Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok 5

( Farmakologi II )
1. Muhammad Ichsan Triansyah
2. Lia Sundarsi
3. Sarah
4. Amelia Kurniati
5. Tirta Elvina Aprosa
6. Kevin Andrelin
Tingkat IIB
DIPLOMA 3 FARMASI
TATA LAKSANA TERAPI
Tujuan terapi secara umum adalah
mengurangi keparahan dan durasi gejala serta
memperbaiki fungsi pasien secara
keseluruhan.
Tujuan jangka panjangnya adalah kesembuhan
atau pencegahan dari kekambuhan.Sasaran
terapi adalah perasaan kecemasan berlebihan
pada pasien untuk kembali normal.
Ansietas
Kecemasan adalah reaksi dasar jangka pendek
terhadap sebuah situasi. Meski demikian,
kecemasan dapat menjadi gangguan mental
jika reaksi kecemasan tidak bersifat jangka
pendek dan berkelanjutan, bahkan merasa
cemas ketika tidak ada penyebab perasaan
tersebut. Ini dapat disebut gangguan
kecemasan ataupun ansietas.
Terapi Ansietas
Secara Farmakologi
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)
• Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors
(SNRIs)
• Tricyclic Antidepressants (TCA)
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors
(SSRIs)
• SSRI digunakan untuk mengobati depresi
sedang sampai berat. SSRI bekerja memblokir
serotonin agar tidak diserap kembali oleh sel
saraf (saraf biasanya mendaur ulang
neurotransmitter ini).
• Contoh obat-obatan dalam jenis ini adalah
escitalopram (Lexapro), fluoxetine (Lovan atau
Prozac), paroxetine (Aropax), sertraline
(Zoloft), dan citalopram (Cipramil).
• Efek samping SSRI yang mungkin muncul, meliputi:
• Gangguan saluran cerna (dipengaruhi jumlah dosis)
seperti mual, muntah, dispepsia, sakit perut, diare,
konstipasi.
• Anoreksia dengan penurunan berat badan, namun
ada juga dalam beberapa kasus mengalami
peningkatan nafsu makan sehingga terjadi kenaikan
berat badan
Serotonin-Norepinephrine Reuptake
Inhibitors (SNRIs)
• SNRI menghambat serotonin dan
norepinephrine agar tidak diserap kembali
oleh sel saraf.
Obat antidepresan yang termasuk dalam
kelompok SNRI adalah venlafaxine (Effexor
XR), desvenlafaxine (Pristiq),
duloxetine (Cymbalta), dan reboxetine
(Edronax).
Efek samping dari obat-obatan jenis ini, termasuk:
• Mual dan muntah
• Pening;
• Sulit tidur (insomnia)
• Mimpi yang tidak biasa ( mimpi buruk )
Tricyclic Antidepressants (TCA)
• Trisiklik bekerja langsung menghambat sejumlah
neurotransmiter, termasuk serotonin, epinefrin,
dan norepinephrine, agar tidak kembali terserap
sekaligus juga mengikat reseptor sel saraf.
• Obat antidepresan yang termasuk dalam
golongan ini adalah amitriptylie (Endep),
clomipramine (Anafranil), dosulepin (Prothiaden
atau Dothep), doxepin (Deptran), imipramine
(Tofranil), nortriptyline (Allegron). 
Efek samping yang ditimbulkan dengan obat jenis ini
adalah:
• Aritmia
• Blokade jantung (khususnya pada penggunaan
amitriptyline)
• Mulut kering
• Pandangan kabur
Terapi non farmakologi
• Cognitive behavior therapy (CBT)
Terapi ini sudah terbukti baik, efektivitasnya tinggi dan
sering dikenal dengan singkatan CBT. Terapi ini
dititikberatkan pada identifikasi, pengetahuan dan peruhan
pola pikir dan prilaku. Manfaat terapi biasanya terlihat
dalam 12 sampai 16 minggu tergantung masing-masing
individu. Didalam tipe terapi ini pasien aktif terlibat dalam
penyembuhan gangguan sendiri, mempunyai pegendalian
pikiran sehat dan mempelajari keterampilan selama waktu
terapi, tetapi mereka harus menerapkan secara berulangkali
untuk melihat adanya perubahan gangguan ansietas.
• Terapi Non farmakologi
Terapi Individu banyak istrahat, memperbanyak
kegiatan bisa dengan meningkatkan aktivitas
spiritual dll
Terapi keluarga, dengan memberikan edukasi
kepada keluarga pasien tentang penyakit,
penyebab, akibat, cara pengobatan dan manfaat
terapi yang akan dijalani sehingga keluarga dapat
memberi dukungan kepada pasien
Menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara
berolahraga, seperti jalan kaki, senam khusus lansia,
bersepeda, berenang
Monitoring
Parameter yang dimonitoring :
• Kepatuhan pasien dalam penggunaan obat
selama terapi.
• Efek samping obat yang mungkin terjadi dari
pemakaian obat.
• Kondisi lingkungan pasien yang dihindarkan
dari faktor pemicu kekambuhan.
Konseling
• Kepatuhan pasien dalam menggunakan obat agar
mencapai tujuan terapi yang optimal
• Olahraga teratur
• Mengkonsumsi makanan sehat agar pasien bisa
menjalani pola hidup sehat dan mengurangi
resiko keparahan penyakit pasien.
• Konseling pada keluarga pasien agar mendukung
pengobatan yang dijalani pasien dan selalu
mensupport upaya penyembuhan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai