OLEH
KELOMPOK 6
TK IV PPN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Dimana makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dari mata
kuliah Keperawatan KMB IV “CRITIKAL THINKING DAN EVIDENCE BASED
PRACTICE ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KANDUNG KEMIH”
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan juga dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa tentunya masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Harapan kami, kiranya makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu
pengetahuan pembaca mengenai “CRITIKAL THINKING DAN EVIDENCE BASED
PRACTICE ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KANDUNG KEMIH”.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 Konsep Teori Kanker Kandung Kemih..............................................................3
2.1.1 Definisi........................................................................................................3
2.1.2 Etiologi........................................................................................................3
2.1.3 Patofisiologi.................................................................................................4
2.1.4 Klasifikasi Stadium.....................................................................................5
2.1.5 Manifestasi Klinis........................................................................................6
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................6
2.1.7 Penatalaksanaan...........................................................................................7
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan.............................................................................7
2.2.1 Pengkajian...................................................................................................7
2.2.2 Diagnosa....................................................................................................10
2.2.3 Intervensi...................................................................................................10
2.2.4 Implementasi.............................................................................................15
2.2.5 Evaluasi.....................................................................................................15
BAB III...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
memberikan edukasi kepada individu atau keluarga tentang penyakit kanker
kandung kemih untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit
tersebut, pasien atau keluarga dapat meminimalkan faktor pencetus kanker
kandung kemih, menggunakan obat secara tepat dan berkonsultasi pada tim
kesehatan.
Pasien yang didiagnosa dengan kanker kandung kemih metastasis
biasanya diobati dengan kemoterapi. Kemoterapi juga dapat digunakan pada
kasus kanker kandung kemih stadium lanjut dalam upaya untuk mengurangi
kemungkinan kanker kembali muncul setelah kisektomi radikal.
Kemoterapi adalah penggunaan obat untuk membunuh sel kanker.
Beberapa obat kemoterapi dapat disuntikkan langsung ke dalam kandung kemih
untuk pasien dengan kanker kandung kemih awal untuk mencegah kanker
berulang. Obat kanker kandung kemih juga dapat disuntikkan kedalam
pembuluh darah untuk membunuh kanker sel kanker yang telah menyebar,
dengan tujuan untuk memperlambat sel kanker. Efek samping dari kemoterapi
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah antara lain mual dan muntah, rambut
rontok, kehilangan nafsu makan, ulkus mulut dan kelelahan (Smeltzer & Bare,
2002)
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Penyebab pasti dari kanker vesika urinaria belum diketahui secara pasti.
Namun ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko kejadian kanker vesika
3
urinaria, yaitu merokok, inflamasi vesika urinaria, paparan bahan kimia, dan
obat-obatan (Broker, 2009).
Penyebab pasti masih belum diketahui, 80% dari kasus kanker kandung
kemih berhubungan dengan paparan lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa
kanker kandung kemih secara potensial dapat dicegah. Merokok adalah faktor
yang paling sering dikaitkan dengan menyumbang 50% dari semua penyebab
kanker kandung kemih. Kanker kandung kemih juga berhubungan dengan
paparan industri untuk amina aromatik di pewarna, cat, pelarut debu tinta,
produk pembakaran, karet dan tekstil. Meskipun tidak ada bukti yang
meyakinkan ada untuk fator keturunan dalam perkembangan kanker kandung
kemih, kelompok keluarga kanker kandung kemih telah dilaporkan. Beberapa
mutasi genetik telah diidentifikasi pada kenker kandung kemih (Muttaqin dan
Sari, 2011)
Penyebab kanker kandung kemih tidak diketahui secara pasti. menurut
(Suharyanto dan Madjid, 2008) Faktor resiko kanker kandung kemih yaitu:
a. Zat karsinogen dalam lingkungan kerja, seperti bahan pewarna, karet, bahan
kulit, tinta atau cat.
b. Infeksi bakteri kambuhan atau kronis pada saluran kemih.
c. Kebiasaan merokok. Kanker kandung kemih dua kali lebih banyak
menyerang perokok daripada yang bukan perokok.
d. Kebiasaan minum kopi. Terdapat kemungkinan hubungan antara kebiasaan
minum kopi dan kanker kandung kemih
e. Skistosomiasis (infeksi parasit yang mengiritasi kandung kemih).
2.1.3 Patofisiologi
4
dengan reseksi transurethral dan cytoscopy berkala. Sebanyak 40-45% pasien
biasanya diperlakukan kistektomi radikal (Muttaqin da Sari, 2011)
5
2.1.5 Manifestasi Klinis
6
e. Ureum kreatinin dan elektrolit Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
fungsi ginjal.
f. USG (Ultrasonografii) Melihat adanya karakteristik jaringan, estimasi
ukuran dan ada/ tidaknya obstruksi.
g. CT Scan Pemeriksaan yang lebih detil dan akrat untuk mengetahui invasi
lokal jaringan kanker dan melihat adanya metastase yang jauh.
2.1.7 Penatalaksanaan
2.2.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Usia
Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia
50-70 tahun, usia rata-rata pada saat diagnosis adalah 65 tahun, dan pada
periode tersebut sekitar75% dari kanker kandung kemih terlokalisasi
7
pada kandung kemih 25 % telah menyebar ke kelenjar getah bening
regional atau tempat yang jauh.
Jenis kelamin
Pria memiliki risiko 3 kali lipat lebih besar dibanding dengan wanita.
Pekerjaan
Pekerjaan dipabrik bahan kimia, penyamak kulit, pegawai salon,
pewarna. Karet, minyak bumi, industri kulit, dan percetakan memiliki
risiko lebih tinggi. Karsinogenik yang spesifik meliputi benzidin,
betanaphthylamine, dan 4-aminobiphenyl
Tempat tinggal
Terdapat insiden kanker kemih yang tinggi dibanyak negara diafrika,
terutama mesir terkait paparan parasit schistosoma haematobium, yang
dapat ditemukan dalam kandungan air dinegara-negara ini.
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : pasien nyeri saat BAK dan agak mengedan, ada
benjolan pada abdomen sebelah bawah, sulit BAB, dan nyeri diseluruh
tubuh terutama dipinggang.
Riwayat penyakit sekarang : darah keluar sedikit-sedikit saat BAK dan
terasa nyeri saat BAB
Riwayat penyakit dahulu : riwayat yang sama atau penyakit lain yang
pernah diderita oleh pasien seperti infeksi kronis saluran kencing dan
infeksi dari parasit memiliki kemungkinan untuk kembali memiliki
penyakit yang sama
Riwayat kesehatan keluarga : riwayat penyakit yang sama yang pernah
diderita anggota keluarga yang menjadi faktor resiko maupun kanker
lainnya (kanker colon dan kanker ginjal)
Kebiasaan sehari-hari : pola eliminasi BAK, pola aktivitas
latihan, pola kebiasaan yang mempengarauhi kesehatan seperti
rokok, ketergantungan obat dan minuman keras
3. Pemeriksaan Fisik
8
Nyeri atau ketidaknyamanan: nyeri tekan abdomen, nyeri tekan pada
area ginjal pada saat palpasi, nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat,
tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : merasa lemah dan letih
Tanda : perubahan kesadaran
b. Sirkulasi
Gejala : perubahan tekanan darah (hipertensi)
Tanda : tekanan darah meningkat, takikardia, bradikardia, disritmia
c. Integritas ego
Gejala: perubahan tingkah laku dan kepribadian
Tanda: cemas, mudah tersingung
d. Eliminasi
Gejala: perubahan gejala BAK
Tanda: nyeri saat BAK, urine berwarna merah
e. Nutrisi/cairan
Gejala: mual muntah
Tanda: muntah
f. Neurosensori
Gejala: kehilangan kesadaran sementara (vertigo)
Tanda: perubahan kesadaran sampai koma, perubahan mental
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala: sakit pada daerah abdomen
Tanda: wajah menyeringai dan respon menarik pada rangsangan nyeri
9
h. Interaksi sosial
Gejala: perubahan interaksi dengan orang lain
Tanda: rasa tak berdaya dan menolak jika diajak komunikasi
i. Keamanan
Gejala: trauma baru
Tanda: terjadi kekambuhan lagi
j. Seksualitas
Gejala: tidak ada sedikitnya tiga silkus menstruasi berturut-turut
Tanda: atrofi payudara dan amaenorea.
2.2.2 Diagnosa
Pra operasi
Pre operasi
2.2.3 Intervensi
10
diharapkan eliminasi menyebabkan retensi atau
urin membaik inkontinensia urin
dengan kriteria hasil:
3. Monitoe eliminasi urine
1. Desakan (mis. Frekuensi,
berkemih konsistensi, aroma, volume
(urgensi) dan warna
menurun
Terapeutik:
2. Distensi kandung
1. Catat waktu-waktu dan
kemih menurun
haluaran berkemih
3. Nokturia
2. Batasi asupan cairan. Jika
menurun
perlu
4. Disuria menurun
3. Ambil sample urin tengah
(midstream) atau kultur
Edukasi
4. Ajarkan caramengenali
tanda berkemih dan waktu
yang tepat untuk berkemih
5. Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
11
berhubungan nyeri Kode L.08066 nyeri Kode
dengan agen I. 08238
pencedera Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis tindakan karakteristik, durasi,
(D.0077)
keperawatan frekuensi, kualitas dan
diharapkan tingkat intensitas nyeri
nyeri menurun
2. Identifikasi sakala nyeri
dengan kriteria hasil:
3. Identifikasi respon nyeri
1. Keluhan nyeri
nonverbal
menurun
4. Identifikasi faktor yang
2. Meringis
memperberat dan
menurun
memperingan nyeri
3. Gelisah menurun
5. Identifikasi keyakinan dan
4. Mual menurun pengetahuan tentang nyeri
12
4. pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
4. anjurkan mengunakan
analgesik secara tepat
5. ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik
jika perlu
13
1. demam menurun NaCl
Edukasi
1. jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2. anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
3. ajarkan prosedur luka secara
mandiri
Kolaborasi
1. kolaborasi prosedur
debridement
2. kolaborasi pemberian
antibiotik. Jika perlu
14
2.2.4 Implementasi
2.2.5 Evaluasi
15
BAB III
Penulis
Novita Sari, Dkk 2021
dan tahun
16
dialami oleh pasien kanker terutama
nyeri juga menunjukan bahwa
hasilpemberian intervensi menunjukan
signifikan terhadap penurunan nyeri
setelah diberikan intervensi berupa
aromatherapy massage, reflexology,
acupuncture, hypnotherapy, healing
touch dan message. Intervensi yang
diberikan berdurasi 1-3 kali dalam
seminggu yang dilaksanakan 4-12
minggu.
Kesimpulan:.program intervensi
komplementari memberikan hasil yang
signifikan terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien kanker.
Implikasi keperawatan: temua yang
diperoleh dalam literature review ini
dapat mendukung untuk penerapan
program intervensi komplementari pada
pasien kanker yang mempunyai keluhan
nyeri, kecemasan, dan kelelahan.
17
O : Outcomes/hasil-hasil yang diharapkan :Mencegah infeksi pada pasien
yang terpasang kateter dan mempertahankan aliran urin lancar
Srinalesti Mahanani,
Penulis
Maria Magdalena
dan tahun
Sanbein. 2015
18
Kesimpulan:. Perawatan kateter pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis
Kediri adalah hasil melakukan perawatan
kateter dalam kategori baik yaitu
sebanyak 18 responden (48,6%)..
19
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi
Dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurusan Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
Dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurusan Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2019. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
Dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurusan Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
20
Zulfa, L. D., Salim, D., & Silalahi, A. T. M. (2021). Potensi ncRNA dan lncRNA
Dalam Diagnosis Kanker kandung Kemih Non Invasif. Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(4), 384-391
Sari, Novita, Dkk. 2021. Terapi Komplementari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Kanker. Journal Of Telenursing (JOTING). 3(2), Hal. 759-768
Mahanani, Srinalesti, and Maria Magdalena Sanbein. "PERAWATAN KATETER
PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI." JURNAL
STIKES RS Baptis Kediri 8.1 (2015).
21
22