Anda di halaman 1dari 14

PENGGOLONGAN OBAT

KELOMPO 3:
CICI LAHAYATI
DELI INDAH LESTARI
ULFATUN HASANAH
Pengertian Sistem Saraf
Otonom
• Sistem saraf otonom (SSO) sering disebut sebagai sistem
saraf infolunter atau liseral karena saraf ini sebagian
besar menjalankan fungsinya dengan sedikit kesadaran
terhadap aktivitas yang dilkukan. SSO berkerja sama
dengan sistem endokrin, SSO membantu mengatur dan
mengintegrasikan fungsi internal tubuh dalam rentang
normal yang relatif pendek, dari menit ke menit. Sistem
saraf pusat mengintegrasikan bagian sistem saraf pusat
(SSP) dan sistem saraf tepi untuk dapat bereaksi secara
otomatis terhadap perubahan pada lingkungan internal
dan eksternal
Obat-Obat Sistem Saraf
Otonom
• Obat-obat otonom yaitu obat yang bekerja pada berbagai bagian susunan
saraf otonom, mulai dari sel saraf sampai ke efektor. Banyak obat dapat
mempengaruhi organ otonom, tetapi obat otonom mempengaruhinya secara
spesifik dan bekerja pada dosis kecil.
Contoh Obat otonom
1. Atropine
2. Prazosin
3. Propanolol
4. Fenilpropanolamin
5. Imipramine
 
Obat analgesik,obat non narkotik,obat antipiretik

• Analgetik
Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang
mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran
(perbedaan dengan anestetika umum).
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit,
sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya
ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen
obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau
pereda nyeri.
• Mekanisme terjadinya nyeri ada 4 macam, yaitu
1.Transduksi
• Proses dimana nyeri diubah menjadi suatu aktivitas listrik
yang akan diterima ujung-ujung syaraf. Terjadi perubahan
patologis karena mediator nyeri mempengaruhi juga
nosiseptor diluar daerah daerah trauma nyeri yang meluas
2. Transmisi
• Proses penyampaian impuls nyeri dari nosiseptor saraf
perifer melewati kornu dosalis, dari spinalis menuju
korteks serebri. Transmisi sepanjang akson berlangsung
karena proses polarisasi, sedangkan dari neuron
presinaps ke pasca sinaps melewati neurotransmitor.
3.Modulasi
• Proses pengendalian internal sistem saraf, dapat
meningkatkan atau mengurangi penerusan impuls nyeri.
Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor perifer medula
spinalis.
4. Persepsi
• Hasil rekonstruksi SSP tentang impuls nyeri yang
diterima. Rekonstruksi merupakan hasil interaksi sistem
saraf sensoris, informasi kognitif (korteks serebri) dan
pengalaman emosional. Persepsi menentukan berat ringan
nyeri yang dirasakan.
Contoh Obat Analgesik
• Morfin HCL
• Petidin HCL
• Suffentanyl
Analgetika perifer (non-
narkotik)
• Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja
sentral, analgetika antiradang termaksud dalam kelompok ini.
• Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik
Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan
rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau
bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran.
• Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak
mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya
dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Analgetik perifer dapat dibagi dalam
beberapa kelompok, yaitu:  
1.Allupurinol (urica tab,Zyloric tab )
2.As.asetil sasilat ( asetosal,aspirin, aspilet)
3.Fenilbutason ( phnylbutason )
Antipiretik
• Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan panas
atau untuk obat mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang
tinggi). Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas
dan tidak berefektif pada orang normal. Dapat
menurunkan panas karena dapat menghambat
prostatglandin pada CNS.
• Suhu badan diatur oleh keseimbangan antara produksi
dan hilangnya panas. Alat pengukur suhu tubuh ada
dihipotalamus. Pada keadaan demam keseimbangan ini
terganggu tetapi dapat dikembalikan ke normal oleh obat
mirip-aspirin.
Berikut contoh obat analgesic
antipiretik
1.Paracetamol / acetaminophen
2. Ibuprofen
3. Asam mefenamat
4. Tramadol
5. Benorylate
6. Fentanyl
Obat Sedatif Hipnotika
 
• Hipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan
susunan saraf pusat yang relatif tidak selektif, mulai dari
yang ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk dan
memudahkan tidur. Secara klinis obat-obatan sedatif –
hipnotik digunakan sebagai obat-obatan yang
berhubungan dengan sistem saraf pusat seperti
tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anesthesia,
penatalaksanaan kejang serta insomnia.
Macam – obat sedatiif hipnotik, yakni:

1.Midazolam
2. Diazepam
3. Lorazepam
4. Nitrazepam
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai