Anda di halaman 1dari 23

Analgetik dan Antipiretik

Defenisi Analgetik

Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering
mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat
yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau pereda nyeri.
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat untuk
menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada
orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.

ANALGETETIKA
DefinisiObat analgetik adalah obat penghilang nyeri yang banyak digunakan
untuk mengatasi sakit kepala,demam, dan nyeri ringan tanpa menghilangkan
kesadaran.Jenis Obat BaruPrototype Obat Dari Golongan1. Analgetika Narkotik
Zat-zat ini memiliki daya menghalangi nyeri yang kuat sekali dengan tingkat
kerja yangterletak di Sistem Saraf Pusat. Umumnya mengurangi kesadaran
(sifat meredakan danmenidurkan) dan menimbulkan perasaan nyaman (euforia).
Dapat mengakibatkan toleransidan kebiasaan (habituasi) serta ketergantungan
psikis dan fisik (ketagihan adiksi) dengangejala-gejala abstinensia bila
pengobatan dihentikan. Karena bahaya adiksi ini, makakebanyakan analgetika
sentral seperti narkotika dimasukkan dalam Undang-UndangNarkotika dan
penggunaannya diawasi dengan ketat oleh Dirjen POM.Secara kimiawi, obat-
obat ini dapat dibagi dalam beberapa kelompok sebagai berikut:1. Alkaloid
candu alamiah dan sintesis morfin dan kodein, heroin, hidromorfon,hidrokodon,
dan dionin.2. Pengganti-pengganti morfin yang terdiri dari :
Petidin dan turunannya, fentanil dan sufentanil
Metadon dan turunannya:dekstromoramida, bezitramida, piritramida, dan
d-ptopoksifen
Fenantren dan turunannya levorfenol termasuk pula pentazosin.2. Analgetika
Perifer (non-narkotik)Obat obat ini dinamakan juga analgetika perifer, karena
tidak mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, tidak menurunkan kesadaran atau
mengakibatkan ketagihan. Semua analgetika perifer juga memiliki kerja
antipiretik, yaitu menurunkan suhu badan pada keadaan demam, makadisebut
juga analgetik antipiretik. Khasiatnya berdasarkan rangsangannya terhadap
pusatpengatur kalor di hipotalamus, yang mengakibatkan vasodilatasi perifer (di
kulit) denganbertambahnya pengeluaran kalor dan disertai keluarnya banyak
keringat.Penggolongan analgetika perifer secara kimiawi adalah sebagai
berikut:1. salisilat-salisilat, Na-salisilat, asetosal, salisilamida, dan benirilat2.
Derivat-derivat p-aminofenol:fenasetin dan parasetamol3. Derivat-derivat
pirozolon:antipirin,aminofenazon, dipiron, fenilbutazon danturunan-
turunannya4. Derivat-derivat antranilat: glafenin, asam mefenamat, dan asam
nifluminat.Efek-efek samping yang biasanya muncul adalah gangguan-
gangguan lambung-usus,kerusakan darah, merusakan hati, dan ginjal dan juga
reaksi-reaksi alergi kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada
penggunaan lama atau pada dosis besar, maka sebaiknyajanganlah
menggunakan analgetika ini secara terus-menerus.3. Analgetika-Antipiretik
Analgetik adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa
menghilangkankesadaran. Sedangkan antipiretik adalah obat yang dapat
menurunkan suhu tubuh yang tingi.Jadi, analgetik-antipiretik dalah obat yang
mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkansuhu tubuh yang tinggi.Sebagai
mediator nyeri, antara lain adalah sebagai berikut:a. Histaminb. Serotonin
c. Plasmokinin (antara lain Bradikinin)d. Prostaglandine. Ion KaliumAnalgetik
diberikan kepada penderita untuk mengurangi rasa nyeri yang dapatditimbulkan
oleh berbagai rangsang mekanis, kimia, dan fisis yang melampaui suatunilai
ambang tertentu (nilai ambang nyeri). Rasa nyeri tersebut terjadi akibat
terlepasnyamediator-mediator nyeri (misalnya bradikinin, prostaglandin) dari
jaringan yang rusak yang kemudian merangsang reseptor nyeri di ujung saraf
perifer ataupun ditempat lain.Dari tempat-tempat ini selanjutnya rangsang nyeri
diteruskan ke pusat nyeri di korteksserebri oleh saraf sensoris melalui sumsum
tulang belakang dan thalamus.Peran Hipotalamus Sebagai TermostatPenyebab
rasa nyeri adalah rangsangan-rangsangan mekanis, fisik, atau kimiawi yang
dapatmenimbulkan kerusakan-kerusakan pada jaringan dan melepaskan zat-zat
tertentu yang disebutmediator-mediator nyeri yang letaknya pada ujung-ujung
saraf bebas di kulit, selaput lendir, ataujaringan-jaringan (organ-organ) lain.
Dari tempat ini rangsangan dialirkan melalui saraf-saraf sensoris ke Sistem
Saraf Pusat (SSP) melalui sumsum tulang belakang ke thalamus dan
kemudianke pusat nyeri di dalam otak besar, dimana rangsangan dirasakan
sebagai nyeri. Mediator-mediator nyeri yang terpenting adalah histamine,
serotonin, plasmakinin-plasmakinin, dan prostaglandin-prostagladin, serta ion-
ion kalium. Jadi peran hipotalamus adalah sebagai control pusat nyeri.Indikasi
dan KontraindikasiEfek Samping dan Gejala Toksik Efek samping yang paling
umum adalah gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hatidan
ginjal dan juga reaksi alergi kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada
penggunaanlama atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu penggunaan anal-
getika secara kontinu tidak dianjurkan.ANTIPIRETIKADefinisiObat analgetik
adalah obat penghilang demam yang banyak digunakan untuk mengatasi
demamtanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis Obat BaruPrototype Obat dari GolonganJenis-Jenis Obat Demam
(Antipiretika):1. SalisilatSalisilat, khususnya asetosal merupakan obat yang
paling banyak digunakan sebagaianalgetik, antipiretik, dan antiinflamasi.
Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai
antipiretika.Farmakokinetika: Pemberian oral, sebagian salisilat akan diabsorpsi
dengan cepat dalambentuk yang utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus
bagian atas. Kadar tertinggidicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian. Setelah
diabsorpsi, salisilat akan menyebar diseluruh jaringan tubuh dan cairan
transeluler. Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan sawar urin.
Biotransformasi salisilat terjadi di banyak jaringan terutama di mikosom
danmitokondria hati. Salisilat akan diekskresi dalam bentuk metabolitnya
melalui ginjal,keringat dan empedu.Asetosal/aspirin dapat menimbulkan
perdarahan lambung, sindroma Reye (tidak bolehdiberikan pada anak usis
kurang dari 12 tahun).Dosis: Untuk dewasa 325 mg- 650 mg, diberikan secara
oral tiap 3 atau 4 jam. Untuk anak 15-20 mg/kgBB diberikan tiap 4-6 jam
dengan dosis total tidak melebihi 3,6 gr per hari.2. SalisilamidSalisilamid
adalah amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgetik-
antipiretikamirip asetosal, walaupun badan salisilamid tidak diubah menjadi
salisilat. Efek analgetika-antipiretika salisilamid lebih lemah dari salisilat
karena salisilamid dalam mukosa ususmengalami metabolisme lintas pertama,
sehingga salisilamid yang diberikan masuk sirkulasisebagai zat aktif.Dosis:
Untuk dewasa 3-4 kali 300-600 mg sehari. Untuk anak 65 mg/kgBB/hari
diberikan 6kali/hari.3. Diflunisal

Diflunisal merupakan derivate difluorofenil dari asam salisilat, tetapi in vivo


diubah menjadiasam salisilat.Farmakokinetika: Setelah pemberian oral, kadar
puncak dicapai dalam 2-3 jam. 99% akanterikat di albumin dan waktu paruh
berkisar 8-12 jam.Dosis: Dosis awal 500 mg disusul 250-500 mg sehari dengan
dosis pemeliharaan tidak melebihi 1,5 gram sehari4. Para Amino FenolDerivat
para amino fenol yaitu asetaminophen dan fenasetin. Mekanisme:
menghambatbiosintesis PGE2 yang lemah.Farmakokinetika: Diabsorpsi cepat
dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasitertinggi dalam plasma dicapai
dalam waktu 0,5 jam dan masa paruh dalam plasma adalah1-3 jam. Dalam
plasma, asetaminofen 25% dan fenasetin 30% terikat dalam protein
plasma.Ekskresi melalui ginjal dan sebagian asetaminofen dalam bentuk
terkonjugasi.Peran Hipotalamus Sebagai TermostatHipotalamus merupakan
pusat pengaturan suhu tubuh. Hipotalamus akan menjaga kestabilam suhutubuh
dengan mengatur keseimbangan antara pengeluaran panas dengan produksi
panas yang berlebihan bila terjadi demam.
Prototype Obat Dari Tiap Golongan Analgetik / Antipiretik
Prototype Obat Dari Tiap Golonga
Tubuh kita sendiri sebenarnya memiliki analgesik alami Tubuh, analgesik
tersebut adalah Endorfin.
A. ANALGETIK
Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti
opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau
menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker.
Macam-macam obat Analgesik Opioid:
a. Metadon.

Mekanisme kerja : Kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.


Indikasi : Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di
rumah sakit.
Efek tak diinginkan:
* Depresi pernapasan
* Konstipasi
* Gangguan SSP
* Hipotensi ortostatik
* Mual dam muntah pada dosis awal
b. Fentanil.

Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil
kemungkinannya.
Indikasi : Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.
Efek tak diinginkan : Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas
otot, bradikardi ringan.

c. Kodein
Mekanisme kerja : Sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin.
Kerjanya disebabkan oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
Indikasi : Penghilang rasa nyeri minor
Efek tak diinginkan : Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis
yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.
2. Obat Analgetik Non-narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal
dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-
narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak
bekerja sentral.
Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini
cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa
berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek
menurunkan tingkat kesadaran.
Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak
mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan
penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah,
kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.
Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:

a. Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak
negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu
kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.

b. Paracetamol/acetaminophen

Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol


sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat.
Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena
dapat menimbulkan nefropati analgesik.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak
menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang
berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.

c. Asam Mefenamat

Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat


terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus
diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya
dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.
Biasanya analgesik di golongkan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
1. Analgesik Antipiretik Contoh parasetamol, fenasetin
2. Analgesik AntiInflamasi contoh ibuprofen, asam mefenamat
3. Analgesik Antiinflamasi kuat contoh Aspirin, Natrium Salisilat
Selain digolongkan berdasarkan efeknya, analgesik juga di golongkan
berdasar tempat kerjanya. Penggolongan ini membedakan analgesik menjadi:
1. Analgesik Sentral
Yaitu analgesik yang menduduki reseptor miu contohnya tramadol, morphine
2. Analgesik Perifer
Yaitu analgesik yang bekerja pada saraf perifer contohnya parasetamol
Atas kerja farmakologisnya, analgesic dibagi dalam dua kelompok besar,
yaitu:
1. Analgetik Perifer (non narkotik)
Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
2. Analgetik Narkotik
Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.
Berikut jenis obat analgetik narkotik :
a. Morfin dan derivatnya :
Morfin
Heroin
Hidromorfon
Oksimorfon
Levorfanol
Levalorfan
Kodein
Hidrokodon
Oksikodon
Nalorfin
Nalokson
Nalbufin
Tebain

b. Meperidin dan derifat fenilpiperidin :


Meperidin
Alfaprodin
DifenoksilatFentanil
Loperami
Metadon Dan Opioid lainx :
Metadon
Propoksifen
Dekstromoramida
Bezitramida

Obat-obat golongan analgetik dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:


parasetamol, salisilat, (asetasol, salisilamida, dan benorilat), penghambat
Prostaglandin (NSAID); ibuprofen, derivate-derivat antranilat ( mefenamilat,
asam niflumat glafenin, floktafenin, derivate-derivat pirazolinon
(aminofenazon, isoprofilpenazon, isoprofilaminofenazon), lainnya
benzidamin.Obat golongan analgesic narkotik berupa, asetaminofen dan
fenasetin. Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid berupa aspirin dan salisilat
lain, derivate asam propionate, asam indolasetat, derivate oksikam, fenamat,
fenilbutazon.

B. Antipiretik
Macam-macam obat Antipiretik:
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini
digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam
pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin
dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat
ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.
2. Fentanyl
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika
digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM
(intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang
disebabkan kanker.
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa
sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang
persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap
menggunakan analgesik narkotika.
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit.
Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf
pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi
tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.
Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak.
Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan
dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini
amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun
piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis
(berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang
mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.

Jenis Obat Baru

Obat golongan Antiinflamasi non Steroid

1.Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal.


2.Turunan 5-pirazolidindion : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.
3.Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat
4.Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.
5.Turunan heteroarilasetat : Indometasin.
6.Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.

Indikasi, Kontra Indikasi serta Efek Samping

ALPHAMOL DROOP

Kandungan : Parasetamol 100 mg/mL.


Indikasi : Obat menurunkan panas dan menghilangkan rasa
sakit/nyeri.
Kontra indikasi : Hipersensitifitas.

2. ALPHAMOL

Sirup Tetes Mengandung : Parasetamol 100 mg/ml ; sirup :


parasetamol 120 mg/ 5 ml,etanol 6%.
Kaplet : parasetamol 600 mg.
Indikasi : Menurunkan panas , menghilangkan
rasa sakit.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas

3. ANALSPEC 250 MG
Komposisi : Tiap kapsul mengandung 250 mg asam
mefenamat
Indikasi : untuk menghilangkan rasa nyeri dari ringan
sampai sedang dalam kondisi akut dan kronik, termasuk nyeri karena
trauma, nyeri sendi, nyeri otot, sakit sehabis operasi dan melahirkan, nyeri
sewaktu haid, sakit kepala dan sakit gigi dan juga sebagai antipiretik pada
keadaan demam.
Kontra Indikasi : Pada penderita tukak lambung dan usus,
penderita asma, penderita dengan gangguan fungsi ginjaldan penderita
yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.

4. ANTALGIN FM CAPLET

Komposisi : Tiap tablet mengandung Metampiron 500 mg


Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit terutama nyeri
kolik dan sakit setelah operasi.
Kontra Indikasi : Penderita
hipersensitif
Bayi dibawah 3 bulan atau dengan berat badan kurang
dari 5 kg,
Wanita hamil & menyusui
Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 10 mmHg
5. ANTIZA TABLET

http://www.farmasiku.com/skins/default_blue/customer/images/spacer.gif
Indikasi : Untuk meringankan gejala flu seperti demam,
sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin
yang disertai batuk.

Kontra Indikasi : - Penderita dengan gangguan jantung dan


diabetus melitu
- Penderita yang hipersensitif terhadap
obat ini
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat

6. ANTRAIN TABLET
ANTRAIN Tablet
Tiap tablet mengandung:
Na Metamizole ................................................ ...... 500 mg
Indikasi : Untuk mengurangi rasa sakit, terutama di kolik
dan pascaoperasi.
Kontra Indikasi :
* Pasien yang diketahui hipersensitif terhadap Metamizole Na.
* Hamil atau menyusui perempuan.
* Pasien dengan tekanan darah sistolik <100 mmHg.
* Bayi di bawah 3 bulan atau berat <5 kg.

7. ASPILET THROMBO
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan trombosis
(agregrasi platelet) pada infark miokardial akut
atau setelah stroke.
Kontra Indikasi :
- Pasien yang sensitif terhadap Aspirin.
- Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-
kadang, perdarahan subkutan, hemofilia, trombositopenia.
- Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan.
Efek Samping :
Iritasi lambung-usus, mual, muntah.
Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.

8. ASPIRIN TABLET
Komposisi : Tiap tablet mengandung: Asam
asetilsalisilat/aspirin 500mg pereda rasa
nyeri atau sakit, menurunkan demam
Indikasi : Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi,
demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala
dan sakit gigi tingkat ringan hingga agak
berat.
Kontra Indikasi : Tukak lambung dan peka terhadap derivet
asam salisilat, penderita asma dan alergi,
penderita yang pernah atau sering
mengalami pendarahan di bawah kulit,
penderita hemofilia;, anak-anak di bawah
umur 16 tahun.

9. BETAMOL TABLET 500 MG

Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit


kepala, sakit gigi dan menurunkan demam.
Kontra indikasi :
Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
10. Nifedipine
Indikasi pemberian nifedipine:
Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina
pektoris setelah infark jantung) dan sebagai terapi tambahan pada
hipertensi.
Kontra Indikasi pemberian nifedipine:
Hipersensitivitas terhadap nifedipine.
Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada
wanita hamil hanya dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.

Peran Hipotalamus sebagai thermostat


Hipotalamus adalah sebuah kawasan yang kompleks di otak manusia, dan
bahkan kecil inti dalam hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi yang berbeda.
Inti paraventricular misalnya berisi Oksitosin dan vasopresin (juga disebut
antidiuretic hormon) neuron yang proyek untuk pituitari posterior, tetapi juga
mengandung neuron yang mengatur ACTH dan TSH sekresi (yang proyek
untuk pituitari anterior), lambung refleks, ibu perilaku, tekanan darah, makan,
respon imun, dan suhu.

Mengkoordinir hipotalamus banyak hormon dan perilaku ritme sirkadian, pola


yang kompleks neuroendocrine output, kompleks homeostatic mekanisme dan
banyak perilaku yang penting.

Hipotalamus harus karena itu menanggapi banyak sinyal yang berbeda,


beberapa di antaranya dihasilkan eksternal dan beberapa internal. Jadi kaya
terhubung dengan banyak bagian dari sistem saraf pusat, termasuk pembentukan
reticular batang otak dan otonom zona, limbik otak-depan (terutama amigdala,
septum, diagonal band Broca, dan lampu Bulbus dan korteks otak besar).

Hipotalamus responsif terhadap:

* Cahaya: daylength dan photoperiod untuk mengatur ritme sirkadian dan


musiman
* Penciuman rangsangan, termasuk feromon
* Steroid, termasuk gonad steroid dan Kortikosteron
* Neurally ditransmisikan informasi yang timbul khususnya dari hati, perut,
dan saluran reproduksi
* Input otonom
* Darah yang bertalian rangsangan, termasuk leptin, ghrelin, angiotensin,
insulin, pituitary hormon, sitokin, plasma konsentrasi glukosa dan osmolarity dll
* Stres
* Menyerang mikroorganisme oleh peningkatan suhu tubuh, reset termostat
tubuh ke atas.

Penciuman rangsangan

Rangsangan penciuman penting untuk seks dan fungsi neuroendocrine dalam


banyak spesies. Untuk contoh jika mouse hamil terkena urin seorang laki-laki
yang 'aneh' selama masa-masa kritis setelah persetubuhan kemudian kehamilan
gagal (Bruce efek). Dengan demikian selama bersetubuh, mouse perempuan
membentuk tepat 'penciuman memory' dari pasangannya yang tetap selama
beberapa hari.

Pheromonal isyarat membantu sinkronisasi oestrus dalam banyak spesies; pada


wanita, haid sinkronisasi mungkin juga timbul dari pheromonal isyarat,
walaupun peran feromon pada manusia ini kini banyak diragukan oleh banyak.
Darah yang bertalian rangsangan

