Anda di halaman 1dari 16

Mengenal Obat

Sususnan Saraf Pusat

Kelompok 1
Atika Handayani 42010122A011
Atika Windiyanti 42010122A012
Ayu Istiyana 42010122A013
Devita Syaharani 42010122A020
Latar Belakang

Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang


memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan
dalam tubuh. Sistem saraf pusat berkaitan dengan system
saraf manusia yang merupakan suatu jaringan saraf yang
kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu
dengan yang lain. Fungsi system saraf antara lain :
Mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi
antara individu dengan lingkungan sekitarnya.
Pengertian Obat Susunan Saraf Pusat
Obat sistem saraf pusat adalah obat yang dapat
merangsang serebrum medulla dan sumsum tulang
belakang. Stimulasi daerah korteks otak-depan oleh
senyawa obat sistem saraf pusat akan meningkatkan
kewaspadaan, pengurangan kelelahan pikiran dan
semangat bertambah. Contoh senyawa obat system saraf
pusat yaitu kafein dan amfetamin.
Obat Hipnotik dan Sedativ

Hipnotik atau obat tidur berasal dari kata hynops yang


berarti tidur, adalah obat yang diberikan malam hari dalam
dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal
untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur.
Sedangkan sedativ adalah obat yang menimbulkan depresi
ringan pada system saraf pusat tanpa menyebabkan tidur,
dengan efek menenangkan dan mencegah kejang-kejang.
Yang termasuk golongan obat sedativ-hipnotik adalah :
Ethanol (alcohol), Barbiturate, Fenobartibal, Benzodiazepam,
Methaqualon.
Contoh Obat Hipnotik Dan Sedativ
1. Diazepam
Diazepam adalah obat yang termasuk dalam kelompok benzodiazepine.
Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas neurotransmitter
tertentu di otak.
 Dosis Diazepam
1) Untuk mengatasi kecemasan
• Dewasa 2-10 mg, 2 sampai 4 kali sehari
• Anak-anak usia 6 bulan ke atas 1 hingga 2,5 mg, 3 atau 4 kali per
hari. Dokter anak bisa meningkatkan dosis bila perlu.
2) Untuk gejala penarikan alcohol
• Dewasa 10 mg, 3 atau 4 kali selama 24 jam pertama, kemudian 5
mg 3 sampai 4 kali perhari sesuai kebutuhan.
• Orang dewasa yang lebih tua awalnya, 2-2,5 mg 1 atau 2 kali
sehari. Dokter secara bertahap akan meningkatkan dosis sesuai
kebutuhan.
3) Untuk kejang otot
• Dewasa 2-10 mg, 3 atau 4 kali sehari
 Efek samping Diazepam
Mengantuk, pusing, kelelahan, penglihatan kabur, atau
ketidakstabilan.
 Indikasi
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia,
tambahan pada putus alkohol akut, status epilepticus, kejang
demam, spasme otot.
2. Nitrazepam
Niazepam adalah obat yang memiliki fungsi untuk mengobati
masalah tidur (insomnia). Selain itu obat ini juga digunakan untuk
mengobati jenis kejang tertentu.
 Dosis Nitrazepam
• Dewasa, dosis awal 5 mg 1 hari sekali dapat ditingkatkan
menjadi 10 mg satu hari sekali jika perlu.
• Lansia, dosis awal 2,5 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan
menjadi 5 mg sekali sehari jika perlu. Dosis maksimal 5 mg
setiap hari.
• Anak, kontraindikasi
 Efek samping
Pusing, sensasi berputar atau vertigo, kelelahan dan mengantuk,
linglung, kelemahan otot, kram otot atau kejang, mual, sesak
napas
 Indikasi
Antidepresan
Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk
menangani depresi. Obat ini bekerja dengan cara
menyeimbangkan senyawa kimia alami di dalam otak
yang disebut neurotransmitter. Cara kerja ini bisa
membantu memperbaiki dan menyeimbangkan suasana
hati dan emosi penderita depresi. Selain untuk
menangani depresi, antidepresan juga bisa digunakan
untuk mengatasi gangguan mental lain, seperti
gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan stress
pascatrauma (PTSD), gangguan kecemasan umum. Obat
ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Jenis Obat Antidepresan
1. Selective serotonim reuptake inhibitors (SSRIs)
SSRIs bekerja dengan cara menekan penyerapan Kembali
serotonin di dalam otak sehingga kadar serotonim meningkat.
Contoh obat golongan SSRIs adalah : Fluoxetine, Sertraline,
Fluvoxamine, Escitalopram, Dapoxetine
2. Antidepresan trisiklik (TCAs)
TCAs bekerja dengan cara mempengaruhi kadar neurotransmitter serotonin dan sedikit
norepinephrine. Dengan begitu suasana hati bisa terkendali dan gejala depresi dapat
mereda. Contoh obat golongan TCAs adalah : Amitriptyline, Clomipramine, Doxepine,
Maprotiline, Imipramine.

11
3. Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)
Antidepresan jenis ini bekerja dengan cara menghambat
serotonim dan norepinephrine agar tidak diserap Kembali oleh sel
saraf sehingga kadarnya tetap tinggi. Contoh obat golongan SNRI
adalah : Venlafaxine, Duloxetine
Anestesi Umum
Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur
pembiusan yang membuat pasien menjadi tidak sadar selama operasi
berlangsung. Anestesi jenis ini sering digunakan untuk operasi besar,
seperti operasi jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ.
Prosedur anestesi ini bisa diberikan melalui 2 cara, yaitu melalui gas untuk
dihirup (inhalasi) dan obat yang disuntikan melalui intravena. Contoh obat
yang diberikan melalui inhalasi adalah Isoflurane, sedangkan yang
intravena adalah propofol.
 Efek samping anestesi umum
Mual dan muntah, mulut kering, sakit tenggorokan, suara serak,
mengantuk, menggigil, nyeri dan memar di area yang disuntik atau
dipasangi infus, merasa kebingungan, sulit buang air kecil.
Anestesi Lokal
Anestesi lokal bekerja dengan cara memblokir sensasi
atau rasa sakit pada area tubuh yang akan dioperasi. Jenis
anestesi ini tidak mempengaruhi kesadaran, sehingga
pasien akan tetap sadar selama menjalani operasi atau
prosedur medis. Anestesi lokal biasanya digunakan untuk
operasi minor atau kecil, seprti perawatan gigi, operasi
mata, prosedur pengangkatan tahi lalat, dan biopsy.
Anestesi jenis ini dapat diberikan dengan cara disuntik,
disemprot, atau dioleskan ke area kulit yang akan dioperasi.
 Efek samping anestesi lokal
Rasa nyeri, memar, maupun pendarahan ringan di area
suntikan, sakit kepala, pusing, kelelahan, mati rasa pada
area yang disuntik, kedutan pada jaringan otot, penglihatan
kabur.
Kesimpulan

Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah


semua obat yang berpengaruh terhadap
system saraf pusat. Obat tersebut bereaksi
terhadap otak dan dapat mempengaruhi
pikiran seseorang yaitu perasaan atau
tingkah laku. Obat yang bekerja pada SSP
yang menimbulkan efeknya mengubah
sejumlah tahapan dalam hantaran kimia
sinap (tergantung kerja transmitter).
Thnk you

Anda mungkin juga menyukai