Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOLOGI

OBAT SISTEM SARAF


Kelompok 5
• Revina Anastasya : 224201516083
• Rachel Deva Sanita : 224201516086
• Sabrina Putri Anisa :224201516103
• Fatimah Tuz Zahra : 224201516113
• Resita Aula Remaja : 224201516119
• Rakan Raditia : 224201516125

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk
menerima dan menerjemahkan informasi atau rangsangan dari sel-
sel saraf tepi yang tersebar di seluruh bagian tubuh.
Adapun bagian tubuh manusia yang termasuk dalam sistem saraf
pusat adalah sebagai berikut:
Otak, yaitu organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol
tubuh.
Sumsum tulang belakang, yaitu bagian tubuh yang terdiri dari
sekumpulan serabut saraf dan berfungsi untuk
menghubungkan otak dengan bagian tubuh lain melalui batang
otak
Neuron, yaitu bagian unit kerja dari sistem saraf pusat manusia
yang saling berkomunikasi dalam menghantarkan impuls saraf
dan menghasilkan respons. Setiap neuron terdiri dari tiga
bagian dasar, yaitu badan sel, dendrit, dan akson.
OBAT SUSUNAN SISTEM SARAF
PUSAT

adalah semua obat yang berpengaruh terhadap


sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi
terhadap otak dan dapat mempengaruhi pikiran
seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku.
Obat yang dapat merangsang sistem saraf pusat
disebut Analeptika
Obat yang bekerja terhadap SPP
dapat dibagi dalam beberapa
golongan besar, yaitu :

Psikofarmako (psikotropika)
yang meliputi Psikoleptika ( menekan atau
menghambat fungsi-fungsi tertentu)
Untuk gangguan neurologis seperti
antipileptika , MS (multiple sclerosis) dan
penyakit Parkinson
Jenis yang memblokir perasaan sakit :
analgetika , anestetika umum dan lokal.
Jenis obat vertio dan obat migrain
Pembagian Obat Susunan Saraf
Pusat :

Analgetika - Antipireptika
Analgetik - Anti-inflamasi
Analgetik Narkotika
Hipnotik sedativ
Anti emetika (anti muntah)
Antikonvulsan (anti epilepsi)
Anestetika
A. Analgetika - Antipireptika

Analgetika adalah obat yang


digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-
obat penghilang rasa nyeri.

Antipireptika adalah zat-zat yang


dapat mengurangi suhu tubuh atau
obat untuk menurunkan panas. Dapat
menurunkan panas karena dapat
menghambat prostatglandin pada
CNS
B. Analgetik - Anti-inflamasi
inflamasi adalah mekanisme respons tubuh
terhadap kerusakan seluler. Tanpa respons
inflanmasi, tubuh kita tidak dapat bertahan
hidup. oleh sebab itu inflamasi adalah
mekanisme protektif yang di rancang untuk
membersihkan tubuh dari penyebab tubuh
cedera dan mempersiapkan jaringan tubuh

Proses inflamasi membatasi area cidera


sehingga toksin tidak dapat mempengaruhi
keseluruhan system. Akhirnya,proses inflamsi
menempatkan infrastruktur yang memungkinkan
tubuh sembuh dengan sendirinya
INFLAMASI DIBAGI 2 YAITU :

Inflamasi akut
inflamasi akut adalah inflamasi yang terjadi sebagai
respon terhadap cedera atau infeksi yang baru terjadi.
Inflamasi akut biasanya terjadi dalam jangka waktu
beberapa hari hingga beberapa minggu.

Pada inflamasi akut proses berlangsung singkat beberapa


menit hingga beberapa hari, inflamasi akut terjadi karena
peningkatan aliran darah dan edema.

Tanda-tanda inflamasi akut adalah merah, panas,


bengkak, dan nyeri pada area yang terkena cedera atau
terinfeksi
INFLAMASI DIBAGI 2 YAITU :

Inflamasi kronis
nflamasi kronis adalah inflamasi yang terjadi dalam jangka
waktu yang lama, biasanya lebih dari beberapa minggu.

Tanda-tanda inflamasi kronis tidak selalu jelas, tetapi dapat


menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak
disembuhkan dengan baik.
Inflamasi kronik terjadi bila penyembuhan pada radang akut
tidak sempurna atau bila penyebab ringan dan timbul
berulang-ulang.

Inflamasi kronis dapat disebabkan oleh penyakit kronis, seperti


asma, arthritis, dan penyakit jantung. Bisa juga disebabkan
oleh faktor-faktor gaya hidup, seperti merokok, obesitas, dan
stres.
Obat Anti-inflamasi non steroid
( NSAID)
Ibuprofen : untuk tablet 200 mg, 1 hingga 2 tablet setiap 4
hingga 6 jam.
Diklofenak
Indometasin
Fenilbutazon : dosis awal 200 mg 2-3 kali sehari selama 2
hari, dengan atau setelah makan, kemudian kurangi hingga
dosis efektif minimum, biasanya 100 mg 2-3 kali sehari
Piroksikam : 20 mg, 1 kali sehari, atau dibagi dalam 2 dosis
pemberian
Obat Generic :
Acetol/asam
asetil salisilat
Ibu profen
Paracetamol
Aspirin
C. Analgetika - Narkotika
Pemberian obat secara intravena (IV) merupakan
cara yang lebih dapat diandalkan untuk mencapai
kadar terapeutik narkotik. pemberian obat melalui
intramuskular (IM) dan subkutan (SC) memiliki
kecepatan absorpsi obat terjadi lebih lambat pada
pasien wanita daripada pria. obat obatan ini
mengalami metabolisme didalam hati dan biasanya
di ekskresikan melalui urine dan kandung empedu

Beberapa Obat yang memiliki efek analgesic


narkotik adalah :
Morfin dan Alkoloid opium
Kodein fosfat
Fentanil
Petidin HCL
Tramadol HCL
D. Hipnotik Sedatif
Hiipnotik sedatif adalah golongan obat depresi SSP.
Efeknya bergantung pada dosis,mulai dari yang ringan
(menenangkan,menyebabkan kantuk,menidurkan)
hingga yang berat (menghilangkan kesadaran,
keadaan anestesi,koma dan mati)
•Sedatif adalah zat zat yang dalam dosis terapi yang rendah
dapat menekan aktivitas mental,menurunkan respon terhadap
rangsangan emosi sehingga menenangkan.
•Hipnotik adalah zat zat dalam dosis terapi diperuntukan
meningkatkan keinginan untuk tidur dan mempermudah
atau menyebabkan tidur
Contoh sediaan obat :
Fenobarbital
Thiopental
Golongan Benzodiazepin
Golongan alkohol dan aldehida
Golongan bromida
Golongan lain (glutetimida)
E. Anti Emetika
Annti emetika adalah obat-obat yang di gunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan perasaan mual dan muntah.
Karena muntah hanya suatu gejala, maka yang penting dalam
pengobatan adalah mencari penyebabnya.

Anti emetika diberikan kepada pasien


dengan keluhan sebagai berikut:
a. Mabuk jalan (motion sickness)
b. Mabuk kehamilan (morning sickness)
c. Mual atau muntah yang di sebabkan penyakit tertentu

Obat Generik :
Sinarizin : Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 25 mg,
harus diminum setidaknya 30 menit sebelum perjalanan.

Dimenhidrinat : Dewasa dan anak usia 12 tahun: 50–100
mg, 4–6 jam sekali. Dosis maksimal 300–400 mg per hari.
Klorpromazin HCI
Perfenazin
Proklorperazin
F. Anti Konvusulsan
(Anti Epilepsi)
Antikonvulsan adalah sebuah obat yang mencegah atau
mengurangi kejang-kejang atau konvulsan atau obat yang dapat
menghentikan penyakit ayan,yaitu suatu penyakit gangguan syaraf
yang timbul secara tiba tiba dan berkala, adakalanya disertai
perubahan-perubahan kesadaran. Digunakan terutama untuk
mencegah dan mengobati epilepsi.
Jenis-Jenis Epilepsi yaitu:
a. Grand mal (tonik-tonik umum)
b. Petit mal (serangannya tanpa kejang

Contoh sediaan obat:


a. Penobarbital : Dewasa: 60–180 mg per hari pada
malam hari. Anak-anak: 5–8 kg/BB per hari atau 3–6
mg/kgBB per hari.
b. Karbamazepin
c. Klobazam
d. Diazepam (valium)
F. Anti Konvusulsan
(Anti Epilepsi)

PENGGOLONGAN ANTIEPILEPSI

a. Barbital-barbital, misalnya Fenobarbital, Mefobarbital,


dan Heptobarbital.
b. Hidantion-hidantion, misalnya Fenitoin, strukturnya mirip
Fenobarbital tetapi dengan cincin “lima hidantoin”.
c. Suksinimida-suksinimida, Misalnya Metilfenilsuksinimida
dan etosuksinimida.
d. Oksazolidin-oksazolidin, misalnya etadion dan trimetadion,
tetapi jarang digunakan mengingat efek sampingnya berbahaya
terhadap hati dan limpa.
e. Serba-serbi, misalnya Diazapam dan turunannya,
Karbamazepin,Asetazolamid, dan Asam Valproat.
G. Anastetika
Obat Anestetik : adalah obat yang digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam tindakan
operasi.

Sifat obat anestetika :


Toksisitas rendah, luas terapeutik besar
Mudah ditangani ahli anestesi
Aliran pada tubuh dan keluar cepat
Khasiat analgetik & narkotik baik
Pengaruh tehadap pernafasan & sirkulasi kecil
Tidak mengiritasi kulit & selaput mukosa
Metabolit tidak toksik
Sifat fisika & kimia mengutugkan (stabil, tdk
mudah terbakar/ meledak)
G. Anastetika
Penggolongan Obat
ㆍAnestetik Lokal : Obat yang merintangi secara reversible
penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf
pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat
menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin
Macam anestesi lokal:
ㆍ Anestesi topical efektif (misaInya : pilokain, lignokain, dan
ametokain
ㆍ Anestesi infiltrasi
• Anestesi konduksi (Blockade saraf)
• Anestesi ekstradural, epidural, dan kaudal, anestesi disuntikan
diantara dura (pelindung luar otak dan medulla spinalis)
• Anestesi spinal
• Anestesi lokal intravena disuntikan kedalam pembuluh darah
yang sudah dipasang kanula sebelumnya.
G. Anastetika
Persyaratan anestetik local dikatakan ideal apabila
memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut:
Tidak merangsang jaringan
• Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap
susunan saraf sentral
• Toksisitas sistemis rendah
• Efektif pada penyuntikan dan penggunaan local
• Mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk jangka waktu
cukup lama
• Larut dalam air dengan menghasilakan larutan yang stabil
dan tahan pemanasan
• Efek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat
khasiat dari kardiodepresifnya ( menekan fungsi jantung ),
mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi.

Contoh sediaan obat


a. Lidokain
b. Anestetika Umum
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai