KANKER KOLOREKTAL
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kanker
Kolorektal ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah KMB II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Mutia Dwi Sagita, M. Kep.
selaku dosen mata kuliah KMB II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Tujuan...............................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum.................................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus................................................................................................1
1.3. Manfaat.............................................................................................................1
BAB II
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................2
1. Defenisi Kanker Kolorektal.................................................................................2
2. Etilogi..................................................................................................................2
3. Patofisiologi.........................................................................................................3
4. Manifestasi Klinis................................................................................................4
5. Komplikasi...........................................................................................................4
6. Pemeriksaan Penunjang.......................................................................................4
7. Penatalaksanaan...................................................................................................6
BAB III
Asuhan Keperawatan...............................................................................................7
1. Pengkajian Keperawatan....................................................................................7
2. Diagnosa Keperawatan....................................................................................12
3. Intervensi Keperawatan...................................................................................12
4. Implementasi....................................................................................................16
5. Evaluasi............................................................................................................17
Pathway Kanker Kolorektal.................................................................................18
BAB IV
PENUTUP....................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca Colon atau Kanker Usus Besar
adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus
buntu) Kanker colon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam
permukaan usus besar atau rectum.(Boyle &Langman, 2000 : 805). Umumnya tumor
kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari polip adenoma. Insidensi
tumor dari kolon kanan meningkat, meskipun umumnya masih terjadi di rektum dan
kolon nsigmoid. Polip tumbuh dengan lambat, sebagian besar tumbuh dalam waktu 5-
10 tahun atau lebih untuk menjadi ganas. Pada saat timbul gejala, penyakit mungkin
sudah menyebar ke dalam lapisan lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ
yang berdekatan. Kanker kolorektal menyebar dengan perluasan langsung ke
sekeliling permukaan usus, submukosa, dan dinding luar usus. Sebagian besar tumor
maligna (minimal 50%) terjadi pada area rektal dan 20–30 % terjadi di sigmoid dan
kolon desending. Kanker kolorektal terutama adenocarcinoma (muncul dari lapisan
epitel usus) sebanyak 95%. Tumor pada kolon asenden lebih banyak ditemukan
daripada pada transversum (dua kali lebih banyak).
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan tentang Kanker Kolorektal.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kanker kolon merupakan kanker yang menyerang bagian usus besar, yakni
bagian akhir dari sistem pencernaan. Sebagian besar kasus kanker kolorektal dimulai
dari sebuah benjolan/polip kecil, dan kemudian membesar menjadi tumor (Yayasan
Kanker Indonesia, 2018).
Kanker kolon adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri
dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) (Komite Penanggulangan Kanker
Nasional, 2015).
Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca Colon atau Kanker Usus Besar
adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus
buntu) Kanker colon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam
permukaan usus besar atau rectum.(Boyle &Langman, 2000 : 805).
Kanker colon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada
colon dan menginvasi jaringan sekitarnya.(Tambayong, 2000 : 143).
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah
suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan
sehat disekitar kolon (usus besar).
2. Etilogi
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan
waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feses) yang meliputi faktor kausatif.
Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The
National Cancer Institut, dan organisasi kanker lainnya.
Faktor resiko telah teridentifikasi untuk kanker kolon :
Usia lebih dari 40 tahun
Darah dalam feses
Riwayat polip rektal atau polip kolon
Adanya polip adematosa atau adenoma villus
Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau poliposis dalam keluarga
Riwayat penyakit usus inflamasi kronis
Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.
2
Makanan yang harus dihindari :
Daging merah.
Lemak hewan.
Makanan berlemak.
Daging dan ikan goreng atau panggang.
Karbohidrat yang disaring (example : sari yang disaring).
3. Patofisiologi
3
4. Manifestasi Klinis
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan Penunjang
4
Tingginya nilai CEA berhubungan dengan tumor grade 1 dan 2, stadium
lanjut dari penyakit dan adanya metastase ke organ dalam. Meskipun
konsentrasi CEA serum merupakan faktor prognostik independen. Nilai
CEA serum baru dapat dikatakan bermakna pada monitoring
berkelanjutan setelah pembedahan.
3. Radiologi
Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan yaitu foto polos abdomen atau
menggunakan kontras. Teknik yang sering digunakan adalah dengan
memakai double kontras barium enema, yang sensitifitasnya mencapai 90%
dalam mendeteksi polip yang berukuran >1 cm. Teknik ini jika digunakan
bersama sama sigmoidoskopi, merupakan cara yang hemat biaya sebagai\
alternatif pengganti kolonoskopi untuk pasien yang tidak dapat
mentoleransi kolonoskopi, atau digunakan sebagai pemantauan jangka
panjang pada pasien yang mempunyai riwayat polip atau kanker yang telah
di eksisi. Risiko perforasi dengan menggunakan barium enema sangat
rendah, yaitu sebesar 0,02 %. Jika terdapat kemungkinan perforasi, maka
sebuah kontras larut air harus digunakan daripada barium enema.
Computerised Tomography (CT) scan, Magnetic Resonance Imaging
(MRI),
Endoscopic Ultrasound (EUS) merupakan bagian dari teknik pencitraan
yang digunakan untuk evaluasi, staging dan tindak lanjut pasien dengan
kanker kolon, tetapi teknik ini bukan merupakan skrining tes.
4. Kolonoskopi
Kolonoskopi dapat digunakan untuk menunjukan gambaran seluruh mukosa
kolon dan rektum. Prosedur kolonoskopi dilakukan saluran pencernaan
dengan menggunakan alat kolonoskopi, yaitu selang lentur berdiameter
kurang lebih 1,5 cm dan dilengkapi dengan kamera. Kolonoskopi
merupakan cara yang paling akurat untuk dapat menunjukkan polip dengan
ukuran kurang dari 1 cm dan keakuratan dari pemeriksaan kolonoskopi
sebesar 94%, lebih baik daripada Barium enema yang keakuratannya hanya
sebesar 67%. Kolonoskopi juga dapat digunakan untuk biopsi, polipektomi,
mengontrol perdarahan dan dilatasidari striktur. Kolonoskopi merupakan
prosedur yang sangat aman dimana komplikasi utama (perdarahan,
komplikasi anestesi dan perforasi) hanya muncul kurang dari 0,2% pada
pasien. Kolonoskopi merupakan cara yang sangat berguna untuk
mendiagnosis dan manajemen dari inflammatory bowel disease, non akut
divertikulitis, sigmoid volvulus, gastrointestinal bleeding, megakolon non
toksik, striktur kolon dan neoplasma. Komplikasi lebih sering
terjadi pada kolonoskopi terapi daripada diagnostik kolonoskopi,
perdarahan merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi terapeutik,
5
sedangkan perforasi merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi
diagnostik.
7. Penatalaksanaan
Stadium Terapi
Stadium III (T
Wide surgical resection dengan anastomosis
apapun N1-2
Terapi adjuvan setelah pembedahan
M0)
Reseksi tumor primer pada kasus kanker
6
BAB III
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan
wawancara dan dari data obyektif melalui observasi, pemeriksaan fisik dan
1) Pengumpulan Data
7
sebelum maupun saat sakit, apakah pasien mengalami
a) Pola Nutrisi
b) Pola Eliminasi
8
g) Hubungan peran
gejala dirasakan ?
dirasakan?
4) Pemeriksaan fisik
a) Kepala dan leher : Dengan tehnik inspeksi dan palpasi
9
b) Rambut dan kulit kepala : Pendarahan, pengelupasan,
perlukaan, penekanan
tiroid
5) Pemeriksaan dada
napas tambahan.
6) Kardiovaskuler
10
b) Palpasi: Frekuensi nadi,
c) Parkusi: Suara pekak
massa.
urinaria, tumor).
35 kali permenit.
h) Reflek patella
9) Pemeriksaan pelvis/genitalia
11
a) Kebersihan, pertumbuhan rambut
2. Diagnosa Keperawatan
atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan
Pre kemoterapi
Intra kemoterpi
Post kemoterapi
12
Rencana Keperawatan Pre kemoterapi
Terapeutik
1) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
2) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
3) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi
1) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
3) Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
13
Intervensi Pencegahan Infeksi (I.14539):
Observasi
1) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local
Terapeutik
1) Batasi jumlah pengunjung
2) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2) Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
Edukasi
1) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
14
3) Monitor mual
Terapeutik
1) Kontrol faktor lingkungan penyebab mual
2) Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Edukasi
1) Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
2) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk
mengatasi mual
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Terapeutik
1) Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
2) Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
3) Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
tubuh secara realistis
4) Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
Edukasi
15
1) Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap
citra tubuh
2) Latih fungsi tubuh yang dimiliki
3) Latih peningkatan penampilan diri
Terapeutik
Edukasi
1) Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(misal. Pereda nyeri, antiemetik)
2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrien yang dibutuhkan, jika
perlu
4. Implementasi
16
1) Tindakan keperawatan mandiri
2) Tindakan keperawatan kolaboratif
3) Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap
asuhan keperawatan.
5. Evaluasi
17
Pathway Kanker Kolorektal
18
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca Colon atau Kanker Usus Besar
adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus
buntu) Kanker colon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam
permukaan usus besar atau rectum.. Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui.
Diet dan pengurangan waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feses) yang
meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika
Cancer Society, The National Cancer Institut, dan organisasi kanker lainnya.
Makanan – makanan yang pasti di curigai mengandung zat-zat kimia yang
menyebabkan kanker pada usus besar. Diet dengan karbohidrat murni yang
mengandung serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran
dalam usus besar.
19
DAFTAR PUSTAKA
Tim pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Idikator Diagnostik (Cetakan II). Jakarta.
Sayuti, M., & Nouva. (2018). Kanker Kolorektal. Yayasan Kanker Indonesia.
PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI.
20