Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN K

Di susun oleh :
DIAN ANINDI SAFITRI
MUTIARA ISNI
NURUL LASMINI
SAYIDATUL MASRUROH

PENGERTIAN VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil yang memiliki peran penting
dalam pengaturan metabolisme yang tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Vitamin tersebut antara lain vitamin A, D, E, K yang bersifat
larut dalam lemak dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat) dan C
yang bersifat larut dalam air. Buah-buahan dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal
tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain
dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

PENGERTIAN VITAMIN K

Vitamin K (K dari "Koagulations-Vitamin" dalam Bahasa Jerman dan Bahasa


Denmark) merupakan sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang
dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein,
seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin K adalah
turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, namun
mudah rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari.
Manusia memperoleh vitamin K dari asupan makanan dan mikroflora pada
saluran pencernaan. Di dalam hati, vitamin K dibutuhkan untuk mengaktivasi
protrombin dengan reaksi karboksilasi gugus Glu pada residu protein
prekursornya. Asam glutamat yang mengalami reaksi karboksilasi akan
berubah menjadi asam karboksiglutamat gamma.
Vitamin K yang terdapat di alam larut dalam lemak, namun beberapa
preparat sintis larut dalam air. 2-Metil-1,4-nafrakuinon, yang disebut juga
menadion, adalah suatu produk sintetis vitamin K, yang bersifat lebih aktif
dibanding vitamin K1.

SEJARAH VITAMIN K

Vitamin K ditemukan di Swiss (1939) oleh seorang ahli kimia bernama Karrer. Diberi
nama vitamin K karena sifatnya yang dapat mengkoagulasikan darah (K dari
"Koagulations-Vitamin" dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) . Faktor ini
ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri atas fitokinon (dari tumbuhtumbuhan) dan menakinon (dari minyak ikan dan daging). Pada perkembangannya,
diketahui vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu
protein berupa asam glutamat (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla) yang
mampu mengikat kalsium (faktor penting dalam pembekuan darah).
Pada Tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit pendarahan parah pada
ayam .Percobaan yang diberi makanan cukup dalam zat gizi yang telah diketahui.
Perbaikan terjadi setelah diberi makanan alfalfa atau tepung ikan yang telah busuk.
Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin koagulatif. Dengan
bantuan Karrer,seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun 1939 ia berhasil
mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan vitamin K ( dari koagulation). Faktor
ini ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri dari filokinon yang terdapat
dalam tumbuh tumbuhan dan menakinon yang terdapat dalam minyak ikan dan
daging.Menakinon juga dapat disintesis oleh bakteri di dalam usus halus manusia.

KLASIFIKASI VITAMIN K

Vitamin K1, atau phylloquinone,


ditemukan secara alami dan
dihasilkan dalam tumbuhan dan
daun hijau.
Vitamin K2 atau menaquinone,
dibentuk oleh bakteri yang
melapisi saluran pencernaan
dari makanan yang dikonsumsi.
Vitamin K3, atau menadione,
vitamin sintetik, bersifat larut
dalam air, digunakan untuk
penderita
yang
mengalami
gangguan penyerapan vitamin
K dari makanan.

K1
Struktur kimia vitamin

K2

Struktur kimia vitamin


K3

Struktur kimia vitamin

METABOLISME VITAMIN K

Sebagaimana vitamin yang larut lemak lainnya, penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi
empedu dan pankreas yang diperlukan untuk penyerapan vitamin K. Sekitar 50-80%
vitamin K dalam makanan diabsorpsi di dalam usus halus. Setelah diabsorpsi, vitamin K
digabungkan dengan kilomikron untuk diangkut melalui saluran limfatik, kemudian
melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati
disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati Vitamin K diangkut terutama oleh
lipoprotein VLDL di dalam plasma ke sel-sel tubuh.Vitamin K terutama dihubungkan
dengan membrane sel,yaitu dengan reticulum endoplasma dengan mitokondria. Taraf
Vitamin K dalam serum meningkat pada hiperlipidermia,terutama pada Trigliserida.Halhal yang menghambat absorpsi lemak akan menurunkan absorpsi vitamin K.
Dalam keadaan Normal, sebanyak 30-40 % Vitamin K yang diabsorpsi dikeluarkan
melalui empedu , dan 15 % melalui urin sebagai metabolit larut air. Simpanan vitamin K
di dalam tubuh tidak banyak dan penggantiannya terjadi cepat. Simpanan di dalam hati
sebanyak 10 % berupa filokinon dan 90 % berupa metakinon yang kemungkinan di
sintesis oleh bakteri saluran cerna. Namun, kebutuhan akan Vitamin K tampaknya tidak
dapat hanya dipenuhi dari sintesis menakinon, akan tetapi sebagian perlu didatangkan
dari makanan.

KEBUTUHAN VITAMIN K
Menurut

standar RDA (Recommended


Dietary Allowance), kebutuhan vitamin K
seseorang
tergantung
dari
berat
badannya. Untuk dewasa, setidaknya
membutuhkan 1 mikrogram setiap hari per
kg berat badan.

SUMBER MAKANAN DARI VITAMIN K

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K cukup mudah karena hanya


dibutuhkan dalam jumlah kecil serta sistem pencernaan tubuh
manusia memiliki bakteri yang mampu mensintesis vitamin K yang
sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Namun tubuh perlu
mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Sumber vitamin K
bisa diperoleh dari makanan seperti hati, sayur-sayuran berwarna
hijau yang berdaun banyak seperti bayam, sayuran sejenis kobis
(kol), kembang kol, brokoli, lobak hijau, sereal, gandum, tomat,
kacang panjang, daging tanpa lemak, telur, selada/lettuce dan
susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada
susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati.
Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung
bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin
K.

MANFAAT VITAMIN K
Selain berperan dalam proses pembekuan darah, vitamin K juga memiliki
beberapa manfaat lainnya bagi tubuh antara lain :
Membantu penyerapan mineral penting seperti kalsium
Membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang dan membantu mengobati
osteoporosis
Mencegah pengerasan arteri sehingga mengurangi risiko penyakit jantung
Bermanfaat sebagai pencegahan dan pengobatan kanker
Pada wanita dapat mencegah terjadinya perdarahan menstruasi yang berlebihan
Mencegah risiko penyakit hemoragik pada bayi baru lahir
Mengobati lingkaran hitam di bawah mata dan memar di wajah
Mensintesis protein yang ditemukan pada plasma, tulang dan ginjal
Berperan penting untuk konversi glutamat asam amino ke asam gammacarboxyglutamic (GCA)
Berperan dalam karboksilasi osteocalcin (OC), dalam rangka untuk mengikat
kalsium

AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN K

Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan
pendarahan atau hemoragik. Kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orang
memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada
bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat
mensintesis vitamin K, sedangkan air susu ibu hanya mengandung sejumlah kecil vitamin K. Oleh
karena itu bayi perlu diberikan sejumlah vitamin K saat lahir.
Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena kekurangan mengkonsumsi sayuran atau
mengkonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri baik dalam usus yang
memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau
masalah pencernaan dan kurangnya garam empedu.
Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain
hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah. Selain itu,
terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler.
Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir ditandai dengan kecenderungan mengalami perdarahan
yang merupakan ciri awal dari kekurangan vitamin K. Hal ini terjadi karena :
Plasenta tidak mengantarkan lemak dan vitamin K dengan baik
Fungsi hati dari bayi baru lahir masih belum matang untuk menghasilkan faktor-faktor pembekuan
darah yang cukup (faktor pembekuan adalah protein dalam darah yang memudahkan pembekuan
dan memerlukan vitamin K)
Usus tidak memiliki bakteri yang menghasilkan vitamin K selama hari-hari pertama bayi
ASI hanya sedikit mengandung vitamin K, suatu suntikan vitamin K seharusnya diberikan pada bayi
baru lahir untuk melindungi bayi dari penyakit ini. Bayi yang mendapatkan ASI dan belum
mendapatkan suntikan vitamin K pada saat lahir sangat rentan terhadap kekurangan vitamin K .

LANJUTAN

Karena vitamin K larut dalam lemak, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penyerapan
lemak, bisa menyebabkan kekurangan vitamin K pada anak-anak dan dewasa yaitu penyakit
seliak dan fibrostik kistik.
Mengkonsumsi minyak mineral dalam jumlah yang berlebihan juga bisa mencegah penyerapan
vitamin K. Kekurangan vitamin K juga terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi obat
antikoagulan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah. Gejala utamanya adalah perdarahan
(ke dalam kulit, dari hidung, dari sebuah luka atau dalam lambung), yang disertai dengan
muntah. Darah dapat terlihat pada air kemih atau tinja serta gejala yang sangat berbahay adalah
perdarahan ke dalam otak yang bisa terjadi pada bayi baru lahir.
Bila gejala-gejala dari adanya kekurangan vitamin K telah terjadi, yang perlu dilakukan adalah
pemeriksaan darah untuk mengukur kadar protrombin, salah satu faktor pembekuan darah yang
memerlukan vitamin K.
Kadar yang rendah (kurang dari 50% dari normal) menunjukkan adanya kekurangan vitamin K.
Tetapi kadar protrombin yang rendah juga dapat disebabkan oleh obat antikoagulan atau
kerusakan hati. Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika setelah penyuntikkan vitamin K,
terdapat peningkatan kadar protrombin dalam beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6
jam. Bila penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu mensintesa faktor
pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K. Pada kasus seperti ini diperlukan tranfusi
plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan.

KELEBIHAN VITAMIN K

Kelebihan
vitamin
dalam
tubuh
dapat
mengakibatkan keracunan. Keracunan vitamin K
bisa terjadi, misalnya pada orang yang menerima
pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya
adalah hemolisis (penghancuran sel darah
merah), penyakit kuning dan kerusakan otak.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta, 20011
http://malugada.com/kupas-tuntas-seputar-vitamink.html
http://www.indonesiaindonesia.com/f/11136kekurangan-vitamin-k/
http://asidharta.blogspot.com/2009/04/vitamin-k.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_K
http://oketips.com/7340/tips-vitamin-fungsi-dosis-danmakanan-sumber-vitamin-k/
http://www.epochtimes.co.id/kesehatan.php?id=280

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai