Peraturan
Perundang-undangan & Etika
Kefarmasian
Fauzi Kasim
Pokok Bahasan
•APA SAJA ?
CIRI-CIRI PROFESI
1. MEMILIKI BODY OF KNOWLEDGE
2. LULUS PENDIDIKAN PROFESI
SETELAH S1
3. BERPRAKTIK MELAYANI ( UTK
MASYARAKAT DGN ALTRUISTIK)
4. MEMILIKI ORGANISASI PROFESI (ADA
KODE ETIK, OTONOM)
5. LIFE LONG LEARNER
6. MEMPEROLEH JASA PROFESI
KARENA PRAKTIK
PONDASI PROFESI APOTEKER
PROFESIONALISME
PROFESIONAL
PROFESI
HUK
UM
DISIPLIN
ETIKA
KODE ETIK APOTEKER
12
Mengapa perlu …….
• Per-UU-an mengamanatkan, namun belum
semua diatur
• Dituntut fair, adil, jujur, berbudi luhur,
• Apoteker itu profesi : individu dan kelompok.
– Profesi : autoregulasi, kompetensi & perubahan
– Individu dan kelompok memerlukan arah / standar
/ pedoman / map, dll
– Kontak dgn nakes & masyarakat : ada tanggung
jawab, prtanggung jawaban dan mutu
pelayanan/pekerjaan
– Banyak kemungkinan pengambilan keputusan,
apakah itu salah /benar atau konflik
Tujuan
• Menjunjung tinggi martabat Profesi.
• Menjaga dan memelihara kesejahteraan
anggota.
• Meningkatkan pengabdian anggota.
• Meningkatkan mutu Profesi.
• Meningkatkan layanan kepada
pengguna jasa.
• Untuk menentukan standard sendiri.
Fungsi (1)
1. Kewibawaan profesi 🡪 makin mantap
substansi etis yang diatur & prosedurnya,
makin kredibel
2. Parameter normatif 🡪 tolok ukur
perlindungan etis klien/pasien 🡪 makin
altruis/deontologis makin luhur
3. Self regulating 🡪 self disciplining utk
akuntabilitas profesi 🡪 berani memanggil,
menyidangkan & menjatuhkan sanksi
Fungsi (2)
4. Merupakan “map” dalam berpraktik
profesi (terutama bagi yang baru lulus)
5. Sebagai pedoman setiap anggota dalam
menjalankan profesinya.
6. Sebagai sarana kontrol bagi masyarakat
atas pelaksanaan profesi tersebut.
7. Mencegah campur tangan pihak luar
organisasi tentang hubungan etika /
disiplin dan keanggotaan organisasi.
Prinsip yg dipakai(1)
1. Bersikap objektif pada saat adanya
kebebasan memilih atau memutuskan,
karena Apoteker tahu pilihan yang
terbaik.
2. Selalu memenuhi hak klien untuk
memperoleh pemahaman yang baik
terhadap keterangan tentang manfaat
dan risiko yang mungkin timbul dalam
pelayanan yang dilakukan sesuai
kompetensi Apoteker,
Prinsip yg dipakai(2)
3. Selalu melakukan penilaian yang adil
dan etis untuk menjaga rahasia
kefarmasian terkait praktik maupun klien
4. Apoteker selalu berusaha untuk berbuat
yang terbaik dan sekaligus berusaha
menghindari adanya peluang kesalahan
5. Setiap saat loyal, tidak membedakan,
adil dan bersahabat terhadap klien.
PRAKTIK APOTEKER
BERTANGGUNG JAWAB
SESUAI :
– MORAL/ETIKA, DISIPLIN & LEGAL
– TUGAS / BEBAN TERUKUR YANG
DIPIKUL
MELAKSANAKAN :
– KEPERCAYAAN YANG DIBERIKAN
– KEWAJIBAN YANG DIBEBANKAN
– PERATURAN, STANDAR & PROSEDUR
YANG DITETAPKAN
PRAKTIK APOTEKER
BERTANGGUNG JAWAB
MORAL SIKAP
ETIK
HUKUM
KEAI
PERILAKU
PDAI
PERBUATAN DIBUAT OLEH &
UNTUK APOTEKER
PRAKTIK -
STANDAR
KEFARMASIAN
KEHIDUPAN -
PROFESI
PEDOMAN
Tujuan KEAI
1. Menjunjung tinggi martabat Profesi.
2. Menjaga dan memelihara
kesejahteraan anggota.
3. Meningkatkan pengabdian anggota.
4. Meningkatkan mutu Profesi.
5. Meningkatkan layanan kepada
pengguna jasa.
6. Menentukan standard sendiri.
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA
23 KEWAJIBAN (dibaliknya ada LARANGAN)
DISI SENDIRI (6)
TEMAN
SEJAWAT (3)
KEWAJIBAN
KLIEN (5)
UMUM (3)
NAKES
LAIN (2)
SEDIAAN
FARMASI(3)
KEWAJIBAN
BUDI TERHADAP
LUHUR
DIRI SENDIRI IKUT PER UU
AN
# KEUN
TUNGAN
SENDIRI
Dapat
Dipertanggung
jawabkan
Mengutamakan
kepentingan
Kewajiban masyarakat
terhadap Menghormati
Klien/ kepercayaan dan
masyarakat jaga rahasia
Saling
Kewajiban mengingatkan
terhadap dan menasehati
dgn teman
teman sejawat sejawat
Meningkatkan kerjasama
yang baik dgn teman
sejawat
Pembuatan dgn
berpraktik sesuai
ketentuan
Kewajiban Memberikan
terhadap informasi yg wajar
dan akurat
Sediaan
Farmasi
Menjamin aman,
bermutu,
berkhasiat /
bermanfaat
Kewajiban terhadap nakes lain