Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
melaksanakan tindakan dan evaluasi.
 Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas
permintaan tertulis dokter
 Dalam melaksanakan kewenangan perawat berkewajiban :
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
 Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
 Memberikan informasi
 Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
 Melakukan catatan perawatan dengan baik
• Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
seseorang , perawat berwenang melakukan pelayanan
kesehatan di luar kewenangan yang ditujukan untuk
penyelamatan jiwa.

• Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus


mencantumkan SIPP di ruang praktiknya

• Perawat yang menjalankan praktik perorangan tidak


diperbolehkan memasang papan praktik (sedang dlam
proses amandemen)
 Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan
dalam bentuk kunjungan rumah

 Persyaratan praktik perorangan sekurang-kurangnya


memenuhi :
 Tempat praktik memenuhi syarat
 Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi
termasuk formulir /buku kunjungan, catatan
tindakan dan formulir rujukan
LARANGAN
• Perawat dilarang menjalankan praktik selain yang
tercantum dalam izin dan melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan standar profesi

• Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam


keadaan darurat atau menjalankan tugas didaerah
terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain,
dikecualikan dari larangan ini
 Kepala dinas atau organisasi profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis kepada
perawat yang melakukan pelanggaran
 Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3 kali,
apabila tidak diindahkan SIK dan SIPP dapat
dicabut.
 Sebelum SIK atau SIPP di cabut kepala dinas
kesehatan terlebih dahulu mendengar
pertimbangan dari MDTK atau MP2EM
SANKSI
 Pelanggaran ringan , pencabutan izin selama-
lamanya 3 bulan
 Pelanggaran sedang , pencabutan izin selama-
lamanya 6 bulan
 Pelanggaran berat, pencabutan izin selama-
lamanya 1 tahun
 Penetapan pelanggaran didasarkan pada motif
pelanggaran serta situasi setempat
IMPLIKASI DALAM TATATAN PRAKTEK

SEBAGAI TENAGA PERAWAT RS DAN PUSKESMAS ATAU


TENAGA KESEHATAN DI LEMBAGA PELAYANAN
KESEHATAN LAINNYA

“ PERAWAT BEKERJA DAN MELAKUKAN KEWAJIBAN


SESUAI DENGAN PERINTAH JABATAN TIDAK BISA
DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KERUGIAN
ATAU KESALAHAN YG DILAKUKAN “ KUHAP PASAL 51”
HOME CARE
SK DIRJEN DIRJEN YAN MED
NO HK. 00.06.5.1.311
Ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa
dilakukan oleh perawat home care a/l
1. vital sign
2. memasang nasogastric tube
3. memasang selang susu besar
4. memasang cateter
5. penggantian tube pernafasan
6. merawat luka decukbitus
7. suction
8. memasang peralatan O2
9. penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10. Pemasangan infus maupun obat
11. Pengambilan preparat
12. Pemberian huknah/laksatif
13. Kebersihan diri
14. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
15. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan
diagnostik
16. Penkes
17. Konseling kasus terminal
18. konsultasi/telepon
19. Fasilitasi ke dokter rujukan
20. Menyaipkan menu makanan
21. Membersihkan tt pasien
22. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
23. Fasilitasi perbaikan sarana klien.
Praktek mandiri perawat
JUKLAK KEPMENKES 1239
1. SIP dan SIPP harus ada
2. Ruangan praktek sesuai ketentuan
3. Tersedia alat perawatan, alat rumah tangga dan
alat emergency sesuai ketentuan
4. Kewenangan : pemenuhan kebutuhan
O2, Nutrisi, Integritas jaringan, cairan dan
elektrolit, Eliminasi, Kebersihan diri, Istirahat
tidur, Obat-obatan, Sirkulasi, Keamanan dan
keselematan, Manajemen nyeri, Kebutuhan
aktivitas, psikososial, interaksi sosial, menjelang
ajal, seksual, lingkungnan sehat, kebutuhan
bumil, ibu melahirkan, bayi baru lahir, post
partum, baunyak lagi )
Dalam Fase Transisi Tindakan Medik dilakukan….:

