Anda di halaman 1dari 36

PSPA FF ISTN

Peraturan
Perundang-undangan & Etika
Kefarmasian
Fauzi Kasim
Pokok Bahasan

Profesi, Pedoman Disiplin dan


Kode Etik
TOPIK
• PENGANTAR
• PROFESI FARMASI
• KODE ETIK APOTEKER
PENGANTAR
TUJUAN UMUM
PERKULIAHAN
Mahasiswa mampu dan siap
memanfaatkan /menjalankan profesi
/ pekerjaan / praktik kefarmasian
berdasarkan dan mengindahkan
etika profesi
TUJUAN KHUSUS
PERKULIAHAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
Pengertian dan ciri Profesi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
dan siap memanfaatkan Kode
Etik Apoteker
CIRI PROFESI ?

•APA SAJA ?
CIRI-CIRI PROFESI
1. MEMILIKI BODY OF KNOWLEDGE
2. LULUS PENDIDIKAN PROFESI
SETELAH S1
3. BERPRAKTIK MELAYANI ( UTK
MASYARAKAT DGN ALTRUISTIK)
4. MEMILIKI ORGANISASI PROFESI (ADA
KODE ETIK, OTONOM)
5. LIFE LONG LEARNER
6. MEMPEROLEH JASA PROFESI
KARENA PRAKTIK
PONDASI PROFESI APOTEKER

PROFESIONALISME
PROFESIONAL
PROFESI

PER-UU-AN & ETIKA FARMASI / Fauzi Kasim / 2019


YANFAR - MSH - MJM 9
UU OBL 2023; PP 51/’09; PMK 889/’11&31/’16
PMK : 72,73,74/’16, GMP, GDP, GLP
• Setiap Tenaga Kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk memenuhi Standar Profesi Tenaga
kesehatan
• Akreditasi, Sertifikasi, Registrasi & Lisensi tenaga
kesehatan dilaksanakan sesuai Per-UU-an
• STRA & SIP memerlukan Sertifikat Kompetensi
Apoteker

• Standar terkait Profesi Apoteker


– Standar Kompetensi
– (Kode Etik)
– Standar Pelayanan/ Produksi
– Standar Pendidikan
– Standar / Pedoman Praktik Apoteker
NORMA HUKUM – DISIPLIN - ETIKA

HUK
UM
DISIPLIN

ETIKA
KODE ETIK APOTEKER

12
Mengapa perlu …….
• Per-UU-an mengamanatkan, namun belum
semua diatur
• Dituntut fair, adil, jujur, berbudi luhur,
• Apoteker itu profesi : individu dan kelompok.
– Profesi : autoregulasi, kompetensi & perubahan
– Individu dan kelompok memerlukan arah / standar
/ pedoman / map, dll
– Kontak dgn nakes & masyarakat : ada tanggung
jawab, prtanggung jawaban dan mutu
pelayanan/pekerjaan
– Banyak kemungkinan pengambilan keputusan,
apakah itu salah /benar atau konflik
Tujuan
• Menjunjung tinggi martabat Profesi.
• Menjaga dan memelihara kesejahteraan
anggota.
• Meningkatkan pengabdian anggota.
• Meningkatkan mutu Profesi.
• Meningkatkan layanan kepada
pengguna jasa.
• Untuk menentukan standard sendiri.
Fungsi (1)
1. Kewibawaan profesi 🡪 makin mantap
substansi etis yang diatur & prosedurnya,
makin kredibel
2. Parameter normatif 🡪 tolok ukur
perlindungan etis klien/pasien 🡪 makin
altruis/deontologis makin luhur
3. Self regulating 🡪 self disciplining utk
akuntabilitas profesi 🡪 berani memanggil,
menyidangkan & menjatuhkan sanksi
Fungsi (2)
4. Merupakan “map” dalam berpraktik
profesi (terutama bagi yang baru lulus)
5. Sebagai pedoman setiap anggota dalam
menjalankan profesinya.
6. Sebagai sarana kontrol bagi masyarakat
atas pelaksanaan profesi tersebut.
7. Mencegah campur tangan pihak luar
organisasi tentang hubungan etika /
disiplin dan keanggotaan organisasi.
Prinsip yg dipakai(1)
1. Bersikap objektif pada saat adanya
kebebasan memilih atau memutuskan,
karena Apoteker tahu pilihan yang
terbaik.
2. Selalu memenuhi hak klien untuk
memperoleh pemahaman yang baik
terhadap keterangan tentang manfaat
dan risiko yang mungkin timbul dalam
pelayanan yang dilakukan sesuai
kompetensi Apoteker,
Prinsip yg dipakai(2)
3. Selalu melakukan penilaian yang adil
dan etis untuk menjaga rahasia
kefarmasian terkait praktik maupun klien
4. Apoteker selalu berusaha untuk berbuat
yang terbaik dan sekaligus berusaha
menghindari adanya peluang kesalahan
5. Setiap saat loyal, tidak membedakan,
adil dan bersahabat terhadap klien.
PRAKTIK APOTEKER
BERTANGGUNG JAWAB
SESUAI :
– MORAL/ETIKA, DISIPLIN & LEGAL
– TUGAS / BEBAN TERUKUR YANG
DIPIKUL

MELAKSANAKAN :
– KEPERCAYAAN YANG DIBERIKAN
– KEWAJIBAN YANG DIBEBANKAN
– PERATURAN, STANDAR & PROSEDUR
YANG DITETAPKAN
PRAKTIK APOTEKER
BERTANGGUNG JAWAB

Memelihara Kompetensi : Sertifikasi & CPD


Mengikuti Perkembangan Per-UU-an & IPTEK
Membuat Standar Prosedur Operasional / Instruksi
Kerja
Menyediakan dan Membina Kompetensi TTK
Melaksanakan Praktik Sesuai SPO/IK
Mendelegasikan Tugas Kepada TTK Yang Kompeten
Memelihara Catatan & Membuat / Menyampaikan
Laporan
KODE ETIK

MORAL SIKAP
ETIK
HUKUM
KEAI
PERILAKU
PDAI
PERBUATAN DIBUAT OLEH &
UNTUK APOTEKER
PRAKTIK -
STANDAR
KEFARMASIAN
KEHIDUPAN -
PROFESI
PEDOMAN
Tujuan KEAI
1. Menjunjung tinggi martabat Profesi.
2. Menjaga dan memelihara
kesejahteraan anggota.
3. Meningkatkan pengabdian anggota.
4. Meningkatkan mutu Profesi.
5. Meningkatkan layanan kepada
pengguna jasa.
6. Menentukan standard sendiri.
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA
23 KEWAJIBAN (dibaliknya ada LARANGAN)
DISI SENDIRI (6)
TEMAN
SEJAWAT (3)
KEWAJIBAN
KLIEN (5)
UMUM (3)
NAKES
LAIN (2)
SEDIAAN
FARMASI(3)

TERKAIT PERILAKU BAIK & BURUK


KEWAJIBAN UMUM
1. SUMPAH /JANJI
APOTEKER
2. KODE
ETIKPROFESIOANL &
BERTANGGUNG JAWAB
:SKAI
MENGAPA HARUS SUMPAH …?
1. PER-UU-AN :
– PROFESI & ANGKAT SUMPAH !
– DIBERI WEWENANG OLEH
UNDANG-UNDANG
2. BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
PASIEN / KLIEN ( UMUMNYA AWAM)
3. PENANGGUNG JAWAB
4. SERING BEKERJA SENDIRI
5. WAJIB MENJAGA RAHASIA KEFARMASIAN
6. DLL
SUMPAH APOTEKER
PP 20 TAHUN 1962
1. MEMBAKTIKAN HIDUP : KEMANUSIAAN
2. MERAHASIAKAN
3. MELAKSANAKAN TUGAS SEBAIK-BAIKNYA :
MARTABAT & TRADISI LUHUR
4. MENUNAIKAN KEWAJIBAN :
a. BERIKHTIAR SUNGGUH-SUNGGUH
b. TIDAK TERPENGARUH SARA
5. IKRAR – SUNGGUH-SUNGGUH & PENUH
KEINSYAFAN
KESEHAT AN EMPATI
IKUT IPTEK

KEWAJIBAN
BUDI TERHADAP
LUHUR
DIRI SENDIRI IKUT PER UU
AN

# KEUN
TUNGAN
SENDIRI
Dapat
Dipertanggung
jawabkan
Mengutamakan
kepentingan
Kewajiban masyarakat
terhadap Menghormati
Klien/ kepercayaan dan
masyarakat jaga rahasia

Mendorong pasien Menjunjung tinggi


terlibat keberagman
Memperlakukan teman
sejawat sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan

Saling
Kewajiban mengingatkan
terhadap dan menasehati
dgn teman
teman sejawat sejawat

Meningkatkan kerjasama
yang baik dgn teman
sejawat
Pembuatan dgn
berpraktik sesuai
ketentuan

Kewajiban Memberikan
terhadap informasi yg wajar
dan akurat
Sediaan
Farmasi
Menjamin aman,
bermutu,
berkhasiat /
bermanfaat
Kewajiban terhadap nakes lain

1. Berklaborasi & Hubungan antar profesi

2. Menjauhkan diri dari tindakan atau


perbuatan yang dapat mengakibatkan
berkurangnya/hilangnya kepercayaan
masyarakat kepada sejawat petugas
kesehatan
KRITERIA PELANGGARAN ETIK 🡪
PEMBUKTIAN
KRITERIA Pembuktian
PELANGGARAN 1. Melakukan sesuatu yang
1. Ignorant (tidak tidak seharusnya
tahu ) dilakukan
2. Tidak melakukan sesuatu
2. Kelalaian (Culpa ) yang seharusnya
3. Kurang Perhatian dilakukan
4. Kurang terampil 3. Melakukan sesuatu yang
melanggar peraturan
5. Sengaja
perundang undangan.
SANKSI
PELANGGARAN ETIK

Pembinaan khusus untuk


penyadaran
Usulan
MEDAI Penundaan sementara
praktik Apoteker
untuk :
Pencabutan rekomendasi
untuk praktik Apoteker `
TUGAS HARI INI
• Rangkuman Kuliah hari ini
• Baca & Pelajari Kode Etik
Apoteker, kemudian isi
Kertas Kerja terlampir scara
individu !
KERTAS KERJA (1)
PENDALAMAN TENTANG
KODE ETIK APOTEKER
BUTIR KODE ETIK APOTEKER:
1. ..
2.
CONTOH PENERAPAN DILAPANGAN :
1. ..
KERTAS KERJA (1)
PENDALAMAN TENTANG
KODE ETIK APOTEKER
CONTOH KEMUNGKINAN TERJADINYA
PELANGGARAN & SANKSI:
1. …
2.

UPAYA UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN :


1. …..

Anda mungkin juga menyukai