TERHADAP SISTEM
TUBUH
Kelompok 4
OUR TEAM
2
4. Nabila Nur Listanti (2314301039)
SARAF syarafnya.
OBAT
menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedativa
dan tranquillizers, dan antipsikotika); Psiko-analeptika (menstimulasi
seluruh SSP, yakni antidepresiva dan psikostimulansia.
SARAF 3. Jenis yang memblokir anestetika umum, dan lokal perasaan sakit:
analgetika,
1. Analgesik
3. Hipnotik-Sedatif
5. Psikotropik
1. ANALGESIK
Painkiller, pereda nyeri, atau analgesik adalah obat untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri pada tubuh. Analgesik biasanya digunakan untuk meredakan
gejala nyeri otot, sakit gigi, sakit kepala, radang sendi, nyeri haid, nyeri karena cedera,
atau perawatan pasca operasi.
Meski tergolong sangat aman, pemberian anestesi lokal juga berpotensi menimbulkan efek samping,
seperti:
Rasa nyeri, memar, maupun pendarahan ringan di area suntikan
Sakit kepala
Pusing
Kelelahan
Mati rasa pada area yang disuntik
Kedutan pada jaringan otot
Penglihatan kabur
2. Anestesi umum
Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan yang membuat pasien
menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung. Anestesi jenis ini sering digunakan untuk operasi
besar, seperti operasi jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ. Prosedur anestesi ini
bisa diberikan melalui 2 cara, yaitu melalui gas untuk dihirup (inhalasi) dan obat yang disuntikkan ke
dalam pembuluh darah (intravena). Contoh obat yang diberikan melalui inhalasi adalah isoflurane,
sedangkan yang intravena adalah propofol.
Efek samping akibat anestesi umum umumnya terjadi sesaat setelah operasi dan tidak berlangsung
lama. Beberapa efek samping anestesi umum adalah:
Mual dan muntah
Mulut kering
Sakit tenggorokan
Suara serak
Mengantuk
Menggigil
Nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangi infus
Merasa kebingungan
Sulit buang air kecil
5. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintetis, yang dapat
memengaruhi susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika adalah zat yang bisa memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Ini
karena obat tersebut bekerja pada sistem saraf pusat yang terletak pada otak
Perlu diketahui bahwa psikotropika bukan termasuk narkotika. Pada dasarnya,
pemakaian obat psikotropika ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter
dengan dosis yang sesuai.
Psikotropika golongan I.
Jenis psikotropika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan dilarang digunakan untuk terapi. Zat ini berisiko memicu
ketergantungan yang sangat kuat, seperti MDMA/ekstasi, LAD, dan STP.
Sistem pernafasan adalah sistem tubuh yang terdiri dari organ dan struktur
yang terlibat dalam proses pernapasan, yang melibatkan pengambilan
oksigen dari udara dan pengeluaran karbon dioksida dari tubuh. Organ
utama dalam sistem pernafasan meliputi paru-paru, bronkus, trakea, dan
diafragma.
.
OBAT UNTUK SISTEM PERNAFASAN
1. Bronkodilator
Obat ini membantu melebarkan saluran udara di paru-paru, mempermudah proses
pernapasan. Contoh bronkodilator termasuk albuterol dan salbutamol, yang umum
digunakan untuk mengobati asma dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD).
2. Steroid Inhalasi
Steroid inhalasi digunakan untuk mengurangi peradangan di saluran udara dan mencegah
serangan asma. Mereka bekerja dengan mengurangi pembengkakan dan produksi lendir
dalam saluran udara. Contoh obat ini termasuk flutikason dan budesonid.
3. Antihistamin
Obat antihistamin digunakan untuk mengurangi gejala alergi, termasuk rinitis
alergi dan urtikaria. Mereka dapat membantu mengurangi pembengkakan dan
lendir di saluran pernapasan.
4. Expectorant
Expectorant membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan,
memudahkan pengeluarannya. Contoh obat ini termasuk guaifenesin.
Dampak Pemberian Obat
Pada Sistem Pernafasan
1.Perbaikan gejala
Obat-obatan seperti bronkodilator dan steroid inhalasi dapat membantu meredakan gejala
penyakit pernapasan seperti sesak napas, batuk, dan wheezing.
2. Efek samping
Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi tenggorokan, suara serak,
atau mulut kering.
Dampak Pemberian Obat
Pada Sistem Pernafasan
3.Ketergantungan
Obat-obatan seperti bronkodilator atau opioid jika digunakan secara berlebihan atau tidak
sesuai petunjuk dokter dapat menyebabkan ketergantungan.
4. Resiko infeksi
Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama steroid inhalasi dalam jangka panjang, dapat
meningkatkan risiko infeksi jamur atau bakteri di saluran pernapasan.
SISTEM
KARDIOVASKULAR
PENGERTIAN
Sistem kardiovaskular adalah sistem tubuh yang terdiri dari jantung dan
pembuluh darah (arteri, vena, dan kapiler) yang bertanggung jawab atas
sirkulasi darah di seluruh tubuh.
Fungsi utama sistem ini adalah mengedarkan oksigen, nutrisi, dan zat-zat
lainnya ke seluruh tubuh serta mengangkut produk-produk samping
metabolisme ke organ-organ yang membuangnya, seperti paru-paru dan
ginjal.
OBAT UNTUK SISTEM KARDIOVASKULAR
1. Obat Antihipertensi
Obat ini Digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Contoh obat ini termasuk ACE inhibitor, beta blocker, diuretik, dan antagonis reseptor
angiotensin Il.
2. Obat Antiplatelet
Obat ini Digunakan untuk mencegah pembekuan darah dan mengurangi risiko
pembentukan bekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau
stroke. Contoh obat ini termasuk aspirin dan clopidogrel.
3. Obat Antiaritmia
Obat ini Digunakan untuk mengatur irama jantung yang tidak
normal atau aritmia. Contoh obat ini termasuk beta blocker,
calcium channel blocker, dan amiodarone.
4. Obat Hipolipidemik
Obat ini Digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, yang dapat membantu mencegah penyakit jantung
koroner.
Contoh obat ini termasuk statin, fibrat, dan inhibitor PCSK9.
Dampak Pemberian Obat
Pada Sistem Kardiovaskular
4. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap
obat-obatan kardiovaskular, yang dapat menyebabkan gejala
seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau pembengkakan.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION
any question?