1. Algoritme Klinik untuk Perawat yang bekerja di


Puskesmas
2. Balai Pengobatan di bawah pengawasan dokter
3. Berbagai sarana kesehatan dan praktik mandiri:
@ Delegasi tertulis
@ Delegasi lisan
4. Kewenangan atributif (harus terdapat dalam Undang
Undang Praktik Keperawatan
5. Amandemen Kepmenkes 1239/2001: papan nama harus
dipasang, kewenangan atributif, uji kompetensi
RUU PRAKTIK KEPERAWATAN (draf 19)
• BAB I : Ketentuan Umum
• BAB II : Azas dan Tujuan
• BAB III : Lingkup Praktik Keperawatan
• BAB IV : Konsil Keperawatan Indonesia
• BAB V : Standard Pendidikan Profesi Kep.
• BAB VI : Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan
• BAB VII : Registrasi Praktik Keperawatan
• BAB VIII : Penyelenggaraan Praktik Kep.
• BAB IX : Pembinaan, Pengembangan dan
• Pengawasan
• BAB X : Ketentuan Peralihan
• BAB XI : Ketentuan Penutup
RUU PRAKTIK KEPERAWATAN
(draft)
• Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.

• Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui


kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan
berkelompok.
Tujuan UUPKep (draft)
Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan
bertujuan untuk:
– memberikan perlindungan dan kepastian hukum
kepada penerima dan pemberi jasa pelayanan
keperawatan.
– Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat.
Lingkup praktik kep : (draft)

• Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok


dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana
dan kompleks.
• Memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat,
konseling, dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan
sistem klien.
• Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan
tatanan lainnya.
• Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB,
imunisasi, pertolongan persalinan normal dan menulis permintaan
obat/resep.
• Melaksanakan program pengobatan secara tertulis dari dokter.
Konsil Keperawatan Indonesia
(draft)

• Dalam rangka Pengaturan Penyelenggaraan Praktik Keperawatan


Maka dibentuk Konsil Keperawatan Indonesia.
• Konsil Keperawatan Indonesia mempunyai tugas:
– Melakukan uji kompetensi dan registrasi perawat;
– Mengesahkan standar-standar profesi yang dibuat oleh
organisasi profesi keperawatan dan asosiasi institusi
pendidikan keperawatan;
– Membuat peraturan-peraturan terkait dengan praktik perawat
untuk melindungi masyarakat.
Wewenang Konsil (draft)
• Konsil Keperawatan Indonesia mempunyai wewenang :
– Menyetujui dan menolak permohonan registrasi perawat;
– Mengesahkan standar kompetensi perawat yang dibuat oleh
organisasi profesi keperawatan dan asosiasi institusi pendidikan
keperawatan;
– Menetapkan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan perawat;
– Menetapkan sanksi terhadap kesalahan praktik yang dilakukan
perawat; dan
– Menetapkan standar penyelenggaraan program pendidikan
keperawatan
PRAKTIK MANDIRI
• Praktik mandiri dapat dilakukan secara perorangan dan atau
berkelompok.
• Perawat dalam melakukan praktik mandiri sekurang-
kurangnya memenuhi persyaratan:
– Memiliki tempat praktik yang memenuhi persyaratan
kesehatan;
– Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan
keperawatan di luar institusi pelayanan kesehatan
termasuk kunjungan rumah;
– Memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi buku
catatan kunjungan, formulir catatan tindakan asuhan
keperawatan serta formulir rujukan.
• Persyaratan perlengkapan, sesuai
dengan standar perlengkapan asuhan
keperawatan yang ditetapkan oleh
organisasi profesi.
• Perawat yang telah mempunyai SIPP
dan menyelenggarakan praktik mandiri
wajib memasang papan nama praktik
keperawatan.
PENYELENGGARAAN PRAKTIK
• Praktik keperawatan dilakukankan
KEPERAWATAN
berdasarkan pada kesepakatan antara perawat
dengan klien dan atau pasien dalam upaya
untuk peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan kesehatan, kuratif, dan
pemulihan kesehatan.
• Praktik keperawatan dilakukan oleh
perawat profesional (RN) dan perawat
vokasional (PN).
• PN dalam melaksanakan tindakan
keperawatan dibawah pengawasan RN.
• Perawat dapat mendelegasikan dan atau
menyerahkan tugas kepada perawat lain
yang setara kompetensi dan
pengalamannya.
• Setiap orang dilarang menggunakan
identitas berupa gelar atau bentuk lain
yang menimbulkan kesan bagi masyarakat
seolah-olah yang bersangkutan adalah
perawat yang telah memiliki SIPP.
• Ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang diberi kewenangan oleh
peraturan perundang-undangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai