Anda di halaman 1dari 28

Dampak Obat Sistem

Saraf Pusat
Oleh : Adrian Mulya
Sistem Saraf adalah Sistem yang mengatur
dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas
tubuh, seperti berjalan, menggerakkan
tangan, mengunyah makanan dan lainnya
Pembagian Sistem Saraf
 Sistem Saraf Pusat (SSP) adalah mengendalikan seluruh
pengaturan dan pengolahan rangsangan, mulai dari
mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut
jantung, pelepasan berbagai hormon, suhu tubuh, hingga
koordinasi seluruh sel saraf untuk melakukan fungsi
pengaturan di dalam tubuh
 SistemSaraf Tepi (SST) adalah semua saraf yang
berada di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Peran saraf somatik dan otonom pada saraf tepi
dapat memengaruhi gerakan tubuh manusia
SSP → Melakukan rangsangan seperti Sakit,
Panas, Cahaya, dan Suara → dilanjutkan ke Otak
dan SumSum Tulang Belakang.

Rasa Sakit disebabkan oleh perangsangan rasa


sakit di otak besar.
OBAT-OBAT YANG BEKERJA DI
SUSUNAN SARAF PUSAT

1. OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF PUSAT

2. OBAT – OBAT PENEKANAN SISTEM SARAF


PUSAT
1. OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF PUSAT
Kelompok Utama dari SSP
a. Amfetamin
Indikasi : Untuk Narkolepsi, gangguan penurunan perhatian
Efek Samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur,
gelisah, tremor. Iritabilitas dan beberapa
masalah kardiovaskular (Tachicardia, palpitasi,
aritmia
Dosis : Dewasa → 5-20mg , Anak-anak → 2,5mg-5mg/hari
b. Metilfenidat → Untuk pengibatan depresi mental,
pengobatan keracunan depresan SSP,
Syndrom Hiperkinetik pada anak.
Kontra Indikasi : Hipertiroidisme, penyakit ginjal
Efek Samping : Isomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen,
nyeri kepala
c. Kafein → Untuk menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya
Pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan
fasomotor
Kontra Indikasi : DM, Kegemukan, Hiperlipidemia, gangguan
migrain, anxietas
Efek Samping : Sukar Tidur, gelisah, Tremor, Tachicardia
2. OBAT – OBAT PENEKANAN SISTEM SARAF PUSAT

1. Obat Anestetik
adalah Obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam
bermacam tindakan operasi
a. Anestetik Lokal
adalah Obat yang merintangi secara reversibel pada kegunaan lokal,
dapat menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin.

Biasanya dilakukan secara parenteral, seperti pembedahan kecil.


Efek samping : Penekanan Fungsi Jantung dan Alergi

Contoh obat : Bupivikain, Etil Klorida, Lidokain dan Prokain


b. Anestetik Umum
adalah Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada
pusat-pusat syaraf tertentu yang bersifat reversibel , dimana seluruh
perasaan dan kesadaran di tiadakan → dilakukan secara inhalasi

Efek Samping :
1) Menekan pernafasan
2) Mengurangi Kontraksi Jantung
3) Merusak Hati
4) Merusak Ginjal
2. Obat Hipnotik dan Sedatif

a)Hipnotik adalah Obat yang diberikan malam hari dalam


dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal
untuk tidur
b)Sedatif adalah Obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP
tanpa menyebabkan tidur dengan efek menenangkan.

Efek Samping
a. Depresi Pernafasan, terutama dosis tinggi contohnya Flurazepam
b. Tekanan darah menurun Contoh Golongan Barbiturat
c. Hang-Over yaitu Efek sisa mengantuk pada esok harinya contoh Gol.
Benzodiazepin dan barbiturat
d. Berakumulasi di Jaringan lemak karena umunya hipnotik bersifat lipofil
3. Analgetik - Antipiretik
Analgerik antipiretik adalah obat atau zat yang
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran

a. Analgetik Perifer (non narkotik)

1) Golongan Salisilat
Lebih dikenal dengan asam asetil salisilat atau asetosal
Indikasi : Untuk Sakit Kepala, Nyeri Otot, Demam
Efek samping : Iritasi lambung dan saluran cerna
Dosis : 325-650 mg, 4-6 jam /hari
Contoh Obat : Aspirin
2) Golongan para aminofenol
Lebih dikenal dengan Acetaminofen (Paracetamol)
Indikasi : Mengurangi nyeri Ringan sedang, dan dapat
menurunkan suhu tubuh dalam keadaan deman.
ES : Dalam dosis besar dapat mengakibatkan
kerusakan Hati
Dosis : 325-650 mg, 4 kali seharai

3. Golongan Pirazolon : Golongan Analgetik dan


Antipiretik, karena efek inflamasinya lemah
ES : Agranulosistosis, Anemia aplastika, trombositopenia
4. Golongan Antranilat
Obat ini mampu meringankan atau menghilangkan
rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau
menurunkan kesadaran dan tidak menimbulkan
ketagihan
b. Analgetik Narkotik

Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri sedang sampai


hebat seperti fraktur dan kanker
Obat ini hanya menekan nyeri, tetapi juga menekan pernafasan
dan batuk, banyak narkotik mempunyai efek antitusif dan anti
diare selain kemampuannya meredam nyeri.

Penggolongan analgetik narkotik


a. Alakloid Alam : Morfin & Codein
b. Derivate semi sintetis : Heroin
c. Derivat Sintetis : Metadon, fentanil
d. Antagonis Morfin : Nalorfin, nalokson dan Pentazooin
Obat Analgetik Narkotik
4. Obat Psikofarmaka
Adalah Obat bekerja secara selektif pada SSP dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan
perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik

Terbagi 3 Kelompok
a. Obat yang menekan fungsi psikis terhadap SSP
b. Obat yang menstimulasi fungsi psikis terhadap
SSP
c. Obat yang mengacau fungsi mental tertentu
a. Obat yang menekan fungsi psikis terhadap SSP

1)Neuroleptika yaitu obat yang bekerja sebagai anti


psikotis dan sedative yang dikenal dengan Mayor
Tranquilizer contoh : Schizophrenia, maniak
2)Atraktika / Anksiolitika merupakan kelompok obat
anti nsietas yaitu obat yang bekerja sedative,
relaksasi otot dan anti konvulsi yang digunakan
pada gangguan akibat gelisah / cemas, takut,
stress dan gangguan tidur dikenal dengan Minor
Transquilizer
b. Obat yang menstimulasi fungsi psikis terhadap
susunan saraf pusat
1. Anti Depresive
Adalah Obat yang memperbaiki suasana jiwa (mood) dan
menghilangkan atau meringankan murung dan putus asa

Anti Depresive terbagi atas 3


a. Anti Depresive generasi pertama atau disebut juga dengan anti
depresive trisiklik
ES : gangguan pada sistem otonom dan jantung
Contoh : Imipramin, deksepin dan amitriptilin
b. Anti Depresive generasi Kedua
Kelompok ini tidak berkaitan dengan trisiklik
atau tidak memiliki efeksamping pada sistim
otonom atau jantung
Contoh : Meprotilin, amoksapin dan trazodon

c. Penghambat Monoamine Oksidase (MAO)


Kelompok ini merupakan enzim MAO yang mengaktivekan
norepeinefrin, dopamin, epinefgrin dan serotonin ( Obat yang
menghindari terjadinya syok) seperti henti jantung (norefinerfrin),
pemompaan darah jika terjadi syok (dopamin), Untuk menghindari
kecemasan atau suasana hati (serotonin)
Kelompok ini dipakai untuk depresi ringan, reaktif dan atipikal
2. Psikostimulansia yaitu

Obat yang dapat mempertinggi inisiatif, kewaspadaan dan prestasi fisik


dan mental dimana rasa letih dan kantuk ditangguhkan, memberikan rasa
nyaman dan kadang perasaan tidak nyaman tapi bukan depresi
Kelompok ini adalah amfetamin, metilvanidad, fenkamin dan kafein lemah

5. Obat Anti Konvulsi Anti konvulsi atau anti kejang


Digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit epilepsi, yaitu
suatu penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tiba-tiba dan
berkala, adakalanya disertai perubahan-perubahan kesadaran.
Penyebab antiepileptika : pelepasan muatan listrik yang cepat,
mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak
yang diakibatkan oleh luka di otak ( abses, tumor, anteriosklerosis ),
keracunan timah hitam dan pengaruh obat tertentu yang dapat
memprovokasi serangan epilepsi
Jenis – Jenis Epilepsi :
a.Grand mal (tonik-tonik umum )
Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot
hebat dengan pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai
jeritan, mulut berbusa,mata membeliak dan disusul dengan pingsan
dan sadar kembali.

b. Petit mal Serangannya hanya singkat sekali tanpa disertai kejang.

c. Psikomotor (serangan parsial kompleks) Kesadaran terganggu


hanya sebagian tanoa hilangnya ingatan dengan memperlihatkan
perilaku otomatis seperti gerakan menelan atau berjalan dalam
lingkaran.
Penggolongan obat antikonvulsi
a. Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hampir
semua jenis epilepsi. Contoh fenitoin.
b. Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti konvulsi, paling sering
digunakan pada serangan grand mal. Contoh fenobarbital dan
piramidon.
c. Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif
dan anti konvulsif.
d. Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat relaksasi otot, hipnotika dan
antikonvulsi. Yangtermasuk golongan ini adalah desmetildiazepam yang
aktif, klorazepam, klobazepam.
e. Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi epilepsy umum
tetapi kurang efektif terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi
asam valproat didasarkan meningkatkan kadar asam gama amino butirat
acid.

Anda mungkin juga menyukai