Peptida hormon memiliki pengaruh penting hipotalamus, dan untuk


melakukannya mereka harus menghindari blood - brain barrier. Hipotalamus
dikelilingi sebagian oleh daerah otak yang khusus yang kurang efektif blood -
brain barrier; pengenduran kapiler di situs ini fenestrated untuk memungkinkan
bagian gratis bahkan besar protein dan molekul lainnya. Sebagian dari situs ini
adalah situs neurosecretion - neurohypophysis dan eminensia rata-rata. Namun
orang lain situs di mana otak sampel komposisi darah. Dua dari situs ini,
subfornical organ dan OVLT (organum vasculosum lamina terminalis) adalah
organ-organ yang disebut circumventricular, di mana neuron berada dalam
kontak intim dengan darah dan CSF. Struktur ini padat vascularized, dan berisi
osmoreceptive dan menerima natrium neuron yang mengendalikan minum,
vasopresin rilis, ekskresi natrium, dan natrium nafsu. Mereka juga mengandung
neuron dengan reseptor angiotensin, faktor natriuretic atrial, endothelin dan
relaxin, masing-masing penting dalam peraturan cairan dan elektrolit
keseimbangan. Neuron di OVLT dan SFO proyek supraoptic inti dan
paraventricular inti, dan juga untuk preoptic membantu daerah. Organ
circumventricular juga dapat tempat tindakan interleukin untuk memperoleh
demam dan sekresi ACTH melalui efek pada paraventricular neuron.

Ini tidak jelas bagaimana semua peptid yang mempengaruhi aktivitas membantu
mendapatkan akses yang diperlukan. In the case of prolaktin dan leptin, ada
bukti pengambilan aktif pada plexus choroid dari darah ke CSF. Beberapa
hormon pituitary memiliki umpan balik negatif yang mempengaruhi pada
sekresi membantu; sebagai contoh, hormon pertumbuhan feed kembali pada
hipotalamus, tapi bagaimana itu masuk ke otak adalah tidak jelas. Ada juga
bukti untuk tindakan pusat prolaktin dan TSH.

Hipotalamus berfungsi sebagai jenis termostat bagi tubuh. Mengatur suhu tubuh
yang diinginkan, dan merangsang produksi panas dan retensi untuk menaikkan
suhu darah tinggi pengaturan, atau berkeringat dan vasodilasi untuk
mendinginkan darah untuk suhu yang lebih rendah. Demam semua hasil dari
pengaturan yang dibesarkan di hipotalamus; suhu tubuh lebih tinggi karena
penyebab lainnya dikelompokkan sebagai hipertermia.
Daerah Daerah Inti Fungsi
Anterior Medial Medialis inti preoptic

* kontraksi kandung kemih


* Menurunnya denyut jantung
* Penurunan tekanan darah

Inti Supraoptic (SO)

* Oksitosin rilis
* vasopresin rilis

Paraventricular inti (PV)

* Oksitosin rilis
* vasopresin rilis

Anterior membantu inti (AH)

* thermoregulation
* -engah
* berkeringat
* inhibisi thyrotropin

Suprachiasmatic inti (SC)

* vasopresin rilis
* Ritme sirkadian

Lateral Inti preoptic lateral


Lateral inti (LT)

* kehausan dan kelaparan

Bagian dari supraoptic inti (SO)

* vasopresin rilis

Tuberal Medial Dorsomedial membantu inti (DM)

* Rangsangan GI

Inti ventromedial (VM)

* kenyang
* kontrol neuroendocrine

Arcuate inti (AR)

* Lutenizing hormon R.H. rilis


* Folikel merangsang hormon dilepaskan faktor
* makan
* Dopamin
* GHRH

Lateral Lateral inti (LT)

* kehausan dan kelaparan

Inti tuberal lateral


Posterior Medial Mammillary inti (bagian tubuh mammillary) (MB)

* memori

Posterior inti (PN)

* Meningkatkan tekanan darah


* pupillary pelebaran
* menggigil

Lateral Lateral inti (LT)

Indikasi dan Kontra Indikasi


Indikasi dan kontra indikasi hormon tiroid dan paratiroid adalah
Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti
sejumlah besar gen.
Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan
metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin,
meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan berat badan.
efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah
jantung, peningkatan frekuensi denyut jantu peningkatan pernafasan,
peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat
(SSP), peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian
besar kelenjar endokrin lainng, dan peningkatan kekuatan jantung

Anda mungkin juga menyukai